Anda di halaman 1dari 162

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SANKSI

PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK, DAN


PENERAPAN E-SYSTEM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK UMKM DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

ADE MITA PARDAMEAN BR BAKKARA


NIM : 142160031

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
i
ii
iii
iv
ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence about the influence of the
quality of tax services, tax penalties, tax compliance costs and the application of
E-Systems to MSME taxpayer compliance in the city of Yogyakarta. This study
uses a simple random sampling method with 100 UMKM taxpayer respondents in
the city of Yogyakarta. Data collection techniques in this study were in the form of
questionnaires. The analysis used is multiple linear regression analysis using IBM
SPSS (Statistical Package for Social Sciences) version 21. The results of this study
prove that the quality of tax services, tax sanctions, tax compliance costs and the
application of E-Systems affect the compliance of MSME taxpayers.

Keywords: Quality Of Tax Services, Tax Sanctions, Compliance Costs, E-System


Implementation, Taxpayer Compliance

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan agar mendapatkan bukti empiris mengenai


pengaruh kualitas pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak dan
penerapan E-System terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan 100
responden wajib pajak UMKM di Kota Yogyakarta. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kuesioner. Analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan IBM SPSS
(Statistical Package for Social Sciense) versi 21. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa kualitas pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya
kepatuhan pajak dan penerapan E-System berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak UMKM.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan,


Penerapan E-System, Kepatuhan Wajib Pajak

v
MOTTO

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan


kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian
dalam kesusahanku. Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu
aku baru mulai mengabaran Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada
satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku
selain dari pada kamu.”

(Filipi 4: 13-15)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin
kalau kita berhasil melakukanya dengan baik.”

( Evelyn Underhill )

“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus di kerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak.”

(Aldus Huxley)

“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh."

(Confusius)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala

kekurangan. Puji syukur yang tak terhingga pada Tuhan karena telah

menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat, bimbingan dan doa disaat

saya berada didalam kesulitan. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya persembahkan

karya ini kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas izin dan karunianyalah maka skripsi

ini dapat dibuat dan terselesaikan. Puji syukur yang tak terhingga pada Tuhan

penguasa alam yang mengabulkan segala doa.

2. Kedua Orang Tua tercinta, yang senantiasa selalu mendoakan, mendukung

dan selalu memberi semangat serta nasihat, menyayangi serta mengasihi

dengan penuh rasa cinta. Terima kasih atas semangat, perjuangan, dan doa

Bapak dan Ibu selama ini. Bapak dan Ibu adalah motivasi terbesarku.

Semangat dan doa kalian selalu menjadi kekuatanku disini.

3. Kakak kandungku yang tercinta Tati Monita Sari Br Bakkara, yang selalu

memberi semangat sehingga menambah warna dalam hidupku.

vii
4. Ibu Dra. Sri Wahyuni W, Msi selaku Dosen Pembimbing 1, yang selalu

memberikan arahan dan bimbingan layaknya orang tua sendiri sehingga

proses penyusunan skripsi ini berjalan lancar.

5. Ibu Dra. Sri Luna Murdianingrum, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 dan

Dosen wali, yang selalu memberikan arahan dan bimbingan layaknya orang

tua sendiri sehingga proses penyusunan skripsi ini berjalan lancar serta

memberikan nasehat dan pengarahan demi kelancaran perkuliahan.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang tak ternilai sehingga saya mampu menyelesaikan

studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dinas Ukm, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Terima

Kasih telah membantu saya dalam memberikan arahan dan semangat dalam

melakukan penelitian.

8. Segenap Bapak dan Ibu Responden Wajib Pajak UMKM di Kota Yogyakarta,

Terima Kasih atas bantuan dan kerjasamanya dalam pengisian kuesioner yang

telah dibagikan dan memberikan saya dukungan, sehingga penelitian saya

terselesaikan.

9. Teman terbaik Sartika Sumbri yang telah membantu dalam meluangkan

pikiran, memberikan saran dan ilmu. Terimakasih sudah mau saya repotkan.

Semoga Tuhan membalas perbuatan baik yang diberikan.

10. Lambe Turah (Dhanti, Agnes, Rani, Rosita, Wira, Verlinda, Sartiqomah)

Terimakasih kepada sahabat terbaikku yang selalu setia menjadi teman

viii
curhat, bertengkar, motivasi dan tempat berbagi dalam kondisi apapun hingga

saat ini. Terimakasih atas semua kebaikan kalian selama ini. Semoga kita

sama-sama sukses, baik sukses dengan urusan dunia maupun dengan urusan

akhirat.

11. Seluruh Keluarga Besar Akuntansi UPN “Veteran” Yogyakarta, khususnya

angkatan 2016 yang telah sama-sama berjuang selama 4 tahun ini menjadi

lebih berarti. Terima kasih, semoga skripsi kalian juga diberikan kelancaran

dan kita semua segera mendapatkan kesuksesan.

12. Teman-teman bimbingan skripsi yang sedang berjuang mengerjakan skripsi.

Terima kasih telah memberikan info dan semangat dalam mengerjakan

skripsi.

13. Semua pihak yang telah membantu saya selama pengerjaan skripsi ini, maaf

apabila tidak bisa disebutkan satu-persatu. Semoga kebaikan kalian semua

dibalas oleh Tuhan yang Maha Esa. Terimakasih yang sebesar-besarnya

untuk kalian semua, akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian

semua, orang-orang yang saya sayangi. Dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang

akan datang, Amin.

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan berkah-Nyaa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Adapun judul skripsi ini adalah “PENGARUH KUALITAS

PELAYANAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN

PAJAK, DAN PENERAPAN E-SYSTEM TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA YOGYAKARTA” Penulisan skripsi ini

untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi

Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah berperan

memberi bimbingan, arahan, kritikan, dorongan, dan semangat kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa, sebagai pemilik kekayaan, keabadian, kekuatan,

pertolongan, yang memberikan kemudahan dari awal penyusunan skripsi

hingga akhir skripsi.

2. Bapak Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, MS, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran “ Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Drs. Sujatmika, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

x
4. Ibu Dr. Zuhrotun, SE.,M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang telah

memberikan arahan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Ibu Dra. Sri Wahyuni W, Msi selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Sri Luna Murdianingrum, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 dan

Dosen wali, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

menyelesaikan skripsi ini dan tidak pernah lelah memberikan support, arahan

dan nasehat selama ini.

7. Dosen Penguji Pertama yang telah memberikan masukan agar skripsi ini

menjadi lebih baik.

8. Dosen Penguji Kedua yang telah memberikan masukan agar skripsi ini

menjadi lebih baik.

9. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

10. Bapak dan Ibu Tata Usaha Program Studi Akuntansi dan Tata Usaha Fakultas

Ekonomi dan Bisnis atas segala bantuannya dalam menunjang kelancaran

perkuliahan ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah telah

membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.

xi
Yogyakarta, 14 Agustus 2020

Penulis

Ade Mita Pardamean Br Bakkara

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

BERITA ACARA SKRIPSI...................................................................................iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................................iv

ABSTRACT...............................................................................................................v

ABSTRAK...............................................................................................................v

MOTTO..................................................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

KATA PENGANTAR.............................................................................................x

DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL................................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................9

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................9

1.4 Batasan Penelitian......................................................................................10

1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................10

1.6 Sistematika Pembahasan............................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................13

xiii
2.1 Tinjauan Teori............................................................................................13

2.1.1 Pajak...........................................................................................................13

2.1.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah..........................................................14

2.1.3 Wajib Pajak................................................................................................16

2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak..............................................................................16

2.1.5 Kualitas Pelayanan Pajak...........................................................................18

2.1.6 Sanksi Perpajakan......................................................................................20

2.1.7 Biaya Kepatuhan Pajak..............................................................................22

2.1.8 Penerapan E-System Perpajakan................................................................23

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu...................................................................27

2.3 Kerangka Konseptual.................................................................................30

2.4 Hipotesis Penelitian....................................................................................30

2.4.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib


Pajak UMKM.........................................................................................................30

2.4.2 Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.32

2.4.3 Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


UMKM...................................................................................................................33

2.4.4 Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib


Pajak UMKM.........................................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................36

3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................37

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................38

3.3.1 Variabel Penelitian.....................................................................................38

xiv
3.3.1.1 Klasifikasi Variabel....................................................................................38

3.3.2 Definisi Operasional Variabel....................................................................39

3.3.2.1 Kepatuhan Wajib Pajak..............................................................................39

3.3.2.2 Kualitas Pelayanan Pajak...........................................................................40

3.3.2.3 Sanksi Perpajakan......................................................................................41

3.3.2.4 Biaya Kepatuhan Pajak..............................................................................42

3.3.2.5 Penerapan E-System...................................................................................43

3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................44

3.5.1 Statistik Deskriptif.....................................................................................45

3.5.2 Uji Instrumen Data.....................................................................................46

3.5.2.1 Uji Validitas...............................................................................................46

3.5.2.2 Uji Reliabilitas...........................................................................................46

3.5.3 Uji Asumsi Klasik......................................................................................47

3.5.3.1 Normalitas..................................................................................................47

3.6 Uji Hipotesis...............................................................................................48

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................50

4.1 Data Penelitian...........................................................................................50

4.2 Gambaran Umum Responden ....................................................................51

4.2.1 Jenis Kelamin Responden..........................................................................52

4.2.2 Umur Responden........................................................................................52

4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden..................................................................53

4.2.4 Bidang Usaha Responden..........................................................................55

4.2.5 NPWP Responden......................................................................................55

xv
4.3 Hasil Analisis Data.....................................................................................56

4.3.1 Statistik Deskriptif.....................................................................................56

4.3.2 Uji Instrumen Data.....................................................................................63

4.3.2.1 Uji Validitas...............................................................................................63

4.3.2.2 Uji Reliabilitas...........................................................................................65

4.4.1 Uji Normalitas............................................................................................66

4.5 Uji Analisis Regresi Linear Berganda .......................................................67

4.6 Uji Hipotesis..............................................................................................69

4.6.1 Uji F...........................................................................................................69

4.6.1 Uji Koefisien Determinasi..........................................................................69

4.6.1 Uji t.............................................................................................................69

4.7 Pembahasan................................................................................................73

4.6.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak....73

4.6.2 Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak...............74

4.6.3 Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.......75

4.6.4 Pengaruh Penerapan E-System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak............76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................78

5.1 Kesimpulan................................................................................................78

5.2 Keterbatasan..............................................................................................79

5.3 Saran...........................................................................................................79

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................81

LAMPIRAN...........................................................................................................85

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penerimaan Pajak pada APBN 2018-2019 ............................................. 2


Tabel 2.1Kriteria UMKM ..................................................................................... 15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 27
Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ............................ 40
Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Kualitas Pelayanan Pajak .......................... 41
Tabel III.3 Operasionalisasi Variabel Sanksi Perpajakan ..................................... 42
Tabel III.4 Operasionalisasi Variabel Biaya Kepatuhan Pajak ............................. 43
Tabel III.5 Operasionalisasi Variabel Penerapan E-System .................................. 44
Tabel 4.1 Rincian Pengembalian Kuesioner ......................................................... 51
Tabel 4.2 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ........... 52
Tabel 4.3 Demografi Responden Berdasaran Umur Responden .......................... 53
Tabel 4.4 Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden . 54
Tabel 4.5 Demografi Responden Berdasarkan Bidang Usaha Responden ........... 55
Tabel 4.6 Presentase Memiliki NPWP .................................................................. 55
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................................. 57
Tabel 4.8 Hasil Koesioner Kepatuhan Wajib Pajak .............................................. 59
Tabel 4.9 Hasil Koesioner Kualitas Pelayanan Pajak ........................................... 60
Tabel 4.10 Hasil Kuesioner Sanksi Perpajakan .................................................... 61
Tabel 4.11 Hasil Kuesioner Biaya Kepatuhan Pajak ............................................ 62
Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Penerapan E-System ................................................. 59
Tabel 4.13 Uji Validitas ........................................................................................ 63
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas .................................................................................... 65
Tabel 4.15 Uji Normalitas ..................................................................................... 66
Tabel 4.16 Uji Regresi Linier Berganda ............................................................... 67
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 69
Tabel 4.18 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F ) ...................................................... 69
Tabel 4.19 Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji t ) .................................... 71

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 30

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian........................................................................ 86


Lampiran 2 : Tabulasi Data ................................................................................. 103
Lampiran 3 : Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 118
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas ......................................................................... 128
Lampiran 5 : Uji Reliabilitas ............................................................................... 135
Lampiran 6 : Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 137
Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian ...................................................................... 140

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan secara resmi oleh Pemerintah

kepada rakyatnya yang dilindungi oleh Undang-Undang. Pajak dapat

dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu pajak tahun berjalan yang bersumber dari

dalam dan luar negeri serta pajak yang berasal dari tuntutan Pemerintah kepada

wajib pajak yang berada di Peradilan pajak (Pandiangan, 2015).

Penerimaan negara berasal dari dua jenis penerimaan, yaitu penerimaan

dari pajak dan penerimaan bukan pajak yang disebut dengan penerimaan negara

bukan pajak atau PNBP (www.bpkp.go.id). Berdasarkan dua jenis sumber

penerimaan negara tersebut, penerimaan dari pajak merupakan penerimaan negara

yang terbesar. Penerimaan pajak merupakan penerimaan dalam negeri yang paling

aman dan handal, karena bersifat fleksibel terhadap pendapatan negara, dan

menjadi salah satu instrumen bagi pemerintah untuk mengatur perekonomian,

yang mudah untuk dipengaruhi kondisinya daripada penerimaan negara hukum

bukan pajak (PNBP) (www.bppk.go.id).

Kontribusi penerimaan dari sektor pajak di Indonesia tahun 2018-2019

adalah sebagai berikut :

1
2

Tabel 1.1

Penerimaan Pajak pada APBN 2018-2019

(Dalam Triliun Rupiah)


Uraian APBN Realisasi APBN
2018 2019 2018 2019

Pendapatan Negara 1.894,7 2.165,1 1.943,7 1.957,2

Pendapatan Dalam Negeri 1.893,5 2.164,7 1.928,1 1.950,4

Penerimaan perpajakan 1.618,1 1.786,4 1.518,8 1.545,3

Penerimaan Negara Bukan Pajak 275,4 378,3 409,3 405,0

Penerimaan Hibah 1,2 0,4 15,6 6,8

Sumber : (www.kemenkeu.go.id), data diolah 2020

Tabel 1.1 menjelaskan penerimaan pendapatan dari sektor pajak dari tahun

2018 sampai 2019 meningkat. Sumber penerimaan dari sektor pajak yang

mendominasi membuat peran pajak sangat penting untuk membiayai kebutuhan

negara. Besarnya penerimaan dari sektor pajak menunjukkan bahwa pajak masih

tetap menjadi sumber penerimaan terbesar bagi negara. Hasil penerimaan dari

sektor pajak nantinya digunakan untuk melaksanakan tanggung jawab negara

dalam mengatasi masalah sosial, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

serta menjadi kontrak sosial antara warga negara dengan pemerintah (Diatmika,

2013). Salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi pembayaran pajak paling

besar adalah unit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah atau UMKM.

UMKM dapat diartikan sebagai unit usaha produktif yang berdiri sendiri,

dilakukan oleh badan atau perorangan disegala sektor ekonomi (Tambunan,


3

2012). Menurut berita yang di dapat dalam (www.krjogja.com), Aktivitas

perekonomian Kota Yogyakarta didominasi oleh kegiatan usaha yang berkaitan

erat dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM Kota Yogyakarta

juga memberikan kontribusi yang besar bagi Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Usaha Mikro, Kecil, Menengah masuk kedalam kategori Pajak

Penghasilan PP 23 Tahun 2018 yang sering kali disebut pajak UMKM.

Kebijakan perpajakan UMKM diatur dalam PP No 23 Tahun 2018 tentang

Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh

Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Tarif pajak yang berlaku

bagi UMKM dalam PP tersebut sebesar 0,5% dan mulai berlaku per 1 Juli 2018.

Perubahan kebijakan ini bertujuan untuk mendorong peran serta masyarakat

dalam kegiatan ekonomi formal, lebih memberikan keadilan, kemudahan dalam

melaksanakan kewajiban perpajakan, memberi kesempatan berkontribusi bagi

Negara, dan pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat meningkat (DJP,

2018). Namun dalam meningkatkan basis pajak UMKM juga hasus

memperhatikan tingkat kepatuhan pajak UMKM (www.pajak.go.id).

Realisasi penerimaan pajak di Yogyakarta baru mencapai 55,83 persen

atau Rp 3,4 triliun perakhir September 2019 dari total target penerimaan sebesar

Rp 6,1 triliun tahun ini. Pertumbuhan penerimaan pajak di Yogyakarta hanya 3,44

persen, sehingga untuk menggenjot penerimaan pajak seoptimal mungkin perlu

mendekatkan diri dengan Wajib Pajak (WP). Kepala Kanwil Direktorat Jenderal

(Ditjen) Pajak Yogyakarta Dionysius Lucas Hendrawan mengaku tetap berupaya

mengoptimalkan penerimaan pajak Yogyakarta. "Masih banyak yang bisa kita


4

lakukan guna mengoptimalkan realisasi penerimaan pajak di Yogyakarta hingga

pengujung akhir 2019 ini. UMKM dan perdagangan masih menjadi kontribusi

penyumbang pajak di Yogyakarta,” jelasnya.

Lucas mengungkapkan, banyak pengusaha yang masih berlindung dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh WP yang

Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Banyak pengusaha yang selalu melaporkan

SPT-nya dengan omzet masih di bawah Rp 48 juta, padahal penghasilannya yang

diterima sudah melebihi. "Karena yang selama ini kita periksa justru

kecenderungannya yang ditemukan bisa 10 kali lipat. Jadi yang dilaporkan dalam

SPT tidak sesuai dengan kenyataan, kita tidak mungkin harus periksa itu semua.

Kami selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk melaporkan hal yang benar,

kami pun ada fasilitas untuk melakukan pembentulan, manfaatkan itu sebelum ada

penegakan hukum atau law enforcement," jelasnya. Menurut Lucas, apabila

sampai dilakukan law enforcement dikhawatirkan akan mengganggu finansial WP

yang bersangkutan nantinya. Sehinggga, Kanwil Ditjen Pajak Yogyakarta

menyarankan agar WP segera memanfaatkan pembetulan SPT sebelum ada

pemeriksaan. Hal tersebut diharapkan penerimaan pajak UMKM di Kota

Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan (www.krjogja.com).

Selain itu alasan peneliti memilih Kota Yogyakarta sebagai objek

penelitian karena dipandang dari penerimaan pajak, Indonesia dibantu sektor

pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Kota Yogyakarta

merupakan salah satu Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di samping


5

empat kabupaten lainnya yaitu Sleman, Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo.

Kota Yogyakarta memiliki perkembangan jumlah UMKM yang cukup banyak

penyebaran UMKMnya. UMKM di Kota Yogyakarta bergerak dalam berbagai

bidang tetapi berdasarkan informasi yang dibaca peneliti menyatakan bahwa

tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM masih rendah.

Kepatuhan wajib pajak yaitu dimana wajib pajak memenuhi untuk

kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakan dengan baik dan

benar sesuai dengan peraturan dan undang-undang pajak yang berlaku (Oktaviani,

dkk., 2016). Isu mengenai rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak menjadi

sangat penting dikarenakan ketidakpatuhan perpajakan akan memunculkan upaya

penghindaran dan penggelapan pajak, hal ini secara tidak langsung akan

menyebabkan berkurangnya penerimaan pajak ke kas negara Indonesia.

Tingkat kepatuhan wajib pajak juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan

pajak. Semakin baik kualitas pelayanan petugas pajak akan menyebabkan semakin

tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama,

dkk (2019) menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak UMKM.

Faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah sanksi

perpajakan. Mardiasmo (2018) menyebutkan sanksi perpajakan ialah suatu

jaminan atas ketentuan perundang-undangan perpajakan dapat dipatuhi atau

dijalani. Sanksi yang dikenakan diharapkan bisa meningkatkan kesadaran wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Sanksi perpajakan dikenakan

kepada para WP UMKM yang tidak mematuhi aturan dalam Undang-Undang


6

Perpajakan. Sanksi yang diberikan kepada WP UMKM yakni berupa sanksi

administrasi seperti denda, bunga atau pengenaan tarif pajak yang lebih tinggi dan

sanksi pidana yaitu berupa kurungan penjara. Wajib Pajak yang memahami

hukum perpajakan dengan baik akan berupaya untuk mematuhi segala

pembayaran pajak dibandingkan melanggar karena akan merugikan secara

materiil (Irmawati, dkk 2019).

Selain itu hal lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah biaya

kepatuhan pajak. Besarnya bisaya-biaya yang di keluarkan oleh wajib pajak dalam

rangka pemenuhan kewajiban perpajakannya yang disebut dengan biaya

kepatuhan pajak atau tax compliance cost Indriyani dkk, (2018). Semakin tinggi

tax compliance cost (biaya kepatuhan pajak) yang dikeluarkan, maka akan

mengakibatkan wajib pajak tidak patuh dalam melaksanakan pembayaran pajak.

Meskipun biaya kepatuhan ini tidak memberatkan wajib pajak dan tidak

menghambat wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya.

Tinggi rendahnya tingkat pembebanan biaya kepatuhan pajak dapat

mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM.

Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, ditemukan variabel yang

tidak konsisten, yaitu terdapat penelitian yang menyatakan bahwa variabel

tersebut berhubungan secara signifikan namun disisi lain terdapat pula penelitian

yang menyatakan bahwa variabel tersebut tidak berhubungan secara signifikan

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Pada variabel kualitas pelayanan pajak menurut penelitian yang dilakukan

oleh Oktaviani, dkk (2016), Indriyani, dkk (2018), Pratama, dkk (2019), Hasanah,
7

dkk (2019), menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Berbeda dengan penelitan yang

dilakukan oleh Bahri, et al., (2018), Irmawati, dkk (2019), Umayaksa, dkk (2020),

Handayani, et al., (2020), menyatakan bahwa kualiatas pelayanan pajak tidak

berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

Pada variabel sanksi perpajakan menurut penelitian yang dilakukan oleh

Oktaviani, dkk (2016), Indriyani, dkk (2018), Pratama, dkk (2019), Irmawati, dkk

(2019), Cahyani, dkk (2019), (Hasanah, dkk, 2019), Umayaksa, dkk (2020),

menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM. Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Bahri, et al., (2018) menyatakan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh

pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

Pada variabel biaya kepatuhan pajak menurut penelitian yang dilakukan

oleh Indriyani, dkk (2018), menyatakan bahwa biaya kepatuhan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sedangkan pada penelitian

yang dilakukan oleh Pratama, dkk (2019), menyatakan bahwa biaya kepatuhan

pajak tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

(Pratama, dkk., 2019) “Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi

Perpajakan, Dan Biaya Kepatuhan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM Di Kota Padang”. Perbedaan pada penelitian ini yaitu: Menambahkan

variabel penerapan E-System menurut penelitian yang dilakukan oleh (Indrianti et

al., 2017), (Indriyani, dkk 2018), (Umayaksa, dkk 2020) dan (Handayani, et al
8

2020), dikarenakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan E-

System dalam membayar pajak di kantor pajak. Penelitian yang dilakukan oleh

(Indrianti, et al., 2017), (Indriyani, dkk 2018), (Umayaksa, dkk 2020),

(Handayani, et al., 2020), menunjukkan bahwa E-System berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Menambahkan variabel E-System

terhadap kepatuhan pajak karena penerapan E-System yang baik secara tepat

mampu mendukung program transparansi, dimana penerapan E-System dapat

mencegah terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan fungsi pajak.

Perkembangan teknologi informasi terus meningkat seiring dengan perkembangan

zaman. Dimana bukan hanya teknologi informasi yang mengalami kemajuan

perkembangan tetapi masyarakat juga dituntut untuk berkembang. Dalam hal ini

Direktorat Jenderal Pajak tidak ketinggalan untuk memanfaatkan kemajuan

teknologi tersebut dengan melakukan reformasi di bidang modernisasi sistem

perpajakan dengan menerapkan teknologi berbasis E-System. Tujuan

diperbaharuinya sistem administrasi perpajakan dengan adanya E-System tidak

lain untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap administrasi perpajakan (Indrianti, et al., 2017).

Berdasarkan fenomena tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan

Pajak dan Penerapan E-System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

di Kota Yogyakarta”.
9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM ?

2. Apakah Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM ?

3. Apakah Biaya Kepatuhan Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM ?

4. Apakah Penerapan E-System berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari peneltian ini

adalah :

1. Untuk menguji bukti empiris pengaruh tingkat Kualitas Pelayanan Pajak

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

2. Untuk menguji bukti empiris pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

3. Untuk menguji bukti empiris pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.


10

4. Untuk menguji bukti empiris pengaruh Penerapan E-System terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

1.4 Batasan Penelitian

Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari

tujuan penelitian, maka peneliti memfokuskan penelitian atau membatasi masalah.

Peneliti membatasi masalah pada kualitas pelayanan, sanksi perpajakan, biaya

kepatuhan pajak, dan penerapan E-System yang mempengaruhi kepatuhan wajib

pajak dalam membayar pajak wajib pajak UMKM yang berada di Kota

Yogyakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan dalam bidang perpajakan terutama dalam hal Kualitas Pelayanan

Pajak, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Penerapan E-System serta

Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Yogyakarta.


11

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi terkait

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan sebagai masukan

bagi Kantor Pelayanan Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak dalam

meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan SPT dan pembayaran

pajak ke kas negara.

b. Bagi Wajib Pajak

Sebagai sumber informasi sehingga dapat menambah wawasan mengenai

perpajakan dan dapat memberikan penilaian mengenai kinerja Direktorat

Jenderal Pajak khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam hal perpajakan dan

mengaplikasikan teori-teori perpajakan yang telah diperoleh selama

perkuliahan, sehingga dapat diterapkan dalam praktek kehidupan di

masyarakat.

1.6 Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyajikan sistematika

pembahasan yang terdiri dari 5 bab, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.


12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang tinjauan teori, penelitian terdahulu, kerangka

konseptual, dan pernyataan hipotesis yang diperlukan dalam menunjang penelitian

ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang rancangan penelitian, populasi dan sampel

penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, teknik pengumpulan data

serta model dan teknik analisis data, analisis regresi linear berganda, pengujian

hipotesis.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang data penelitian, gambaran umum responden, hasil

analisis data yang telah diperoleh, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan pembahasan

terkait pembuktian hipotesis penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian berdasarkan hasil

pembahasan, keterbatasan dalam penelitian, serta saran-saran terkait dengan

kepatuhan wajib pajak UMKM.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pajak

Dasar hukum penerapan Pajak di Indonesia sesuai UUD 1945 Pasal 23a

yang menyatakan bahwa “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk

keperluan negara diatur dengan Undang-Undang”. Merujuk pada Undang-Undang

Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, bahwa Pajak adalah suatu kontribusi wajib kepada negara yang

terhutang oleh setiap orang maupun badan yang sifatnya memaksa namun tetap

berdasarkan pada UU, dan tidak mendapat imbalan secara langsung serta

digunakan untuk kebutuhan negara juga kemakmuran rakyatnya.

Pajak memiliki arti kontribusi wajib pajak yang terutang yang memiliki

sifat memaksa dengan tidak mendapatkan kontroprestasi secara langsung.

Mardiasmo (2016) berpendapat bahwa Pajak merupakan iuran wajib rakyat

kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang dan tidak memperoleh balas jasa

timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan serta digunakan dalam

mendanai pembangunan nasional.

13
14

2.1.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

UMKM di Negara Indonesia keberadaannya dianggap penting. Dalam

pelakasanaannya UMKM disusunkan regulasi tersendiri yaitu UU Nomor 20

Tahun 2008 yang menjelaskan mengenai peraturan-peraturan UMKM. Pengertian

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:

a. Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik perorangan atau badan usaha

yang telah memenuhi kriteria Usaha Mikro sesuai dalam Undang - Undang.

b. Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif milik perorangan atau badan

usaha yang tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dalam bagian

anak perusahaan dalam cabang perusahaan yang dimiliki yang telah memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang.

c. Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif milik perorangan, atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dan menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan

usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan yang diatur dalam Undang-Undang. Adapun kriteria usaha mikro, kecil

dan menengah adalah sebagai berikut:


15

Tabel 2.1

Kriteria UMKM
No Uraian Asset Omset
1 Usaha Mikro Maks. 50 juta Maks. 300 Juta
2 Usaha Kecil >50 Juta – 500 juta > 300 Juta –2,5 Miliar
3 Usaha Menengah >500 Juta – 1 Milyar > 2,5 Miliar -50 Miliar

sumber: www.depkop.go.id dalam Tatik (2018)

Tabel di atas menjelaskan kriteria UMKM berdasarkan asset dan omset

pertahun, bahwa Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki aset maksimal dari

usaha ini adalah Rp50.000.000,00. Sedangkan, omset maksimalnya

Rp300.000.000,00. Sedangkan UKM alias usaha kecil menengah adalah usaha

yang juga dijalankan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan bagian dari

usaha menengah atau usaha besar. Asetnya berkisar antara Rp50.000.000,00 -

Rp500.000.000,00 dengan omzet Rp300.000.000,00-Rp2.500.000.000,00.

Kriteria UMKM dijelaskan dalam UU tersebut bahwa dunia usaha

dibedakan menjadi Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menegah dan Usaha Besar.

Segmentasi usaha mikro, kecil dan menengah sering digolongkan secara khusus

karena mewakili segmen rakyat kecil dengan sebutan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM). Berdasarkan UU tersebut, UMKM yaitu usaha produktif

yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan tertentu kekayaan bersih dan hasil

penjualan tahunan.
16

2.1.3 Wajib Pajak

Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga

atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Perpajakan adalah

“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak dan

pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.

Menurut Mardiasmo (2016), Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,

meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai

hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan.

2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak adalah sikap wajib pajak yang berusaha untuk

mematuhi segala peraturan perpajakan dengan tanpa dipaksa (Ardianto, 2012).

Menurut Rahayu (2010), Kriteria wajib pajak yang patuh sebagai berikut: 1).

Tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT), 2). Tidak memiliki

tunggakan pajak, 3). Tidak pernah dipidana terkait pelanggaran pajak.

Kepatuhan wajib pajak adalah pemenuhan kewajiban perpajakan oleh

pembayar pajak dengan memberikan kontribusi bagi pembangunan yang

diharapkan di dalam pemenuhannya diberikan secara sukarela. Kepatuhan wajib

pajak menjadi bagian penting di mana sistem perpajakan Indonesia menganut


17

sistem Self Asessment yang berarti prosesnya secara mutlak memberikan

kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar dan melapor

kewajibannya (bppk.kemenkeu.go.id).

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000, kepatuhan

wajib pajak dapat ditemukan :

a. Tepat waktu saat penyampain SPT dalam segala jenis pajak dalam dua tahun

terakhir.

b. Tidak memiliki tunggakan pajak dalam segala jenis pajak, terkecuali telah

mempunyai izin dapat mengangsur atau menunda pembayaran pajak.

c. Tidak pernah terlibat tindak pidana di bidang perpajakan dan dijatuhi hukuman

pada jangka waktu 10 tahun terakhir.

d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan terhadap wajib pajak

pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk

masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%.

e. Wajib pajak laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan

publik dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.


18

2.1.5 Kualitas Pelayanan Pajak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitas merupakan

tingkat baik buruknya sesuatu, kadar, derajat, ataupun taraf. Sedangkan pelayanan

merupakan cara melayani atau membantu mengurus dan menyiapkan segala

keperluan yang di butuhkan orang lain.

Menurut (Tjiptono, dkk 2012) kualitas adalah suatu kondisi yang dinamis

dan berhubungan dengan jasa manusia, proses, produk, dan lingkungan yang

memenuhi harapan dari seseorang atau pihak yang menginginkanya. Sementara

itu pelayanan adalah cara melayani membantu, mengurus, dan menyiapkan segala

keperluan yang dibutuhkan seseorang agar tercipta kepuasan dan keberhasilan.

Adapun hakikat dari pelayanan umum itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu dan produktivitas dalam pelaksanaan tugas dan instansi

pemerintah di bidang pelayanan umum.

b. Mendorong upaya mengefektifitas sistem dan tata laksana pelayanan sehingga

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan

berhasil guna (efektif dan efisien).

c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam

pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lain. Pelayanan yang

berkualitas harus dapat memberikan 4K, yaitu keamanan, kenyamanan,

kelancaran dan kepastian hukum.


19

Kualitas pelayanan pajak dapat diukur dengan kemampuan memberikan

pelayanan yang memuaskan, dapat memberikan pelayanan dengan tanggapan,

kemampuan, kesopanan dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh aparat

pajak. Disamping itu juga, kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi

yang baik, memahami kebutuhan wajib pajak, tersedianya fasilitas fisik termasuk

sarana komunikasi yang memadai, dan pegawai yang cakap dalam tugasnya

(Supadmi, 2009).

Dalam kualitas pelayanan pajak yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria

pelayanan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ketepatan waktu pelayanan, yaitu waktu untuk menunggu selama transaksi

maupun proses pembayaran.

2. Akurasi pelayanan, yaitu dapat meminimalkan kesalahan di dalam pelayanan

maupun transaksi.

3. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.

4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya sumber daya

manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung seperti

komputer untuk mencari ketersediaan suatu produk.

5. Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu yang

nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, dan lain sebagainya


20

Pada prinsipnya kualitas pelayanan pajak dibangun atas adanya

perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi masyarakat atas layanan nyata yang

mereka terima dengan layanan yang sesungguhnya diinginkan atau diharapkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pajak merupakan

pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam

batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung jawabakan serta

harus dilakukan secara terus menerus. Dikatakan pelayanan berkualitas apabila

memberikan keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum.

2.1.6 Sanksi Perpajakan

Menurut Mardiasmo (2016) Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa

ketentuan peraturan perundangan-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi. Sanksi perpajakan adalah alat pencegah agar Wajib Pajak

tidak melanggar norma perpajakan. Sanksi perpajakan ada dua jenis yaitu sanksi

administrasi dan sanksi pidana.

Menurut Rahayu, (2010) mengatakan bahwa: “Wajib pajak akan patuh

(karena tekanan) bahwa mereka berpikir adanya sanksi berat akibat tindakan

ilegal dalam usahanya menyeludupkan atau menggelapkan pajak.

1. Sanksi Administrasi

Sanksi administrasi terbagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Sanksi Administrasi Berupa Denda


21

b. Sanksi Administrasi Berupa Bunga

c. Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan

2. Sanksi Pidana

Undang-undang perpajakan menyatakan bahwa pada dasarnya pengenaan

sanksi pidana merupakan upaya terakhir untuk meningkatkan kepatuhan wajib

pajak. Salah satunya mencegah pelanggaran terhadap UU No.16 Tahun 2009

tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (Pasal 38) adalah tidak

menyampaikan SPT yang tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan

keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada

pendapatan negara. Setelah jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terlampaui, sesuai

Pasal 40 Undang-undang No.16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum perpajakan,

mengatur bahwa tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut yang

melebihi waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, berakhirnya masa

pajak, berakhirnya bagian tahun pajak, atau berakhirnya tahun pajak yang

bersangkutan. Jangka waktu sepuluh tahun tersebut merupakan penyesuaian

terhadap kadaluwarsa penyimpanan dokumen-dokumen perpajakan yang

dijadikan dasar penghitungan jumlah pajak yang terhutang, selama sepuluh tahun.
22

2.1.7 Biaya Kepatuhan Pajak

Untuk mewujudkan pemasukan pajak ke dalam kas Negara, maka

dibutuhkan biaya-biaya yang dalam literatur perpajaknnya disebut dengan tax

operating cost, yang terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk

memungut pajak yang disebut sebagai administrative cost dengan biaya-biaya

yang dikeluarkan oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya

yang disebut tax compliance cost atau biaya kepatuhan pajak.

Biaya kepatuhan pajak Rahayu (2010) dibagi menjadi dua yaitu direct

money cost dan time cost. direct money cost merupakan pengeluaran biaya yang

dibutuhkan untuk mengurus persyaratan administrasi dalam melakukan

pembayaran pajak kendaraan bermotor, sedangkan time cost merupakan lamanya

waktu yang digunakan wajib pajak dalam menunggu antrian pembayaran pajak

sehingga menyebabkan wajib pajak lama meninggalkan pekerjaannya dalam

menghasilkan uang.

Biaya-biaya yang dikeluarkan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban

perpajakannya turut menentukan tingkat kepatuhan wajib pajak itu sendiri.

Menurut Mulyadi (2010) biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu Menurut Witjaksono (2013) biaya

adalah suatu pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Sanford dalam Rahayu (2010) menyatakan bahwa biaya

kepatuhan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam memenuhi

persyaratan perpajakan yang dikenakan pada mereka oleh hukum dan otoritas
23

tertentu. Pendapatan atas pembayaran aktual pajak dan atas biaya distorsi yang

melekat dalam sifat pajak.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya kepatuhan

merupakan keseluruhan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam

memenuhi persyaratan perpajakan.

2.1.8 Penerapan E-System Perpajakan

Jenderal Pajak mengeluarkan program baru yang memanfaatkan teknologi

dengan lebih baik, yakni E-System, tujuannya adalah untuk meningkatkan

kepatuhan wajib pajak. Menurut Liberty Pandiangan (2008) E-System merupakan

suatu sistem yang digunakan untuk menunjang kelancaran administrasi melalui

teknologi internet, sehingga diharapkan semua proses kerja dan pelayanan

perpajakan berjalan baik, lancar, cepat dan akurat. Dimana dalam E-System ini,

terdapat E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-Billing.

Secara umum E-System melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP),

(www.pajak.go.id), adalah sistem pelaporan E-SPT, E-Filling, E-Registration,

Dan E-Billing menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa

biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi WP

dalam pembuatan dan penyerahan laporan E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan

E-Billing kepada DJP secara lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Hal ini

merupakan salah satu terobosan baru dalam melaporkan E-SPT, E-Filling, E-

Registration, Dan E-Billing yang dibuat DJP untuk membuat WP semakin mudah

dan nyaman dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.


24

Tujuan utama layanan pelayanan pajak secara E-System adalah:

1) Membantu para wajib pajak untuk menyediakan fasilitas dalam melaporkan E-

SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-Billing melalui sistem elektronik, sehingga

wajib pajak dapat melakukannya dimana saja asalkan mempunyai jaringan

internet, hal ini dapat menghemat biaya dan waktu yang dibutuhkan wajib pajak.

2) Dengan cepat dan mudahnya pelaporan pajak dengan menggunakan sistem

maka dapat memberikan dukungan kepada kantor pajak dalam hal penerimaan

laporan E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-Billing, kegiatan administrasi,

pendataan, dan pengarsipan laporan E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-

Billing.

3) Dengan menggunakan sistem E-System dapat menjadi solusi bagi wajib pajak

yang saat ini tercatat lebih dari 10 juta wajib pajak di Indonesia. Diharapkan

dengan adanya sistem pembayaran secara mudah dan cepat dapat meningkatkan

penerimaan negara.

Ada tujuh keuntungan jika Anda menggunakan fasilitas E-System melalui situs

DJP, yakni:

1. Penyampaian E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-Billing dapat dilakukan

secara cepat, aman, dan kapan saja (24x7)

2. Murah, tidak dikenakan biaya pada saat pelaporan E-SPT, E-Filling, E-

Registration, Dan E-Billing

3. Penghitungan dilakukan secara tepat karena menggunakan sistem komputer


25

4. Data yang disampaikan WP UMKM selalu lengkap karena ada validasi

pengisian E-SPT, E-Filling, E-Registration, Dan E-Billing

5. Ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004

tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik dalam pasal 1,

Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib Pajak dapat menyampaikan

Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi

(Apllication Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak.”

Penerapan E-System akan membawa konsekuensi terjadinya perubahan yang

mendasar baik menyangkut struktur organisasi maupun paradigma pelayanan

kepada Wajib Pajak.

Karakteristik sistem administrasi perpajakan modem ini adalah:

1. Seluruh kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang

berbasis teknologi terkini.

2. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerima

pembayaran secara on-line. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan melaporkan

kewajiban perpajakannya dengan menggunakan media komputer (E-SPT, E-

Filling, E-Registration, Dan E-Billing).

3. Monitoring kepatuhan Wajib Pajak dilaksanakan secara intensif dengan

pemanfaatan profit Wajib Pajak


26

DJP juga melaksanakan penerapan E-System untuk mendukung program

transparansi dan keterbukaan guna mengantisipasi terjadinya kolusi, korupsi, dan

nepotisme termasuk didalamnya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang demi

mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang telah berbasis fungsi.

Menurut Pandiangan (2008) E-System ini diharapkan sejalan dengan tingkat

peningkatan kepatuhan dapat diketahui dan diidentifikasi dengan melihat

kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri, melaporkan dan menyetorkan

pajak, dan kepatuhan dalam melakukan perhitungan dan membayar tunggakan

pajak Pandiangan (2008).

Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan E-System merupakan pelayanan

yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas

memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung jawabakan serta harus

dilakukan secara terus menerus. Penerapan E-System diharapkan meningkatkan

mekanisme kontrol yang lebih efektif ditunjang dengan penerapan Kode Etik

Pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang mengatur perilaku pegawai dalam

melaksanakan tugas. Dengan pembaharuan sistem yang ada pada kantor pajak,

diharapkan akan meningkatkan kemudahan wajib pajak untuk membayar pajak

dan akan mempermudah pada penerimaan pajak yang akan membantu roda

perekonomian.
27

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu
No Penelitian Variabel Hasil
terdahulu
1. Fice Handayani, Independen : Modernisasi Sistem
Bachtiar Bachtiar, Administrasi Perpajakan
Nur Khomariah Pengetahuan dan berpengaruh secara simultan
(2020) Pemahaman Peraturan berpengaruh terhadap
Pemerintah tentang Kepatuhan Wajib Pajak
Perpajakan, Kesadaran UMKM. Sedangkan
Wajib Pajak, Pelayanan Pelayanan Fiskus tidak
Fiskus, Modernisasi berpengaruh terhadap
Sistem Administrasi Kepatuhan Wajib Pajak
Perpajakan UMKM di Dinas
Koperasi,UMKM dan
Dependen : Perindustrian Kota
Balikpapan
Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM
2. Luvita Dewi Independen : Penerapan E-Filing dan
Umayaksa, Susi Kualitas Sistem Informasi
Dwi Mulyani Penerapan E-Filing, Perpajakan berpengaruh
(2020) Kualitas Sistem Informasi secara simultan terhadap
Perpajakan, Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Kegunaan Sebagai UMKM
Variabel Moderasi

Dependen :

Kepatuhan Wajib Pajak


UMKM
3. Ju Irmawati, Amir Independen : Sanksi pajak memiliki
Hidayatulloh (2019) pengaruh terhadap Kepatuhan
Kesadaran Pajak, Sanksi Wajib Pajak UMKM di Kota
Pajak, Sikap Fiskus, Yogyakarta. Sedangkan Sikap
Norma Subjektif Fiskus tidak berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib
Dependen: Pajak UMKM di Kota
Yogyakarta
Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM
28

4. Uswatun Hasanah, Independen : Sanksi Pajak, Kualitas


Suharno, Bambang Pelayanan berpengaruh
Widarno (2019) Sanksi Pajak, Kualitas secara simultan terhadap
Pelayanan, Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Pendidikan UMKM di Pusat Grosir Solo.

Dependen :

Kepatuhan Wajib Pajak


UMKM
5. Luh Putu Gita Independen : Tarif Pajak, dan Sanksi
Cahyani, Naniek Perpajakan berpengaruh
Noviari (2019) Tarif Pajak, Pemahaman secara simultan terhadap
Perpajakan, dan Sanksi Kepatuhan Wajib Pajak
Perpajakan UMKM di KPP Singaraja

Dependen:

Kepatuhan Wajib Pajak


UMKM
6. Rexy Anugerah Independen : Kualitas Pelayanan Petugas
Pratama, Erly Pajak, Sanksi Perpajakan
Mulyani (2019) Kualitas Pelayanan berpengaruh secara simultan
Petugas Pajak, Sanksi terhadap Kepatuhan Wajib
Perpajakan, Biaya Pajak UMKM di Kota
Kepatuhan Pajak Padang. Sedangkan Biaya
Kepatuhan Pajak tidak
Dependen : berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di KPP Kota Padang.
UMKM
Saiful Bahri, Independen : Kualitas Pelayanan Pajak,
7. Yossi Diantimala, Sanksi Perpajakan tidak
M. Shabri Abd. Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap
Majid (2018) Pajak, Pemahaman Kepatuhan Wajib Pajak
Peraturan Perpajakan, Orang Pribadi pelaku
dan Sanksi Perpajakan UMKM (Pada Kantor Pajak
KPP Pratama Kota Banda
Dependen : Aceh).

Kepatuhan Wajib Pajak


Orang Pribadi pelaku
UMKM
8. Novita Indriyani, Independen : Kualitas Pelayanan, Sanksi
Noor Shodiq Perpajakan, Biaya - Biaya
Askandar (2018) Kualitas Pelayanan, Kepatuhan Pajak, Dan
29

Sanksi Perpajakan, Penerapan E-Filing


Biaya - Biaya Kepatuhan berpengaruh terhadap
Pajak, Penerapan E- Kepatuhan Wajib Pajak.
Filing

Dependen :

Kepatuhan Wajib Pajak


9. Irma Indrianti, Independen : Penerapan E-System
Suhendro, Endang Perpajakan berpengaruh
Masitoh (2017) Penerapan E-System terhadap Kepatuhan Wajib
Perpajakan Pajak Badan.

Dependen:

Kepatuhan Wajib Pajak


Badan
10. Rachmawati Meita Independen : Kualitas Pelayanan Fiskus,
Oktaviani, Sheila Sanksi Pajak berpengaruh
Adellina (2016) Pengetahuan Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib
Kesadaran Pajak, Kualitas Pajak UKM
Pelayanan Fiskus, Tarif
Pajak, Sanksi Pajak,

Dependen:

Kepatuhan Wajib Pajak


UKM
30

2.3 Kerangka Konseptual

Kualitas Pelayanan
Pajak (X1)

Sanksi Perpajakan H1
(X2) Kepatuhan Wajib Pajak
H2 UMKM Kota
Yogyakarta
Biaya Kepatuhan H3
Pajak (X3) (Y)
H4

Penerapan E-System
(X4)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, penelitian terdahulu dan kerangka

konseptual yang telah dibuat, maka didapat hipotesis sebagai berikut :

2.4.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Pelayanan pajak merupakan pelayanan publik karena yang

menjalankannya ialah instansi pemerintah yang mana telah memenuhi kebutuhan

masyarakat maupun pelaksanaan Undang-Undang dan tidak berorientasi pada

laba. Pelayanan pada sektor perpajakan adalah pelayanan yang diberikan oleh
31

petugas pajak kepada wajib pajak untuk membantu memenuhi kewajiban

perpajakannnya (Hasanah, dkk 2019).

Ada 5 faktor kualitas pelayanan pajak ialah sebagai berikut: keandalan

(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati

(empathy), wujud nyata (tangibles) (Pratama, dkk., 2019). Petugas pajak perlu

meningkatkan pelayanan pajak agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

ditetapkan Undang-Undang pada saat melakukan kegiatan perpajakannya dan

tercapainya tujuan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan agar

menunjang kepatuhan wajib pajak.

Peningkatan kualitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan

pada wajib pajak sehingga meningkatkan kepatuhan pada wajib pajak dalam

kegiatan perpajakannya. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan ditentukan oleh

tingkat kepuasan penerima pelayanan, oleh karena itu semakin tinggi tingkat

pelayanan kepada wajib pajak maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib

pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama, dkk (2019), Hasanah, dkk (2019),

Indriyani, dkk (2018), Oktaviani, dkk (2016), menunjukkan bahwa pengaruh

kualitas pelayanan pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis

pertama sebagai berikut:

H1 : Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM.
32

2.4.2 Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM

Sanksi perpajakan digunakan sebagai alat pencegah agar Wajib Pajak tidak

melanggar norma perpajakan, sanksi tersebut dapat berupa sanksi administrasi dan

sanksi pidana yang dikenakan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran

(Mardiasmo, 2016). Di dalam Undang-Undang perpajakan terdapat dua macam

sanksi, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana. Sanksi administrasi akan

diberikan apabila wajib pajak melakukan pelanggaran kewajiban yang telah

ditentukan dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) dan dapat dikenai sanksi berupa sanksi

bunga, sanksi berupa kenaikan, dan sanksi berupa denda. Sedangkan sanksi

pidana berupa kurungan dan hukuman penjara.

Sanksi perpajakan ini diterapkan karena banyaknya terjadi pelanggaran

terhadap Undang - Undang Perpajakan yang mana menunjukkan semakin besar

kesalahan seorang Wajib Pajak maka semakin besar pula denda yang

didapatkannya (Pratama, dkk., 2019). Wajib Pajak akan memenuhi kewajiban

perpajakannya apabila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak

merugikannya. Dengan demikian semakin tinggi tingkat sanksi perpajakan yang

diterima wajib pajak maka tingkat kepatuhan wajib pajak juga semakin

meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Umayaksa, dkk (2020),

Hasanah, dkk (2019), Cahyani, dkk (2019), Irmawati, dkk (2019), Pratama, dkk

(2019), Indriyani, dkk (2018) Oktaviani, dkk (2016), menunjukkan bahwa sanksi

perpajakan memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.


33

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua

sebagai berikut:

H2 : Sanksi Perpajakan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

2.4.3 Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM

Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka

pemenuhan kegiatan kewajiban perpajakan disebut dengan Biaya Kepatuhan

Pajak atau Tax compliance cost. Biaya kepatuhan pajak dibagi menjadi tiga yaitu,

Direct money cost yang merupakan biaya-biaya berupa uang tunai yang

dikeluarkan oleh wajib pajak sebagai pemenuhan kewajiban perpajakannya seperti

pembayaran kepada konsultan pajak. Time cost yaitu waktu yang telah digunakan

oleh wajib pajak dalam melakukan kegiatan perpajakannya seperti waktu yang

digunakan untuk berkonsultasi kepada akuntan atau konsultan pajak.

Psychological cost merupakan ketidakpuasan, rasa frustasi serta keresahan oleh

wajib pajak dalam berinteraksi dengan sistem dan otoritas pajak Indriyani, dkk

(2018).

Wajib pajak yang sudah taat dalam membayar kewajiban perpajakannya

akan sangat dirugikan apabila mendapati biaya kepatuhan pajak yang cukup

tinggi, dengan demikian semakin tinggi biaya kepatuhan pajak maka tingkat

kepatuhan wajib pajak akan semakin rendah. Penelitian yang dilakukan Indriyani,

dkk (2018), menunjukkan bahwa biaya kepatuhan pajak memiliki pengaruh positif
34

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu,

maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3 : Biaya Kepatuhan Pajak Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

UMKM

2.4.4 Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak UMKM

Salah satu faktor yang memunculkan niat berperilaku dalam theory of

planned behaviour adalah behavioral beliefs. Faktor ini menjelaskan tentang

keyakinan individu mengenai hasil atas suatu perilaku dan evaluasi atas hasil

tersebut (Handayani, dkk., 2020). Behavioral beliefs menjelaskan bahwa sebelum

melakukan sesuatu, individu mempunyai keyakinan mengenai hasil yang akan

diperoleh dari perilaku tersebut sehingga dapat memutuskan akan melakukan atau

tidak. Dalam implementasi E-System ini diharapkan agar dapat berperan dalam

meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada saat melaporkan SPT tahunan.

Semakin patuh wajib pajak dalam menerapkan (E-System) atau E-Registration, E-

Filling, E-SPT, Dan E-Billing maka kepatuhan wajib pajak juga akan semakin

lebih baik. Jika, wajib pajak memiliki keinginan dalam menerapkan E-System

yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak maka kepatuhan wajib pajak

untuk mendaftarkan diri serta membayar pajaknya semakin meningkat (Indrianti,

et al., 2017).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani, dkk. (2020), dan

Umayaksa, dkk (2020), Indriyani, dkk (2018), Indrianti, et al. (2017)


35

menunjukkan bahwa penerapan E-Registration, penerapan E-Filling, penerapan

E-SPT, dan penerapan E-Billing memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat

kepatuhan wajib pajak UMKM. Karena penggunaan E-System pajak dapat lebih

mudah untuk proses pemungutan pajak sehingga dapat mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak untuk membayar pajak. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka

dapat dirumuskan hipotesis keempat sebagai berikut:

H4 : Penerapan E-System Perpajakan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak UMKM.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif adalah metode yang digunakan dalam meneliti populasi maupun

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian sehingga

menghasilkan data berupa angka-angka yang dapat dianalisa (Sugiyono, 2018).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menguji secara empiris

pengaruh variabel bebas (independen) yang terdiri atas kualitas pelayanan pajak,

sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak dan penerapan E-System dengan

variabel terikat (dependen) yaitu kepatuhan wajib pajak Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dan penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer.

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh langsung (dari tangan

pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu

dari studi (Sekaran & Bougie, 2017). Data penelitian ini diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada wajib pajak UMKM Kota Yogyakarta. Kueosiner

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mendistribusikan daftar

36
37

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2016).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2017).

Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

mencatat bahwa pada tahun 2020 terdapat 23.050 UMKM yang ada di Kota

Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak UMKM

yang berada di Kota Yogyakarta dengan kepemilikan nomor pokok wajib pajak

(NPWP), dan usahanya terdaftar di badan hukum pemerintah Kota Yogyakarta.

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2017) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel

merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam

melaksanakan penelitian suatu objek (Sugiyono, 2016). Sampel penelitian ini

yaitu siapapun wajib pajak UMKM yang ditemui peneliti untuk bisa dijadikan

sampel apabila wajib pajak yang ditemui tersebut dinilai tepat sebagai sumber

data. Pengambilan sampel di dalam penelitian yaitu dengan teknik Simple

Random sampling. Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel

dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan stara yang ada

dalam populasi itu (Sugiyono, 2016). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus

Slovin, yaitu:
38

Keterangan :

n = Jumlah populasi

N = Sampel

e2 = Persen kesalahan pengambilan sampel (10%)

Rentang sampel yang dapat diambil dari rumus slovin adalah 10% atau 0,1

Dengan jumlah 23.050 UMKM Kota Yogyakarta dan presentase kelonggaran

ketelitian 10%, ukuran sampel dalam penelitian ini adalah :

n = 99,56 = 100

Dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 99,56 yang

dibulatkan menjadi 100 wajib pajak UMKM. Jadi jumlah sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

3.3.1.1 Klasifikasi Variabel

Variabel penelitian ialah adalah suatu sifat, atau atribut, objek, organisasi

atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu oleh peneliti untuk dipelajari yang
39

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Varibel yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dependent variable (variabel terikat) dan independent

variable (variabel bebas).

Varibel Terikat/Dependent Variable (Y)

Variabel dependent (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018). Variabel

dependent dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y).

Varibel Bebas/Independent Variable (X)

Variabel independent (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2018).

Variabel independennya yaitu kualitas pelayanan pajak (X1), sanksi perpajakan

(X2), biaya kepatuhan pajak (X3), dan penerapan E-System (X4).

Pengukuran variabel pada penelitian ini dengan menggunakan skala likert.

Skala likert berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi perorangan

atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2016). Dimana

jawaban sangat tidak setuju (STS) nilai 1, tidak setuju (TS) diberi nilai 2, setuju

(S) diberi nilai 3, sangat setuju (SS) diberi nilai 4.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

3.3.2.1 Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak adalah suatu cara memasukkan atau melaporkan

pada waktunya informasi yang dibutuhkan, serta mengisi secara benar jumlah
40

pajak yang terutang, dan membayarkan pajak pada waktunya tanpa tindakan

pemaksaan (Handayani, et al., 2020). Kepatuhan Wajib Pajak mengacu pada

indikator penelitian Umayaksa, dkk (2020). Indikator tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel III.1

Operasionalisasi Variabel Kepatuhan Wajib Pajak

Variabel Indikator Skala Ukur

Kepatuhan 1. Wajib pajak mendaftarkan diri untuk Likert


Wajib Pajak mendapatkan NPWP. 1-4
2. Wajib pajak melakukan pembayaran tepat
waktu.
3. Wajib pajak melakukan pelaporan tepat
waktu.
4. Wajib pajak melakukan perhitungan dengan
benar.
5. Wajib pajak mengis formulir SPT dengan
benar, lengkap dan jelas.
6. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak.
7. Wajib pajak tidak pernah menerima surat
teguran.

3.3.2.2 Kualitas Pelayanan Pajak

Menurut Hasanah, dkk (2019) kualitas adalah suatu kondisi yang dinamis

dan berhubungan dengan jasa manusia, proses, produk, dan lingkungan yang

memenuhi harapan dari seseorang atau pihak yang menginginkanya. Sementara

itu pelayanan adalah cara melayani membantu, mengurus, dan menyiapkan segala

keperluan yang dibutuhkan seseorang agar tercipta kepuasan dan keberhasilan

(Pratama, dkk 2019).


41

Indikator kualitas pelayanan fiskus dalam penelitian ini menggunakan

dasar pemikiran Oktaviani, dkk (2016). Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel III.2

Operasionalisasi Variabel Kualitas Pelayanan Pajak

Variabel Indikator Skala Ukur

Kualitas 1. Petugas pajak memberikan informasi dan Likert


Pelayanan penjelasan dengan jelas dan mudah 1-4
Pajak dimengerti oleh wajib pajak serta
memberikan solusi yang tepat.
2. Petugas pajak bersikap ramah dan sopan
dalam melayani setiap wajib pajak.
3. Petugas pajak dapat memberikan
informasi dengan baik sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh wajib pajak.
4. Dalam penyelenggaraan pajak, sejauh ini
pelayanan berkapasitas untuk mengarahkan
tanpa mempengaruhi
wajib pajak.
5. Petugas pajak cepat tanggap atas keluhan
dan kesulitan yang dialami oleh wajib pajak.

3.3.2.3 Sanksi Perpajakan

Sanksi pajak memiliki peran penting guna memberikan pelajaran bagi

pelanggar pajak agar tidak meremehkan peraturan perpajakan (Cahyani, dkk

2019). Indikator sanksi perpajakan dalam penelitian ini menggunakan dasar

pemikiran Oktaviani, dkk (2016). Indikator tersebut adalah sebagai berikut:


42

Tabel III.3

Operasionalisasi Variabel Sanksi Perpajakan

Variabel Indikator Skala Ukur

Sanksi 1. Pengenaan sanksi harus dilaksanakan Likert


Perpajakan dengan tegas. 1-4
2. Sanksi diberlakukan kepada semua wajib
pajak yang melakukan pelanggaran.
3. Sanksi dalam SPT sangat diperlukan.
4. Sanksi pajak sangat diperlukan agar
tercipta kedisiplinan wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya.
5. Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak
harus sesuai dengan besar kecilnya
pelanggaran yang sudah dilakukan.
6. Sanksi pajak dihitung sesuai keterlambatan
pembayaran.
7. Penerapan sanksi pajak harus sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.

3.3.2.4 Biaya Kepatuhan Pajak

Biaya kepatuhan pajak adalah pemenuhan kewajiban perpajakan yang

dilakukan oleh wajib pajak dalam rangka memberikan kontribusi untuk

pembangunan yang diharapkan dalam pemenuhannya diberikan secara sukarela

(Indriyani dkk, 2018). Indikator biaya kepatuhan pajak dalam penelitian ini

menggunakan dasar pemikiran Indriyani dkk, (2018). Indikator tersebut adalah

sebagai berikut:
43

Tabel III.4

Operasionalisasi Variabel Biaya Kepatuhan Pajak

Variabel Indikator Skala Ukur

Biaya 1. Membayar konsultan pajak untuk Likert


Kepatuhan menangani masalah perpajakan. 1-4
Pajak 2. Mengeluarkan biaya yang besar untuk
percetakan dokumen, fotocopy, fax, biaya
transportasi, dan biaya lainnya yang
digunakan untuk keperluan pelaporan SPT.
3. Meluangkan waktu ke KPP untuk
keperluan pelaporan SPT.
4. Membutuhkan waktu dalam pelatihan
pegawai dan penyesuaian prosedur lainnya
jika ada perubahan aturan perpajakan.
5. Merasakan dampak psikologis jika
melakukan kesalahan dalam pengisian
SPT.
6. Ada rasa stress dan dampak psikologis
lainnya jika melakukan pengajuan
keberatan dan banding atas besarnya pajak
yang terutang.

3.3.2.5 Penerapan E-System

Menurut Handayani, et al., (2020), E-System merupakan suatu sistem yang

digunakan untuk penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi baik secara

individu, kelompok maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis, dan cepat.

Indikator E-System dalam penelitian ini menggunakan dasar pemikiran Indrianti

dkk, (2017). Indikator tersebut adalah sebagai berikut:


44

Tabel III.5

Operasionalisasi Variabel Penerapan E-System

Variabel Indikator Skala Ukur

Penerapan 1. Saya mengetahui tentang elektronik system Likert


E-System dalam metode pembayaran perpajakan 1-4
2. Pelaporan pajak melalui E-SPT dan E-
Filling sangat efektif
3. Direktorat Jenderal Pajak selalu
mensosialisasikan jika terjadi perubahan
peraturan
4. Penggunaan E-System pada perpajakan bisa
lebih mudah dan efektif untuk
membayar pajak.
5. Pendaftaran NPWP melalui E-Registration
lebih mudah

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Kuesioner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2016). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara

membagikan secara langsung kuesioner dalam bentuk tertulis kepada responden

dan memberikan link google form yang di sebarkan melalui media sosial.

Kuesioner yang dibagikan sudah disediakan jawabannya sehingga responden cara

menjawabnya cukup dengan membubuhkan tanda check list (centang). Responden

dalam penelitian ini adalah UMKM di Kota Yogyakarta.


45

3.5 Model dan Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis

regresi berganda dengan program SPSS yang bertujuan untuk menguji apakah

kualitas pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak dan penerapan

E-System berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sebelum

dilakukan uji hipotesis maka dilakukan uji kualitas data, yaitu uji validitas dan uji

reliabilitas untuk mengukur seberapa handal kuesioner dapat digunakan. Setelah

itu maka dilakukan uji ketetapan uji f, uji determinasi (R2) dan uji t. Setelah uji

asumsi klasik dan uji ketetapan maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2018) Statistik deskriptif digunakan untuk untuk

mengetahui informasi yang diberikan mengenai karakteristik variabel penelitian

yang utama dan daftar demografi responden. Hal ini digunakan untuk

mendapatkan deskripsi atau gambaran atas data yang dilihat dari nilai rata-rata

(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini hanya menggunakan

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.


46

3.5.2 Uji Instrumen Data

3.5.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas adalah uji tentang seberapa baik suatu instrument yang

dikembangkan untuk mengukur konsep tertentu yang ingin diukur (Sekaran &

Bougie, 2017). Uji validitas adalah alat untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dilakukan menggunakan IBM SPSS (Statistical Package

forSocial Sciense) versi 21 dengan cara menghitung korelasi antara skor tiap butir

pertanyaan dengan menggunakan Product Moment dari Pearson, dengan kriteria

apabila terjadi korelasi yang signifikan antara masing-masing pertanyaan yang

ditunjukkan dengan nilai signifikansi < 0,05 maka dinyatakan valid (Ghozali,

2018).

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sujarweni (2015), uji reliabilitas merupakan ukuran suatu

kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan

disusun dalam bentuk kuesioner. Kehandalan atau reliabilitas dengan nilai 0,6

atau kurang dari 0,6 secara umum mengidentifikasikan keandalan yang tidak

memuaskan. Kuesioner yang dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60

(Sujarweni, 2015). Uji reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan pengolahan

data yang dilakukan dengan bantuan SPSS (Statistical Program and Service

Solution).
47

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

3.5.3.1 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen

ataupun independen berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi

normal, analisis parametik termasuk model-model regresi dapat digunakan (Umar,

2008). Dikutip dari penelitian Astiano dan Sagoro (2017), ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian, yaitu dengan

menggunaan Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini pedoman yang digunakan

dalam pengambilan keputusan yaitu:

a. Jika nilai signifinifikasi < 0,05 maka distribusi data tidak normal

b. Jika nilai signifinifikasi > 0,05 maka distribusi data normal

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda,

Analisis regresi linear berganda berguna untuk menganalisis hubungan antara dua

variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen (Ghozali, 2018).

Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM

di Kota Yogyakarta Model regresi moderasi penelitian ini menggunakan tiga

variabel bebas ditunjukan oleh persamaan berikut ini :

Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4X4 +ε


48

Keterangan:

Y = Kepatuhan wajib pajak UMKM

Α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Sanksi Perpajakan

X3 = Biaya Kepatuhan Pajak

X4 = Penerapan E-System

ε = Error

3.6 Uji Hipotesis

3.6.1 Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah persamaan regresi dalam

penelitian ini dalam kondisi goodness of fit atau layak (fit) untuk

diinterpretasikan. Penelitian dikatakan memiliki model yang fit dengan data yang

dimiliki apabila nilai probabilitas < 0,05 diukur dengan uji ANOVA (Ghozali,

2018).

3.6.2 Adjusted R2 (Koefisien determinasi)

Koefisien determinasi dinyatakan dengan (R2), pada intinya R2 digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai yang

mendekati satu berarti variable-variabel independen sangat memberikan hamper


49

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali,

2018). Semakin besar (R2) suatu variabel independen, menunjukan semakin

dominan terhadap variabel dependen. Besarnya (R2) yang di definisikan, di kenal

dengan koefisien determinasi dan merupakan besaran paling lazim di gunakan

untuk mengukur kebaikan (good of fit) sesuai garis regresi, secara verbal, (R2)

mengukur proporsi total variasi dalam Y di jelaskan oleh model regresi (Ghozali,

2018).

3.6.3 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel penjelas atau

independen secara individual dalam menerapkan variasi variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis atau pengaruh secara parsial (per

variabel bebas) terhadap variabel terkait. Uji statistik t digunakan untuk menguji

signifikansi dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen yang di

uji dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Uji statistik t dapat dilakukan dengan

menggunakan unstandarardized coeffisients. Apabila tingkat signifikan t ≤ 0,05

(5%) maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini diterima (Ghozali, 2018).

Kriteria pengujian yang digunakan adalah:

a. Jika signifinifikasi uji t > 0,05, maka hipotesis ditolak.

b. Jika signifinifikasi uji t < 0,05, maka hipotesis diterima.


BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan pajak,

sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak, dan penerapan E-System terhadap

kepatuhan wajib UMKM di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data

primer, yaitu diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner.

Kuesioner disebar melalui google form dengan link yaitu:

(https://docs.google.com/forms/d/1qrPkr45MCF8tMpa3KUg7PHQ0_1oh8ExqIRy

zyCtfS3U/edit) secara elektronik disebarkan pada responden yang memiliki

NPWP dan terdaftar sebagai wajib pajak di kota Yogyakarta.

Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta

mencatat bahwa pada tahun 2020 terdapat 23.050 UMKM yang ada di Kota

Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak UMKM

yang berada di Kota Yogyakarta dengan kepemilikan nomor pokok wajib pajak

(NPWP), dan usahanya terdaftar di badan hukum pemerintah Kota Yogyakarta.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik random

sampling yang dihitung menggunakan rumus slovin dan diperoleh hasil 100

50
51

responden. Kuesioner yang berjumlah 100 diberikan kepada responden pemilik

usaha di bidang UMKM.

Berikut merupakan hasil yang menunjukkan secara singkat mengenai

kuesioner yang disebar dan tingkat pengembalian kuesioner yang dapat diolah.

Adapun rincian kuesioner pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Rincian Pengembalian Kuesioner


No Keterangan Jumlah
1. Kuesioner yang disebarkan 100
2. Kuesioner yang kembali 100
3. Kuesioner yang dapat diolah 100
Data yang diperoleh 100
Sumber: Data Primer Olahan, 2020

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari total 100 kuesioner yang disebar,

sebesar 100 kuesioner kembali dan dapat diolah.

4.2 Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dapat dilihat melalui demografi responden.

Demografi responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan

terakhir, bidang usaha dan memiliki NPWP demografi responden yang diperoleh

berdasarkan jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut:


52

4.2.1 Jenis Kelamin Responden

Responden berdasarkan jenis kelamin yang diperoleh melalui kuesioner

dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori. Responden yang didapatkan secara rinci

memiliki tingkat proporsi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Presentase (%)

Laki-laki 44 44%

Perempuan 56 56%

Total 100 100%


Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Berdasarkan tabel 4.2 maka jumlah responden terbesar adalah responden

yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 56 orang atau 56%. Sedangkan

jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 44 orang atau

44%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin

perempuan.

4.2.2 Umur Responden

Responden berdasarkan umur yang diperoleh melalui kuesioner

dikelompokan menjadi 5 (lima) kategori. Responden yang didapatkan secara rinci

memiliki tingkat proporsi sebagai berikut:


53

Tabel 4.3

Demografi Responden Berdasaran Umur Responden

Umur Frekuensi (orang) Presentase (%)

< 25 tahun 1 1%

26 – 35 tahun 68 68%

36 – 45 tahun 26 26%

46 – 55 tahun 3 3%

> 56 tahun 2 2%

Total 100 100%


Sumber: Data Primer Diolah (2020)

Berdasarkan tabel 4.3 maka jumlah responden terbesar adalah responden

yang berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 68 orang atau 68%. Sedangkan jumlah

responden yang terendah adalah yang berusia <25 tahun yaitu sebanyak 1 orang

atau 1%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berusia 26-35

tahun.

4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat responden berdasarkan jenis pendidikan yang diperoleh kuesioner

dikelompokkan menjadi 6 kategori. Responden yang didapatkan secara rinci

memiliki proporsi sebagai berikut:


54

Tabel 4.4

Demografi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden


Pendidikan Terakhir Frekuensi Dalam Persen
SD 0 0%
SMP 0 0%
SMA atau SMK 58 58%
Diploma (D3) 4 4%
Sarjana (S1) 38 38%
Lainnya 0 0%
Jumlah 100 100%

Sumber: data primer diolah (2020)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa pendidikan terakhir responden

terbanyak adalah SMA atau SMK yaitu sebanyak 58 orang dengan persentase

sebesar 58%. Responden dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 0 orang

dengan persentase sebesar 0%, responden dengan pendidikan terakhir SMP

sebanyak 0 orang dengan persentase sebesar 0%, responden dengan pendidikan

terakhir Diploma sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 4%, responden

dengan pendidikan terakhir Sarjana sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar

38%, dan responden dengan pendidikan terakhir lainnya masing-masing sebanyak

0 dengan persentase sebesar 0% alias tidak ada.


55

4.2.4 Bidang Usaha Responden

Tabel 4.5

Demografi Responden Berdasarkan Bidang Usaha Responden


Jenis Pekerjaan Frekuensi Dalam Persen
Kuliner 40 40%
Fashion 30 30%
Jasa 26 26%
Kerajinan 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah (2020)

Berdasarkan tabel 4.5 maka bidang usaha responden terbesar adalah

responden yang bekerja di bidang kuliner yaitu sebanyak 40 orang atau 40%.

Sedangkan bidang usaha responden yang terendah adalah yang bekerja di bidang

kerajinan yaitu sebanyak 4 orang atau 4%. Maka dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden bekerja di bidang kuliner.

4.2.5 NPWP Responden

Tabel 4.6

Presentase Memiliki NPWP

Memiliki NPWP Frekuensi (orang) Presentase (%)

Ya 100 100%
Tidak 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer Diolah (2020)
56

Berdasarkan tabel 4.6 maka jumlah responden terbesar adalah responden

yang memiliki NPWP yaitu sebanyak 100 orang atau 100%. Maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh responden telah memiliki NPWP.

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2018) statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi). Dalam penelitian ini hanya menggunakan nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, maksimum, dan minimum. Variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, sanksi perpajakan, biaya

kepatuhan pajak dan penerapan E-System terhadap kepatuhan wajib pajak

UMKM. Pada tabel 4.6 berikut dapat dilihat hasil analisis statistik deskriptif

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


57

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kepatuhan Wajib
100 10 28 23,25 3,786
Pajak UMKM
Kualitas Pelayanan
100 5 20 15,78 2,813
Pajak
Sanksi Perpajakan 100 11 28 21,76 3,822
Biaya Kepatuhan
100 6 24 12,33 4,245
Pajak
Penerapan E-System 100 6 20 15,80 2,708
Valid N (listwise) 100

Sumber: Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Pada tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa N pada setiap variabel valid

adalah 100. Variabel Y atau Kepatuhan Wajib Pajak UMKM mempunyai nilai

minimal sebesar 10 dan nilai maksimum sebesar 28. Nilai rata-rata (mean) sebesar

23,25 yang berarti dari keseluruhan responden yang memberikan jawaban atas

kepatuhan wajib pajak UMKM, rata- rata responden memberian penilaian sebesar

23,25. Standar deviasi sebesar 3,786. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada

nilai mean yang artinya penyebaran data baik atau penyimpangan rendah. Mean

menunjukkan bahwa persepsi responden tentang kepatuhan wajib pajak UMKM

sudah dilaksanakan dengan baik.

Variabel X1 atau Kualitas Pelayanan Pajak mempunyai nilai minimum

sebesar 5 dan nilai maksimum sebesar 20. Nilai rata-rata (mean) sebesar 15,78

yang berarti dari keseluruhan responden yang memberikan jawaban atas kualitas
58

pelayanan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 15,78. Standar

deviasi sebesar 2,813. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean yang

artinya penyebaran data baik atau penyimpangan rendah. Mean menunjukkan

bahwa persepsi responden tentang kualitas pelayanan pajak sudah dilaksanakan

dengan baik.

Variabel X2 atau Sanksi Perpajakan mempunyai nilai minimum sebesar 11

dan nilai maksimum sebesar 28. Nilai rata-rata (mean) sebesar 21,76 yang berarti

dari keseluruhan responden yang memberikan jawaban atas sanksi perpajakan,

rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 21,76. Standar deviasi sebesar

3,822. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean yang artinya

penyebaran data baik atau penyimpangan rendah. Mean menunjukkan bahwa

persepsi responden tentang sanksi perpajakan sudah dilaksanakan dengan baik.

Variabel X3 atau Biaya Kepatuhan Pajak mempunyai nilai minimum

sebesar 6 dan nilai maksimum sebesar 24. Nilai rata-rata (mean) sebesar 12,33

yang berarti dari keseluruhan responden yang memberikan jawaban atas biaya

kepatuhan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 12,33.

Standar deviasi sebesar 4,245. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai

mean yang artinya penyebaran data baik atau penyimpangan rendah. Mean

menunjukkan bahwa persepsi responden tentang biaya kepatuhan pajak sudah

dilaksanakan dengan baik.

Variabel X4 atau Penerapan E-System mempunyai nilai minimum sebesar

6 dan nilai maksimum sebesar 20. Nilai rata-rata (mean) sebesar 15,80 yang
59

berarti dari keseluruhan responden yang memberikan jawaban penerapan E-

System, rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 15,80. Standar deviasi

sebesar 2,708. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean yang artinya

penyebaran data baik atau penyimpangan rendah. Mean menunjukkan bahwa

persepsi responden tentang penerapan E-System sudah dilaksanakan dengan baik.

1) Kepatuhan Wajib Pajak

Tabel 4.8

Hasil Kuesioner Kepatuhan Wajib Pajak


Jawaban Jumlah
No Pernyataan
STS (%) TS (%) S (%) SS (%)
1 Y.1 0 5 23 72 100
2 Y.2 1 9 62 28 100
3 Y.3 2 12 61 25 100
4 Y.4 3 10 60 27 100
5 Y.5 2 4 31 63 100
6 Y.6 2 12 44 42 100
7 Y.7 1 9 39 51 100
Jumlah 11 430 320 308 800
Rata-rata 1,57 61,42 45,71 44 100

Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa responden

cenderung menjawab tidak setuju sebesar 61,42% untuk skala 2 dan jawaban

setuju 45,71% untuk skala 3. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rata-rata

responden menjawab tidak setuju dan setuju untuk pernyataan mengenai

kepatuhan wajib pajak, yang artinya penilaian terhadap variabel ini baik.
60

2) Kualitas Pelayanan Pajak

Tabel 4.9

Hasil Koesioner Kualitas Pelayanan Pajak


Jawaban Jumlah
No Pernyataan
STS (%) TS (%) S (%) SS (%)
1 X1.1 2 4 51 43 100
2 X1.2 1 6 57 36 100
3 X1.3 3 12 48 37 100
4 X1.4 3 12 58 27 100
5 X1.5 4 21 59 16 100
Jumlah 13 55 277 159 504
Rata-rata 2,6 11 55,4 31,8 100
Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)
2020 2020

Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa responden

cenderung menjawab setuju sebesar 55,4% untuk skala 3 dan jawaban sangat

setuju sebesar 31,8% untuk skala 4. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk pernyataan mengenai kualitas

pelayanan pajak, yang artinya penilaian terhadap variabel ini sudah baik.

3) Sanksi Perpajakan

Tabel 4.10

Hasil Koesioner Sanksi Perpajakan


Jawaban Jumlah
No Pernyataan
STS (%) TS (%) S (%) SS (%)
1 X2.1 3 16 42 39 100
2 X2.2 2 9 44 45 100
3 X2.3 2 21 54 23 100
4 X2.4 2 10 51 37 100
5 X2.5 3 17 59 21 100
61

6 X2.6 6 25 51 18 100
7 X2.7 0 8 57 35 100
Jumlah 18 106 358 218 800
Rata-rata 2,57 15,14 51,14 31,14 100

Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa responden

cenderung menjawab setuju sebesar 51,14% untuk skala 3 dan jawaban sangat

setuju sebesar 31,14% untuk skala 4. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk pernyataan mengenai kualitas

pelayanan, yang artinya penilaian terhadap variabel ini sudah baik.

4) Biaya Kepatuhan Pajak

Tabel 4.11

Hasil Kuesioner Biaya Kepatuhan Pajak


Jawaban Jumlah
No Pernyataan
STS (%) TS (%) S (%) SS (%)
1 X3.1 60 23 10 7 100
2 X3.2 42 36 14 8 100
3 X3.3 18 28 38 16 100
4 X3.4 17 19 41 23 100
5 X3.5 55 18 21 6 100
6 X3.6 56 13 25 6 100
Jumlah 248 137 149 66 800
Rata-rata 41,33 22,83 24,83 11 100

Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa responden

cenderung menjawab sangat tidak setuju sebesar 41,33% untuk skala 1 dan

jawaban setuju sebesar 24,83% untuk skala 3. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
62

rata-rata responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk pernyataan

mengenai biaya kepatuhan pajak, yang artinya penilaian terhadap variabel ini

baik.

5) Penerapan E-System

Tabel 4.12

Hasil Kuesioner Penerapan E-System


Jawaban Jumlah
No Pernyataan
STS (%) TS (%) S (%) SS (%)
1 X4.1 1 3 66 30 100
2 X4.2 3 12 63 22 100
3 X4.3 2 9 56 33 100
4 X4.4 2 10 58 30 100
5 X4.5 1 15 52 32 100
Jumlah 9 49 295 147 800
Rata-rata 1,8 9,8 59 29,4 100

Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa responden

cenderung menjawab setuju sebesar 59% untuk skala 3 dan jawaban sangat setuju

sebesar 29,4% untuk skala 4. Sehingga dapat di simpulkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk pernyataan mengenai

penerapan E-System, yang artinya penilaian terhadap variabel ini sudah baik.
63

4.3.2 Uji Instrumen Data

4.3.2.1 Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2016). Hasil uji validitas ditunjukan pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13
Uji Validitas

Item Person
Variable Sig. (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation

Kepatuhan
Wajib Pajak Y1 .784 .000 Valid
UMKM
Y2 .799 .000 Valid
Y3 .786 .000 Valid
Y4 .792 .000 Valid
Y5 .846 .000 Valid
Y6 .823 .000 Valid
(Y) Y7 .839 .000 Valid
Kualitas
Pelayanan X1.1 .851 .000 Valid
Pajak
X1.2 .857 .000 Valid
X1.3 .873 .000 Valid
X1.4 .706 .000 Valid
(X1) X1.5 .769 .000 Valid
Sanksi
X2.1 .706 .000 Valid
Perpajakan
X2.2 .741 .000 Valid
64

X2.3 .830 .000 Valid


X2.4 .785 .000 Valid
X2.5 .783 .000 Valid
X2.6 .682 .000 Valid
(X2) X2.7 .763 .000 Valid
Biaya
Kepatuhan X3.1 .801 .000 Valid
Pajak
X3.2 .791 .000 Valid
X3.3 .611 .000 Valid
X3.4 .502 .000 Valid
X3.5 .848 .000 Valid
(X3.1) X3.6 .824 .000 Valid
Penerapan E-
X4.1 .709 .000 Valid
System
X4.2 .794 .000 Valid
X4.3 .821 .000 Valid
X4.4 .865 .000 Valid
(X4) X4.5 .893 .000 Valid

Sumber : Data Olahan Output IBM SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji validitas diketahui bahwa setiap indikator

yang digunakan dalam variabel independen (Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi

Perpajakan, Biaya Kepatuhan dan Penerapan E-Sytem) dan variabel dependen

(Kepatuhan Wajib Pajak) mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.

Indikator yang digunakan menunjukan bahwa penelitian ini layak (Valid) untuk

digunakan sebagai pengumpul data.


65

4.3.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Uji ini

dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha dengan bantuan

program SPSS (Statistical Package for Social Sciense) versi 21. Menurut Ghozali

(2018), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas ditunjukan pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14

Uji Reliabilitas
Variabel Conboach Alpha Keterangan
Kualitas Pelayanan Pajak
.867 Reliabel
(X1)
Sanksi Perpajakan (X2) .871 Reliabel
Biaya Kepatuhan Pajak
.822 Reliabel
(X3)
Penerapan E-System (X4) .877 Reliabel
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) .912 Reliabel
Sumber: Data Olahan Output IMB SPSS versi 21 (2020).

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa hasil koefisien Cronbach’s Alpha

untuk kelima variabel lebih besar dari 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa

seluruh variabel penelitian dapat dinyatakan reliabel. Sehingga butir-butir

pernyataan dalam variabel dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya.


66

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu

kualitas pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak, penerapan E-

System mempunyai distribusi normal terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan

wajib pajak UMKM. Apabila nilai Asymp.Sig > (2-tailed) α (0,05) maka dapat

disimpulkan data tersebut terdistribusi normal (Ghozali, 2016). Uji normalitas

menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov test yang ditentukan berdasarkan

taraf signifikansi.

Tabel 4.15
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters Std.
2.64608116
Deviation
Absolute .107
Most Extreme
Positive .068
Differences
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.073
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data Olahan Output IMB SPSS versi 21 (2020).

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.15, dapat diambil kesimpulan

bahwa model regresi ini terdistribusi normal, karena nilai probabilitas yang
67

dihasilkan yaitu 0,200 lebih besar dari 0,05. Maka model regresi ini layak untuk

digunakan pada analisis selanjutnya.

4.5 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Alat analisis penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis regresi

linear berganda adalah untuk mengetahui hubungan antar variabel terikat dengan

variabel bebas (Ghozali, 2018). Berdasarkan pada pengolahan data menggunakan

software SPSS versi 21 sehingga dapat diperoleh suatu model regresi linier

berganda dapat ditunjukan pada tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4,025 1,967 2,046 ,044
Kualitas
,397 ,128 ,295 3,096 ,003
Pelayanan Pajak
Sanksi
,250 ,088 ,252 2,821 ,006
1 Perpajakan
Biaya Kepatuhan
,143 ,066 ,161 2,169 ,033
Pajak
Penerapan E-
,365 ,118 ,261 3,090 ,003
System
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Sumber : Data Olahan Output IMB SPSS versi 21 (2020)
68

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, maka model regresi yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Y = 4,025 + 0,397 X1+ 0,250 X2 + 0,143X3 + 0,365X4

Interpretasinya :

1. Nilai konstanta bernilai 4,025. Nilai tersebut menyatakan bahwa apabila

variabel independen (kualitas pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya

kepatuhan dan penerapan E-System) dianggap konstan, maka variabel

dependen (Kepatuhan Wajib Pajak UMKM) adalah sebesar 4,025.

2. Koefisien variabel kualitas pelayanan pajak (X1) bernilai positif sebesar

0,397. Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan kualitas pelayanan sebesar

1, maka kepatuhan wajib pajak UMKM akan bertambah sebesar 0,397 dengan

asumsi variabel lain bernilai tetap atau sama dengan nol.

3. Koefisien variabel sanksi perpajakan (X2) bernilai positif sebesar 0,250. Hal

ini menyatakan bahwa setiap kenaikan sanksi perpajakan sebesar 1, maka

kepatuhan wajib pajak UMKM akan bertambah sebesar 0,250 dengan asumsi

variabel lain bernilai tetap atau sama dengan nol.

4. Koefisien variabel biaya kepatuhan pajak (X3) bernilai positif sebesar 0,143.

Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan biaya kepatuhan pajak sebesar 1,

maka kepatuhan wajib pajak UMKM akan bertambah sebesar 0,143 dengan

asumsi variabel lain bernilai tetap atau sama dengan nol.

5. Koefisien variabel penerapan E-System (X4) bernilai positif sebesar 0,365.

Hal ini menyatakan bahwa setiap kenaikan penerapan E-System sebesar 1,


69

maka kepatuhan wajib pajak UMKM akan bertambah sebesar 0,365 dengan

asumsi variabel lain bernilai tetap atau sama dengan nol.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah persamaan regresi dalam

penelitian ini dalam kondisi goodness of fit atau layak (fit) untuk di

interpretasikan. Penelitian dikatakan memiliki model yang fit dengan data yang

dimiliki apabaila nilai probabilitas <0,05 diukur dengan uji ANOVA (Ghozali,

2018). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini :

Tabel 4.17
Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )
ANOVAa

Model Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Regression 725,577 4 181,394 24,860 ,000b

1 Residual 693,173 95 7,297

Total 1418,750 99

a. Dependent Variable: Kepatuhan wajib pajak UMKM

b. Predictors: (Constant), Penerapan E-System, Biaya Kepatuhan Pajak, Sanksi


Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak

Sumber: Data Olahan Output IMB SPSS versi 21 (2020)


70

Berdasarkan hasil tabel 4.18 di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai

signifikansi 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini layak dan dapat digunakan

untuk memprediksi variabel kepatuhan wajib pajak UMKM.

4.6.2 Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa peranan variabel kuailtas

pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya kepatuhan, dan penerapan E-System

dapat menjelaskan variabel dependen, yaitu kepatuhan wajib pajak UMKM. Hasil

uji koefisien determinasi dapat dilihat dari kolom Adjusted R Square yang

ditampilkan pada tabel 4.18 berikut.

Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Mode R R Square Adjusted R Std. Error of the


l Square Estimate

1 ,715a ,511 ,491 2,701

a. Predictors: (Constant), Penerapan E-System, Biaya Kepatuhan


Pajak, Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,491

atau 49,1%. Hal ini berarti bahwa kontribusi variabel independen yaitu kualitas

pelayanan pajak, sanksi perpajakan, biaya kepatuhan pajak, dan penerapan E-


71

System terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak sebesar 49,1%

dan sisanya 50,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

4.6.3 Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerapkan variasi variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis atau pengaruh secara

parsial (per variabel bebas) terhadap variabel terkait. Uji statistik t digunakan

untuk menguji signifikansi dari setiap variabel independen terhadap variabel

dependen yang di uji dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5%. Uji statistik t dapat

dilakukan dengan menggunakan Unstandarardized Coeffisients. Apabila tingkat

signifikan t ≤ 0,05 (5%) maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini

diterima (Ghozali, 2018). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.19
Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji t )
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4,025 1,967 2,046 ,044

Kualitas
Pelayanan ,397 ,128 ,295 3,096 ,003
1
Pajak

Sanksi
,250 ,088 ,252 2,821 ,006
Perpajakan
72

Biaya
Kepatuhan ,143 ,066 ,161 2,169 ,033
Pajak

Penerapan
,365 ,118 ,261 3,090 ,003
E-System

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM


Sumber: Data Olahan Output IMB SPSS versi 21 (2020)

Berdasarkan hasil uji t yang diajukan tabel 4.19 dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Kualitas Pelayanan Pajak (X1)

Pada pengujian ini diperoleh β1 = 0,397 dengan nilai signifikansi uji t pada

variabel kualitas pelayanan pajak sebesar 0,003 < 0,05. Artinya, kualitas

pelayanan pajak berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan

demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan kualitas pelayanan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima.

b. Sanksi Perpajakan (X2)

Pada pengujian ini diperoleh β1 = 0,250 dengan nilai signifikansi uji t pada

variabel kualitas sanksi perpajakan sebesar 0,006 < 0,05. Artinya, sanksi

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan

demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan sanksi perpajakan berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima.


73

c. Biaya Kepatuhan Pajak (X3)

Pada pengujian ini diperoleh β1 = 0,143 dengan nilai signifikansi uji t

pada variabel biaya kepatuhan pajak sebesar 0,033 < 0,05. Artinya, biaya

kepatuhan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan biaya kepatuhan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima.

d. Penerapan E-System (X4)

Pada pengujian ini diperoleh β1 = 0,365 nilai signifikansi uji t pada

variabel penerapan E-System 0,003 < 0,05 dan hal ini menunjukan penerapan E-

System berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan

demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan penerapan E-System

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM diterima.

4.7 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukan bahwa kualitas pelayanan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi yang menunjukan nilai sebesar 0,003. Nilai signifikansi

pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
74

pertama (H1) dalam penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa dengan adanya

kualitas pelayanan pajak yang baik, para pelaku UMKM Kota Yogyakarta

cenderung untuk patuh dalam membayar kewajiban perpajakannya. Dengan

demikian, makin tinggi pemberian pelayanan yang dilakukan kepada wajib pajak,

maka makin tinggi pula tingkat kepatuhan wajib pajak. Sehingga kepatuhan wajib

pajak UMKM meningkat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang

dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2016), Indriyani, dkk (2018), Hasanah, dkk

(2019), Pratama, dkk (2019), menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Berbeda dengan penelitan

yang dilakukan oleh Bahri, et al., (2018), Irmawati, dkk (2019), Umayaksa, dkk

(2020), Handayani, et al., (2020), menyatakan bahwa kualiatas pelayanan pajak

tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

4.6.2 Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukan bahwa sanksi perpajakan

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi yang menunjukan nilai sebesar 0,006. Nilai signifikansi

pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
75

kedua (H2) dalam penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan sanksi

perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa dengan adanya

ketegasan Sanksi Perpajakan, para pelaku UMKM Kota Yogyakarta sudah

mematuhi peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. Dengan alasan para pelaku

UMKM Kota Yogyakarta menyadari peraturan dan sanksi yang diterima baik

sanksi administrasi maupun pidana yang akan diterima apabila tidak memenuhi

kewajiban perpajakannya, maka dengan adanya sanksi yang tegas menunjukkan

kepatuhan pajak pelaku UMKM Kota Yogyakarta akan semakin meningkat dan

menunjukkan bahwa sanksi perpajakan yang dibuat pemerintah sudah baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Oktaviani, dkk (2016), Indriyani, dkk (2018), Pratama, dkk (2019), Irmawati, dkk

(2019), (Hasanah, dkk, 2019), Cahyani, dkk (2019), Umayaksa, dkk (2020),

menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak UMKM. Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan

oleh Bahri, et al., (2018) menyatakan bahwa sanksi perpajakan tidak berpengaruh

pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

4.6.3 Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukan bahwa biaya kepatuhan pajak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi yang menunjukan nilai sebesar 0,033. Nilai signifikansi


76

pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis

ketiga (H3) dalam penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

biaya kepatuhan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa biaya kepatuhan

pajak Wajib Pajak UMKM Kota Yogyakarta berharap bahwa biaya kepatuhan

pajak yang dikeluarkan dapat dipenuhi kepada setiap wajib pajak dalam

membayar kewajibannya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya

kepatuhan pajak yang dikeluarkan maka kepatuhan wajib pajak semakin tinggi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian yang dilakukan oleh

Indriyani, dkk (2018), menyatakan bahwa biaya kepatuhan pajak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sedangkan pada penelitian yang

dilakukan oleh Pratama, dkk (2019), menyatakan bahwa biaya kepatuhan pajak

tidak berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

4.6.4 Pengaruh Penerapan E-System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil uji parsial menunjukan bahwa penerapan E-System

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi yang menunjukan nilai sebesar 0,03. Nilai signifikansi pengujian

tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis keempat (H4)

dalam penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan E-

System berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.


77

Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa Wajib Pajak

UMKM Kota Yogyakarta mengenai kemudahan penerapan E-System sudah baik,

yang berarti Wajib Pajak UMKM Kota Yogyakarta sudah memahami manfaat dan

kemudahan penerapan E-System tersebut. Jika target penerimaan pemerintah

terpenuhi berarti penerapan E-System sudah baik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian yang dilakukan oleh

(Indrianti, et al., 2017), (Indriyani, dkk 2018), (Umayaksa, dkk 2020),

(Handayani, et al., 2020), menunjukkan bahwa E-System berpengaruh positif

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

UMKM di Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

pajak yang diberikan oleh pemerintah, sudah terbilang baik dan berkualitas

terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM Kota Yogyakarta.

2. Sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di

Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa penegakan berarti sanksi

perpajakan sudah dilakukan dengan tegas dan adil sehingga mampu

membentuk dan meningkatkan sikap patuh taat pada diri wajib pajak UMKM

Kota Yogyakarta.

3. Biaya kepatuhan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM

di Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar biaya

kepatuhan pajak yang dibuat oleh pemerintah, maka akan meningkatkan

kepatuhan wajib pajak UMKM Kota Yogyakarta.

4. Penerapan E-System berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di

Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penerapan E-

78
79

System yang dibuat oleh pemerintah, maka akan meningkatkan kepatuhan

wajib pajak UMKM Kota Yogyakarta.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu, metode pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner melalui google

form, sehingga memungkinkan bahwa jawaban responden tidak mencerminkan

kondisi atau keadaan yang sebenarnya dalam mengisi kuesioner penelitian yang

diberikan oleh peneliti. Peneliti tidak dapat secara langsung memastikan bahwa

yang mengisi kuesioner benar-benar responden yang diharapkan.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penelitian ini,

maka saran yang diberikan peneliti untuk penelitian di masa yang akan datang,

adalah:

1. Bagi Petugas Pajak

Disarankan untuk meningkatkan sosialisasi dari pihak pajak atau fiskus

tentang perpajakan akan sistem yang berlaku terhadap kepatuhan wajib pajak

UMKM. Kualitas pelayanan pajak yang diberikan oleh petugas dalam

memberikan pelayanan sudah baik, diharapkan pelayanan tersebut sebaiknya perlu

dipertahankan. Salah satunya melalui pemberian informasi yang dibutuhkan


80

secara jelas dengan memberikan sosialisasi tentang perpajakan, supaya wajib

pajak UMKM tetap memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja

pemerintah. Biaya Kepatuhan Pajak mempunyai kontribusi cukup dominan

terhadap kepatuhan WP UMKM, oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat

membuat suatu regulasi/kebijakan yang memberikan kemudahan dan keuntungan

bagi WP UMKM sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya kepatuhan

yang besar dan kepatuhan WP UMKM lebih meningkat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya jika keadaan Pandemi Covid-19 sudah membaik dan

memungkinkan untuk bisa melakukan wawancara, serta memungkinkan untuk

memperluas responden lebih baik jika dalam pengambilan data diharapkan untuk

melakukan penelitian disertai wawancara, sehingga mendapat hasil penelitian

yang lebih mendalam.


81

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Mikko. 2012. “Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Tingkat Pendidikan


Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.
Bppk.kemenkeu.go.id. (2017, 13 Juli). “Indikator Keberhasilan DJP adalah
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak”. Diperoleh 05 Oktober 2019.
https://bppk.kemenkeu.go.id/id/berita-pajak/indikatorkeberhasilan-djp-
tingkat-kepatuhan-wajib-pajak .
Cahyani, L.P.G., dan Noviari Naniek. “Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman
Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM”. E-Jurnal Akuntansi, Vol 26 No 3 (2019).
Diatmika, I Putu Gede. 2013. Penerapan Akuntansi Pajak Atas PP No. 46 Tahun
2013 Tentang PPh Atas Penghasilan Dari Usaha Wajib Pajak yang
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Direktorat Jenderal Pajak. 2004. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
KEP88/PJ/2004 Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara
Elektronik Jakarta.
Handayani, F., Bachtiar Bachtiar, Nur Khomariah 2020 “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kecamatan
Balikpapan Kota” Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan (Vol: 9, No. 1,
Januari 2020).
Fuadi, Arabella Oentari, and Yenni Mangoting. 2013. “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Petugas Pajak , Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM” 1 (1).
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21.Semarang : Universitas Diponegoro.
Indrianti, I., Suhendro, Endang Masitoh (2017) “Pengaruh Penerapan E-System
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Di
Kpp Pratama Surakarta)” IENACO (Industrial Engineering National
Conference) 2017.
Indriyani, N., Noor Shodiq Askandar (2018) “Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Sanksi Perpajakan, Biaya-Biaya Kepatuhan Pajak Dan Penerapan E-
Filing Pada Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di Desa Sengguruh
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)” E-JRA, (Vol: 07 No. 07
Agustus 2018).
82

Jawas, Diatmika, & Yasa. (2017). Efektivitas Penerapan Sistem Elektronik Dan
Pelayanan Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singaraja, Bali). e-Jurnal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha , (Vol: 8 No. 2 Tahun 2017).
Irmawati, J., Amir Hidayatulloh 2019 “Determinan Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM Di Kota Yogyakarta” Sistem Informasi, Keuangan, Auditing
Dan Perpajakan Vol 3 (No. 2), 2019.
Umayaksa, L.D., Susi Dwi Mulyani 2020 “Pengaruh Penerapan E-Filing Dan
Kualitas Sistem Informasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak
UMKM Dengan Persepsi Kegunaan Sebagai Variabel Moderasi”
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3 Tahun 2020.
Mardiasmo (2016). Perpajakan. Yogyakarta: CV ANDI.
Mardiasmo. 2018. Perpajakan Edisi Terbaru 2018. Yogyakarta: ANDI.
Merkusiwati, I. W. S. A. & N. K. L. A. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem
Administrasi Perpajakan Modern dan Kesadaran Wajib Pajak pada
Kepatuhan Wajib Pajak, 18.
Mulyadi, 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Pandiangan, L. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan
Berdasarkan UU Terbaru. Semarang : Elek Media Komputindo.
Pandiangan, Roristua. 2015. Hukum Pajak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Rahayu, N. 2017. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Pajak,
dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Akuntansi
Dewantara Vol.1 No.1. Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata
Taman Siswa.
Oktaviani, R.M., Sheila Adellina 2016 “Kepatuhan Wajib Pajak UKM” Dinamika
Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Vol 5 No 2 November 2016.
Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2007 tentang
perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”, Pemerintah RI, Jakarta,
2007.
Pratama, R.A., dan Erly Mulyani 2019 “Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas
Pajak, Sanksi Perpajakan, Dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Kota Padang” Jurnal Eksplorasi
Akuntansi Vol. 1 No. 3 Agustus 2019.
83

Bahri, S., Yossi Diantimala, M. Shabri Abd. Majid (2018) “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Pajak, Pemahaman Peraturan Perpajakan Serta Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak OP UMKM (Pada Kantor
Pajak Kpp Pratama Kota Banda Aceh)” Jurnal Perspektif Ekonomi
Darussalam Vol. 4 (No 2), 2018.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi 6,
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Septiana, Dika Tri. 2017. “Dampak Pelayanan dan pendampingan PLUT-
KUMKM DIY Terhadap Ekonomi Kreatif (Studi Kasus pada peserta
Inkubator Bisnis UMKM). Skripsi
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualtatif dan
R&D). Bandung: ALFABETA
Sugiyino.2017. Metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualtatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA
Supadmi, Ni Luh. 2009. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas
Pelayanan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 4, No. 2
Tambunan, Tulus, “Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia : isu-isu
penting”, Jakarta : LP3ES, 2012.
Tjiptono, F dan Chandra, G. 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.
Ulum, I., dan A., Juanda. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi Klinik Skripsi.
Edisi 2. Malang: Aditya Media Publishing.
Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 Tentang Ketentuan Umum
Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Perpajakan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (UMKM)
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Hasanah, U., Suharno, Bambang Widarno 2019 “Pengaruh Sanksi Pajak, Kualitas
Pelayanan, Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM (Survei Pedagang di Pusat Grosir Solo)” Akuntansi Dan Sistem
Teknologi Informasi Vol 15, No 2 (2019).
84

Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.


www.bpkp.go.id Diakeses pada Tanggal 21 Desember 2019.
www.depkop.go.id Diakses pada tanggal 15 Februari 2020.
www.kemkeu.go.id Diakses pada tanggal 15 Juni 2020.
www.krjogja.com Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019.
www.pajak.go.id Diakses pada tanggal 26 Oktober 2019.
85

LAMPIRAN
86

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN
87
88
89
90
91
92
93
94
95

KUESIONER PENELITIAN

Perihal: Permohonan Pengisian Kuisioner


Yth: Bapak/Ibu/Saudara Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi (S1),
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, saya :
Nama : Ade Mita Pardamean Br Bakkara
Nim : 142160031
Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi

Saat ini sedang melakukan penelitian skripsi saya tentang perpajakan yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Perpajakan, Biaya
Kepatuhan Pajak, dan Penerapan E-System Terhadap Kepatuhan Wajib
UMKM di Kota Yogyakarta”.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan kepada Bapak/ Ibu/
Saudara/ Saudari untuk bersedia mengisi kuisioner ini dengan memberikan
penilaian secara objektif. Setiap informasi yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari
isikan pada kuisioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan murni hanya digunakan
untuk keperluan penelitian skripsi saya semata.

Demikian, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya

Ade Mita P Br B
96

Petunjuk Pengisian Kuesioner

a. Isilah data diri anda pada data responden

b. Bacalah semua pertanyaan secara seksama dan baik

c. Dalam menjawab pertanyan kuisioner ini tidak ada

jawaban yang dianggap salah, jadi berilah tanda (√)

pada setiap jawaban yang anda anggap tepat

d. Periksa dan pastikan kembali jawaban anda

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

Perempuan

3. Umur : tahun

4. Pendidikan : SD

SMP

SMA

D3

S1

Lainnya

5. Bidang Usaha :

6. Memiliki NPWP : Ya Tidak


97

Pertanyaan Penelitian

Isilah Petunjuk Pengisian Kuesioner Bapak/Ibu/Sdr dimohon untuk dapat

menjawab setiap pernyataan dengan keyakinan tinggi serta tidak mengosongkan

satu jawaban pun dan tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Jawaban atas

pernyataan dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu

jawaban yang dianggap paling benar. Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan

jawaban :

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju
98

KUALITAS PELAYANAN PAJAK

Kualitas pelayanan pajak merupakan salah satu hal yang meningkatkan minat

wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan diharapkan petugas

pelayanan pajak harus memiliki kompetensi yang baik terkait segala hal yang

berhubungan dengan perpajakan di Indonesia.

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Petugas pajak memberikan informasi


dan penjelasan dengan jelas dan
mudah dimengerti oleh wajib pajak
serta memberikan solusi yang tepat
2. Petugas pajak bersikap ramah dan
sopan dalam melayani setiap wajib
pajak
3. Petugas pajak dapat memberikan
informasi dengan baik sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh wajib pajak
4. Dalam peyelenggaraan pajak, sejauh
ini pelayanan berkapasitas untuk
mengarahkan tanpa mengetahui wajib
pajak
5. Petugas pajak cepat tanggap atas
keluhan dan kesulitan yang dialami
oleh wajib pajak
Sumber : Oktaviani, dkk (2016)
99

SANKSI PERPAJAKAN

Sanksi pajak memiliki peran penting guna memberikan pelajaran bagi pelanggar

pajak agar tidak meremehkan peraturan perpajakan.

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Pengenaan sanksi harus dilaksanakan


dengan tegas
2. Sanksi diberlakukan kepada semua
wajib pajak yang melakukan
pelanggaran
3. Sanksi dalam SPT sangat diperlukan

4. Sanksi pajak sangat diperlukan agar


tercipta kedisiplinan wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya
5. Sanksi yang diberikan kepada wajib
pajak harus sesuai dengan besar
kecilnya pelanggaran yang sudah
dilakukan
6. Sanksi pajak dihitung sesuai
keterlambatan pembayaran

7. Penerapan sanksi pajak harus sesuai


dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku
Sumber : Oktaviani, dkk (2016)
100

BIAYA KEPATUHAN PAJAK

Biaya kepatuhan pajak merupakan biaya-biaya yang ditanggung oleh wajib pajak

itu sendiri terkait kegiatan perpajakannya.

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Membayar konsultan pajak untuk


menangani masalah perpajakan
2. Mengeluarkan biaya yang besar untuk
percetakan dokumen, fotocopy, fax,
biaya transportasi, dan biaya lainnya
yang digunakan untuk keperluan
pelaporan SPT
3. Meluangkan waktu ke Dinas Koperasi,
UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
untuk keperluan pelaporan SPT
4. Membutuhkan waktu dalam pelatihan
pegawai dan penyesuaian prosedur
lainnya jika ada perubahan aturan
perpajakan
5. Merasakan dampak psikologis jika
melakukan kesalahan dalam pengisian
SPT
6. Ada rasa stress dan dampak psikologis
lainnya jika melakukan pengajuan
keberatan dan banding atas besarnya
pajak yang terutang
Sumber : Indriyani, dkk (2018)
101

PENERAPAN E-SYSTEM

E-system merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menunjang kelancaran

administrasi melalui teknologi internet, sehingga diharapkan semua proses kerja

dan pelayanan perpajakan berjalan baik, lancar, cepat dan akurat.

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Saya mengetahui tentang elektronik


system dalam metode pembayaran
perpajakan
2. Pelaporan pajak melalui E-SPT Dan E-
Filling sangat efektif
3. Direktorat Jenderal Pajak selalu
mensosialisasikan jika terjadi
perubahan peraturan
4. Penggunaan E-System pada perpajakan
bisa lebih mudah dan efektif untuk
membayar pajak
5. Pendaftaran NPWP melalui E-
Registration lebih mudah

Sumber : Indrianti, dkk (2017)


102

KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Kepatuhan wajib pajak didefinisikan sebagai memasukkan dan melaporkan pada

waktunya informasi yang diperlukan, mengisi secara benar jumlah pajak yang

terutang, dan membayarkan pajak pada waktunya tanpa tindakan pemaksaan.

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Wajib pajak mendaftarkan diri untuk


mendapatkan NPWP
2. Wajib pajak melakukan pembayaran
tepat waktu
3. Wajib pajak melakukan pelaporan
tepat waktu
4. Wajib pajak melakukan perhitungan
dengan benar
5. Wajib pajak mengis formulir SPT
dengan benar, lengkap dan jelas

6. Tidak mempunyai tunggakan pajak


untuk semua jenis pajak

7. Wajib pajak tidak pernah menerima


surat teguran

Sumber : Umayaksa, dkk (2020)


103

Lampiran 2 : Tabulasi Data

KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM


No. RATA-
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 TOTAL RATA
1 3 3 3 3 3 3 2 20 2,857143
2 3 3 3 3 3 2 2 19 2,714286
3 4 2 2 2 2 2 3 17 2,428571
4 3 3 3 3 3 3 3 21 3
5 2 2 2 3 3 3 3 18 2,571429
6 3 3 3 3 2 2 2 18 2,571429
7 4 4 4 4 4 4 4 28 4
8 4 4 4 4 4 4 4 28 4
9 3 3 3 3 3 3 3 21 3
10 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
11 3 3 3 3 3 2 3 20 2,857143
12 3 2 2 3 3 3 2 18 2,571429
13 3 3 3 3 3 3 3 21 3
14 3 3 3 3 3 3 3 21 3
15 4 3 3 3 3 4 3 23 3,285714
16 3 3 3 2 3 3 4 21 3
17 4 4 4 3 3 3 3 24 3,428571
18 3 3 3 3 3 3 2 20 2,857143
19 4 2 2 3 4 3 4 22 3,142857
20 4 3 3 4 4 3 3 24 3,428571
21 4 3 3 4 4 3 4 25 3,571429
22 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
23 4 3 4 3 4 3 4 25 3,571429
24 4 3 3 3 3 3 4 23 3,285714
25 4 3 3 3 4 3 4 24 3,428571
26 4 3 2 3 4 3 4 23 3,285714
27 4 4 4 3 4 4 4 27 3,857143
28 4 4 4 4 4 3 4 27 3,857143
29 4 3 3 3 4 3 4 24 3,428571
30 4 3 2 2 4 4 4 23 3,285714
31 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
32 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
104

33 4 4 4 4 4 4 4 28 1,571429
34 4 4 4 3 4 4 4 27 3,857143
35 4 4 4 3 4 4 4 27 3,857143
36 4 3 2 2 3 3 3 20 2,857143
37 4 3 2 2 3 4 4 22 3,142857
38 4 3 3 3 4 3 4 24 2
39 4 4 4 4 4 4 4 28 4
40 4 3 3 3 3 3 3 22 3,142857
41 4 4 4 4 4 4 4 28 4
42 4 4 4 4 4 4 4 28 4
43 4 4 4 4 4 4 4 28 4
44 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
45 4 3 3 3 3 3 4 23 3,285714
46 4 3 4 3 3 3 3 23 3,285714
47 3 4 3 3 3 3 4 23 3,285714
48 4 3 3 3 3 3 3 22 3,142857
49 4 3 4 3 4 3 4 25 3,571429
50 4 4 3 4 4 3 3 25 3,571429
51 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
52 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
53 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
54 3 3 3 2 3 2 3 19 2,714286
55 4 3 2 2 4 3 3 21 3
56 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
57 3 2 3 3 3 2 3 19 2,714286
58 4 3 3 3 4 4 4 25 3,571429
59 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
60 3 3 3 2 3 3 3 20 2,857143
61 4 4 3 4 4 4 4 27 3,857143
62 3 2 3 3 4 3 3 21 3
63 4 3 4 4 4 4 4 27 3,857143
64 3 3 3 3 4 2 3 21 3
65 4 3 3 3 4 2 3 22 3,142857
66 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
67 4 3 3 3 4 3 3 23 3,285714
68 4 4 4 4 4 4 4 28 4
69 4 3 3 3 4 4 4 25 3,571429
70 4 4 4 4 4 4 4 28 4
71 4 3 2 3 3 1 2 18 2,571429
105

72 3 3 3 3 4 3 3 22 3,142857
73 4 4 3 2 4 4 4 25 3,571429
74 4 4 4 4 4 4 4 28 4
75 4 4 4 3 4 4 4 27 3,857143
76 4 3 4 3 4 4 4 26 3,714286
77 4 4 4 3 4 4 4 27 3,857143
78 4 4 4 4 4 4 4 28 4
79 4 4 4 4 4 4 4 28 4
80 4 3 3 3 4 4 3 24 3,428571
81 4 3 3 3 3 3 3 22 3,142857
82 3 3 3 3 3 3 3 21 3
83 4 4 4 4 4 4 4 28 4
84 4 4 3 3 4 3 3 24 3,428571
85 4 4 3 3 4 4 4 26 3,714286
86 4 4 3 3 4 4 4 26 3,714286
87 4 4 4 4 4 4 4 28 4
88 4 3 3 3 4 4 4 25 3,571429
89 3 3 3 3 3 3 3 21 3
90 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
91 3 3 3 3 3 3 3 21 3
92 3 3 3 3 3 4 4 23 3,285714
93 3 3 3 3 3 3 3 21 3
94 4 3 3 4 4 4 4 26 3,714286
95 4 3 3 3 4 2 3 22 3,142857
96 4 3 3 3 4 3 3 23 1,571429
97 4 3 3 3 4 4 4 25 3,571429
98 4 4 3 4 4 4 4 27 3,857143
99 4 3 3 3 4 4 3 24 3,428571
100 4 3 4 4 4 2 3 24 1,428571
106

KUALITAS PELAYANAN
No RATA-
X1. 1 X1. 2 X1. 3 X1. 4 X1. 5 TOTAL RATA
1 3 3 3 2 3 14 2,8
2 3 3 3 3 3 15 3
3 2 2 2 3 2 11 2,2
4 3 3 3 3 3 15 3
5 2 3 2 2 2 11 2,2
6 4 4 4 3 4 19 3,8
7 4 4 4 3 4 19 3,8
8 4 4 4 3 3 18 3,6
9 3 3 3 3 3 15 3
10 3 2 3 3 3 14 2,8
11 3 3 4 3 4 17 3,4
12 3 3 3 3 3 15 3
13 3 3 3 3 3 15 3
14 4 4 4 4 3 19 3,8
15 4 4 4 1 4 17 3,4
16 3 3 3 3 2 14 2,8
17 4 4 3 3 3 17 3,4
18 4 4 4 2 4 18 3,6
19 3 3 3 3 3 15 3
20 3 3 2 2 3 13 2,6
21 3 3 3 4 4 17 3,4
22 4 3 4 3 3 17 3,4
23 4 4 4 3 3 18 3,6
24 3 4 4 4 3 18 3,6
25 4 4 4 4 3 19 3,8
26 3 3 3 3 2 14 2,8
27 4 4 4 4 2 18 3,6
28 4 4 4 4 4 20 4
29 3 4 3 3 2 15 3
30 4 3 3 4 3 17 3,4
31 3 3 4 3 3 16 3,2
32 4 4 4 4 3 19 3,8
33 4 4 4 4 4 20 1,8
34 3 3 4 3 4 17 3,4
35 3 3 2 3 3 14 2,8
107

36 3 3 3 3 2 14 2,8
37 3 3 3 3 2 14 2,8
38 4 4 3 4 3 18 1
39 4 4 4 4 4 20 4
40 3 3 2 3 3 14 2,8
41 4 3 3 3 3 16 3,2
42 4 4 4 3 3 18 3,6
43 4 4 4 4 4 20 4
44 3 3 3 3 3 15 3
45 4 3 4 3 3 17 3,4
46 4 3 3 3 3 16 3,2
47 3 3 2 2 2 12 2,4
48 4 4 4 4 3 19 3,8
49 4 3 3 3 2 15 3
50 4 4 3 3 3 17 3,4
51 3 3 2 3 2 13 2,6
52 4 4 3 4 3 18 3,6
53 4 4 4 4 3 19 3,8
54 3 3 3 3 3 15 3
55 3 3 4 3 2 15 3
56 4 3 3 3 3 16 3,2
57 3 2 3 2 2 12 2,4
58 4 4 4 4 3 19 3,8
59 4 4 3 3 3 17 3,4
60 3 3 2 3 1 12 2,4
61 4 4 4 3 3 18 3,6
62 3 3 2 3 2 13 2,6
63 4 4 4 3 3 18 3,6
64 3 3 3 3 2 14 2,8
65 4 4 3 4 1 16 2
66 3 3 1 3 1 11 2,2
67 3 3 3 3 3 15 3
68 4 4 4 4 4 20 4
69 4 3 3 3 2 15 3
70 4 4 3 4 3 18 3,6
71 3 3 1 3 1 11 2,2
72 3 3 3 4 3 16 3,2
73 4 4 4 4 3 19 3,8
74 4 4 4 4 4 20 4
108

75 4 3 3 4 3 17 3,4
76 3 3 3 3 3 15 3
77 3 3 3 3 3 15 3
78 4 4 4 3 4 19 3,8
79 3 3 3 3 3 15 3
80 3 3 3 3 3 15 3
81 3 3 3 3 3 15 3
82 3 3 3 3 2 14 2,8
83 4 4 4 4 4 20 4
84 3 3 3 3 2 14 2,8
85 3 3 3 4 3 16 3,2
86 3 4 4 4 3 18 3,6
87 4 4 4 4 4 20 4
88 4 4 4 4 4 20 4
89 3 3 3 3 3 15 3
90 4 4 4 4 3 19 3,8
91 3 3 3 3 3 15 3
92 3 3 3 3 3 15 3
93 3 3 3 2 3 14 2,8
94 4 3 4 2 3 16 3,2
95 3 3 3 2 3 14 2,8
96 4 3 3 3 3 16 1,8
97 4 3 3 3 3 16 3,2
98 3 3 3 3 3 15 3
99 3 4 3 2 3 15 3
100 3 3 4 4 3 17 3,4
109

SANKSI PERPAJAKAN
No. X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2. RATA-
1 2 3 4 5 6 7 TOTAL RATA
1 2 2 2 2 3 2 2 15 2,14285714
2 3 3 3 3 4 3 3 22 3,14285714
3 2 3 3 3 2 1 3 17 2,42857143
4 3 3 2 2 2 2 2 16 2,28571429
5 3 3 3 4 3 3 3 22 3,14285714
6 2 4 3 3 3 3 4 22 3,14285714
7 3 4 3 4 4 4 4 26 3,71428571
8 2 2 2 3 3 2 3 17 2,42857143
9 2 3 2 2 3 2 3 17 2,42857143
10 3 4 4 4 4 3 4 26 3,71428571
11 2 3 2 3 3 3 3 19 2,71428571
12 2 2 2 2 2 2 2 14 2
13 3 3 3 3 3 3 3 21 3
14 2 2 2 2 3 3 3 17 2,42857143
15 4 4 4 4 4 4 4 28 4
16 4 4 2 3 3 2 3 21 3
17 3 4 3 4 3 3 4 24 3,42857143
18 3 4 3 4 4 4 4 26 3,71428571
19 3 4 3 4 3 2 3 22 3,14285714
20 3 3 3 3 3 3 3 21 3
21 4 4 4 4 4 4 4 28 4
22 4 3 4 4 3 3 3 24 3,42857143
23 3 4 4 4 4 2 4 25 3,57142857
24 4 4 4 4 4 4 4 28 4
25 4 4 4 4 3 2 4 25 3,57142857
26 3 4 2 2 4 4 4 23 3,28571429
27 4 4 2 2 2 2 3 19 2,71428571
28 4 3 3 3 3 3 3 22 3,14285714
29 3 3 3 3 3 3 4 22 3,14285714
30 4 3 3 4 2 1 2 19 2,71428571
31 2 2 2 2 2 3 3 16 2,28571429
32 4 3 3 3 2 3 3 21 3
33 4 4 4 4 4 4 4 28 1,57142857
34 4 4 4 4 3 4 3 26 3,71428571
35 3 3 3 2 2 2 3 18 2,57142857
36 3 3 3 3 3 2 2 19 2,71428571
110

37 4 4 3 3 3 3 4 24 3,42857143
38 4 4 4 4 3 3 4 26 2
39 4 4 4 4 3 3 3 25 3,57142857
40 4 3 3 3 3 3 3 22 3,14285714
41 3 3 3 3 3 3 3 21 3
42 4 3 3 4 3 3 4 24 3,42857143
43 4 4 4 4 4 3 4 27 3,85714286
44 3 3 3 3 3 3 4 22 3,14285714
45 4 3 3 3 3 3 3 22 3,14285714
46 4 3 3 3 3 4 4 24 3,42857143
47 3 3 3 3 3 2 3 20 2,85714286
48 4 3 3 3 3 2 3 21 3
49 3 3 3 3 3 3 3 21 3
50 4 3 3 3 3 3 3 22 3,14285714
51 3 4 3 3 3 3 3 22 3,14285714
52 4 4 3 3 3 3 3 23 3,28571429
53 4 4 3 3 3 3 3 23 3,28571429
54 2 3 2 3 3 2 3 18 2,57142857
55 1 2 2 3 3 3 3 17 2,42857143
56 3 3 3 3 2 3 3 20 2,85714286
57 3 1 2 3 1 3 3 16 2,28571429
58 4 3 4 3 3 4 4 25 3,57142857
59 3 4 3 3 2 2 3 20 2,85714286
60 3 2 2 3 3 3 3 19 2,71428571
61 3 3 3 4 3 3 3 22 3,14285714
62 2 3 2 3 2 2 3 17 2,42857143
63 3 3 3 3 4 3 4 23 3,28571429
64 3 3 3 3 3 3 3 21 3
65 2 4 2 3 2 2 3 18 2,57142857
66 3 3 2 3 3 3 3 20 2,85714286
67 4 4 3 4 3 3 3 24 3,42857143
68 4 4 4 4 4 4 4 28 4
69 3 3 3 3 3 3 3 21 3
70 3 4 3 4 3 2 3 22 3,14285714
71 1 4 2 3 3 3 4 20 2,85714286
72 2 4 3 3 3 3 3 21 3
73 4 4 4 4 2 2 4 24 3,42857143
74 4 4 4 4 4 4 4 28 4
75 1 4 1 4 1 1 4 16 2,28571429
111

76 4 4 3 3 3 3 4 24 3,42857143
77 3 3 3 3 3 3 3 21 3
78 4 4 4 4 4 3 4 27 3,85714286
79 3 3 3 3 3 3 3 21 3
80 4 4 4 4 4 4 4 28 4
81 3 4 3 4 3 2 4 23 3,28571429
82 3 3 3 3 3 3 3 21 3
83 4 4 4 4 4 4 4 28 4
84 3 3 3 3 3 3 3 21 3
85 3 3 3 3 3 3 3 21 3
86 4 4 3 4 3 3 4 25 3,57142857
87 4 4 4 4 4 4 4 28 4
88 4 4 4 4 4 4 4 28 4
89 3 3 3 3 3 3 3 21 3
90 4 3 3 3 2 3 3 21 3
91 3 4 3 4 2 1 3 20 2,85714286
92 3 3 3 3 3 3 3 21 3
93 3 3 4 3 3 2 3 21 3
94 4 4 4 4 4 4 4 28 4
95 3 4 3 4 4 4 4 26 3,71428571
96 4 4 3 4 3 4 3 25 1,57142857
97 4 4 4 4 3 1 3 23 3,28571429
98 4 4 3 4 4 4 4 27 3,85714286
99 3 4 4 4 3 3 3 24 3,42857143
100 4 3 3 3 3 2 3 21 3
112

BIAYA KEPATUHAN PAJAK


No. X3. X3. X3. X3. X3. X3. RATA-
1 2 3 4 5 6 TOTAL RATA
1 2 3 2 3 3 3 16 2,66666667
2 2 2 2 3 4 4 17 2,83333333
3 1 2 2 2 1 2 10 1,33333333
4 2 2 3 2 3 3 15 2,5
5 1 1 2 2 2 1 9 1,5
6 2 2 4 4 4 4 20 1,5
7 3 2 4 3 3 3 18 3
8 4 4 4 4 4 4 24 4
9 1 1 1 3 2 2 10 1,66666667
10 3 2 2 3 3 3 16 2,66666667
11 2 4 3 2 3 3 17 2,83333333
12 2 2 3 3 3 3 16 1,66666667
13 2 3 3 3 3 3 17 2,83333333
14 2 3 3 3 3 3 17 2,83333333
15 1 1 4 3 2 2 13 2,16666667
16 2 2 3 3 3 3 16 2,66666667
17 3 3 3 3 3 3 18 3
18 3 2 3 3 3 3 17 1,83333333
19 1 2 4 3 3 3 16 2,33333333
20 2 3 1 1 3 3 13 2,16666667
21 4 4 3 2 4 4 21 3,5
22 1 2 2 2 3 3 13 2,16666667
23 1 2 2 4 2 2 13 2,16666667
24 1 2 3 4 1 1 12 2
25 1 1 2 4 1 1 10 1,66666667
26 1 1 1 2 1 1 7 3,33333333
27 1 1 2 2 1 1 8 3,33333333
28 2 2 2 2 1 1 10 1,66666667
29 1 1 1 2 1 1 7 1,83333333
30 1 1 2 1 1 1 7 1,16666667
31 1 1 1 2 1 1 7 1,16666667
32 2 1 1 2 1 1 8 1,33333333
33 3 1 1 1 1 1 8 1,33333333
34 1 3 4 3 3 3 17 2,83333333
35 1 1 1 1 1 1 6 1
36 1 1 1 1 1 1 6 1
113

37 1 1 1 1 1 1 6 1
38 1 2 2 1 1 1 8 1,33333333
39 1 1 2 1 1 1 7 1,16666667
40 1 1 1 1 1 1 6 1
41 1 2 1 1 1 1 7 1,83333333
42 1 1 2 1 1 1 7 2,5
43 1 1 1 1 1 1 6 2,66666667
44 1 2 2 1 1 1 8 2,66666667
45 1 2 1 2 1 1 8 1,33333333
46 1 2 1 1 1 1 7 1,16666667
47 1 2 1 1 1 1 7 1,16666667
48 1 2 2 1 1 1 8 1,33333333
49 1 2 2 1 1 1 8 1,33333333
50 1 2 1 1 1 1 7 2,83333333
51 1 1 1 1 1 1 6 3,33333333
52 1 2 1 2 1 1 8 1,33333333
53 1 2 1 1 1 1 7 1,16666667
54 1 2 3 3 1 1 11 1,83333333
55 1 2 3 3 1 1 11 1,83333333
56 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
57 1 2 3 4 1 1 12 2
58 1 2 2 3 1 1 10 1,66666667
59 1 1 2 3 1 1 9 1,5
60 1 2 3 3 1 1 11 1,83333333
61 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
62 1 2 3 2 1 1 10 1,66666667
63 1 2 2 4 1 1 11 1,83333333
64 1 2 4 3 1 1 12 2
65 1 3 4 4 1 1 14 2,33333333
66 1 2 2 4 1 1 11 1,83333333
67 1 2 1 2 1 1 8 1,33333333
68 1 1 1 1 1 1 6 3,83333333
69 1 1 1 1 1 1 6 1,83333333
70 2 1 2 2 1 1 9 3,33333333
71 1 2 3 3 2 2 13 2,16666667
72 1 2 3 3 2 1 12 2
73 1 1 4 4 1 1 12 2
74 1 1 2 4 1 1 10 1,66666667
75 1 1 3 4 1 1 11 1,83333333
114

76 2 2 4 4 1 1 14 2,33333333
77 2 1 3 3 1 3 13 2,16666667
78 1 1 3 4 1 1 11 1,83333333
79 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
80 1 1 4 4 1 1 12 2
81 1 1 4 4 1 1 12 2
82 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
83 1 1 1 1 1 1 6 3,66666667
84 1 1 4 4 1 1 12 2
85 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
86 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
87 1 1 4 4 1 1 12 2
88 1 1 3 4 1 1 11 1,83333333
89 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
90 1 1 2 2 1 1 8 3,33333333
91 1 1 3 3 1 1 10 1,66666667
92 1 1 1 3 1 1 8 2,83333333
93 2 1 3 3 2 2 13 2,16666667
94 2 1 3 3 1 1 11 1,83333333
95 1 1 2 4 2 1 11 1,83333333
96 1 1 4 4 1 2 13 1,33333333
97 1 1 2 3 1 1 9 3,16666667
98 2 2 4 4 2 1 15 2,5
99 2 3 4 4 2 3 18 3
100 2 1 3 4 1 1 12 1,33333333
115

PENERAPAN E-SYSTEM
No. RATA-
X4. 1 X4. 2 X4. 3 X4. 4 X4. 5 TOTAL RATA
1 3 3 3 3 3 15 3
2 3 3 3 3 3 15 3
3 3 3 2 4 4 16 3,2
4 3 3 3 3 3 15 3
5 1 3 1 3 3 11 2,2
6 3 2 2 2 2 11 2,2
7 2 3 4 3 3 15 3
8 3 4 3 3 3 16 3,2
9 3 3 2 3 3 14 2,8
10 3 4 3 4 4 18 3,6
11 3 3 3 3 3 15 3
12 3 3 3 3 3 15 3
13 3 3 3 3 3 15 3
14 2 3 3 2 2 12 2,4
15 3 2 3 2 3 13 2,6
16 3 3 2 3 2 13 2,6
17 3 4 4 3 4 18 3,6
18 3 3 3 3 3 15 3
19 3 3 3 3 2 14 2,8
20 3 3 2 2 2 12 2,4
21 4 4 4 3 4 19 3,8
22 3 3 3 2 4 15 3
23 3 3 3 4 4 17 3,4
24 3 4 4 4 4 19 3,8
25 3 3 3 3 3 15 3
26 3 3 3 3 3 15 3
27 4 4 4 4 3 19 3,8
28 4 4 4 4 4 20 4
29 4 3 4 4 4 19 3,8
30 4 3 3 3 3 16 3,2
31 3 3 3 3 3 15 3
32 3 3 3 3 3 15 3
33 3 3 3 3 3 15 3
34 4 4 4 4 4 20 4
35 3 3 4 4 4 18 3,6
36 3 4 3 3 3 16 3,2
116

37 3 3 4 4 3 17 3,4
38 3 3 3 3 3 15 3
39 4 4 4 4 4 20 4
40 3 3 3 3 3 15 3
41 3 4 4 4 4 19 3,8
42 4 3 4 4 4 19 3,8
43 4 3 4 4 4 19 3,8
44 3 3 3 3 2 14 2,8
45 4 3 4 3 4 18 3,6
46 4 3 4 3 3 17 3,4
47 3 3 3 3 3 15 3
48 3 3 3 3 3 15 3
49 4 3 4 3 4 18 3,6
50 4 3 4 4 4 19 3,8
51 3 3 3 3 3 15 3
52 3 3 3 3 3 15 3
53 3 4 3 3 3 16 3,2
54 3 3 3 3 3 15 3
55 3 2 4 3 3 15 3
56 3 3 3 3 3 15 3
57 3 2 3 2 2 12 2,4
58 4 3 4 3 3 17 3,4
59 4 3 4 4 4 19 3,8
60 3 2 3 3 2 13 2,6
61 4 3 4 4 4 19 3,8
62 3 2 3 3 2 13 2,6
63 4 3 4 3 3 17 3,4
64 3 2 3 2 2 12 2,4
65 4 3 3 2 2 14 2,8
66 3 1 2 3 2 11 2,2
67 3 2 3 3 3 14 2,8
68 4 4 4 4 4 20 4
69 4 4 3 4 3 18 3,6
70 4 4 4 4 4 20 4
71 3 1 2 2 2 10 2
72 3 2 3 1 2 11 2,2
73 3 2 2 2 2 11 2,2
74 4 4 4 4 4 20 4
75 4 4 4 4 4 20 4
117

76 3 2 4 3 3 15 3
77 3 3 3 3 3 15 3
78 4 4 4 4 4 20 4
79 3 3 3 3 3 15 3
80 3 3 3 3 3 15 3
81 4 4 4 4 4 20 4
82 3 3 3 3 3 15 3
83 4 4 4 4 4 20 4
84 3 3 3 3 3 15 3
85 4 3 3 3 3 16 3,2
86 3 3 3 3 3 15 3
87 4 3 3 4 4 18 3,6
88 3 3 3 4 4 17 3,4
89 3 3 3 3 3 15 3
90 4 4 3 4 4 19 3,8
91 3 3 3 3 3 15 3
92 3 3 3 3 3 15 3
93 3 3 3 3 3 15 3
94 3 3 4 4 4 18 3,6
95 3 3 2 3 3 14 2,8
96 4 3 4 4 3 18 1,2
97 4 3 3 3 3 16 3,2
98 3 3 3 3 3 15 3
99 3 2 3 3 3 14 2,8
100 3 4 4 4 4 19 3,8
118

Lampiran 3 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

1). Tabel Frekuensi Jawaban Responden

1. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

Statistics
KWP KWPU KWPU KWPU KWPU KWPU KWPU
U1 2 3 4 5 6 7
Valid 100 100 100 100 100 100 100
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Y1.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
TS 5 5.0 5.0 5.0
S 23 23.0 23.0 28.0
Valid
SS 72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Y1.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 1 1.0 1.0 1.0
TS 9 9.0 9.0 10.0
Valid S 62 62.0 62.0 72.0
SS 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
119

Y1.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 12 12.0 12.0 14.0
Valid S 61 61.0 61.0 75.0
SS 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Y1.4
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 10 10.0 10.0 13.0
Valid S 60 60.0 60.0 73.0
SS 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Y1.5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 4 4.0 4.0 6.0
Valid S 31 31.0 31.0 37.0
SS 63 63.0 63.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Y1.6
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 12 12.0 12.0 14.0
Valid S 44 44.0 44.0 58.0
SS 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
120

Y1.7
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 1 1.0 1.0 1.0
TS 9 9.0 9.0 10.0
Valid S 39 39.0 39.0 49.0
SS 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

2. Kualitas Pelayanan Pajak

Statistics
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5
Valid 100 100 100 100 100
N
Missing 0 0 0 0 0

X1.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 4 4.0 4.0 6.0
Valid S 51 51.0 51.0 57.0
SS 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X1.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 1 1.0 1.0 1.0
TS 6 6.0 6.0 7.0
Valid S 57 57.0 57.0 64.0
SS 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
121

X1.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 12 12.0 12.0 15.0
Valid S 48 48.0 48.0 63.0
SS 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X1.4
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 12 12.0 12.0 15.0
Valid S 58 58.0 58.0 73.0
SS 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X1.5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 4 4.0 4.0 4.0
TS 21 21.0 21.0 25.0
Valid S 59 59.0 59.0 84.0
SS 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

3. Sanksi Perpajakan

Statistics
SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7
Valid 100 100 100 100 100 100 100
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0
122

X2.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 16 16.0 16.0 19.0
Valid S 42 42.0 42.0 61.0
SS 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X2.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 9 9.0 9.0 11.0
Valid S 44 44.0 44.0 55.0
SS 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X2.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 21 21.0 21.0 23.0
Valid S 54 54.0 54.0 77.0
SS 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X2.4
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 10 10.0 10.0 12.0
Valid
S 51 51.0 51.0 63.0
SS 37 37.0 37.0 100.0
123

Total 100 100.0 100.0

X2.5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 17 17.0 17.0 20.0
Valid S 59 59.0 59.0 79.0
SS 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X2.6
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 6 6.0 6.0 6.0
TS 25 25.0 25.0 31.0
Valid S 51 51.0 51.0 82.0
SS 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X2.7
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
TS 8 8.0 8.0 8.0
S 57 57.0 57.0 65.0
Valid
SS 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
124

4. Biaya Kepatuhan Pajak

Statistics
BK 1 BK 2 BK 3 BK 4 BK 5 BK 6
Valid 100 100 100 100 100 100
N
Missing 0 0 0 0 0 0

X3 .1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 60 60.0 60.0 60.0
TS 23 23.0 23.0 83.0
Valid S 10 10.0 10.0 93.0
SS 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X3.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 42 42.0 42.0 42.0
TS 36 36.0 36.0 78.0
Valid S 14 14.0 14.0 92.0
SS 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X3.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 18 18.0 18.0 18.0
TS 28 28.0 28.0 46.0
Valid S 38 38.0 38.0 84.0
SS 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
125

X3.4
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 17 17.0 17.0 17.0
TS 19 19.0 19.0 36.0
Valid S 41 41.0 41.0 77.0
SS 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X3.5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 55 55.0 55.0 55.0
TS 18 18.0 18.0 73.0
Valid S 21 21.0 21.0 94.0
SS 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X3.6
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 56 56.0 56.0 56.0
TS 13 13.0 13.0 69.0
Valid S 25 25.0 25.0 94.0
SS 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

5. Penerapan E-System

Statistics
PE 1 PE 2 PE 3 PE 4 PE 5
Valid 100 100 100 100 100
N
Missing 0 0 0 0 0
126

X4.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 1 1.0 1.0 1.0
TS 3 3.0 3.0 4.0
Valid S 66 66.0 66.0 70.0
SS 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X4.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 3 3.0 3.0 3.0
TS 12 12.0 12.0 15.0
Valid S 63 63.0 63.0 78.0
SS 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X4.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 9 9.0 9.0 11.0
Valid S 56 56.0 56.0 67.0
SS 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

X4.4
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 2 2.0 2.0 2.0
TS 10 10.0 10.0 12.0
Valid
S 58 58.0 58.0 70.0
SS 30 30.0 30.0 100.0
127

Total 100 100.0 100.0

X4.5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
STS 1 1.0 1.0 1.0
TS 15 15.0 15.0 16.0
Valid S 52 52.0 52.0 68.0
SS 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

2). Tabel Frekuensi Demografi Responden

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Laki-Laki 44 44,0 44,0 44,0

Valid Perempuan 56 56,0 56,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

SMA/SEDERAJAT 58 58,0 58,0 58,0

Valid D3/SEDERAJAT 4 4,0 4,0 62,0

S1/SEDERAJAT 38 38,0 38,0 100,0


128

Total 100 100,0 100,0

Bidang Usaha

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Kuliner 40 40,0 40,0 40,0

Fashion 29 29,0 29,0 69,0

Valid Jasa 27 27,0 27,0 96,0

kerajinan 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Memiliki NPWP

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Valid Ya 100 100,0 100,0 100,0

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas

1) Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak

Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 TOTAL
Y
Y1.1 Pearson 1 .561* .477* .527* .743* .560* .642* .784**
* * * * * *
Correlatio
n
129

Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000


tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.2 Pearson .561* 1 .742* .565* .548* .579* .566* .799**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.3 Pearson .477* .742* 1 .653* .541* .519* .530* .786**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.4 Pearson .527* .565* .653* 1 .648* .548* .535* .792**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.5 Pearson .743* .548* .541* .648* 1 .638* .690* .846**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.6 Pearson .560* .579* .519* .548* .638* 1 .769* .823**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.7 Pearson .642* .566* .530* .535* .690* .769* 1 .839**
* * * * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
130

TOTAL Pearson .784* .799* .786* .792* .846* .823* .839* 1


Y Correlatio * * * * * * *

n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2) Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan Pajak


Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TOTALX1
** **
X1.1 Pearson 1 .772 .673 .515** .524** .851**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson .772** 1 .677** .537** .534** .857**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson .673** .677** 1 .471** .691** .873**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson .515** .537** .471** 1 .338** .706**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X1.5 Pearson .524** .534** .691** .338** 1 .769**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
131

TOTALX1 Pearson .851** .857** .873** .706** .769** 1


Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3) Hasil Uji Validitas Sanksi Perpajakan

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 TOTAL
X2
X2.1 Pearson 1 .426* .682* .462* .377* .380* .322* .706**
* * * * * *
Correlati
on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
*
X2.2 Pearson .426 1 .552 .663 .465 .246 .613 .741**
* * * * *
* * * * *
Correlati
on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,014 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
* *
X2.3 Pearson .682 .552 1 .678 .568 .412 .477 .830**
* * * *
* * * * * *
Correlati
on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
* * *
X2.4 Pearson .462 .663 .678 1 .491 .309 .588 .785**
* * *
* * * * * *
Correlati
on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
tailed)
132

N 100 100 100 100 100 100 100 100


* * * *
X2.5 Pearson .377 .465 .568 .491 1 .668 .581 .783**
* *

Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.6 Pearson .380 .246 .412 .309 .668*
* * * *
1 .549 .682**
*

Correlati * * * * *

on
Sig. (2- ,000 ,014 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.7 Pearson .322 .613 .477 .588 .581*
* * * * *
.549 1 .763**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
TOTAL Pearson .706 .741 .830 .785 .783*
* * * * * *
.682 .763 1
X2 Correlati * * * * * * *

on
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

4) Hasil Uji Validitas Biaya Kepatuhan Pajak

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 TOTALX
3
X3.1 Pearson 1 .696* .244* ,110 .735* .745* .801**
* * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,014 ,276 ,000 ,000 ,000
tailed)
133

N 100 100 100 100 100 100 100


* *
X3.2 Pearson .696 1 .270 ,133 .698* .691* .791**
* * * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,007 ,188 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
* *
X3.3 Pearson .244 .270 1 .698* .239* .205* .611**
* *
Correlatio
n
Sig. (2- ,014 ,007 ,000 ,017 ,041 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
*
X3.4 Pearson ,110 ,133 .698 1 ,147 ,072 .502**
*
Correlatio
n
Sig. (2- ,276 ,188 ,000 ,145 ,476 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
* * *
X3.5 Pearson .735 .698 .239 ,147 1 .894* .848**
* * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,017 ,145 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
* * *
X3.6 Pearson .745 .691 .205 ,072 .894* 1 .824**
* * *
Correlatio
n
Sig. (2- ,000 ,000 ,041 ,476 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
* * *
TOTALX Pearson .801 .791 .611 .502* .848* .824* 1
3 Correlatio * * * * * *

n
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134

5) Hasil Uji Validitas Penerapan E-System

Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 TOTALX4
X4.1 Pearson 1 .400** .612** .482** .497** .709**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X4.2 Pearson .400** 1 .505** .643** .664** .794**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X4.3 Pearson .612** .505** 1 .586** .655** .821**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X4.4 Pearson .482** .643** .586** 1 .799** .865**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
X4.5 Pearson .497** .664** .655** .799** 1 .893**
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
TOTALX4 Pearson .709** .794** .821** .865** .893** 1
Correlation
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
135

Lampiran 5 : Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.

2. Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan Pajak (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,867 5

3. Hasil Uji Reliabilitas Sanksi Perpajakan (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
136

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,871 7

4. Hasil Uji Reliabilitas Biaya Kepatuhan Pajak (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0

Reliability
Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,822 6

5. Hasil Uji Reliabilitas Penerapan E-System (X4)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0

Reliability
Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,877 5
137

Lampiran 6 : Analisis Regresi Linear Berganda

1). Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters Std.
2,64608116
Deviation
Absolute ,107
Most Extreme
Positive ,068
Differences
Negative -,107
Kolmogorov-Smirnov Z 1,073
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

2). Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Regression 725,577 4 181,394 24,860 ,000b

1 Residual 693,173 95 7,297

Total 1418,750 99

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM


138

b. Predictors: (Constant), Penerapan E-System, Biaya Kepatuhan Pajak, Sanksi


Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak

2. Hasil Uji R

Model Summaryb

Model R R Adjusted R Std. Error of the


Square Square Estimate

1 ,715a ,511 ,491 2,701

a. Predictors: (Constant), Penerapan E-System, Biaya Kepatuhan


Pajak, Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

3. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardize T Sig.


Coefficients d
Coefficients

B Std. Beta
Error

(Constant) 4,025 1,967 2,046 ,044

Kualitas
,397 ,128 ,295 3,096 ,003
Pelayanan

1 Sanksi
,250 ,088 ,252 2,821 ,006
Perpajakan

Biaya
Kepatuhan ,143 ,066 ,161 2,169 ,033
Pajak
139

Penerapan E-
,365 ,118 ,261 3,090 ,003
System

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak UMKM


140

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

1. Surat Izin Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran”

Yogyakarta untuk Dinas Koperasi, Ukm, Tenaga Kerja, Dan

Transmigrasi, Kota Yogyakarta


141

2. Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta di

Dinas Koperasi, Ukm, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi, Kota

Yogyakarta
142

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Dinas Koperasi,

Ukm, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi, Kota Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai