Anda di halaman 1dari 13

Filsafat abad ke-19

Filsafat positivisme

Pendahuluan

Makalah ini disusun oleh penulis berdasarkan tugas yang diberikan dosen mata kuliah
filsafat umum dengan fokus penulis pada filsafat Positivisme. Untuk melengkapi tugas ujian
akhir. Penulis tertarik pada pembahasan filsafat positivisme adalah karena dalam pembahasan
filsafat positivisme ini filsafat yang lebih mengarah pada keadaan yang benar-benar terjadi.
Positivisme ini terdapat pada pembahasan filsafat abad ke-19. Abad ke -19 adalah abad
dimana yang merintis pertama kali yang dilakukan oleh comte tentang positivisme.
Positivisme adalah secara etimologi berasal dari kata positive yang dalam bahasa
filsafat bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang dapat dialami
sebagai suatu realitas. Dapat disimpulkan bahwa positivisme secara terminologis berarti suatu
paham yang dalam pencapaian kebenarannya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang
benar-benar terjadi. Dan positivisme adalah suatu aliran filsafat di abad 19 sangat
mempengaruhi banyak pemikiran di berbagai bidang ilmu tentang kehidupan manusia,
termasuk dalam kajian hukum.
Menurut KBBI positivisme adalah aliran filsafat yang beranggapan bahwa
pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Didalam filsafat
positivisme memiliki tiga tokoh yaitu Augus Comte, Jhon Stuart Mill, dan Herbert Spencer.
pengertian positivisme? Bagaimankah riwayat hidup ketiga tokoh tersebut? Apa sajakah
karya dari tokoh-tokoh positivisme ini? Apakah ada pengaruh tokoh-tokoh dalam
pengembangan filsafat positivisme? Apakah ada perbedaan pendapat antara tokoh yg tiga ini
tentang positivisme?
Jadi¸ tujuan dari makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh dan
secara detail apa itu positivisme, siapa sajakah tokoh terkenalnya dan peran serta apakah ada
perbedaan antara pemikiran dari setiap tokoh.
PEMBAHASAN
Positivisme
A.Pengertian Positivisme
Positivisme berasal dari kata positif. Kata positif disini sama artinya dengan faktual,
yaitu sesuatu yang berdasarkan fakta. Berdasarkan aliran Positivisme, pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang tidak boleh melebihi fakta yang ada1. Jika menurut positivisme
pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta, maka ilmu pengetahuan empiris menjadi
contoh istimewa dalam bidang pengetahuan. Positivisme tidak mengenal adanya spekulasi,
semua harus didasarkan pada data empiris (pengalaman).
Orang yang menganut aliran positivisme percaya bahwa Hukum alam yang
mengadakan perubahan sosial dan politik untuk menyelaraskan institusi masyarakat dengan
hukum tersebut.Hasilnya akan berupa suatu takhayul, kekuatan, kebodohan, paksaan, dan
konflik akan di lenyapkan. Positivisme muncul pada abad ke-19 di pelopori oleh seorang
tokoh yang bernama Auguste Comte. Titik pandang ini sangat mendasar dalam gagasan-
gagasan Comte mengenai kemajuan aliran filsafat positivisme2.
Positivisme merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran empirisme.3 Mazhab
positivisme memuat nilai-nilai dasar yang diambil dari tradisi ilmu alam, yang menempatkan
fenomena yang dikaji sebagai ojek yang dapat dicontrol, digeneralisasikan sehingga gejala ke
depannya.4 Jadi, objek kajian manusia, memang manusia adalah realitas tetapi manusia selalu
terikat pada nilai-nilai tertentu, yaitu tatanan nilai tertentu5.

B.Riwayat Hidup tokoh-tokoh Positivisme


 Riwayat Hidup Comte
Nama lengkapnya: August Comte, beliau lahir di Montpellir, tahun 1798 M6.Belajar di
sekolah politeknik di paris, dan dikeluarkan oleh pihak sekolah dikarenakan beliau
pendukung aliran republik. Sementara sekolahnya beraliran royalistis7.

1
Jumadi,Perkembangan Filsafat Abad Modern, Cet I (Yogyakarta:2014),hlm.80.
2
Jumadi,Perkembangan Filsafat Abad Modern...,hlm.80.
3
Adji Samekto,Menggugat Relasi Filsafat Positivisme Dengan Ajaran Hukum Doktrinal, Vol 12 No. 1,
(Semarang:Fakultas Hukum Dipenegoro,2012), hlm.79.
4
Adji Samekto,Menggugat Relasi Filsafat Positivisme Dengan Ajaran Hukum Doktrinal, Vol 12 No. 1,
(Semarang:Fakultas Hukum Dipenegoro,2012), hlm.82.
5
Nur A.Fadhil Lubis,Pengantar Filsafat umum...,hlm.119
6
Sayed Muhammad Ichsan, Filsafat Umum...,hlm.130.
7
Sayed Muhammad Ichsan, Filsafat Umum...,hlm.130
Comte semasa hidup pernah menjadi juru tulis pada de Saint-Simon, dan idenya
memang berasal dari de Saint-Simon8. ketika tulisannya mulai diterbitkan, Comte menjadi
terkenal diseluruh Eropa, namun beliau tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengajar di
Univesitas9.
August Comte ia lahir di montpellier, prancis. Sebuah karyanya adalah Cours de
philosophia positive (Kursus tentang filsafat positif) dan berjasa dalam mencipta ilmu
sosiologi10. Comte hidup sangat miskin, dan pekerjaanya sebagai pengarang dan guru pribadi
tidak cukup untuk hidup11. Hanya sumbangan dari pengikutnya yaitu filsuf inggris John
stuart Mill, beliau dapat makan, dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tahun 1857 M12.
Auguste comte adalah mahasiswa yang jenius, namun Auguste Comte tidak berhasil
menamatkan di perguruan tingginya, Auguste Comte adalah mahasiswa yang keras kepala
dan sukak memberontak13.
 Riwayat Hidup Stuart Mill
Nama lengkapnya adalah John Stuart Mill, lahir di inggris, pada tahun 1806 M, Dan
Meninggal pada tahun 1806M14.
 Riwayat Hidup Herbert Spencer
Herbert Spencer lahir di Derby, Inggris, 27 April 1820M15.Awalnya beliau bekerja
sebagai insinyur kereta api, kemudian sebagai wartawan.ketika menjadi wartawan, beliau
menganalisa masalah – masalah sosial ekonomis, dan gejala evolusi dalam alam16.
Umur 38 Tahun, beliau mengarang sebuah karya besar yang berjudul A System of
Synthetic Philosophy berisi penerapan teori evolusi atas semua ilmu (dibutuhkan waktu 30
tahun untuk menyelesaikan karya tersebut). Akhir hidupnya spencer menjadi terkenal
diseluruh dunia.17
Spencer merupakan seorang individualis, non-konformis yang hidup sendirian,dan terus
menerus mengejek tradisi inggris, gereja anglikan,ratu,politik,dan gaya hidup di Universitas
di Inggris. Beliau meninggal dunia pada tahun 1903 M18.
C. Karya Tokoh-Tokoh Positivisme

8
Sayed Muhammad Ichsan, Filsafat Umum...,hlm.130
9
Sayed Muhammad Ichsan, Filsafat Umum...,hlm.130
10
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum...,hlm.120
11
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
12
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
13
Prof.Dr.jumadi, M.Pd. Perkembangan Filsafat Abad Modren...,hlm.80
14
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
15
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
16
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
17
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
18
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
Ada Tiga tokoh filsafat positivisme mempunyai beberapa karya.
 Karya Auguste Comte
Comte menghasilkan banyak karya, dan terdapat dua buah karya yang terkenal dalam
memperkenalkan aliran positivisme, yaitu:
1) Tahun 1830 – 1843 M : Cours de philosophie positive ( kursus filsafat positif- ilmiah –
enam jilid);
2) Tahun 1851- 1854 M : Systeme de polique positive (Sistem politik Positif- empat
jilid)19.
 Karya Herbert Spencer
Spencer menghasilkan sebuah karya yang lengkap yang membahas beragam disiplin
ilmu, yaitu.
a) Tahun 1862 M – First Principles;
b) 1864 – 186 M : priciples of Biology
c) 1870 – 1872 M : Priciples of Psychology
d) 187- 1876 M : Principles of Sociology
e)1879 -1893 M : Principles of Ethica20.
C.Pikiran pokok tokoh – tokoh positivisme.
 Pikiran Pokok August Comte
Filsafat Comte berdasarkan Anti – Metafisis artinya beliau hanya menerima fakta – fakta
yang ditemukan secara positif-ilmiah dan hanya mau berbicara tentang gejala – gejala
“fenomenon’’,selain itu tidak mempunyai arti21.
Menurutnya, tidak ada manfaat untuk mencari “hakikat kenyataan”, dan satu hal
yang penting untuk diketahui bahwa, savoir pour previor (“mengetahui,supaya siap
bertindak”) (“mengetahui, supaya manusia dapat menantikan apa yang akan terjadi)22.
Manusia harus menyelidiki gejla-gejala dan hubungan antara gejala-gejala supaya
dapat meramalkan apa yang akan terjadi dan hubungan antara gejala oleh Comte disebut
“ konsep” dan “hukum”23. Hukum ini bersifat “positif” dan lawan dari “Filsafat Positif”,
bukan filsafat negatif melainkan “filsafat spekulatif” atau ( metafisika)24.
 Hukum Tiga Tahap

19
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
20
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
21
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
22
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.130
23
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.131
24
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.131
Hukum posif adalah fakta bahwa pikiran manusia yaitu indvidual,suku bagsa,
kebudayaan, dan sejarah, melewati tiga tahap dan ini merupakan bagian utama serta
landasan dari aliran Positivisme yaitu.
a) Tahapan teologis
Dibedakan menjadi tiga tahap,yaitu:
 Animisme
Tahap ini, manusia beranggapan bahwa benda merupakan sesuatu yang berjiwa)
 Politeisme
Banyak benda disebut Suci atau sakti.Gejala Suci disebut dengan “dewa- dewa”, dan
“dewa-dewa, diatur dalam sistem, sehingga politeisme menjadi sebuah spesialisasi.
 Monoteisme
Politeisme yang muncul kemudian dikembangkan, dan semua gejala di kembalikan
kepada satu kekuatan.
b) Tahapan Metafisis
Tahapan ini, dewa – dewa hanya diganti oleh kekuatan – kekuatan abstrak.
Terjemahan metafisis , dari monoteisme terdapat dalam pendapat bahwa semua kekuatan
kosmis, disimpulkandaam konsep “Alam” sebagai asal seua gejala ;
c) Tahapan positivis
 Manusia mulai menemukan hukum- hukum alam hanya dengan mengamati alam dan
hanya dengan menggunakan akal – budi;
Demikian Ilmu pengetahuan pertama dikuasai oleh konsep –konsep Teologis,
Kemudian oleh khayalan metafisika, dan akhirnya oleh pengetahua positif.
 Sosiologi
1) Sumbangan terbesar comte terhadap dunia adalah pemikiranya tentang sosiologi;
2) Comte membagikan sosiologi atas statika sosial (teori tentang susunan
masyarakat ) dan dinamika sosial (teori tentang perkembangan dan kemajuan );

3)Teori sosiologi comte juga dinamakan oleh sebagai “filsafat Sejarah”.karena beliau
memberikan tempat kepada fakta – fakta individul sejarah dalam sebuah teori umum,
sehingga terjadi sintesis terhadap fakta -fakta tersebut25.
Menurut pendapatnya perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap :
tahap teologis, tahap metafesis, dan tahap ilmiah26.

25
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.132
 Pikiran pokok Stuart Miil
 Secara Umum
Pandangannya mengenai positivisme berbeda comte, bahwa tugas psikologi adalah
menyelidiki apa yang disajikan oleh kesadaran, artinya penginderaan manusia dan
hubungannya.
Tugas logika adalah membedakan hubungan gagasan yang bersifat kebetulan dari
pada hubungan gagasan yang tetap dan menurut hukum. Sumber bagi segala pengenalan dan
pengalaman.
Miil membedakan ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan rohani. Ilmu
pengetahuan rohani adalah psikologi, ajaran tentang kesusilaan dan sosiologi.
 Etika
Etika ( Ilmu kesusilaan ) Mill dikenal dengan istilah utilitarisme, yang menekan kan kepada
hubungan timbal balik di antara individu dan masyarakat.Munculnya konsep utilitarisme
didasarkan kepada pertimbangan psikologis.Tujuan manusia menurutnya adalah memperoleh
kesenngan, dan yang di anggap berharga adalah hal- hal yang membangkitkan nafsu27.
 Pikiran pokok Herbert Spencer
 Teori Evolusi
Manusia tidak dapat mengetahui agama dan metafisika, dikarenakan keduanya merupakam
hal batiniah yang saling bertentangan.oleh karena itu, menurut Spencer dikesampingkan saja
dulu hal tersebut28.
Abad ke 19 ide “Evolusi “ banyak dibicarakan oleh parafilsuf, namun berkat usaha Spencer
dan Darwin, ide ini diterima dalam lingkungan yang luas. Spencer merumuskan Evolusi
sebagai proses integrasi materi, yang merupaka proses peralihan dari homogenitas ke
heterogrnitas29
 Sosiologi (Evolusi masyarakat)
Spencer menyamakan masyarakat dengan organisme dan masyarakat digambarkan oleh
spencer sebagai satu badan besar yang berkembang menurut hukum- hukum evolusi
(homogenitas dan heterogenitas).\;
a)Homogenitas : masyarakat kuno, jumlah pespesialisasi terbatas. Pemburu, nelayan
dan petani masih cukup Autarkis;

26
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum...,hlm.120
27
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.133
28
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.135
29
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.135
b) Heterogenitas : masyarakat industrial, spesialisasi begitu besar, sehingga setiap
orang tergantung dari banyak orang lain30.
Spencer mengandaikan bahwa masyarakat militer ( jerman) yang bersifat totaliter, dan
masyarakat koperasi ( inggris ) yang memungkinkan kebebasan individual lebih besar.
Spencer berpendapat bahwa masyarakat di inggris lebih maju dari Jerman, dan Prancis 31.
Sosialisme menurut Spencer berbaya, karena sosialisme sebagai coming slavery
menciptakan suatu masyarakat totaliter baru. Jika segala sesuatu diatur negara, maka
manusia kehilangan kebebasannya. Negara harus melepaskan sebanyak mungkin, supaya
inisiatif kita pribadi secara maksimal dapat dikembangkan32.
Masyarakat bersahaja adalah masyarakat yang lebih mencintai perdamaian
berindustri, yaitu suatu bentuk Negara industry.kemakmuran masyarakat yang dialamipada
zaman industribukan didasarkan atas perampasan dan penaklukan, melainkan atas kekuatan
berproduksi.33
 Tuhan (The great unknowable)
Spencer mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali dari mana segala sesuatu.
Semua gejala merupakan simbol-simbol dari kenyataan tertinggi. Tetapi kenyataan nya ini
tetap tersembunyi34.
Kenyataan tertinggi tertutup untuk pengertian dan gagasan. Tidak mungkin bahwa yang
mutlak menampakkan dirinya sendiri35.

D. Pengaruh tokoh tokoh dalam positivisme


 Pengaruh positivisme menurut Tokoh August Comte
Pemikiran Comte menjadi penting dikarenakan beliau sebagai pencipta ilmu sosiologi
dan kebanyakan konsep, prinsip, dan meode yang di pakai dalam sosiologi berasal dari
Comte. Pengaruh paling besar terhadap filsafatnya, kepada filsuf besar inggris dimana
positivisme sangat baik oleh Jeremy Bentham (1748-1831),John Stuart Mill (1806-1873),
dan Herbert Spencer (1820-19030).Beberapa negara lain, Positivisme memainkan peranan
penting dalam pemikiran, kesusateraan,seni, dan politik36.

30
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.135
31
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.135
32
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.135
33
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.136
34
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.136
35
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.136
36
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.133
 Pengaruh positivisme menurut Tokoh Stuart Mill
Filsafat Mill sangat berpengaruh terhadap ilmu sosiologi dan Psikologi dan
Mill berkontribusi dalam Formulasi Etika Utilaristis sebagai suatu dasar
psikologis.
 Pengaruh positivisme menurut Tokoh Herbert Spencer
Filsafat Spencer cukup lama berpengaruh di inggris dan terikat kepada masa
waktu tertentu, dan hanya satu negara. Situasi di inggris dijadikan sebagai
ukuran untuk menilai situasi sosial, dan politik di negara –negara lain.
Ajaran Spencer dalam bidang sosiologi masih tetap sangat penting dan model
evolusi masyarakat, yang di uraikan oleh Spencer, ternyata dapat membantu
untuk memahami proses-proses perkembangan dibanyak Negara. Bukunya
yang berjudul A system of Synthetic Philosophy sangat berpengaruh, dan
sukses besar diterjemahkan kedalam berbagai bahasa37

Perbedaan pendapatan antara ketiga tokoh:


Setiap Tokoh mempunyai pemikiran yang berbeda-beda seperti tokoh comte
menurutnya adalah bahwa positivisme itu adalah sesuatu yang nyata. Bukan khayalan,
dia menolak bahwa metafisika dan teologik.Menurutnya Ilmu pengetahuan harus
nyata dan bermanfaat serta di arahkan untuk kemajuan.
Sedangkan menurut tokoh Stuart Mill psikologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang dasar yang menjadi asas bagi filsafat. Menurutnya adalah tugas
logika adalah lebih membedakan antara sifat kebetulan dari pada hubungan gagasan
yang tetap dan menurut hukum. Karena meurut nya adalah sumber dari pengenalan
adalah pengalaman.
Dan Mil juga membedakan antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu
pengetahuan rohani, karena menurut dia ilmu pengetahuan rohani adalah psikologi,
lebih mengajarkan tentang kesusilaan dan sosiologi.
Sedangkan ilmu sejarah termasuk ilmu pengetahuan alam. Dia mengatakan
bahwa ilmu sejarah termasuk ilmu pengetahuan alam karena segala sesuatu yang
terjadi itu karna mempunyai waktu dan tempat keadaan yang benar-benar terjadi.
Sedangkan Menurut Herbert Spencer adalah bahwa manusia hanya berusaha
mengetahui penampakan-penampakan yang telah dikenal dan di sajikan kepada manusia.

37
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag. Filsafat Umum...,hlm.136
Menurut Spencer manusia tidak dapat mengetahui agama dan metafisika, dikarenakan
keduanya merupakan hal batiniah yang saling bertentangan. Menurut saya kenapa dibilang
saling bertentangan karena positivisme adalah segala yang benar benar terjadi. Sedangkan
kalau batiniah itu hanya sesuatu yang dapat di rasakan tanpa kita bisa menunjukkan apa
buktinya.
Jadi ketiga tokoh ini mempunyai pola pikir sendiri apa itu positivisme walaupun
sebenarnya apa yang ada dalam pemikiran mereka itu mempunyai makna yang sama hanya
saja mereka mengaplikasikan atau menyimpulkannya berbeda-beda. Karena setiap orang
mempunyai cara sendiri untuk menjelaskan sesuatu. Dan setiap orang juga mempunyai
pendapat masing masing akan sesuatu.
Penutup
Kesimpulan
Positivisme tidak mengenal adanya spekulasi, semua harus didasarkan pada data
empiris (pengalaman). Orang yang menganut aliran positivisme percaya bahwa Hukum alam
yang mengadakan perubahan sosial dan politik untuk menyelaraskan institusi masyarakat
dengan hukum tersebut. Positivisme merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran
empirisme.
Adanya beberapa tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam pekembangan perkembangan
filsafat positivisme diantaranya August Comte (1798-1857), John Stuart Mill (1806-1873),
Herbert Spencer ( 1820 -1903). Pemikiran para tokoh tentang positivisme seperti tokoh
Comte menurutnya adalah bahwa positivisme itu adalah sesuatu yang nyata. Bukan khayalan,
dia menolak bahwa metafisika dan teologik.
Sedangkan menurut tokoh Stuart Mill psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
dasar yang menjadi asas bagi filsafat.
Sedangkan Menurut Herbert Spencer adalah bahwa manusia hanya berusaha
mengetahui penampakan-penampakan yang telah dikenal dan di sajikan kepada
manusia.
Menurut Spencer manusia tidak dapat mengetahui agama dan metafisika, dikarenakan
keduanya merupakan hal batiniah yang saling bertentangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmadi, Asmoro.2018, Filsafat Umum, Jakata: Rajawali Pers.
2. Ichsan,Sayed Muhammad.2018. Filsafat Umum.Medan.
3. Jumadi.2014.Perkembangan filsafat Abad Modren.Yogyakarta.
4. Fadhil, Nur.2015.Pengantar Filsafat Umum. Medan. Perdana Publishing.
5. Samekto,Adji.2012.Menggugat Relasi Filsafat Positivisme Dengan Ajaran Hukum
Doktrinal.Semarang.
MAKALAH FILSAFAT UMUM
Filsafat Abad ke-19
(Filsafat positivisme)

Dosen Pengampu :
Sayed Muhammad Ichsan, S.Fil., M.Ag

Di susun Oleh :
Elpira Cahyani Panjaitan (0302171006)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Anda mungkin juga menyukai