Rancangan Rencana strategis RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021
2026 telah disusun dengan melibatkan Dewan Pengawas RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin secara akIif.
Dewan Direktur
UD Dr. Dr. H. Saleh RSIJD Dr. Dr. H. Ansari Saleh
Halaman
(ii)
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................................................... 42
5.1 Strategi ………………….......................................................................... 42
5.2 Kebijakan ................................................................................................. 43
(iii)
DAFTAR TABEL
Halaman
(iv)
3.4 Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya………………………………………………………… 37
3.5 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Kalimantan Selatan
RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021……………… 37
3.6 Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganann........................................................................ 39
3.7 Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin……………………… 39
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021 sd 2026……………………… 41
5.1 Strategi Pencapaian Indikator Sasaran RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin………………………………………………………. 42
5.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021 sd 2026………………………………………. 43
6.1 RenstraStrategis tahun 2021-2026………………………………………. 46
7.1 Indikator kinerja RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2021 - 2026………………………………………………………. 52
7.2 Indikator Mutu Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021 – 2026
………………………………………………………. 53
(v)
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Membangun rasa kepemilikan dari pemangku kepentingan terhadap rencana yang
disusun oleh RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin;
4. Membangun kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya dalam mencapai
tujuan;
5. Memastikan bahwa sumber daya dan dana yang ada diarahkan untuk menangani isu
strategis yang menjadi prioritas pelayanan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin;
6. Menetapkan indikator kinerja sebagai alat ukur sejauh mana kemajuan dalam
mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme guna menginformasikan
perubahan apabila diperlukan;
7. Merumuskan prioritas, strategi dan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai
tujuan;
8. Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin.
Proses penyusunan dokumen rencana strategis RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
diawali dengan membangun komitmen dan kesepakatan dari semua pemangku kepentingan
melalui proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel. Pendekatan penyusunan yang
digunakan dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis
namun lebih dominan pada pendekatan proses teknokratis dan partisipatif karena pada
dasarnya perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis dari RPJMD Provinsi
Kalimantan Selatan tanpa mengesampingkan masukan dari pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dirumuskan benar-benar aspiratif
dan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Renstra RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021 − 2026 disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 − 2026 dan Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan dengan mengikuti kaidah-kaidah penyusunan Renstra
seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 86 tahun 2017 dan Permendagri Nomor 79
tahun 2021 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Perwujudan pelaksanaan Renstra akan dilakukan melalui Rencana Kerja (Renja) tahunan
tanpa mengesampingkan perubahan situasi dan kondisi kebutuhan dalam upaya optimalisasi
pelayanan kesehatan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Renstra ini juga
memberikan penekanan pada upaya pencapaian sasaran strategis dalam RPJMD Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021 − 2026 yaitu meningkatnya derajad kesehatan kesehatan
melalui pencapaian indeks kesehatan yang memadai. Sejalan dengan sasaran strategis dalam
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan tersebut dan Renstra Kementerian Kesehatan maka
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin akan berupaya meningkatkan pelayanan
kesehatan dengan standar pelayanan yang semakin baik. Hal ini juga sesuai dengan jati diri
2
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yang merupakan institusi penyedia pelayanan
di bidang kesehatan dengan fokus pada upaya kuratif dan rehabilitatif yang mengutamakan
budaya keselamatan baik bagi pasien maupun petugas dengan tetap melaksanakan fungsi
promotif dan preventif serta fungsi sebagai tempat pendidikan dan penelitian.
Penyusunan Renstra RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin disamping terus
menekankan peningkatan dan mempertahankan status akreditasi Versi SNARS Edisi I, juga
memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan mendukung pencapaian Sustainable
Development Goals (SDGs) utamanya pada tujuan nomor 3 dan 5 yaitu menjamin kehidupan
yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia serta mencapai
kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.
Guna mendukung pencapaian goals tersebut maka RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh telah
dan terus memberikan penekanan dalam upaya mengurangi Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi dengan meningkatkan Pelayanan Obstetry dan Neonatal Komprehensif
(PONEK), tuberkulosis dan penyakit tropis / menular lainnya dengan meminimalisir
komplikasi yang menyertainya, mengurangi angka kematian dini akibat penyakit tidak
menular dan penyakit lainnya. Untuk itu maka dalam upaya preventif dan promotif, RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh juga berkomitmen mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) yang dicanangkan oleh pemerintah, baik bagi pegawai RS, pengunjung RS maupun
masyarakat di sekitar RS.
Disamping itu untuk mendukung tercapainya kesetaraan gender maka RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh telah dan akan terus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi
seluruh lapisan masyarakat semua usia, baik laki-laki maupun perempuan secara adil dan
merata. Berkaitan dengan hal tersebut maka Renstra Tahun 2021 − 2026 ini menjadi dokumen
yang sangat penting dan relevan untuk dilaksanakan dan digunakan sebagai acuan
perencanaan, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin kurun waktu Tahun 2021-2026.
1.2. Landasan Hukum Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin Tahun 2021−2026 disusun berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 , Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terawal,
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
4
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Tahun 2021 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6178);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terawal
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi Dan
Perizinan Rumah Sakit;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2021 Tentang
Badan Layanan Umum Daerah;
28. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 035 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch. Ansari Saleh.
29. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kesehatan.
30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Tahun 2021 – 2026 sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum Rencana Strategis RSUD Dr. Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun
2021-2026
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya Kesehatan
2.2.1. Tenaga
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan
2.2.3. Unit Usaha
6
2.3 Kinerja Pelayanan
2.3.1. Indikator Kinerja Utama (IKU)
2.3.2. Pengarusutamaan Gender
2.4 Anggaran
2.5 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
8
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
Fungsi Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 035
Tahun 2009 tanggal 1 April 2009 adalah :
1. Pelayanan medis
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis .
3. Pelayanan asuhan keperawatan
4. Pelayanan rujukan
5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
6. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan
7. Pengelolaan urusan ketatausahaan
Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut, rumah sakit mempunyai organisasi sebagai
berikut :
1. Direktur
2. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
3. Wakil Direktur Pelayanan
4. Wakil Direktur Penunjang
5. Bagian Tata Usaha
6. Bagian Penyusunan Program dan Rekam Medik
7. Bagian Keuangan
8. Bidang Pelayanan Medik
9. Bidang Keperawatan
10. Bidang Penunjang Medik
11. Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan
9
3) merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan rekam medik;
4) merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan administrasi keuangan;
5) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
c. Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1), Wakil Direktur Administrasi
dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
1) koordinasi dan pengendalian kegiatan ketatausahaan;
2) koordinasi dan pengendalian kegiatan penyusunan program dan rekam
medik;
3) koordinasi dan pengendalian kegiatan administrasi keuangan.
d. Unsur-unsur organisasi di bawah Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
adalah :
1) Bagian Tata Usaha;
2) Bagian Penyusunan Program dan Rekam Medik;
3) Bagian Keuangan.
10
3. Wakil Direktur Penunjang
a. Wakil Direktur Penunjang mempunyai tugas mengkoordinasikan kebijakan
penunjang medik dan pendidikan, penelitian dan pengembangan.
b. Uraian tugas tersebut pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
1) merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
penunjang medik;
2) merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegitan
pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan;
3) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
c. Untuk melaksanakan tugas – tugas tersebut pada ayat (2) Wakil Direktur
Penunjang mempunyai fungsi :
1) koordinasi perencanaan, pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan
penunjang medik;
2) koordinasi perencanaan, pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan
pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.
d. Unsur-unsur organisasi Wakil Direktur Penunjang adalah :
1) Bidang Penunjang Medik;
2) Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan.
11
6
12
2.2. Sumber Daya Kesehatan
1. Tenaga
a. Ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021.
Ketenagaan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch.Ansari Saleh
dilihat dari status kepegawaian terdiri beberapa jenis tenaga seperti pada tabel
berikut :
Tabel 2.1.
Ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2021.
Berdasarkan jumlah ketenagaan dari tabel 1 tersebut jumlah tenaga yang tersedia
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin adalah
1.084 orang, dengan proporsi tenaga BLUD masih lebih banyak yaitu berjumlah
549 orang (50,69%). Untuk tenaga dokter umum dari 28 orang ada 8 orang yang
sedang mengikuti tugas belajar pendidikan dokter spesialis.
13
b. Tenaga Dokter Spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021.
Dokter Spesialis yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch.Ansari
Saleh dilihat dari jenis spesialis terdiri beberapa spesialis seperti pada tabel berikut
:
Tabel 2.3. Ketenagaan Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin Berdasarkan Jenis Spesialis Tahun 2021
Jumlah
Kekurangan
No Klasifikasi Spesialis Tenaga Standar Kelas B
Tenaga
Tersedia Pendidikan
1 Obsgyn (kandungan) 6 3 0
2 PenyakitDalam 5 3 0
3 Bedah Umum 2 3 1
4 Bedah Orthopedi 1 2 1
5 BedahPlastik 2 1 0
6 Anak 4 3 0
7 Anestesi 4 2 0
8 Radiologi 2 2 0
9 Pathologi Klinik 2 2 0
10 Rehab Medik 2 2 0
11 PathologiAnatomi 1 2 1
12 THT 2 2 0
13 Syaraf 2 2 0
14 Kulit dan Kelamin 1 2 1
15 Paru 3 2 0
16 Jantung 2 2 0
17 Mata 3 2 0
18 Kesehatan Jiwa 2 2 0
19 Urologi 1 1 0
20 Bedah Syaraf 1 2 1
21 Gizi klinik 0 1 1
22 Forensik 0 1 1
23 Mikrobiogi klinik 0 1 1
24 Bedah Mulut 0 1 1
25 Bedah Thorak Kardio Vaskuler 1 1 0
26 Obsgyn Konsultan Obstetri Sosial 1 1 0
27 Penyakit Dalam Konsultan Geriatri 1 1 0
28 Anak Konsultan Neurologi 1 1 0
29 Paru Konsultan Onkologi 0 1 1
Jumlah 52 51 10
Dari tabel tersebut tenaga dokter spesialis pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin bila dibandingkan dengan persyaratan untuk RS tipe B non pendidikan
tenaga dokter spesialis yang tersedia 29 jenis spesialis, sehingga masih ada 5 jenis
dokter spesialis yang belum dipunyai yaitu : dokter spesialis Gizi Klinik, Forensik,
14
Mikrobiologi Klinik, Bedah Mulut dan Paru Konsultan Onkologi. Ada 5 dokter
spesialis yang jumlahnya masih belum sesuai standar yaitu Bedah Umum, Bedah
Orthopedi, Kulit & Kelamin, Patologi Anatomi dan Bedah Syaraf .
Tabel 2.4. Gambaran Aset RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021
Tahun2021
No Jenis Aset
Satuan Jumlah Kondisi Nilai Awal
15
III Gedung dan Bangunan Bidang 34 Baik 504.380.181.584,70
Total 825.276.622.393.28
Semua aset dalam keadaan baik dan berfungsi karena aset yang rusak dalam
laporan mutasi aset sudah dilakukan atau sedang diusulkan penghapusan.
Disamping itu juga selalu dilakukan pemeliharaan secara berkala dimana
pemeliharaan tersebut membutuhkan kemampuan teknis yang lebih spesifik
terutama untuk alat - alat kesehatan yang canggih sehingga saat ini masih
diperlukan kontrak servis pada distributor. Untuk kedepan akan dilakukan
pelatihan peningkatan kemampuan SDM dalam hal perawatan khusus alat-
alat kesehatan yang canggih.
Secara umum pada tahun 2021 masih terdapat kekurangan berbagai jenis
alat kesehatan yang diperlukan dalam proses pelayanan pasien di RSUD Dr.
H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin. Salah satu hal yang menyebabkan
terjadinya kekurangan ini adalah sangat terbatasnya anggaran yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan. Untuk memenuhi
kekurangan tersebut dari dana subsidi secara keseluruhan belum dapat
mencukupi. Oleh sebab itu, masih diperlukan dana subsidi yang cukup besar
dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Menimbang hal tersebut,
untuk pelayanan ke depan akan disusun perencanaan secara bertahap guna
pemenuhan kebutuhan alat kesehatan sehingga pelayanan dapat berjalan
dengan sesuai.
16
dibutuhkannya alat-alat kesehatan yang canggih. Baik itu alat-alat kesehatan
untuk proses penunjang diagnosis maupun untuk proses penunjang terapi.
Dalam hal ini, Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu masuk utama
untuk pelayanan pasien.
Pelayanan besar lainnya yang tidak kalah penting dari pelayanan IGD dan
pelayanan intensif adalah pelayanan di Instalasi Bedah. Alat-alat yang ada
di kamar operasi harus memenuhi standar dan memadai. Mengingat bahwa
beberapa alat di Instlasi Bedah telah lebih dari lima tahun, maka didapati
beberapa alat telah memerlukan penggantian atau memang diperlukan
adanya penambahan alat baru. Sesuai standar pelayanan rumah sakit tipe B
pendidikan dan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan ibu hamil serta
deteksi dini gangguan pada janin, diperlukan alat-alat yang mendukung
diagnosis dalam hal obstetri. saat ini operasional di RSUD Dr.
17
H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin sebagai rumah sakit tipe B pendidikan
dirasa masih belum dapat memenuhi kebutuhan dengan optimal.
Hingga saat ini penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab
tertinggi global burden of disease. Penegakan diagnosis atau early detection
dan penanganan awal yang cepat dan tepat merupakan kunci dalam
penanganan kasus-kasus penyakit jantung. Pemberian Pelayanan Jantung
RSUD Dr. H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin saat ini makin mengalami
peningkatan baik itu dalam segi kuantitas layanan dan juga kualitas layanan.
Sesuai dengan tipe rumah sakit dan kelas rujukan yang dimiliki, RSUD Dr.
H.Moch.Ansari Saleh juga harus memiliki pelayanan spesialisasi atau
subspesialisasi yang lebih lengkap dan menyeluruh. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat di bidang radiologi perlu
dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Pemanfaatan radiologi dalam pelayanan kesehatan di rumah
sakit harus memenuhi standar dan persyaratan. Sebagai rumah sakit rujukan,
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat RSUD Dr. H.Moch.Ansari Saleh
memerlukan alat radiologi diagnostik yang lebih canggih dalam jumlah
yang memadai. Saat ini pelayanan di laboratorium dan pelayanan farmasi
RSUD Dr. H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin sudah cukup canggih dan
memadai untuk pelayanan di tingkat rumah sakit rujukan .
18
Tabel 2.5. Fasilitas Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H.Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021
19
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan jumlah fasiltas rawat jalan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
pada tahun 2021 berjumlah 24 fasilitas rawat jalan dan untuk rencana
sampai dengan tahun 2026 akan menambah 5 fasilitas rawat jalan yaitu
Poliklinik nyeri, Poliklinik alergi, Poliklinik tumbuh kembang, Poliklinik
TB – MDR, Poliklinik Imunologi dan Poliklinik Bedah Mulut.
Tabel 2.6 : Fasilitas Rawat Inap dan Kapasitas Tempat Tidur di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021.
20
Kumala Lt.3 Rawat Inap 0 0 0 0 16 0
11 Covid 19 dan ICU Mini 20 TT
Covid 19 0 0 0 0 0 4
Ruang Perawatan Intensif
12 0 0 0 0 0 5 5 TT
(RPI) Non Covid 19
13 Jamrud 0 0 4 0 15 0 19 TT
JUMLAH 8 39 38 59 86 23 253 TT
a) Rontgen konvensional
b) Rontgen menggunakan contras
c) BMD
21
d) USG
e) CT Scan
f) MRI
g) Panoramic
h) Mamografi
i) C arm
j) Cathlab
6) Instalasi Sanitasi.
Instalasi Sanitasi melakukan kegiatan Pengendalian Pencemaran dan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) meliputi : kegiatan
Pengendalian pencemaran air, Pengendalian pencemaran udara dan
pengelolaan Limbah B3
3. Unit Usaha
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dalam mengembangkan pelayanan juga
melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan pihak ketiga antara lain
seperti tertera dalam tabel dibawah ini.
22
Tabel 2.7 Jumlah Kerjasama yang dilaksanakan dengan Pihak Ketiga Tahun
2021.
Bidang Jumlah
No Hasil Yang Telah Dicapai
Kerjasama Kerjasama
Kerjasama dengan vendor - vendor dalam
penyediaan alat kesehatan beserta reagen
1. Alat Medis 15 (amhp) untuk melengkapi alat medis, jenis
pelayanan serta meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan bagi pasien.
Kerjasama dengan beberapa institusi
pendidikan seluruh Indonesia khususnya di
2 Pendidikan 41
bidang kesehatan untuk meningkatkan
kualitas dan kompetensi SD
Kerjasama dengan vendor - vendor dalam
penyediaan fasilitas untuk mempermudah
3. Sewa Lahan 4
pasien dan keluarganya, contoh : tersedianya
beberapa gerai ATM dan cafetaria
Kerjasama dengan instansi / perusahaan/
badan hukum lain untuk menunjang sarana
4 Lain-Lain 15
prasaran dan kegiatan pelayanan di RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Selama tahun 2021 telah dilaksanakan buah kerjasama di RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin dengan berbagai Rumah Sakit, PMI, Klinik Swasta,
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Perusahaan, Institusi Pendidikan dan Bank
serta Mini market untuk Pelayanan Kesehatan, Pendidikan, Penanganan
Limbah, dan lain-lain. Kerjasama terbanyak dilakukan dalam hal Pendidikan.
Hal ini karena RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin merupakan
Rumah Sakit pendidikan.
23
2.3. Kinerja Pelayanan
Untuk mengukur kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin dapat diketahui melalui pencapaian indikator sasaran melaui Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan indikator standar pelayanan minimal (SPM) seperti yang tertera
dalam tabel berikut ini :
24
Tabel 2.8
T-C.23.Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016- 2020 Provinsi Kalimantan Selatan
Indikator
Kinerja Target Renstra Perangkat
Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
sesuai Target Daerah Tahun ke-
Target Target
No. Tugas dan NSPK IKK
Indikator
Fungsi Lainnya
Perangkat 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Daerah
Indeks
Kepuasan 76 78,13 79,5 80,5 82,25 103,2 100,9 100 99,8 97,7 135,8 129,2 125,8 124 118,8
Masyarakat
Persentase
Elemen
Akreditasi
Pelayanan 85% 90% 80% 85% 90% 91% 91% 77,37% 85% 85% 107 101,1 96,7 100 94,5
yang
memenuhi
standar
Persentase
pasien
- - 91% 91% 92% - - 90,6% 90,9% 100% 99,5 99,9 108,7
keluar
sembuh
25
Tabel 2.9
T-C.24. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016- 2020
Belanja
53.598.420.679 61.830.173.830 60.175.327.295 76.680.300.600 69.438.694.905 53.583.085.332 59.743.122.543 60.175.227.909 60.336.493.985 64.020.883.798 99,97 96,62 100,00 78,69 92,20 0,066872177 0,045498676
Pegawai
Belanja
Barang 49.022.827.050 63.750.038.642 61.874.468.305 87.531.232.802 98.783.275.241 49.019.932.687 57.583.951.474 61.744.617.919 57.846.996.267 54.180.598.649 99,99 90,33 99,79 66,09 54,85 0,191437506 0,025339698
dan Jasa
Belanja
3.898.000.000 6.609.484.340 2.485.400.000 3.984.929.596 12.466.031.124 2.733.997.089 2.023.125.927 2.378.195.890 2.119.421.632 8.936.046.920 70,14 30,61 95,69 53,19 71,68 0,337277671 0,344580623
Modal
26
2.3.2. Pengarusutamaan Gender
Kesetaraan gender mempunyai tujuan untuk meniadakan diskriminasi
antara perempuan dan laki-laki, sehingga keduanya memiliki akses,
kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh
manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.
Jenis Kelamin
No Tahun Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 2016 12.355 16.069 28.424
2 2017 14.535 18.670 33.205
3 2018 14.986 18.932 33.918
4 2019 13.898 16.699 30.597
5 2020 7.234 8.407 15.641
27
Tabel 2.11 Jumlah Kunjungan Pasien IRJ (Instalasi Rawat Jalan)
berdasarkan Gender Tahun 2016-2020.
Jenis Kelamin
No Tahun Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 2016 58.385 75.001 133.386
Jenis Kelamin
No Tahun Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 2016 6.886 11.113 17.999
Dari tabel jumlah kunjungan IRD, IRNA dan IRJ pada lima tahun
terawal, dapat dilihat bahwa komposisi merata antara pasien laki-laki
dan perempuan. Seluruh pasien mendapat pelayanan sesuai kebutuhan
tanpa ada perbedaan jenis kelamin, karena pada prinsipnya tujuan
utama RSUD Dr H. Moch. Ansarri Saleh adalah memberi pelayanan
kesehatan secara optimal kepada seluruh masyarakat.
28
2.3.3. Anggaran
Sebagai BLUD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin merupakan salah satu SKPD
penghasil pendapatan bagi Pemerintah Daerah. Demikian juga dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan diperlukan pembiayaan yang
memadai, baik berupa belanja langsung maupun belanja tidak langsung.
Pendapatan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021
sebesar Rp. 176.174.165.746,-, yang meliputi pendapatan BLUD sebesar
Rp.157.978.680.853,- dan angaran dari APBD dan DAK sebesar
Rp.18.195.484.893,-. Sedangkan realisasi anggaran belanja RSUD Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2021 termasuk Gaji PNS adalah
sebesar Rp.199.717.764.167,-.
29
2. Semakin banyaknya RS swasta baru yang berdiri di Banjarmasin.
Banyaknya RS Swasta baru yang yang berdiri di Banjarmasin merupakan tantangan
bagi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Apabila RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin tidak bisa mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan sesuai strandar maka masyarakat akan beralih menggunakan layanan
rumah sakit swasta. Namun akan menjadi peluang bagi RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin sebagai RS rujukan apabila bisa mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya.
30
perkembangan pelayanan medis di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Namun juga merupakan tantangan karena dengan diselenggarakannya proses
pendidikan akan berdampak terhadap pemborosan sumber daya yang ada. Oleh
karena itu diperlukan penetapan PPK sekaligus komitmen dalam pelaksanaannya
di semua lini pelayanan.
Identifikasi tantangan dan peluang pengembangan pelayanan secara lengkap dapat dilihat
pada matriks SWOT berikut ini:
31
Stengths-S Weaknesses-W
32
BAB III
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Faktor-Faktor
Indikator
No Interpretasi Permasalahan Penentu
Kinerja Utama
Keberhasilan
1. Indeks Semuanya sesuai target 1. Kurang 1. Implementasi
Kepuasan ,Tapi beberapa belum optimalnya regulasi
Masyarakat sesuai standar : implementasi 2. Pemenuhan
terhadap sarana dan
2. Persentase 1. Untuk indek kepuasan regulasi mutu prasarana
Elemen masyarakat hanya pelayanan RS secara bertahap
tercapai 97% dari 2. Belum 3. Pemenuhan
Akreditasi
target 82,5 indeks. terpenuhinya SDM RS
Pelayanan yang sarana sesuai standar
2. Untuk akreditasi dari
memenuhi 16 BAB yang prasarana secara bertahap
standar disurvey masih sesuai standar dengan skala
berada pada nilai 85 3. Terbatasnya prioritas
3. Persentase % dari target 92%). kuantitas dan
pasien keluar kualitas SDM
sembuh RS
Tabel 3.2. Masalah Pokok, Masalah dan Akar Masalah Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
33
Ketersediaan sarana dan Terbatasnya anggaran untuk
prasarana belum optimal pemenuhan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan.
Masih terbatasnya Terbatasnya anggaran fungsional
kuantitas dan kualitas dan subsidi untuk pemenuhan
tenaga kesehatan sesuai tenaga kesehatan sesuai standar.
standar
Dari hasil identifikasi permasalahan seperti tersebut di atas maka terdapat beberapa
permasalahan yang berpengaruh terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, meliputi:
2. Belum terpenuhinya sarana prasarana sesuai standar Rumah Sakit Type B Pendidikan.
Sebagai RS tipe B Pendidikan rujukan maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai sesuai standar. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan yang komprehensif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin maka ketersediaan sarana dan prasarana baik gedung pelayanan
maupun alat kedokteran masih belum optimal. Untuk memenuhi kebutuhan alat
kesehatan akan diarahkan pada pemenuhan dalam rangka pemenuhan standar dan
kebutuhan pelayanan unggulan yang mempunyai kontribusi meningkatkan pendapatan
serta pengganti peralatan yang rusak baik melalui pengadaan maupun dikembangkan
system. Kerjasama Operasional (KSO). Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan
gedung rumah sakit akan dilakukan pembangunan gedung yang mendukung pelayanan
unggulan dan pengembangan pelayanan yang telah ditetapkan dengan berdasarkan
pada masterplan yang ada dan mempertimbangkan kemampuan anggaran.
34
3. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan sesuai standar. Ketersediaan
tenaga kesehatan baik kualitas maupun kuantitasnya masih sangat kurang. Dari segi
kuantitas dikarenakan semakin banyaknya tenaga kesehatan yang memasuki masa
purna tugas semntara rekruitmen tenaga kesehatan PNS sangat minimal sehingga
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dilakukan rekruitmen tenaga BLUD
Non PNS. Semakin banyak pemenuhan tenaga kesehatan non PNS akan semakin
menjadi beban belanja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin karena gajinya dibayarkan melalui anggaran pendapatan Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Sedangkan dari segi kualitas
tenaga kesehatan masih relatif kurang. Hal ini karena belum optimalnya pemenuhan
kebutuhan pelatihan petugas sesuai standar. Arah kebijakan yang dikembangkan
dalam mengatasi permasalahan ini adalah pengembangan dan pemberdayaan SDM
yang diprioritaskan untuk mendukung pengembangan mutu pelayanan khususnya
pelayanan unggulan serta untuk meningkatkan pendapatan RS. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM diutamakan melalui pelatihan dan kursus keterampilan serta
pemenuhan tenaga melalui pengangkatan tenaga non PNS dengan mempertimbangkan
proporsi dan efisiensi ketenagaan dan kecukupan anggaran rumah sakit.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan
Menelaah visi, misi, dan program Gubernur Kalimantan Selatan ditujukan untuk
memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur
Kalimantan Selatan periode tahun 2021 - 2026. Disamping itu juga untuk
mengidentifikasi keterkaitan tugas dan fungsi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin terhadap pencapaian visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan dan akan
menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin.
35
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi. Guna mendukung perwujudan visi, misi dan program Gubernur Kalimantan
Selatan utamanya dalam bidang kesehatan, RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh telah
mengidentifikasi faktor penghambat sekaligus faktor pendukung seperti tertera pada tabel
di bawah ini.
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan
Program Gubernur Kalimantan Selatan.
Permasalahan
Misi
Pelayanan
Gubernur Faktor Penghambat Faktor Pendorong
RSUD Dr.
Kalimantan (Penyebab Masalah) Keberhasilan
H.Moch.
Selatan
Ansari Saleh
Misi 1 ; Implementasi 1. Keterbatasan sumber 1. Kompetensi SDM sudah
terhadap daya kesehatan yang memadai.
“Mengembang regulasi mutu ada. 2. Lengkapnya Standar
kan Sumber pelayanan RS 2. Pelaksanaan program Prosedur Operasional (SPO)
Daya Manusia sesuai SNARS patient safety belum Pelayanan.
yang optimal. . 3. Adanya kegiatan
belum optimal. 3. Budaya keselamatan pengendalian mutu melalui
Berkualitas dan
masih belum optimal Tim mutu .
Berbudi di semua lini 4. Tuntutan akreditasi versi
Pekerti Luhur” pelayanan SNARS.
4. Belum terintegrasinya
Misi 4 ; SIM RS
“Tata Kelola Belum 1. Keterbatasan dana 1. Adanya kerjasama dengan
terpenuhinya untuk pengadaan alat pihak ketiga tentang
Pemerintah
kesehatan dan operasional alat.
yang Lebih sarana penunjangnya. 2. Jenis peralatan kedokteran
Fokus Pada prasarana 2. Belum optimalnya yang relatif lengkap.
Pelayanan sesuai standar kerjasama operasional
Publik” Rumah Sakit alat dengan pihak
Type B ketiga.
Pendidikan, 3. Adanya
utamanya ketidakpastian
gedung Alokasi dana Subsidi
APBD dan APBN.
pelayanan dan
alat kesehatan
36
3.3. Telaahan Terhadap Renstra Kementerian Kesehatan
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Tabel 3.5. Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Kalimantan Selatan RSUD
Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021.
37
4 Efisiensi Peningkatan Meningkatnya biaya Pengelolaan dan
pemanfaata pelayanan kesehatan untuk penggunaan pemantauan terhadap
n sumber berdampak terhadap sumber daya alam dampak yang dihasilkan
daya alam peningkatan dan meningkatnya dan efisensi penggunaan
penggunaan sumber dampak yang sumber daya alam berupa
daya alam ditimbulkan oleh bahan bakar, energi listrik,
pelayanan kesehatan air dll.
5 Tingkat Lingkungan rumah Penurunan terhadap Melaksanakan
kerentanan sakit rentan sumber daya alam pengelolaan lingkungan
dan mengalami penurunan dan daya dukung dan pemantauan
kapasitas kualitas akibat dari lingkungan lingkungan secara terpadu
adaptasi peningkatan pelayanan khususnya serta perlu upaya untuk
terhadap kesehatan dilingkungan RS dan meningkatkan program
perubahan umumnya green hospital
iklim lingkungan sekitar
RS
6 Tingkat Lingkungan rumah Dilain pihak terjadi Melaksanakan
ketahanan sakit rentan peningkatan terhadap pemantauan dan
dan potensi mengalami penurunan pelayanan kesehatan pengelolaan lingkungan
keanekaraga ketahanan kualitas dan dilain pihak secara berkesinambungan
man hayati lingkungan dan terjadi penurunan untuk menjaga kualitas
keaneka ragaman kualitas lingkungan lingkungan sehingga
hayati akibat dan keanegaragaman berpotensi meningkatkan
peningkatan pelayanan hayati. keaneka ragaman hayati
kesehatan
Seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, maka RSUD Dr.
H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit
secara berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi
masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin berlokasi di jalan H. Hasan Basri No 1
Kota Banjarmasin, berdekatan dengan lingkungan pemukiman, dan pertokoan serta
berdekatan dengan sungai yang mengalir di sepanjang pemukiman, sehingga sangat
potensial bagi RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin untuk menjadi sumber
penyebaran penyakit bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
monitoring pelaksanaan pengelolaan lingkungan di RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin sesuai prosedur tetap dan membandingkan hasil pelaksanaannya dengan
38
standart baku mutu yang berlaku, serta memberikan penilaian terhadap faktor yang
berkaitan dengan sistem pengelolaan lingkungan rumah sakit.
Tabel 3.6. Permasalahan Pelayanan RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya.
Hasil KLHS
terkait Tugas Permasalahan Faktor
Faktor Penghambat
dan Fungsi Pelayanan Pendorong
SKPD
Lingkungan 1. Pengelolaan 1. Pembangunan 1. Sudah ada
RS rentan lingkungan RS gedung sesuai AMDAL
mengalami belum sepenuhnya master plan masih yang masih
penurunan sesuai standar. belum bisa berlaku.
kualitas 2. Kurangnya sarana dilaksanakan 2. Adanya izin
dan prasarana 2. Keterbatasan operasional
pengelolaan anggaran belanja pengolahan
limbah untuk penyediaan limbah
IPAL sesuai
standar
Tabel 3. 7 Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan FungsiRumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
39
BAB IV
Seperti yang tertuang di dalam RPJMD Kalimantan Selatan tahun 2021 – 2026 maka visi
pembangunan Kalimantan Selatan adalah “Kalsel Maju (Kalimantan Selatan Makmur,
Sejahtera, Dan Berkelanjutan)”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui lima misi.
Sebagai salah satu organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan maka RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh berkewajiban dan bertekad untuk mendukung
pencapaian visi dan misi tersebut, utamanya misi kesatu yaitu “Mengembangkan Sumber
Daya Manusia yang Berkualitas dan Berbudi Pekerti Luhur” dan misi keempat yaitu “Tata
Kelola Pemerintahan yang Lebih Fokus Pada Pelayanan Publik”. Guna mendukung visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan Kalimantan Selatan maka RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
menetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :
4.1 Tujuan
Dalam rangka ikut mewujudkan visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan, maka
Perangkat Daerah harus merumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan
operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan
merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
lima tahun mendatang yang menggambarkan arah strategis organisasi dan digunakan
untuk meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan
aktivitas organisasi pada pencapaian misi.
Adapun tujuan yang akan dicapai Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin dalam mendukung misi kesatu dan keempat yang tertuang di dalam
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan yaitu : “Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima
dan Unggul yang Terintegrasi Pendidikan dan Penelitian dengan unggulan penyakit
syaraf, penyakit infeksi di Provinsi Kalimantan Selatan”, dengan indikator kinerja
tujuan adalah : “Tingkat Akreditasi Rumah Sakit”.
4.2 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang
ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada
penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik,
terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut
maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin menetapkan
40
sasaran sebagai berikut : “ Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit” dengan
indikator sebagai berikut :
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021 sd 2026
Kondisi Tahun
Indikator Indikator
Tujuan Sasaran Satuan Awal
Tujuan Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
(2021)
Mewujudka Tingkat Meningk Indeks
n Pelayanan Akredi atnya Kepuasan Indeks 80,39 83,62 83,88 84,13 84,38 84,63 84,88
Kesehatan tasi Kualitas Masyarakat
Prima dan Rumah Pelayana
Persentase
Unggul Sakit n Rumah
elemen
yang Sakit
akreditasi
Terintegrasi % 85 90 90 90 90 90 90
RS yang
Pendidikan
memenuhi
dan
standar
Penelitian
dengan Persentase
unggulan Pasien
penyakit % 92 97 97 97 97 97 97
Keluar
syaraf, Sembuh
penyakit Meningk Jumlah
infeksi di atnya Inovasi
Provinsi Kegi
Kualitas Pelayanan - - 1 1 1 1 1
Kalimantan atan
Pelayana Publik Yang
Selatan n Publik Dicanangkan
41
BAB V
Guna mendukung perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan melalui perwujudan tujuan dan sasaran RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh yang telah
dirumuskan, diperlukan penetapan mengenai upaya dalam mencapai tujuan sasaran tersebut
dalam bentuk strategi dan arah kebijakan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh tahun 2021 –
2026. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Rumusan strategi
merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan tercapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
5.1 Strategi
Strategi dan kebijakan jangka menengah RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh menunjukkan
bagaimana cara RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh mencapai tujuan, sasaran jangka
menengah dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi
tugas dan fungsi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh, sekaligus menjadi dasar perumusan
kegiatan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh bagi setiap program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Strategi yang dipilih untuk
mencapai sasaran “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit “ adalah seperti pada
tabel berikut :
Tabel 5.1. Strategi Pencapaian Indikator Sasaran RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin
42
5.2 Kebijakan
Kebijakan merupakan cara pelaksanaan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dengan lebih mudah. Dari perumusan strategi seperti tersebut di atas
maka kebijakan yang akan dilaksanakan adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel 5.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2021 sd 2026
43
Meningkat Pengembangan pelayanan Pengembangan SIMRS
nya medis melalui inovasi dan secara bertahap dan
Kualitas penelitian berkesinambungan yang
Pelayanan dapat menyediakan data
Publik dan informasi bagi seluruh
tingkat manajemen secara
cepat dan tepat dalam
rangka meningkatkan
kecepatan dan mutu
pelayanan.
44
BAB VI
Dari penetapan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan memperhatikan analisis lingkungan
internal dan eksternal maka Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin menetapkan program, kegiatan dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
waktu lima tahun ke depan. Adapun rencana program, kegiatan, sub kegiatan dan pendanaan
indikatif adalah sebagai berikut :
45
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2021-2026
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Data Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Indikator Capaia
Urusan, Program, Kinerja Program n Pada
Tahun Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
No Kegiatan dan Sub (outcome) dan Lokasi
Kegiatan Kegiatan Awal
(output) Perenc Tgt Rp Tgt Rp Tgt Rp Tgt Rp Tgt Rp Tgt Rp
anaan
URUSAN
1.02 PEMERINTAHAN 73.115.525.967 71.311.264.338 261.172.164.894 240.988.505.968 291.059.742.010 270.949.359.047
BIDANG KESEHATAN
RSUD
1.02
Tersedianya Gaji Dr.H.
.01. Penyediaan Gaji dan
dan Tunjangan Moch. - 100 60.731.847.996 100 64.060.021.476 100 70.000.000.000 100 75.000.000.000 100 80.250.000.000 100 85.867.500.000
1.02 Tunjangan ASN
ASN Ansari
.01
Saleh
PROGRAM
PEMENUHAN UPAYA
1.02 KESEHATAN Indeks Kepuasan 83,6 83,8 84,1 84,3 84, 84,
82,25 14.383.677.971 7.251.242.862 190.942.164.894 163.488.505.968 63 208.109.742.010 182.081.859.047
.02 PERORANGAN DAN Masyarakat 3 8 3 8 88
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Penyediaan Fasilitas
Persentase sarana
Pelayanan, Sarana,
keperawatan yang
1.02 Prasarana dan Alat
memenuhi
.02. Kesehatan untuk UKP 100 100 12.383.677.971 100 6.251.246.862 100 187.942.164.894 100 159.988.505.968 100 204.109.742.010 100 177.581.859.047
standard dan
1.01 Rujukan, UKM dan UKM
berfungsi dengan
Rujukan Tingkat Daerah
baik
Provinsi
RSUD
1.02
Persentase Dr.H.
.02. Pengembangan Rumah 73,8 80,6 91,
Gedung Yang Moch. 0 0 0 0 0 104.882.490.859 64.713.731.043 21 100.263.414.730 100 83.605.831.257
1.01 Sakit 8 8
Terbangun Ansari
.03
Saleh
46
RSUD
Pembangunan dan Dr.H.
Pengembangan Rumah Moch. 0 0 0 0 0
Sakit Tahap VI Ansari
Saleh
Gedung Parkir
R2, GWT, Rumah
0 0
Pompa, Pos Jaga
& Gerai ATM
IRNA 4 Tahap 2 , 0 0
Pintu Gerbang
0 0
Rumah Sakit
Tempat
Pengelolaan B3, 0 0
TPPS, TPS
IPAL 0 0
Landscape
0 0
Kawasan
Gedung Power
0 0
House 2
RSUD
Pembangunan dan Dr.H.
73,8
Pengembangan Rumah Moch. 73,88 104.882.490.859
8
Sakit Tahap VII: Ansari
Saleh
Diklat,
Manajemen, dan 99.495.344.749
Aula
Selasar
5.387.146.110
Penghubung
RSUD
Pembangunan dan Dr.H.
80,6
Pengembangan Rumah Moch. 80,68 64.713.731.043
8
Sakit Tahap VIII: Ansari
Saleh
Parkir R2 lt 1 &
4.884.789.668
Kantin
Gedung
Workshop & 17.499.645.553
Gudang Barang
Site Development 35.047.481.480
Rehab/Renovasi
7.281.814.342
Gedung Poliklinik
47
RSUD
Pembangunan dan Dr.H.
91,
Pengembangan Rumah Moch. 91,21 100.263.414.730
21
Sakit Tahap IX : Ansari
Saleh
Gedung Isolasi
28.828.283.955
Gedung Forensik
15.753.153.193
Lapangan
Olahraga 4.188.448.033
Struktur Gedung
IRNA 5 lantai 8 51.493.529.549
RSUD
Pembangunan dan Dr.H.
Pengembangan Rumah Moch. 100 100 83.605.831.257
Sakit Tahap X : Ansari
Saleh
Gedung IRNA 5
83.605.831.257
lantai 8 Lanjutan
1.0 RSUD
2.02 Rehabilitasi dan Persentase Dr.H.
60,3 73,7 89,
.1.0 Pemeliharaan Rumah Gedung Yang Moch. 0 0 0 0 2.078.127.600 2.504.105.860 2.894.193.000 100 2.034.297.500
6 2 15
1.09 Sakit Terpelihara Ansari
Saleh
RSUD
Dr.H.
Pemeliharaan Bangunan
Moch. 0 0 0
Rumah Sakit Tahap III
Ansari
Saleh
Rehab Gedung
0
Poliklinik
RSUD
Dr.H.
Pemeliharaan Bangunan 60,3
Moch. 60,36 2.078.127.600
Rumah Sakit Tahap IV 6
Ansari
Saleh
Rehab Gedung
IRNA & 406.368.000
Poliklinik Jiwa
Rehab Gedung
IRNA 3 1.164.432.000
(ALEXANDRI)
Rehab Ramp
Penghubung 246.432.000
IRNA 3 & 4
Rehab Ramp
Penghubung 260.895.600
IRNA 1 & 2
48
RSUD
Dr.H.
Pemeliharaan Bangunan 73,7
Moch. 73,72 2.504.105.860
Rumah Sakit Tahap V 2
Ansari
Saleh
Rehab Gedung
1.150.357.360
IBS lt 2 s/d 4
Rehab Gedung
369.562.500
Mesjid AL-Ansar
Rehab Gedung
546.186.000
Instalasi Farmasi
Rehab Selasar
Penghubung Zona 438.000.000
B
RSUD
Dr.H.
Pemeliharaan Bangunan 89,
Moch. 89,15 2.894.193.000
Rumah Sakit Tahap VI 15
Ansari
Saleh
Rehab Gedung
1.649.343.000
Kumala
Rehab Gedung
IRNA CSSD & 730.050.000
Gizi
Rehab Gedung
514.800.000
IGD dan HD
RSUD
Dr.H.
Pemeliharaan Bangunan
Moch. 100 100 2.034.297.500
Rumah Sakit Tahap VII
Ansari
Saleh
Rehab Selasar
Penghubung Zona 581.947.500
C
Rehab Gedung
IRNA 1 16,13 0 0 1.452.350.000
(EMERALD)
49
Ruangan IGD dan Ponek 0 541.920.000 988.476.025 988.476.025 4.840.652.500 3.795.425.000
50
Persentase
pemenuhan
Penyediaan Layanan bantuan biaya
1.02 Kesehatan untuk UKP pelayanan
.02. Rujukan, UKM dan kesehatan 100 100 2.000.000.000 100 999.996.000 100 3.000.000.000 100 3.500.000.000 100 4.000.000.000 100 4.500.000.000
1.02 UKM Rujukan Tingkat masyarakat
Daerah Provinsi miskin tanpa
Jaminan
Kesehatan
Persentase
pemenuhan
bantuan biaya RSUD
1.02
pelayanan Dr.H.
.02. Pengelolaan Jaminan
kesehatan Moch. 100 100 2.000.000.000 100 999.996.000 100 3.000.000.000 100 3.500.000.000 100 4.000.000.000 100 4.500.000.000
1.02 Kesehatan Masyarakat
masyarakat Ansari
.16
miskin tanpa Saleh
Jaminan
Kesehatan
Persentase
PROGRAM
Sumber Daya
PENINGKATAN
1.02 Manusia Rumah
KAPASITAS SUMBER 55 0 0 0 0 59 230.000.000 61 2.500.000.000 61 2.700.000.000 61 3.000.000.000
.03 Sakit Yang
DAYA MANUSIA
bersertifikat
KESEHATAN
Diklat 20 JPL
URUSAN
1.02 PEMERINTAHAN 162.202.419.170 177.271.023.910 198.153.550.528 219.217.272.949 242.914.660.154 269.173.734.917
BIDANG KESEHATAN
51
1.02 Persentase
Peningkatan Pelayanan
.01. Pasien Keluar 92 97 162.202.419.170 97 177.271.023.910 97 198.153.550.528 97 219.217.272.949 97 242.914.660.154 97 269.173.734.917
BLUD
1.10 Sembuh
RSUD
1.02 Persentase
Dr.H.
.01. Pelayanan dan Penunjang Anggaran Belanja
Moch. 100 100 162.202.419.170 100 177.271.023.910 100 198.153.550.528 100 219.217.272.949 100 242.914.660.154 100 269.173.734.917
1.10 Pelayanan BLUD BLUD Yang
Ansari
.01 Terealisasi
Saleh
TOTAL 237.317.945.137 248.582.288.248 459.325.715.422 460.205.778.917 533.974.402.164 540.123.093.964
52
BAB VII
Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kemajuan dan mengevaluasi kebijakan serta
program pembangunan bidang kesehatan guna mewujudkan tujuan RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin yaitu: ” Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima dan Unggul yang
Terintegrasi Pendidikan dan Penelitian dengan unggulan penyakit syaraf, penyakit infeksi di
Provinsi Kalimantan Selatan”, meliputi Indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang tertuang di
dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 – 2026. Indikator kinerja RSUD Dr.
H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021 – 20226 ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 7.1. Indikator kinerja RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2021 – 2026.
Kondisi Target Capaian
Kinerja pada
No Indikator
awal periode 2021 2022 2023 2024 2025 2026
RPJMD (2020)
Indeks Kepuasan
1 82,5 83,63 83,88 84,13 84,38 84,63 84,88
Masyarakat
Persentase elemen
2 akreditasi RS yang 85 90 90 90 90 90 90
memenuhi standar
Persentase Pasien
3 92 97 97 97 97 97 97
Keluar Sembuh
Jumlah Inovasi
4 Pelayanan Publik - - 1 1 1 1 1
Yang Dicanangkan
53
48
Tabel 7.2. Indikator Mutu Pelayanan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun
2021 – 2026.
Kondisi Target Capaian
Kinerja pada
No Indikator awal periode
2021 2022 2023 2024 2025 2026
RPJMD
(2020)
Persentase 60- 60- 60- 60- 60- 60-
1 pemakaian tempat 76,22%
80% 80% 80% 80% 80% 80%
tidur pasien (BOR)
Rata-rata hari
tempat tidur 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 1-3
2 1,4 hari
ditempati pasien hari hari hari hari hari hari
(TOI)
Rata-rata lama 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9 6-9
3 perawatan pasien 4,3 hari
hari hari hari hari hari hari
(LOS)
Frekuensi 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50 40-50
4 pemakaian tempat 26,8 kali
kali kali kali kali kali kali
tidur pasien (BTO)
Kematian Pasien > 0,44% ≤ 0,24 ≤ 0,24 ≤ 0,24 ≤ 0,24 ≤ 0,24 ≤ 0,24
5 % % % % % %
48 Jam (NDR)
Angka Kematian 74,25‰ 45 ‰ 45 ‰ 45 ‰ 45 ‰ 45 ‰ 45 ‰
6
Umum (GDR)
7 Pasien Pulang APS 0,67% ≤5% ≤5% ≤5% ≤5% ≤5% ≤5%
Target capaian untuk indikator kinerja sudah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
54
49
BAB VIII
PENUTUP
Rancangan Awal Renstra RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2021-2026
ini disusun sebagai salah satu langkah dalam menyusun Renstra RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin Tahun 2021-2026. Renstra ini dipakai sebagai perencanaan lima tahunan
sekaligus memuat langkah antisipatif terhadap segala perubahan yang akan terjadi, termasuk
strategi pengembangan pelayanan medis yang merupakan kegiatan inti dari seluruh pelayanan
di rumah sakit, juga strategi pengembangan diversifikasi usaha yang akan digunakan
menunjang pengembangan pelayanan inti.
Penjabaran tahapan kerja Renstra setiap tahun disusun dalam Rencana Kerja (Renja) Tahun
2021 sampai dengan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2026. Dengan tersusunnya Renstra ini
diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan
dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan tetap memperhatikan
peraturan dan perundangan yang berlaku. Disadari bahwa dalam penyusunan rencana strategis
ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang memungkinkan dilakukannya perbaikan.
Apabila dikemudian hari terdapat hal yang perlu untuk dilakukan perubahan terkait dengan
hasil evaluasi, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan review Renstra ini.
Demikian pula, untuk dapat terlaksananya Renstra ini, perlu mendapat dukungan dan
partisipasi dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari seluruh karyawan RSUD Dr. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin serta perhatian dan dukungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, baik bersifat administratif, teknis maupun politis. Kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terima kasih.
55
50