Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Rismasari

NDH : 18
Golongan : III
Angkatan : II
Kelompok :2
Widyaiswara : Dra. Tri Retno W., M.Pd

PRAKTEK BERAKHLAK
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

Core Values ASN BerAKHLAK merupakan sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai yang
tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu
kesamaan persepsi yang lebih mudah untuk diterapkan dan dipahami oleh ASN. BerAKHLAK
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Core Values BerAKHLAK yang harus diterapkan oleh seluruh ASN di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk adalah sebagai berikut.

1. Berorientasi pelayanan : berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan


masyarakat
2. Akuntabel : beratnggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
3. Kompeten : terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
4. Harmonis : saling peduli dan menghargai perbedaan
5. Loyal : berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
6. Adaptif : terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan
7. Kolaboratif : membangun kerja sama yang sinergis

Berikut praktek-praktek penerapan core values BerAKHLAK di Lingkungan Pemeritah


Kabupaten Nganjuk.

1. Berorientasi pelayanan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan untuk masyarakat, baik layanan publik secara online maupun
layanan pengaduan yang bersifat umum maupun pengaduan kondisi darurat. Masyarakat
dapat memanfaatkan layanan administrasi kependudukan pada sistem “Sedudo” yang bisa
diakses secara online. “Sedudo” adalah salah satu contoh layanan publik yang kini beralih
menuju digitalisasi pelayanan yang diharapkan pelayanan dapat menjadi lebih cepat,
cekatan, efektif, solutif dan dapat diandalkan. Layanan pengaduan yang sifatnya darurat
dapat dilaporkan secara online melalui web “Wadul Bupati Nganjuk”, dan layanan aspirasi
dan pengaduan nasional pada “SP4N LAPOR”.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk berupaya menjalankan pemerintahan berorientasi
layanan dengan mensinergikan seluruh unsur perangkat daerah. Setiap perangkat daerah
memberikan pelayanan sesuai dengan urusan yang dibawahinya untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Terdapat beberapa perangkat daerah yang masih sedikit lamban
dapat menangani pengaduan dari masyarakat. Namun pemkab Nganjuk berupaya untuk
terus mengevaluasi dan memperbaiki kualitas layanan antara lain dengan adanya rapat
evaluasi perangkat daerah pelayan publik dan dterbitkannya Perbup Nomor 3 Tahun 2023
yang menjadikan kecepatan dan ketepatan penanganan aduan masyarakat menjadi indikator
kinerja OPD yang berpengaruh pada TPP PNS.

2. Akuntabel
Akuntabilitas kinerja kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada SAKIP Kabupaten Nganjuk
yang bisa diakses pada https://www.nganjukkab.go.id/home/data-sakip. Setiap tahunnya,
akan dilakukan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah untuk meningkatkan
akuntabilitas perangkat daerah dalam menjalankan tugasnya secara jujur, bertanggung
jawab, disiplin dan berintegritas tinggi. Pada tahun 2021 (penilaian tahun 2022), masih
terdapat 3 perangkat daerah yang memperoleh nilai SAKIP CC yakni cukup, AKIP cukup
baik, namun masih perlu banyak perbaikan walaupun tidak secara mendasar. Sedang
perangkat daerah yang lain sudah mendapat predikat minimal Baik.
Akuntabilitas kinerja juga dapat diukur melalui MCP (Monitoring Center for Prevention)
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perbaikan tata kelola pemerintahan secara
administrative dan untuk membangun komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan
pencegahan korupsi. Per November 2021 nilai MCP adalah 58%, tergolong rendah dengan
nilai untuk pengelolaan aset daerah yang paling rendah karena belum ada perda yang
menangani. Per Desember 2022, DPRD Nganjuk menyelesaikan Raperda BMD (Barang
Milik Daerah).

3. Kompeten
Pemerintah kabupaten Nganjuk melalui BKPSDM Kabupaten Nganjuk berupaya untuk
meningkatkan kompetensi pegawai ASN baik melalui pendidikan maupun pelatihan. Pada
tahun 2023, terdapat 2 orang PNS yang berhak mengikuti Tugas Belajar. ASN Nganjuk
diberi kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai dengan tugas jabatan atau tugas
kedinasan. Kompetensi ASN dapat diukur menggunakan Indeks Profesionalitas ASN yang
mengukur empat kriteria yaitu kualifikasi, kompetensi, kinerja dan disiplin. IP ASN akan
mengukur profesionalisme masing-masing ASN. Dalam pengukuran kinerja, ASN dapat
melakukan pengisian E-kinerja, dimana setiap ASN harus melakukan tugas dengan terbaik
karena apa yang diisi di E-kinerja adalah kegiatan real apa yang terjadi dilapangan. Terdapat
lima prinsip untuk mengukur IP ASN yaitu prinsip koheren yang bersumber pada sistem
merit, prinsip kelayakan, prinsip akuntabel, dapat ditiru (enviable), dan prinsip multi
dimensial. IP ASN Kabupaten Nganjuk pada tahun 2021 sebesar 63,8 namun turun menjadi
46,83 di tahun 2022. Hal ini menjadi perhatian untuk menjadikan evaluasi mengalami
penurunan apakah memang terjadi penurunan kompetensi ASN atau karena kurangnya
dokumen pengurusan administrasi oleh kepegawaian untuk IP ASN.

4. Harmonis
Pemerintah kabupaten Nganjuk berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang
Harmonis. Hal ini dapat dilihat dari toleransi antar umat beragama. Pemkab Nganjuk
mengadakan khataman Al qur’an dengan jadwal yang telah ditetapkan, sementara itu juga
menghargai ASN yang beragama lain dengan tidak mengganggu saat mereka ibadah,
contohnya menjalani cuti nasional/bersama yang ditetapkan oleh pemerintah berkaitan hari
keagamaan masing-masing agama. Selain itu, Pemkab Nganjuk berupaya untuk menghargai
adat istiadat yang ada dalam masyarakat Nganjuk, contohnya pada saat Hari Jadi Nganjuk
ke 1086, pawai alegoris dilaksanakan sesuai budaya yang berlaku sejak dulu pada saat
pusat pemerintahan ada di kecamatan Berbek. Selain itu, untuk membangun lingkungan
kerja yang kondusif, tidak ada diskriminasi antar ASN yang berbeda suku,agama,ras.

5. Loyal
Pemkab Nganjuk berupaya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman
dalam menjalani tugas sebagai ASN, contohnya toleransi agama antar pegawai ASN,
musyawarah mufakat dalam rapat, menghargai perbedaan pendapat dalam berdiskusi, dsb.
Selain itu, tupoksi masing-masing perangkat daerah dijalankan sesuai dengan peraturan
yang mendasari suatu kinerja. Misalnya, Dinas Komunikasi dan Komunikasi mengambil
peran dalam SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dengan mengacu pada pada
Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Selain itu, setiap pegawai ASN di Pemkab Nganjuk berkomitmen mengabdi dan memberikan
hasil terbaik untuk mencapai tujuan organisasi dengan membuat perjanjian kinerja antara
yang bersangkutan dengan atasan. Hal lain tentang sikap loyal yang dapat dilakukan adalah
dengan menaati peraturan yang berlaku contohnya disiplin jam kerja, mengikuti apel pagi,
sukarela mengorbankan waktu jika diperlukan lembur, dsb.

6. Adaptif
Pemkab Nganjuk terus berupaya mengembangkan inovasi dan kreativitas. Indeks
Inovasi Kabupten Nganjuk mengalami peningkatan dari mula kurang inovatif pada tahun
2021 menjadi inovatif di tahun 2022. Hal ini menunjukkan semakin banyak inovasi yang
dilakukan dan yang dilaporkan oleh perangkat daerah untuk memberikan kemajuan untuk
Kabupaten Nganjuk. Selain itu, Pemkab Nganjuk berupaya untuk menyesuaikan diri
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, salah satunya dengan mengeluarkan suatu
peraturan yang dapat mengakomodir kondisi terkini. Misalnya terkait peraturan bupati
tentang pemberian TPP ASN yang terdapat pembaruan-pembaruan di setiap tahunnya untuk
menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah dan kinerja perangkat daerah.

7. Kolaboratif
Pemkab Nganjuk membuka kesempatan untuk berbagai pihak untuk berkontribusi
dalam pembangunan. Dalam dunia pendidikan, Pemkab Nganjuk menjalin kerja sama
dengan perguruan tinggi di dalam maupun di luar Nganjuk, contohnya dengan Politeknik
Negeri Jember. Secara instansi horizontal, Pemkab Nganjuk banyak menerima studi tiru dari
kabupaten/kota di Jawa Timur, begitupun sebaliknya. Pemkab Nganjuk juga menjalin kerja
sama dengan melakukan studi tiru inovasi/program kabupaten/kota lain. Dalam instansi
secara vertikal, pemkab Nganjuk juga menjalin kerja sama dengan studi tiru untuk
mengembangkan program kerja yang ada di Nganjuk, contohnya adalah penerapan E-
sukma (E-Survey Kepuasan Masyarakat) yang diampu oleh Biro Organisasi Sekretariat
Daerah Jawa Timur. Selain itu, Pemkab Nganjuk terus berupaya memajukan nganjuk melalui
kerja sama dengan instansi lintas sektoral baik horizontal maupun vertical, contohnya
dengan Bank Jatim dan BPR.

Hal di atas merupakan penerapan praktek-praktek berAKHLAK di lingkungan


Kabupaten Nganjuk. Secara garis besar, Pemkab Nganjuk sudah menerapkan core values
berAKHLAK. Namun, dalam pelaksanaanya perlu dilakukan evaluasi-evaluasi dan perbaikan
dan penyesuaian agar tujuan-tujuan yang akan dicapai dapat dilaksanakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai