Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap oleh
tubuh melalui pembuluh darah.
Selanjutnya, molekul makanan dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran sel.Molekul yang tidak
digunakan dan dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi seperti
keringat dan urine.Makanan yang tidak tercerna berupa feses akan dibuang melalui anus, proses ini
disebut defekasi.
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
A.MULUT
Terjadi pencernaan makanan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase (ptialin).
Jenis-jenis gigi Gigi memiliki bentuk yang berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut jenis dan fungsi gigi:
1. Gigi seri, berjumlah delapan yang terletak di depan mulut dan berfungsi untuk menggigit
makanan. Empat di atas dan empat di bawah.
2. Gigi taring, berjumlah empat dan menjadi gigi paling tajam untuk merobek makanan.
Terletak dua di atas dan dua di bawah.
3. Gigi geraham, berjumlah delapan dan berfungsi untuk mengunyah dan menggiling
makanan. Di samping gigi geraham juga ada gigi premolar yang memiliki jumlah dan fungsi
yang sama dengan gigi graham.
4. Gigi graham bungsu, muncul paling akhir pada saat usia 18-20 tahun. Gigi bungsu biasanya
akan dicabut karena menyebabkan nyeri ketika tumbuh dan mendesak gigi yang lain.
Fungsi saliva:
• Membuang asam urat, urea, virus, logam, dan obat-obatan yang diekskresikan lewat saliva.
Fungsi lidah
Bagian-bagian Lidah
1. Dasar lidah
2. Badan lidah
3. Ujung lidah
4. Dorsum lidah
5. Bawah lidah
B.FARING
Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke
kerongkongan (esofagus). Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi untuk
memproduksi suara. Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui tenggorokan dan diteruskan ke
tabung berotot esofagus.
C.ESOFAGUS
Berfungsi menggerakkan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik.
Pada bagian awal kerongkongan terdapat epiglotis. Epiglotis merupakan katup kecil yang menutup jalur
pernapasan ketika Anda menelan makanan atau cairan. Katup ini berfungsi mencegah masuknya
makanan atau cairan ke dalam paru-paru.
Dinding esofagus tersusun dari berlapis-lapis otot yang sama dengan lapisan lambung dan usus. Berikut
lapisan otot penyusun esofagus dari luar ke dalam.
1. Adventitia. Lapisan terluar yang tersusun atas jaringan ikat. Adventitia berakhir pada bagian
ujung kerongkongan yang berbatasan dengan lambung.
2. Dinding otot. Ada dua macam lapisan otot esofagus, yaitu otot memanjang pada bagian luar dan
otot melingkar pada bagian dalam.
3. Submukosa. Pada lapisan ini terdapat kelenjar yang menghasilkan lendir. Lendir berfungsi
sebagai pelumas yang memudahkan gerakan makanan.
4. Mukosa. Lapisan paling dalam yang tersusun dari sel-sel epitel bertingkat.
D.LAMBUNG
Bagian lambung: kardiak, fundus, badan, pilorus.
Kelenjar lambung menghasilkan 2 – 3 liter cairan lambung yang mengandung enzim pencernaan, asam
klorida, mukus, garam, dan air.
1. Pencernaan protein: asam klorida mengubah pepsonigen menjadi pepsin. Renin mengkoagulasi
protein susu menjadi kasein yang tidak larut.
2. Pencernaan lemak: enzim lipase menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Pencernaan karbohidrat: enzim amilase dalam saliva yang terbawa bersama makanan akan
tetap bekerja di dalam lambung
fungsi lambung, diantaranya yaitu: Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung dalam jangka
waktu pendek. Memproses dan mengubah protein menjadi pepton. Lemak yang masuk ke dalam tubuh
akan mulai dicerna di dalam lambung.
E. USUS HALUS
Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter.
Berfungsi menyerap makanan secara kimiawi dengan enzim-enzim yang berasal dari kelenjar usus,
pankreas, dan empedu.
Zat makanan yang diabsorpsi: karbohidrat (enzim amilase, maltase, sukrase, laktase), protein (enzim
tripsin, kimotripsin, erepsin), lemak (enzim lepase pankreas dan lipase usus), air, elektrolit, dan vitamin.
F.USUS BESAR
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon asendens (naik), kolon
transversum (mendatar), dan kolon desendens (menurun) dan berakhir pada anus.
Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum).
Fungsi:
Kelenjar pencernaan membantu mencerna makanan dengan menghasilkan enzim-enzim yang digunakan
dalam pencernaan makanan secara kimiawi.
Terdapat tiga organ pencernaan tambahan yaitu hati, kantung empedu, dan pankreas.
1. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, berada pada bagian rongga perut sebelah kanan di
bawah diafragma.
Ketika dalam darah terkandung beberapa zat yang berbahaya dan bersifat racun, maka hati akan
menetralisir racun tersebut sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Hati akan memindahkan zat besi (Fe) dan vitamin A, D, E, K, dan B12 dari darah dan menyimpannya.
Ketika kadar glukosa dalam darah rendah, hati akan melepaskan glukosa dengan cara memecah
glikogen.
Bahkan, apabila dibutuhkan, hati akan mengubah gliserol, asam lemak, dan asam amino menjadi
glukosa.
Kolesterol akan diubah menjadi asam kolik (cholic acid) yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.
Sel-sel hati akan mengeluarkan getah yang mengandung kolesterol, asam kolik, garam empedu, lesitin,
bilirubin, dan elektrolit.
2. Kantung empedu
Kantung empedu merupakan organ yang berada di bawah hati.
Kantung ini akan menyimpan getah empedu yang dihasilkan oleh hati.
Getah empedu akan dikeluarkan ke usus halus dan berperan dalam mengemulsi lemak.
Dengan demikian, lemak akan terpecah menjadi butiran-butiran kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh
enzim pencernaan dan melanjutkan proses pemecahan hingga dapat diserap oleh tubuh.
Empedu Bersifat alkali, terdiri atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin, dan zat
lainnya.
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, membantu kerja enzim lipase dalam memecah lemak,
dan membantu absorpsi hasil pencernaan lemak.
3. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang berada di balik perut di belakang lambung.
Sel-sel pada pankreas akan menghasilkan carian pankreas, yang akan masuk ke dalam duodenum
melalui saluran pankreas.
Hormon insulin ini berfungsi mengatur proses pengubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen yang
disimpan dalam hati.
Adanya hormon insulin inilah yang mengontrol keseimbangan jumlah glukosa dalam darah.
Apabila terjadi gangguan dalam produksi insulin, maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
Enzim yang dihasilkan oleh pangkreas yaitu: tripsinogen, kimotripsin, lipase, amilase, karboksipeptidase,
aminopeptidase, dan dipeptidase.