Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indah Nur Cahyati

Tanggal : 6 April 2020

NIM : 1198030109

Kelas : Sosiologi C/Semester 2

Mata Kuliah : Teori Sosiologi Klasik

Dosen Pengampu : Dr. Dede Syarif, S.Sos., M.Ag

Tugas : Book Riview Pertemuan 2 Kuliah Online

Biografi Singkat Auguste Comte (Karya dan Teorinya)

Auguste Comte lahir di Montpellier, Perancis, pada 17 Januari 1798. Memiliki nama
asli Isidore Marie Auguste Comte, ia berasal dari keluarga bangsawan Katholik. Ia
menempuh pendidikan di Ecole Polytechnique dan mengambil jurusan kedokteran di
Montpellier. COmte juga berpengalaman memberi les matematika dan menjadi murid
sekaligus sekretaris Saint Simon. Selama karir intelektualnya Comte menghasilkan banyak
karyanya, antara lain
System of Positive politics, The Scientific Labors Necessary for Reorganizationof Society
(1882), The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840), Subjective Synthesis (1820-1903).

Pemikiran Auguste Comte, selaku orang yang memulai kajian sosiologi dan
kemudian disebut sebagai bapak sosiologi ini, dipengaruhi oleh revolusi Perancis. Revolusi
Perancis menjadikan masyarakat terbelah menjadi dua. Pertama masyarakat yang optimis,
positif yang memandang masa depan lebih baik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan
demokrasi. Pemikiran Comte yang terkenal salah satunya adalah penjabaran sejarah
perkembangan sosial atau peradaban manusia. Teori Comte tersebut membagi fase
perkembangan peradaban menjadi tiga tahap.

Tahap pertama yaitu tahap teologis, sebelum 1300. Pada fase ini manusia belum
menjadi subyek bagi dirinya dan sangat tergantung pada dunia luar. Contohnya, kesuburan
dan panen padi seorang petani tergantung kemurahannya Dewi Sri pada konteksmitologi
Indonesia.
Tahap kedua, adalah tahap metafisika. Pada tahap ini manusia atau
masyarakat mulai menggunakan nalarnya. Keterbatasan nalar manusia pada fase ini adalah
kentalnya kecenderungan spekulasi yang belum melalui analisis empirik. Contohnya, nalar
masyarakat mengalami yang menilai kesusahansebagai takdir semata.

Tahap ketiga, tahap positifistik. Ini adalah tahap modern, di mana manusia atau
masyarakat menggunakan nalarnya; menjadi subyek dan memandang yang lain sebagai
obyek. Pada tahap ini semua gejala alam atau fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara
ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujian dan dapat dibuktikan secara empiris.

Referensi

Judul Buku : Dasar-Dasar Teori Sosiologi

Pengarang : Muhammad Syukur

Penerbit : Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai