Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MK FILSAFAT ILMU

NAMA MAHASISWA : ANES WINARTININGSIH


NIM : 2022152088
DOSEN PENGAMPU : Dr. ANDI RAHMAN, M.Pd

BIOGRAFI AUGUSTE COMTE

Auguste Comte lahir di Montpellier, Perancis, pada 17 Januari 1798.


Memiliki nama asli Isidore Marie Auguste Comte, ia berasal dari keluarga
bangsawan Katholik. Ia menempuh pendidikan di Ecole Polytechnique
dan mengambil jurusan kedokteran di Montpellier. Comte juga
berpengalaman memberi les matematika dan menjadi murid sekaligus
sekretaris Saint Simon.Comte memiliki kisah cinta platonik dan tragis. Menikah dengan Caroline
Massin, seorang pekerja seks, ia bercerai pada 1842. Ia menikah dengan Clotide de Vlaux namun
pernikahan tersebut tidak berumur lama. Clotide de Vlaux meninggal dunia karena sakit
Tubercolosis. Kehidupan pribadi Comte sebagai pemikir besar dilingkupi kemiskinan. Ia dikenal
sebagai sosok emosional dalam persahabatan. Comte juga kerap terlibat konflik dalam persoalan
cinta. Percobaan bunuh diri pun pernah dilakukan oleh tokoh kunci sosiologi ini. Comte meninggal
dunia pada usia 59 tahun pada 5 September 1857. Selama karir intelektualnya Comte
menghasilkan banyak karyanya, antara lain: System of Positive politics, The Scientific Labors
Necessary for Reorganizationof Society (1882), The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840),
Subjective Synthesis (1820-1903).

Pemikiran Auguste Comte, selaku orang yang memulai kajian sosiologi dan kemudian
disebut sebagai bapak sosiologi ini, dipengaruhi oleh revolusi Perancis. Revolusi Perancis
menjadikan masyarakat terbelah menjadi dua. Pertama masyarakat yang optimis, positif yang
memandang masa depan lebihbaik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan demokrasi. Kedua
masyarakatpesimis dan negatif memandang masa depan dan perubahan yang dinilaimenimbulkan
anarkisme, konflik sosial dan sikap individualistic. Pemikiran Comte yang terkenal salah satunya
adalah penjabaran sejarah perkembangan sosial atau peradaban manusia. Teori Comte tersebut
membagi fase perkembangan peradaban menjadi tiga tahap. Tahap pertama yaitu tahap teologis,
sebelum 1300. Pada fase ini manusia belum menjadi subyek bagidirinya dan sangat tergantung
pada dunia luar. Contohnya, kesuburan dan panen padi seorang petani tergantung kemurahannya
Dewi Sri pada konteksmitologi Indonesia. Tahap kedua, adalah tahap metafisika. Pada tahap ini
manusia atau masyarakat mulai menggunakan nalarnya. Keterbatasan nalar manusia pada fase ini
adalah kentalnya kecenderungan spekulasi yang belum melalui analisis empirik. Contohnya, nalar
masyarakat mengalami yang menilai kesusahan sebagai takdir semata. Tahap ketiga, tahap
positifistik. Ini adalah tahap modern, di mana manusia atau masyarakat menggunakan nalarnya;
menjadi subyek dan memandangyang lain sebagai obyek. Pada tahap ini semua gejala alam atau
fenomenayang terjadi dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujiandan dapat
dibuktikan secara empiris. Comte membagi masalah sosiologi menjadi dua, yaitu ranah sosial yang
statis(social static) dan ranah sosial yang dinamis (social dynamic). Ranah Sosialstatis
mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan yang selalu
membutuhkan sebuah tatanan dan kesepakatan bersama. Ranah dinamis menunjukkan watak ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai perkembangan masyarakat, meneropong bagaimana
lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalamip erkembangan sepanjang massa.

Sumber tulisan;

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, 1992

Riwayat Aguste Comte. Wikipedia, diakses pada 04 Juni 2023


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AUGUSTE COMTE
A. KELEBIHAN AUGUSTE COMTE
1. Sosok yang peduli dengan kemanusiaan dan sosial
4. Beliau merupakan seorang tokoh yang mempunyai pemikiran yang besar dengan kajian
sosiologi sehingga disebut sebagai bapak sosiologi
5. Beliau juga seorang tokoh peletak positivisme sehingga mampu mendorong kemajuannya
disektor fisik dan teknologi, dengan kemajuan dan semangat optimism, orang akan
didorong untuk bertindak aktif dan kreatif.

B. KEKURANGAN AUGUSTE COMTE


1. Dikenal seorang sosok yang arogan kejam dan mudah marah bahkan pernah mencoba
bunuh diri (gangguan mental)
2. Manusia akan kehilangan makna, seni, atau keindahan, sehingga manusia tidak dapat
merasakan bahagia dan kesenangan itu tidak ada

Anda mungkin juga menyukai