Anda di halaman 1dari 1

Pada awal abad ke-19, sosiolog Prancis, Auguste Comte, mengumumkan optimismenya

tentang masa depan manusia. Katanya, suatu saat nanti, manusia akan masuk pada fase
”positif”, yaitu fase ketika segala peristiwa dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. 

Pertanyaannya: Apakah perkembangan teknologi sebagai bentuk aplikasi dari fase positif,
ternyata benar-benar membuat manusia meninggalkan fase teologi dan metafisik? Jelaskan
beserta dengan contoh kasus!

Perkembangan teknologi dalam kehidupan masyarakat modern memberikan dampak positif


dan negatif, salah satunya dampak positif dari perkembangan ilmu teknologi adalah
meningkatnya ilmu pengetahuan tentang aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan
gejala alam dan sosial budaya, di iringi dengan kuatnya nilai-nilai yang berkembang dalam
masyarakat. Dengan kata lain, peradaban manusia berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkannya. Dalam pertanyaan
di atas dapat jelaskan bahwa kemungkinan besar manusia akan meninggalkan fase teologi
dan metafisik jika pengaruh perkembangan teknologi dalam lingkungan masyarakat
berdampak besar pada hasil-hasil yang diperoleh entah itu dalam bentuk positif maupun
negatif. Dari hasil perkembangan teknologi tersebut peradaban manusia akan bergerak ke
arah rasionalitas, artinya apapun yang terjadi di muka bumi ini yang berhubungan dengan
alam dan makhluk hidup, termasuk manusia dapat dijelaskan secara logika keilmuan.

Contoh : dalam lingkungan masyarakat jawa beberapa masih mempercayai tentang


kecocokan antara dua insan dengan berdasarkan penanggalan maupun perhitungan hari
lahir, sebagai patokan untuk ramalan tertentu. Namun seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, disertai dengan meluasnya nilai-nilai agama yang ada di
lingkungan masyarakat, kepercayaan ini mulai luntur dan tidak di praktekan oleh beberapa
masyarakat dari suku jawa.

Anda mungkin juga menyukai