Anda di halaman 1dari 3

TELAAH STAF UNIT KERJA

KepadaYth. : Bagian Kepegawaian


Dari : Instalasi Farmasi
Tanggal : 25 Oktober 2022
Lampiran : -
Perihal : Penambahan Staf Instalasi Farmasi

I. DASAR
Dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan
kefarmasian, maka perlu dilakukan penyempurnaan sistem SDM Instalasi Farmasi
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2016 tentang tenaga
kesehatan.
Mutu pelayanan kefarmasian tidak terlepas dari jumlah tenaga farmasi yang bertugas
saat melakukan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada penerapan kode etik dan
standar pelayanan kefarmasian, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kefarmasian.

II. PRA ANGGAPAN


Berdasarkan telaah dari Penanggung Jawab Instalasi Farmasi perihal penambahan
tenaga farmasis bahwa idealnya 1 shift pelayanan kefarmasian dilakukan oleh 2 orang
tenaga kefarmasian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun
2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.

III. PEMBAHASAN
1. Dengan adanya penambahan layanan pasien pribadi dr spesialis anak maka bertambah
pula jumlah resep yang harus diselesaikan sedangkan tenaga farmasis kurang.
2. Jadwal visite dr yang selalu bersamaan menyebabkan resep yang diterima apotek
jumlahnya bertambah khususnya untuk pasien rawat inap.Sedangkan resep rawat inap
biasanya diterima bersamaan dengan diterimanya resep untuk pasien rawat jalan.
3. Penginputan resep kesistem tidak maksimal bahkan tidak bisa diselesakan setiap jadwal
dinas karena tenaga farmasis lebih fokus menyelesakan obat atau bhp untuk pasien rawat
inap dan rawat jalan.
4. Jadwal POLI yang bersamaan menyebabkan pelayanan resep yang masuk secara
bersamaan sehingga harus diselesaikan tepat waktu sedangkan tenaga farmasis tersedia
hanya 1 orang. Hal ini menyebabkan adanya keluhan dari pasien rawat jalan karena
waktu tunggu obat jadi atau obat racikan agak lama.
5. Pelayanan kefarmasian yang meliputi penerimaan resep, penyiapan obat, peracikan obat,
pengiimputan obat pasien rawat inap serta rawat jalan yang harus dilakukan secara
seksama dengan waktu yang terbatas sulit dan hasilnya tidak maksimal dikarenakan
tenaga farmasis yang mengerjakan hanya berjumlah 1 orang.
6. Pelayanan resep untuk pasien anak lebih banyak permintaan dokter dalam bentuk
racikan yang memerlukan waktu agak banyak dibandingkan dengan obat jadi,dimana
tenaga farmasis yang berjumlah 1 orang yang bertugas belum selesai menyelesaikan 1
resep harus tertunda jika ada pasien baru diIGD yang harus segera disediakan obatnya.
Begitu pun jika ada resep atau permintaan obat untuk pasien rawat inap dari perawatan.
7. Pengaturan Shift tenaga farmasis, pagi, siang malam lepas malam dan libur dimana shift
pagi 1 orang, dan shift siang dan malam 1 orang. Jumlah tenaga teknis kefarmasian yang
tersedia 4 orang.
8. Total kebutuhan farmasis di instalasi farmasi menurut shift pagi, siang, malam, lepas
malam dan libur
Shift pagi memerlukan 2 tenaga farmasis
Shift siang memerlukan 2 tenaga farmasi
Shift malam memerlukan 1 tenaga farmasi
Lepas Malam dan Libur 1 tenaga farmasis
Total kebutuhan tenaga farmasis 6 orang
Tenaga Tekhnis farmasis yang tersedia 4 orang
Sisa kebutuhan tenaga farmasis 2 orang, sebagai pertimbangan penambahan staf
instalasi farmasi dengan kualifikasi pendidikan asisten apoteker.
IV. SARAN TINDAK LANJUT
1. Mohon penambahan tenaga farmasis sesuai jumlah tenaga farmasis yang dibutuhkan agar
pelayanan kefarmasian dirumah sakit mega buana lebih optimal dan bisa memberikan
kepuasan kepada pasien.
PJ Instalasi Farmasi

Yuyun Mayasari, R S.Farm.,Apt


NRP. 61142

Anda mungkin juga menyukai