Anda di halaman 1dari 3

AGENDA 2, MODUL 2, MATERI PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL

EVALUASI 3

1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum, Akuntabilitas
Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan.
Ada Studi Kasus Seperti Berikut :
“Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa
dengan mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah
pertama, agar tidak ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan
proyek (Meminimalisir Kasus KKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
dapat dilaksanakan dengan cepat dan teratur”
Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
2. Simaklah video berikut:
Video ini bercerita tentang Seseorang yang menang dalam sebuah tender pengadaan yang
berniat ingin memberikan ‘hadiah’ kepada Pejabat Lelang yang dianggapkan telah berjasa
atas pemilihan perusahaannya. Namun, dalam perjalanan memberikan ‘hadiah’ tersebut
banyak rintangan yang dihadapi. Untuk lebih jelasnya, simaklah video tersebut pada tautan
berikut. https://youtu.be/4Yle_pbs9aA
Berdasarkan video yang Anda yang Anda simak, isilah tabel berikut:
1) Kondisi apa yang membuat cerita di video itu berpotensi menjadi kasus Tindak Pidana
Korupsi?
2) Jenis tindak pidana korupsi apa yang relevan dengan cerita di video itu?
3) Siapa saja pihak di dalam video itu yang akan terjerat dalam kasus korupsi?
4) Kondisi apa yang bisa menjadikan cerita di dalam video itu menjadi sebuah kasus Tindak
Pidana Korupsi?
5) Apa dampak yang akan terjadi ke depannya bila cerita tersebut menjadi sebuah kasus
Tindak Pidana Korupsi?
6) Apakah menurut Anda apa yang dilaukan oleh Pejabat Lelang sudah benar? Jelaskan
kenapa?
7) Selain Pemenang Lelang dan Pejabat Lelang, siapa lagi yang bisa berperan agak kasus itu
tidak terjadi?
8) Bila Anda harus memilih salah satu peran dalam video itu, Apa yang akan Anda lakukan?

JAWABAN

1. Studi kasus diatas termasuk dalam dimensi Akuntabilitas proses. Dimana ini sesuai dengan
studi kasus di atas yaitu berkaitan dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
pelaksanaan tugas sudah cukup baik, termasuk dalam hal system informasi akuntansi, sintem
informasi manajemen, hingga prosedur administrasi.dimensi ini dapat memberikan pelayanan
publik yang cepat, responsive, dan murah, setelah itu ada pula pengawasan dan pemeriksaan
akuntabilitas supaya menghindari terjadinya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
2. Analisis video
1) Kondisi dimana jika pejabat pengadaan lelang itu menerima hadiah yang diberikan oleh
pemenang tender, itu dapat mengisyaratkan bahwa pejabat pengada tander bekerja sama
dengan pemenang tander untuk menjadikannya pemenang dengan imbalan hadiah,
termasuk dalam tindakan korupsi.
2) Jenis tindak pidana korupsi yang relevan dengan kasus di video yaitu Gratifikas, dimana
gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni uang, barang, diskon, komisi, dan lain-
lain yang di berikan secara Cuma – Cuma.
3) Pihak yang akan terjerat yaitu, pihak pejabat pengadaan lelang dan juga pihak pemenang
tander yang melakukan gratifikasi
4) Kondisi saat pejabat menerima hadiah tersebut maka itu berlawanan dengan tugas yang
seharusnya dan akan di anggap suap dan menjadi delik korupsi pasal 12 B dalam UU
pemberantasan Tipikor, jika tidak dilaporkan kepada KPK atau Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) di instansinya paling lambat 30 hari kerja sejak diterimanya.
5) Dampaknya adalah dapat menimbulkan konflik kepentingan yang berdampak terhadap
kerugian bagi masyarakat secara luas dan akan mendapatkan sanksi yang menjadi
ganjaran pelanggaran berkaitan dengan gratifikasi yakni pasal 12B ayat (2) UU
No.31/1999 jo UU No. 20/2021 yang berbunyi pidana penjara seumur hidup atau penjara
paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 200
juta dan paling banyak Rp. 1 Milliar.
6) Yang dilakukan pejabat lelang itu sudah benar dengan menolak secara tegas pemberian
dari pemenang tander. Sehingga dapat mencegah adanya tindakan gratifikasi yang dapat
mengarah ke Tindak Pidana Korupsi.
7) Yang berperan adalah masyarakat, masyarakat dapat berperan untuk mencegah terjadinya
kasus di atas dengan berkontribusi dalam perbaikan system. Perbaikan system
dimaksudkan untuk dapat menutup celah-celah korupsi yang bias dimanfaatkan para
koruptor untuk merugikan Negara.
8) Yang saya lakukan adalah, tentu saja menolak dengan tegas pemberian itu, karena dapat
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pejabat penyelenggara, bahkan
berikan sanksi agar ada efek jera bagi pelaku

Anda mungkin juga menyukai