Anda di halaman 1dari 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI

AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA PROGRAM AKUNTANSI DI


PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

DHEA AGATHA CORNELIA


2013310039

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI
AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA PROGRAM AKUNTANSI DI
PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

Dhea Agatha Cornelia


STIE Perbanas Surabaya
Email : dheaagatha@gmail.com
JL. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

This study aims to determine effect finansial rewards, professional training,


professional recognition, labor marker considerations, social value, and personality there
was influence the selection of a career as a Public Accountant. The sample was done by
convenience sampling, the resulting sample of 233 respondents from Petra Christian
University, Widya Mandala Catholic University, STIE Perbanas Surabaya, Surabaya
University (UBAYA), STIE Indonesia (STIESIA). The data collected is classified as primer
data which is obtained by questioner distribution. Data processing is conducted by using
Multiple Regression Analysis. The result of this research indicated finansial respect, social
value, and labor market consideration can attract students interest to choose publik
accountants profession, and other factors such as professional training, professional
recognition and personality are not some factors which can influence the accounting students
interesy in private university in Surabaya to choose public accountant profession

Keyword : public accountant, profession, financial reward, professional training, social


value, professional recognition
PENDAHULUAN seperti dapat berbahasa Inggris, memiliki
sertifikasi profesi yang diakui secara
Mulai berlakunya Masyarakat internasional, bersedia diberi penghargaan
Ekonomi ASEAN (MEA) di Indonesia pada finansial dengan standar lokal, dan juga di
akhir tahun 2015 dengan melibatkan 10 bekali dengan bahasa Indonesia, serta
negara anggota ASEAN termasuk Indonesia. memiliki etos kerja yang tinggi dengan
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri bersedia lembur tanpa bonus (Francisca,
memberikan pendapat bahwa, dunia 2015).
persaingan ketenagakerjaan semakin ketat Hal tersebut seharusnya sudah
dan meningkatnya tenaga kerja asing (TKA) menjadi pertimbangan bagi para penerus
yang telah memenuhi persyaratan ketat bangsa khususnya sarjana akuntansi untuk
dapat dengan mudah masuk dan bekerja di lebih berkompeten dan lebih ikut andil
Indonesia di berbagai sektor. CEO PT Zahir bagian dalam perkembangan era MEA saat
International Muhammad Ismail ini, dengan meningkatkan kemampuan dari
memberikan pernyataan bahwa salah satu diri sendiri atau soft skills seperti
profesi yang menjadi daya tarik negara kemampuan berbahasa Inggris, kecepatan
anggota ASEAN lainnya merupakan profesi mengoperasikan teknologi, mampu
akuntan. Para akuntan dari berbagai negara membawa diri dengan baik, dan memiliki
ASEAN terutama negara Filipina, karena etos kerja yang tinggi, serta mengikuti
memiliki kemampuan atau keahlian yang berbagai pelatihan atau sertifikasi yang
memenuhi kriteria untuk tenaga kerja asing, dilaksanakan oleh organisasi profesi baik

1
secara nasional maupun yang diakui (2005) pada penelitian Alex (2014)
internasional. Akuntan Publik merupakan memberikan pengertian motivasi sebagai
akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan proses mempengaruhi atau mendorong dari
Publik, dengan memberikan jasa luar terhadap seseorang atau sekelompok
pemeriksaan laporan keuangan secara kerja agar mereka mau melaksanakan
profesional dan konsultasi di bidang sesuatu yang telah ditetapkan.
keuangan (Dian dan Ardiani, 2011).
Menurut Felton (1994) pada penelitian Maya Herzberg (1959) dalam Gawell (1997)
(2013) profesi Akuntan Publik dapat menyatakan bahwa faktor-faktor motivasi
memperluas wawasan dan kemampuan meliputi prestasi, pengakuan, tantangan
akuntansi, menjadi akuntan publik mudah pekerjaan, promosi dan tanggung jawab.
untuk mendapatkan promosi jabatan, Faktor-faktor tersebut bertujuan
imbalan yang diterima sesuai dengan upaya meningkatkan kepuasan kerja dan kepuasan
yang diberikan, merasakan kepuasan pribadi motivasi. Oleh karena itu, mahasiswa
setelah mencapai tahapan karir, keamanan akuntansi setelah menyelesaikan studi-nya
kerja yang terjamin serta dapat memperoleh akan memilih profesi yang dianggap dapat
penghargaan yang tinggi dari masyarakat memenuhi kebutuhan individu dan apakah
atas kinerja nya memberantas kecurangan profesi tersebut memiliki daya tarik bagi
atau korupsi. Umumnya mahasiswa dalam mereka (Noval, 2015). Anwar (2005 : 26-27)
memilih karir akan mempertimbangkan dalam Alex (2014) menjelaskan bahwa
banyak faktor. Seperti penghargaan finansial karakteristik orang yang mempunyai
atau gaji, pertimbangan pasar kerja, motivasi berprestasi yang tinggi adalah
pengakuan professional, pelatihan sebagai berikut : (1) melakukan sesuatu
professional, nilai-nilai sosial, dan dengan sebaik-baiknya, (2) Menyelesaikan
kepribadian (Nanang, 2014). Seperti yang tugas-tugas yang memerlukan usaha dan
diungkapkan oleh Arfan ( 2010 : 84) dimana keterampilan, (3) Melakukan sesuatu dengan
motivasi merupakan dorongan dari mencapai kesuksesan, (4) Berkeinginan
psikologis seseorang dalam melakukan menjadi orang terkenal dan menguasai
sesuatu untuk tujuan yang insentif. bidang tertentu, (5) Melakukan hal yang
sukar dan dengan hasil yang memuaskan, (6)
KERANGKA TEORITIS DAN Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti,
HIPOTESIS dan (7) Melakukan sesuatu yang lebih baik
Teori Motivasi dari orang lain. Mahasiswa akan termotivasi
Motivasi dalam bahasa Inggris oleh salah satu profesi, apabila profesi
“motivation” yang berarti dorongan. tersebut dapat memberikan apa yang mereka
Maslow (1943) berpendapat bahwa motivasi inginkan ditinjau dari faktor-faktor
merupakan naluri atau insting, tujuan, dan penghargaan finansial/gaji, pengakuan
keinginan yang dimiliki manusia. Menurut profesional, pelatihan profesional,
Arfan (2010 : 84) motivasi adalah proses pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial,
yang dimulai dari psikologi kemudian dan personalitas. Maslow (1954)
menggerakkan perilaku atau dorongan yang mengungkapkan masing-masing individu
ditujukan untuk tujuan insentif. Maya (2013) memiliki berbagai macam kebutuhan yang
juga menjelaskan bahwa motivasi adalah dapat mempengaruhi perilaku mereka.
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang Secara psikologis, kebutuhan merupakan
mempengaruhi setiap individu untuk syarat dasar untuk memenuhi kebutuhan
mencapai tujuan yang spesifik sesuai dengan fisik (Arfan, 2010 : 85).
tujuan. Sikap dan nilai tersebut bersifat tidak
Profesi Akuntan Publik (Y)
nyata sehingga memberikan kekuatan
Profesi dalam bahasa Yunani berasal
tertentu untuk mendorong individu supaya
dari kata professues yang memiliki makna
bertindak atau melakukan sesuatu dalam
sebagai janji untuk memenuhi kewajiban
mencapai tujuan. Selanjutnya, Samsudin
2
melaksanakan dan menyelesaikan tugas akuntan publik dipercaya masyarakat untuk
profesinya (Noval, 2015). Tidak semua memberikan opini atau pendapat terhadap
pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang informasi keuangan dan laporan keuangan
dapat dikatakan sebagai profesi. Pekerjaan entitas atau klien yang menggunakan
dikatakan sebagai profesi bila pekerjaan jasanya. Menurut Undang-Undang Nomor 5
tersebut diperoleh dari pendidikan khusus, Pasal 3 Ayat 1 Tahun 2011 akuntan publik
memiliki kode etik, memberikan layanan dapat memberikan jasanya berupa :
jasa tertentu, dan juga profesi tersebut 1. Jasa audit pada informasi keuangan;
memiliki organisasi profesi yang melindungi 2. Jasa review pada informasi keuangan
dan mendukung para anggota profesinya 3. Jasa asurans lainnya, seperti:
(Nadhifah, 2015). Profesi akuntan publik evaluasi atas kepatuhan terhadap
adalah praktisi individual atau menjadi peraturan, evaluasi atas efektivitas
anggota dari Kantor Akuntan Publik yang pengendalian internal, pemeriksaan
memberikan jasa auditing profesionalnya atas informasi keuangan prospektif,
kepada masyarakat. Maya (2013) dan penerbitan comfort letter untuk
berpendapat bahwa profesi akuntan publik penawaran umum.
adalah profesi yang mudah mendapatkan
promosi jabatan, imbalan yang diperoleh Penghargaan Finansial/Gaji (X1)
sesuai dengan upaya kerja yang diberikan, Pernghargaan finansial atau gaji
kepuasan pribadi juga dapat diperoleh ada adalah hasil yang diperoleh sebagai
tahapan akhir. kontraprestasi dari pekerjaan yang telah
Romanus (2014 : 39) berpendapat diyakini secara mendasar bagi sebagian
bahwa fungsi utama dari profesi adalah perusahaan yang merupakan daya tarik
untuk melayani masyarakat. Fungsi profesi utama untuk memberikan kepuasan kepada
akuntan publik tersebut sudah diatur dalam masyarakat (Bagus dan Akhmad, 2014).
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 dan Nanang (2014) menjelaskan bahwa
juga sebagai perlindungan profesi akuntan penghargaan finansial atau gaji sebagai alat
publik secara hukum. Layanan yang ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang
diberikan kepada masyarakat sangat penting telah diberikan karyawan sebagai imbalan
karena masyarakat tidak hanya memberikan yang didapat.
penghargaan kepada profesi, tetapi juga
ingin melihat bahwa tugas-tugas dan kinerja Seseorang yang bekerja tidak hanya
profesi tersebut dilaksanakan dengan tepat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja,
dan benar. Profesi akuntan dituntut untuk akan tetapi alasan kuat yang mendasar
memiliki tingkat keahlian yang tinggi, dan seseorang bekerja sampai sekarang karena
membutuhkan tingkat intelektual secara faktor ekonomi yang berkaitan dengan
ekstensif dibandingkan dengan pelatihan dan pemenuhan kebutuhan fisik (Nanang, 2014).
skill yang bersifat mekanis (Romanus, 2014 Menurut Stolle (1976) pada penelitian
: 39). Profesi akuntan publik dalam Nanang (2014) yang termasuk dalam
menjalankan tugas profesinya dibantu penghargaan finansial/gaji adalah:
dengan kode etik profesi akuntan supaya a. Gaji awal yang tinggi – mahasiswa
dapat melaksanakan tugasnya secara yang baru saja menentukan profesi apa
beretika (Romanus, 2014 : 42). yang akan dipilih, pasti akan
Kepercayaan sangat penting pada beranggapan menerima gaji awal yang
semua profesi, karena kepercayaan tinggi setidaknya sebesar Upah
merupakan dasar dari pengakuan masyarakat Minimum Regional di kota tempatnya
kepada kualitas jasa yang diberikan. Seperti bekerja
profesi akuntan publik, memiliki peran b. Potensi kenaikan gaji – selain
dalam meningkatkan kualitas dan mempertimbangkan gaji awal yang
kredibilitas informasi keuangan pada laporan tinggi, seseorang akan
keuangan yang dibuat oleh entitas, karena mempertimbangkan potensi kenaikan

3
gaji setelah mengabdikan dirinya akuntan publik dapat ditugaskan di berbagai
ditempat bekerja, seperti berapa lama tempat dan di berbagai perusahaan yang
harus bekerja ditempat tersebut agar memiliki jenis usaha dan kondisi yang
naik gaji berbeda.
c. Dana pensiun – semakin lama kita
bekerja dan semakin bertambahnya Pertimbangan Pasar Kerja (X4)
usia, seseorang akan memikirkan hari Pertimbangan pasar kerja adalah
tua nya nanti, bagaimana hari tua nya seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga
setelah pensiun dari pekerjaan. Sehinga kerja atau seluruh permintaan dan
dana pensiun ini menjadi salah satu penawaran dalam masyarakat yang dapat
sub-faktor dalam memilih profesi direkrut untuk mengisi berbagai macam
posisi (Suroto, 1990 : 147). Pertimbangan
Pelatihan Profesional (X2) pasar kerja, meliputi keamanan kerja dan
professional adalah pelatihan untuk tersedianya lapangan kerja yang mudah
meningkatkan kemampuan atau keahlian dan untuk diakses serta kemudahan diterima
keterampilan seseorang dalam menjalankan pekerjaan (Dian dan Ardiani, 2011).
profesinya, pelatihan tersebut berupa Keamanan kerja merupakan faktor dimana
pelatihan sebelum bekerja, pelatihan profesi yang dipilih dapat bertahan dalam
professional, pelatihan kerja rutin dan jangka waktu yang cukup lama, dan
pengalaman kerja (Dian dan Ardiani, 2011). diharapkan bukan pilihan karir sementara.
Pelatihan professional berhubungan dengan Akuntan publik merupakan salah satu jenis
peningkatan keahlian dalam menyelesaikan profesi yang dapat memberikan peluang
tugas-tugas profesi dan untuk meningkatkan dalam dunia kerja (Nanang, 2014). Maya
profesionalisme dalam menjalankan tugas. (2013) berpendapat bahwa profesi akuntan
Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih publik juga terus berkembangnya dunia
profesi, tidak hanya mencari penghargaan usaha dan pasar modal. Ditambah mulai
finansial, tetapi juga adanya keinginan untuk berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean di
mengejar prestasi dan mengembangkan diri. Indonesia, profesi akuntan publiklah yang
Tugas utama akuntan publik adalah menjadi daya tarik utama dibanding profesi
mengaudit sementara dalam auditing, para akuntan lain (Muhammad, 2016).
auditor harus memiliki keahlian dan Menurut Ardiani, et al (2013)
pelatihan teknis yang cukup (Sukrisno, 2011 mahasiswa akuntansi yang telah
: 31). Penelitian Stolle (1976) menyelesaikan kuliahnya lebih cenderung
mengungkapkan bahwa mahasiswa semester memilih profesi akuntan publik dengan
akhir beranggapan akuntan publik lebih mempertimbangkan faktor pertimbangan
memerlukan pelatihan kerja dan lingkungan pasar kerja. Hal ini didukung dengan
kerja yang variatif, sehingga perlunya informasi yang disampaikan Francisca
pelatihan kerja yang lebih banyak daripada (2015) bahwa semakin banyak perusahaan-
karir sebagai akuntan perusahaan. perusahaan baik perseorangan atau
berbentuk badan hukum jasa yang semakin
Pengakuan Profesional (X3) banyak peluang untuk profesi akuntan
Pengakuan profesional merupakan publik dapat berkembang.
pengakuan terhadap prestasi dari pekerjaan
yang telah diselesaikan atau prestasi yang Nilai-Nilai Sosial (X5)
sudah diraih (Dian dan Ardiani, 2011). Nilai-nilai sosial merupakan salah
Apabila prestasi kerja diakui, maka dapat satu faktor yang menunjukkan kemampuan
meningkatkan kualitas pekerjaan yang seseorang kepada masyarakat yang dapat
dihasilkan sehingga motivasi dalam dipandang dari sudut pandang orang-orang
pencapaian kerja akan lebih baik. Profesi dilingkungannya (Maya, 2013). Wijayanti
akuntan publik memberikan kesempatan (2001) pada penelitian Nanang (2014)
seseorang untuk berkembang karena berpendapat bahwa elemen-elemen dalam

4
nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan oleh lingkungannya (Arfan, 2010 : 120). Setiap
mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi orang memiliki karakter yang berbeda-beda,
yaitu : kesempatan berinteraksi, kepuasan sehingga harapan pekerja berkeinginan
pribadi, kesempatan untuk menjalankan untuk memiliki pekerjaan yang sesuai
hobi, dan perhatian perilaku individu. dengan personalitas pekerja. Hal ini
Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai menunjukan bahwa personalitas menunjukan
faktor yang menampakkan kemampuan bagaimana perilaku seseorang, atau dapat
seseorang pada masyarakat, dengan kata lain dikatakan bahwa personalitas mencerminkan
melihat seseorang dari sudut pandang orang kepribadian seseorang dalam berkerja dan
lain di lingkungannya. Hal tersebut sesuai bagaimana karakteristik psikologi seseorang
dengan profesi akuntan publik yang dalam merespon lingkungannya.
dipercaya kredibilitasnya untuk memberikan Profesi akuntan publik dituntut untuk
jasanya kepada masyarakat yang tidak hanya memiliki keahlian, tetapi juga
membutuhkan jasanya. Jika profesi akuntan memiliki pribadi yang jujur, integritas,
publik menetapkan standar mutu tinggi objektivitas, penuh perhatian,
terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional konfidensialitas, serta komitmen pada
yang dilakukan anggota profesinya, maka kepentingan pihak lain, khususnya kepada
kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa para pemangku kepentingan (Romanus,
akuntan publik akan menjadi lebih tinggi. 2014 : 44). Yunita (2010) berpendapat
Indikator dari nilai-nilai sosial menurut bahwa terdapat beberapa elemen yang
Yunita (2010) pada penelitian ini adalah termasuk dalam personalitas adalah :
Melakukan pelayanan sosial, Berinteraksi Mencerminkan personalitas secara
dengan orang lain, Kesempatan menjalankan profesional, Pekerjaan sesuai dengan yang
hobi, Perhatian terhadap individu, Tingkat diharapkan, Profesi akuntan publik member
gengsi pekerjaan, dan Kesempatan bekerja kesesuaian dengan kepribadian, Profesi
dibidang lain. akuntan publik memiliki personalitas jujur,
Profesi akuntan publik mampu menarik
Personalitas (X6) perhatian
Personalitas atau kepribadian adalah
karakteristik psikologi dalam diri seseorang
yang menentukan dan mecerminkan Kerangka pemikiran yang mendasari
bagaimana seseorang merespon penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :

Sumber: data diolah


Gambar 1
Kerangka Pemikiran

5
Hipotesis Penelitian
H1 : Penghargaan Finansial/Gaji Akuntansi akan lebih memberikan ilmu yang
berpengaruh terhadap pemilihan profesi lebih rinci dan memiliki kualitas pengajaran
sebagai akuntan publik. yang bagus, untuk kepentingan mahasiswa
H2 : Pelatihan Profesional berpengaruh nya. Serta mahasiswa yang telah atau sedang
terhadap pemilihan profesi sebagai menempuh mata kuliah Pengauditan dasar
akuntan publik. karena ilmu yang diperoleh dari mata kuliah
H3 : Pengakuan Profesional berpengaruh Pengauditan dasar berhubungan dengan
terhadap pemilihan profesi sebagai struktur kerja Akuntan Publik
akuntan publik.
H4 : Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh Identifikasi Variabel
terhadap pemilihan profesi sebagai Variabel yang digunakan dalam
akuntan publik. penelitian ini terdiri dari variabel dependen
H5 : Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap dan variabel independen. Adapun masing-
pemilihan profesi sebagai akuntan masing variabel tersebut adalah pemilihan
publik. profesi sebagai akuntan publik (variabel
H6 : Personalitas berpengaruh terhadap dependen) dan penghargaan finansial/gaji
pemilihan profesi sebagai akuntan (X1), pelatihan profesional (X2), pengakuan
publik. profesional (X3), pertimbangan pasar kerja
(X4), nilai-nilai sosial (X5), dan personalitas
METODE PENELITIAN (X6) (variabel independen).
Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam Definisi Operasional dan Pengukuran
penelitian data primer dimana sumber Variabel
datanya diperoleh berdasarkan responden Pemilihan Profesi sebagai Akuntan
dengan mendistribusikan lembaran kuisioner Publik (Y)
kepada masing-masing responden (Arfan, Profesi akuntan publik adalah
2010:174). Penelitian ini menyelidiki praktisi individual atau menjadi anggota dari
pendapat responden terhadap penilaian Kantor Akuntan Publik yang memberikan
responden terhadap faktor-faktor pemilihan jasa auditing profesionalnya kepada
profesi. Penelitian ini didasarkan pada masyarakat. Maya (2013) berpendapat
metode analisis yang tergolong dalam bahwa profesi akuntan publik adalah profesi
penelitian kuantitatif karena menggunakan yang mudah mendapatkan promosi jabatan,
pengujian-pengujian hipotesis dengan imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya
menggunakan alat uji statistik. Pengujian kerja yang diberikan, kepuasan pribadi juga
hipotesis menjelaskan hubungan antara satu dapat diperoleh ada tahapan akhir. Profesi
variabel atau lebih seperti pada penelitian akuntan publik diukur dengan 8 (delapan)
yang membahas tentang faktor-faktor yang poin pertanyaan yaitu profesi akuntan publik
mempengaruhi pendapat mahasiswa dapat menjadi Konsultan Bisnis yang
akuntansi terhadap pemilihan profesi sebagai terpercaya, akuntan publik dapat
akuntan publik. memperluas wawasan dan kemampuan
akuntansi, akuntan publik dapat menjanjikan
Batasan Penelitian lebih profesional dalam bidang akuntansi,
Batasan dari penelitian ini hanya akuntan publik mudah untuk mendapatkan
pada mahasiswa S1 program studi akuntansi promosi jabatan, imbalan yang diperoleh
di Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya akuntan publik sesuai, kepuasan pribadi
yang memiliki akreditasi A pada program dapat dicapai atas tahapan karir, keamanan
studi Akuntansi saja tidak pada semua kerja lebih terjamin dan memperoleh
Perguruan Tinggi Swasta atau Negeri di penghargaan yang tinggi.
Surabaya karena Perguruan Tinggi yang
memiliki akreditasi A pada program studi

6
Penghargaan Finansial/Gaji (X1) pasar kerja diukur dengan 3 (tiga) poin
Penghargaan Finansial/Gaji (X1), adalah pertanyaan yaitu keamanan kerja,
hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi kemudahan mengakses lowongan kerja, dan
dari pekerjaan yang telah diyakini secara kemudahan diterima pekerjaan.
mendasar bagi sebagian perusahaan yang
merupakan daya tarik utama. Penghargaan Nilai-Nilai Sosial (X5)
finansial/gaji diukur menggunakan skala Pertimbangan Pasar Kerja (X4),
lickert dengan 5 (lima) kriteria : Tidak adalah seluruh kebutuhan dan persediaan
Setuju, Kurang Setuju, Netral, Setuju, tenaga kerja atau seluruh permintaan dan
Sangat Setuju. Terdiri dari 4 (empat) poin penawaran dalam masyarakat yang dapat
pertanyaan yaitu adanya penghargaan direkrut untuk mengisi berbagai macam
finansial, adanya tanggung jawab pekerjaan posisi (Suroto, 1990 : 147). Pertimbangan
yang jelas, adanya dana pensiun, dan pasar kerja diukur menggunakan skala
kenaikan gaji yang cepat. lickert dengan 5 (lima) kriteria : Tidak
Setuju, Kurang Setuju, Netral, Setuju,
Pelatihan Profesional (X2) Sangat Setuju. Terdiri dari 3 (tiga) poin
Pelatihan Profesional (X2), adalah pertanyaan yaitu keamanan kerja,
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kemudahan mengakses lowongan kerja, dan
atau keahlian dan keterampilan seseorang kemudahan diterima pekerjaan.
dalam menjalankan profesinya. Pelatihan Nilai-Nilai Sosial (X5), adalah faktor yang
professional diukur menggunakan skala menunjukkan kemampuan seseorang kepada
lickert dengan 5 (lima) kriteria : Tidak masyarakat yang dapat dipandang dari sudut
Setuju, Kurang Setuju, Netral, Setuju, pandang orang-orang dilingkungannya.
Sangat. Terdiri dari 4 (empat) poin Nilai-nilai sosial diukur menggunakan skala
pertanyaan yaitu: pelatihan sebelum bekerja, lickert dengan 5 (lima) kriteria : Tidak
pelatihan profesional diluar, pelatihan kerja Setuju, Kurang Setuju, Netral, Setuju,
rutin, dan pengalaman kerja Sangat Setuju. Terdiri dari 6 (enam) poin
pertanyaan yaitu melakukan pelayanan
Pengakuan Profesional (X3) sosial, berinteraksi dengan orang lain,
Pengakuan Profesional (X3), kesempatan menjalankan hobi, perhatian
meliputi hal-hal yang berhubungan dengan terhadap individu, tingkat gengsi pekerjaan,
pengakuan suatu prestasi terhadap pekerjaan kesempatan bekerja dibidang lain.
yang sudah diselesaikan. Pengakuan
profesional dalam profesi atau dalam bekerja Personalitas (X6)
merupakan motivasi untuk lebih berprestasi Personalitas (X6), adalah
dan mengembankan diri lebih profesional. karakteristik psikologi dalam diri seseorang
Pengakuan profesional diukur menggunakan yang menentukan dan mecerminkan
skala lickert dengan 4 (empat) kriteria : bagaimana seseorang merespon
Tidak Setuju, Kurang Setuju, Setuju, Sangat lingkungannya (Arfan, 2010 : 102).
Setuju. Terdiri dari 4 (empat) poin Personalitas diukur menggunakan skala
pertanyaan yaitu: kesempatan berkembang, lickert dengan 5 (lima) kriteria : Tidak
pengakuan prestasi, mudahnya untuk naik Setuju, Kurang Setuju, Netral, Setuju,
jabatan, serta keahlian untuk naik jabatan. Sangat Setuju. Terdiri dari 5 (lima) poin
pertanyaan yaitu personalitas mencerminkan
Pertimbangan Pasar Kerja (X4) profesional seseorang, pekerjaan sesuai
Pertimbangan Pasar Kerja (X4), dengan yang diharapkan, profesi akuntan
adalah seluruh kebutuhan dan persediaan publik memberikan kesesuaian dengan
tenaga kerja atau seluruh permintaan dan kepribadian, profesi akuntan publik
penawaran dalam masyarakat yang dapat memiliki peronalitas yang jujur, profesi
direkrut untuk mengisi berbagai macam akuntan publik mampu menarik perhatian.
posisi (Suroto, 1990 : 147). Pertimbangan

7
terdistribusi normal atau tidak (Imam, 2013 ;
Populasi, Sampel, dan Teknik 160). Pada penelitian ini, uji normalitas
Pengambilan Sampel dapat dilakukan dengan menggunakan uji
Populasi dalam penelitian ini adalah statistik. Residual data dikatakan
mahasiswa program studi akuntansi di terdistribusi normal jika nilai sig Kolmogrov
Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Smirnov ≥ 0,05 sedangkan jika nilai sig
Teknik yang dipilih untuk pengambilan Kolmogrov Smirnov  0,05 maka data
sampel pada penelitian ini adalah teknik residual tidak terdistribusi normal.
convenience sampling. Kriteria sampel yang
digunakan untuk penelitian ini adalah Uji Hipotesis
mahasiswa program studi akuntansi yang Pengujian hipotesis dilakukan untuk
sudah atau sedang menempuh mata kuliah mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
dasar Pengauditan l atau mahasiswa variabel independen (penghargaan
semester lima yang mengikuti perkuliahan di finansial/gaji, pelatihan profesional,
Universitas Kristen Petra, Universitas pengakuan profesional, pertimbangan pasar
Katolik Widya Mandala, Universitas Ubaya, kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas)
dan STIE Perbanas. Syarat tersebut terhadap variabel dependen (pemilihan
ditentukan karena mahasiswa yang profesi sebagai akuntan publik) dalam
menempuh mata kuliah dasar Pengauditan penelitian ini. Selanjutnya dilakukan analisis
data menggunakan analisis regresi linier
Teknik Analisis Data berganda. Berikut ini merupakan persamaan
Analisis Statistik Deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis
Analisis statistik deskriptif secara keseluruhan :
menunjukkan informasi terkait nilai rata-rata Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
(mean), dan frekuensi presentase yang + b6X6 + e
digunakan untuk menggambarkan variabel-
variabel penelitian secara keseluruhan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
(Imam, 2013 : 19). Variabel-variabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif
digambarkan secara keseluruhan untuk Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif
mendapatkan informasi yang jelas dan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
mudah dipahami agar menghasilkan persebaran kuisioner dalam penelitian ini
intepretasi yang baik dan benar. sebanyak 240 kuisioner sedangkan yang
dapat digunakan sebanyak 233 kuisioner.
Uji Asumsi Klasik Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum responden yang berasal dari Universitas
menguji model regresi. Penelitian ini hanya Kristen Petra sebanyak 15, Universitas
menggunakan satu uji asumsi klasik, yaitu : Katolik Widya Mandala sebanyak 14
responden, Universitas Surabaya sebanyak
Uji Normalitas 19 responden, STIE Perbanas sebanyak 162
Uji normalitas digunakan untuk responden, dan STIE Indonesia (STIESIA)
menguji apakah data dalam model regresi, sebanyak 23 responden.
variabel pengganggu atau residual

8
. Tabel 4.1
Daftar Distribusi Kuisioner
Jumlah Kuisioner yang Jumlah Kuisioner
No Nama Perguruan Tinggi Swasta
Disebar yang Kembali
1 STIE Perbanas Surabaya 162 162
2 STIE Indonesia (STIESIA) 23 23
3 Universitas Surabaya 22 19
4 Universitas Kristen Petra 17 15
5 Universitas Katolik Widya Mandala 16 14
TOTAL 240 233

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas signifikansi α=0,05. Hasil uji validitas pada
Uji Validitas penelitian ini terdapat dalam Tabel 1
Uji validitas digunakan untuk menilai dimana semua pertanyaan pada masing-
ketepatan atau kevalidan kuisioner masing variabel dinyatakan valid karena
Kuisioner dikatakan valid apabila nilai nilai signifikansi α kurang dari 0,05.
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Koefisien
Variabel Indikator Korelasi Sig. Keterangan
Pearson
Profesi Akuntan Publik P1 .631 .000 Valid
P2 .633 .000 Valid
P3 .693 .000 Valid
P4 .608 .000 Valid
P5 .618 .000 Valid
P6 .654 .000 Valid
P7 .694 .000 Valid
P8 .685 .000 Valid
Penghargaan Finansial P1 .819 .000 Valid
P2 .787 .000 Valid
P3 .684 .000 Valid
P4 .658 .000 Valid
Pelatihan Profesional P1 .617 .000 Valid
P2 .742 .000 Valid
P3 .776 .000 Valid
P4 .708 .000 Valid
Pengakuan Profesional P1 .661 .000 Valid
P2 .666 .000 Valid
P3 .725 .000 Valid
P4 .661 .000 Valid
Pertimbangan Pasar Kerja P1 .741 .000 Valid
P2 .801 .000 Valid
P3 .720 .000 Valid
Nilai-Nilai Sosial P1 .509 .000 Valid
P2 .490 .000 Valid
P3 .713 .000 Valid
P4 .719 .000 Valid
P5 .697 .000 Valid
P6 .737 .000 Valid

9
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Personalitas P1 .652 .000 Valid
P2 .647 .000 Valid
P3 .716 .000 Valid
P4 .777 .000 Valid
P5 .731 .000 Valid
Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk jika cronbach alpha > 0,6 (Imam, 2011 :
menguji konsistensi kuisioner atau 47). Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada
stabilisasi kuisioner jika digunakan dari Tabel 2 menunjukkan bahwa semua
waktu ke waktu. Dalam menguji reliabilitas variabel dalam penelitian ini dapat
dapat digunakan dengan cronbach alpha. dinyatakan reliabel karena semua nilai
Dimana suatu instrument dinilai reliable cronbach alpha > 0,6.

Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Kritis
Profesi Akuntan Publik .804 0,6 Reliabel
Penghargaan Finansial .721 0,6 Reliabel
Pelatihan Profesional .677 0,6 Reliabel
Pengakuan Profesional .608 0,6 Reliabel
Pertimbangan Pasar Kerja .601 0,6 Reliabel
Nilai-Nilai Sosial .729 0,6 Reliabel
Personalitas .747 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

Hasil Uji Asumsi Klasik pemilihan profesi sebagai akuntan publik


Berdasarkan hasil uji asumsi klasik adalah sebesar 32,4% dan sisanya sebesar
menunjukkan bahwa data variabel dalam 67,6% dijelaskan oleh variabel lainnya
penelitian ini telah lolos uji normalitas. yang tidak terdapat dalam model regresi.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi linier yang
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel diperolah adalah sebagai berikut:
3 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi AK= 9,542+0,506Fin - 0,002PEL –
pada tabel jauh lebih kecil dari tingkat 0,099PEN+ 0,443PPK+ 0,417NNS-
signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05. 0,016PER+e
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil uji statistik t pada
berarti model regresi yang diujikan adalah Tabel 5 dapat diketahui bahwa terdapat 3
fit dan variabel independen (penghargaan variabel independen yang memiliki nilai
finansial/gaji, pelatihan profesional, signifikansi lebih kecil dari  sebesar 0,05.
pengakuan profesional, pertimbangan pasar Hal ini berarti bahwa ketiga variabel
kerja, nilai-nilai sosial dan personalitas) independen tersebut mampu berpengaruh
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan
pada Tabel 4 menunjukkan nilai adjusted R publik, yaitu penghargaan finansial/gaji,
Square sebesar 0,324, hal ini berarti bahwa pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai
kemampuan variabel independen penelitian sosial
ini dalam menerangkan variabel dependen

10
Tabel 3
Hasil Uji Statistik F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1414.863 6 235.811 19.515 .000
Residual 2730.922 226 12.084
Total 4145.785 232
Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

Tabel 4
Hail Uji Statistik Koefisien Determinasi
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 .584 .341 .324 3.476
Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

Tabel 5
Hasil Uji Statistik t
Unstandardized
Model Coefficients t Sig. Keterangan
B Std. Error
(Constant) 9.517 2.441 3.900 .000 -
T_FIN .506 .131 3.873 .000 Signifikan
T_PEL -.002 .120 -.018 .986 Tidak Signifikan
T_PEN -.099 .130 -.761 .448 Tidak Signifikan
T_PPS .443 .140 3.158 .002 Signifikan
T_NNS .471 .073 6.463 .000 Signifikan
T_PER -.016 .095 -.168 .867 Tidak Signifikan
Sumber: Hasil output SPSS, data diolah

Pembahasan Hal ini diperkuat dengan nilai rata-


Penghargaan Finansial/Gaji terhadap rata keseluruhan dari indikator pernyataan
Pemilihan Profesi sebagai Akuntan ketiga (P3) pada penghargaan finansial/gaji
Publik yaitu dalam memilih profesi sebagai
Penghargaan finansial/gaji adalah akuntan publik mengharapkan adanya dana
hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi pensiun dengan prosentase jawaban
dari pekerjaan yang telah diyakini secara responden 49.8 persen dalam kategori
mendasar bagi sebagian perusahaan yang setuju, sehingga sebesar 49.8 persen
merupakan daya tarik utama untuk responden setuju dengan adanya dana
memberikan kepuasan kepada masyarakat pensiun. Selain itu juga, pada pernyataan
(Bagus dan Akhmad, 2014). Hasil dari keempat (P4) yaitu mengharapkan adanya
penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan gaji yang cepat, prosentase
penghargaan finansial/gaji berpengaruh jawaban responden yang setuju dalam
terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pernyataan itu sebesar 51.1 persen. Sesuai
publik pada mahasiswa program akuntansi dengan teori motivasi dimana Arfan (2010 :
di Perguruan Tinggi Swasta Surabaya. 84) menyatakan bahwa proses yang dimulai
Hasil penelitian ini juga didukung oleh dari psikologi menggerakkan perilaku atau
Nanang (2014), Bagus dan Akhmad (2014), dorongan yang ditujukan untuk tujuan
Maya (2013) yang menyatakan bahwa insentif.
penghargaan finansial/gaji berpengaruh
terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan
publik.
11
Pelatihan Profesional terhadap Pemilihan terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan
Profesi sebagai Akuntan Publik publik pada mahasiswa program akuntansi di
Pelatihan professional adalah Perguruan Tinggi Swasta Surabaya. Hasil
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan penelitian ini didukung oleh penelitian
atau keahlian dan keterampilan seseorang Bagus dan Akhmad (2013) yang menyatakan
dalam menjalankan profesinya untuk dapat bahwa pengakuan profesional tidak
menyelesaikan tugas-tugas profesi dan untuk berpengaruh signifikan terhadap pemilihan
meningkatkan profesionalisme dalam profesi sebagai akuntan publik. Hal ini
menjalankan tugas. Hasil dari penelitian ini didukung oleh hasil dari prosentase jawaban
menunjukkan bahwa pelatihan profesional responden pada pernyataan kedua (P2) dalam
tidak berpengaruh terhadap pemilihan kategori kurang setuju dengan prosentase
profesi sebagai akuntan publik pada sebesar 5.2 persen yang menunjukkan bahwa
mahasiswa program akuntansi di Perguruan mahasiswa kurang setuju dengan adanya
Tinggi Swasta Surabaya. Hasil penelitian ini pengakuan apabila berprestasi saja.
berbeda dengan hasil dari penelitin terdahulu
yang menjadi acuan dalam penelitian ini, Pertimbangan Pasar Kerja terhadap
karena dari pemilihan responden dan tahun Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Publik
penelitian juga berbeda dari penelitian Pertimbangan pasar kerja adalah
terdahulu. Hal ini didukung hasil dari seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga
prosentase jawaban responden yang tidak kerja atau seluruh permintaan dan penawaran
setuju sebesar 2.6 persen dan kurang setuju dalam masyarakat yang dapat direkrut untuk
sebesar 14.2 persen dengan adanya pelatihan mengisi berbagai macam posisi (Suroto,
rutin dalam lembaga organisasi. 1990 : 147). Hasil penelitian ini
Hal ini dikarenakan responden yang menunjukkan bahwa pertimbangan pasar
dipilih adalah mahasiswa dimana belum kerja berpengaruh terhadap pemilihan
memiliki pengalaman bekerja menjadi profesi sebagai akuntan publik pada
akuntan publik, dan kurang serius dalam mahasiswa program akuntansi di Perguruan
menjawab kuisioner. Berbeda apabila Tinggi Swasta Surabaya. Hasil penelitian ini
responden adalah akuntan publik dimana juga didukung oleh Ardiani, et al (2013),
sudah memiliki pengalaman bekerja dan Bagus dan Akhmad (2014) menyatakan
akan membutuhkan banyak pelatihan bahwa pertimbangan pasar kerja
profesional guna untuk meningkatkan berpengaruh dalam pemilihan profesi
kemampuan akuntan publik, tidak hanya sebagai akuntan publik.
dalam bidang etika profesi saja namun juga Hal ini didukung dengan nilai rata-
dalam bidang lain yang mendukung keahlian rata indikator pertanyaan P1 pada variabel
dan kinerja sebagai auditor. Sehingga pertimbangan pasar kerja yaitu “keamanan
pelatihan profesional akan sangat dibutuhkan kerja lebih terjamin (tidak mudah PHK)”
apabila sudah menekuni profesi akuntan dengan prosentase jawaban responden pada
publik (Binti, 2015). kategori setuju sebesar 36.9 persen.
Keamanan kerja merupakan faktor dimana
Pengakuan Profesional terhadap profesi yang dipilih dapat bertahan dalam
Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Publik jangka waktu yang cukup lama, dan
Pengakuan professional adalah hal- diharapkan bukan pilihan karir sementara.
hal yang berhubungan dengan pengakuan
suatu prestasi terhadap pekerjaan yang sudah Nilai-Nilai Sosial terhadap Pemilihan
diselesaikan. Pengakuan profesional dalam Profesi sebagai Akuntan Publik
profesi atau dalam bekerja merupakan Nilai-nilai sosial adalah faktor yang
motivasi untuk lebih berprestasi dan menunjukkan kemampuan seseorang kepada
mengembankan diri lebih profesional. Hasil masyarakat yang dapat dipandang dari sudut
penelitian ini menunjukkan bahwa pandang orang-orang dilingkungannya. Hasil
pengakuan profesional tidak berpengaruh penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai

12
sosial berpengaruh terhadap pemilihan KESIMPULAN, KETERBATASAN,
profesi sebagai akuntan publik pada DAN SARAN
mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Swasta Surabaya. Hasil dari penelitian ini pengaruh dari penghargaan finansial,
selaras dengan penelitian yang dilakukan pelatihan profesional, pengakuan
oleh Dian dan Ardiani (2011), Nanang profesional, pertimbangan pasar kerja, nilai-
(2014) yang menyatakan bawa nilai-nilai nilai sosial serta personalitas terhadap
sosial berpengaruh terhadap pemilihan pemilihan profesi sebagai akuntan publik.
profesi sebagai akuntan publik. Data yang digunakan adalah data primer
Hal ini didukung dengan nilai rata-rata dengan menyebarkan kuisioner kepada
indikator pertanyaan pertama (P1) yaitu responden. Responden yang terpilih pada
“lebih memberikan kesempatan untuk penelitian ini sebanyak 233 responden
melakukan kegiatan sosial” dengan dengan teknik pengambilan sampel
prosentase jawaban responden pada kategori menggunakan convenience sampling.
setuju sebesar 55.4 persen. Romanus (2014 :
39) berpendapat bahwa fungsi utama dari Kesimpulan
profesi akuntan publik adalah untuk Berdasarkan hasil pengujian dan
melayani masyarakat pembahasan pada bagian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa:
Personalitas terhadap Pemilihan Profesi 1. Penghargaan Finansial berpengaruh
sebagai Akuntan Publik terhadap pemilihan profesi sebagai
Personalitas adalah karakteristik akuntan publik. Hal ini ditunjukkan
psikologi dalam diri seseorang yang melalui respon dari jawaban responden
menentukan dan mecerminkan bagaimana di variabel penghargaan finansial/gaji
seseorang merespon lingkungannya (Arfan, yang memiliki nilai presentase terbesar
2010:102). Hasil penelitian ini menunjukkan ada pada pernyataan pertama
bahwa personalitas tidak berpengaruh pada menyebutkan bahwa mahasiswa dalam
pemilihan profesi sebagai akuntan publik memilih profesi sebagai akuntan publik
pada mahasiswa program akuntansi di mengharapkan adanya penghargaan
Perguruan Tinggi Swasta Surabaya. Hasil finansial/gaji yang tinggi.
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang 2. Pelatihan Profesional tidak berpengaruh
dilakukan oleh Ardiani, et al (2013) terhadap pemilihan profesi sebagai
menyatakan bahwa personalitas tidak akuntan publik. Hal ini dikarenakan
berpengaruh terhadap pemilihan profesi pelatihan profesional akan sangat
sebagai akuntan publik. dibutuhkan oleh seseorang yang sudah
Hal ini didukung dengan hasil menjalankan profesi sebagai akuntan
prosentase jawaban responden pada publik, sehingga mahasiswa beranggapan
pernyataan kedua (P2) kategori tidak setuju bahwa pelatihan profesional bukan salah
sebesar 1.7 persen dan kurang setuju sebesar satu faktor yang termasuk dalam
2.1 persen yang menunjukkan bahwa tidak pemilihan profesi sebagai akuntan
semua pekerjaan dapat sesuai dngan yang publik.
diharapkan oleh individu. Selain itu juga 3. Pengakuan Profesional tidak
prosentase jawaban responden pada berpengaruh terhadap pemilihan profesi
pernyataan ketiga (P3) kategori tidak setuju sebagai akuntan publik. Hal ini didukung
sebesar 0.4 persen dan kurang setuju sebesar oleh hasil dari jawaban responden yang
4.3 persen yang berarti tidak semua menunjukkan bahwa mahasiswa kurang
pekerjaan memberikan kesesuaian pekerjaan setuju dengan adanya pengakuan apabila
dengan kepribadian yang dimiliki. berprestasi saja.
4. Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh
terhadap pemilihan profesi sebagai
akuntan publik. Hal ini didukung dengan

13
jawaban responden setuju dengan sehingga perolehan data juga lebih
pertimbangan pasar kerja yang akan banyak dan akan memperoleh hasil
memberikan keamanan kerja lebih yang lebih baik dan lebih
terjamin (tidak mudah PHK). mengeneralisasi data penelitian.
5. Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap
pemilihan profesi sebagai akuntan DAFTAR RUJUKAN
publik. Hal ini didukung dengan jawaban Alex Dwiputra Siregar. 2014. “Pengaruh
responden yang menyatakan setuju Profesionalisme dan Locus Of
karena profesi akuntan publik lebih Control terhadap Prestasi Kerja
memberikan kesempatan untuk Auditor: Motivasi Kerja Sebagai
melakukan kegiatan sosial. Variabel Intervening”. Skripsi
6. Personalitas tidak berpengaruh terhadap Sarjana tak diterbitkan, STIE
pemilihan profesi sebagai akuntan Perbanas Surabaya
publik. Hal ini didukung dengan jawaban Arfan Ikhsan Lubis. 2010. Akuntansi
responden yang tidak setuju bahwa tidak Keperilakuan. Jakarta: Salemba
semua pekerjaan dapat sesuai dngan Empat
yang diharapkan oleh individu. Ardiani Ika Sulistiawati., Nina Ernawati.,
dan Netty Sylviani., “Persepsi
Keterbatasan Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Berikut merupakan keterbatasan yang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
terdapat dalam penelitian ini untuk dapat Pemilihan Karir”. Jurnal Dinamika
digunakan sebagai bahan pertimbangan Akuntansi. Vol: 5 No: 2
dalam penelitian selanjutnya: (September). Pp 86-98
1. Jawaban responden yang disampaikan Bagus Wahyu Sinartha dan Akhmad
secara tertulis melalui kuisioner belum Riduwan. 2014. “Determinan Minat
tentu mencerminkan keadaan yang Mahasiwa Akuntansi Di Surabaya
sebenarnya. Terhadap Profesi Akuntan Publik”.
2. Responden dalam penelitian ini hanya Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.
sebanyak 5 Perguruan Tinggi Swasta di Vol. 03 No. 02
Surabaya, terbatasnya perolehan Binti Afifah, 2015. “Pengaruh Pengalaman,
responden dikarenakan banyaknya Pelatihan Profesional dan Tindakan
mahasiswa yang sedang Supervisi Terhadap
mempersiapkan Ujian Akhir Semester Profesionalisme Auditor Pemula”.
dan sedang minggu tenang. Sehingga Skripsi Sarjana diterbitkan,
data pada penelitian ini tidak bisa Universitas Negeri Yogyakarta
digeneralisasi. Dian Putri Merdekawati dan Ardiani Ika
Ardiani. 2011. “Faktor-Faktor Yang
Saran Mempengaruhi Pemilihan Karir
Berikut merupakan saran-saran yang Akuntan Publik dan Non-Akuntan
dapat disampaikan sehubungan dengan Publik”. Aset. Vol. 13 No. 1 (Maret).
penelitian yang telah dilakukan dengan Pp 9-19
harapan bahwa pada penelitian selanjutnya Francisca Claudia Tiffany Francisca. 2015.
dapat memberikan hasil yang lebih baik: Siapkah Para Akuntan Menghadapi
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat MEA 2015?.
menyertakan metode wawancara (http://www.jtanzilco.com/blog/detail
dengan responden agar lebih /189/slug/siapkah-para-akuntan-
memahami dalam alasan responden dalam-menghadapi-mea-2015,
memilih profesi sebagai akuntan diakses 26 September 2016)
publik. Gawell, Joseph E., “Herzberg's theory of
2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk motivation and Maslow's hierarchy of
menyebarkan kuisioner lebih awal, needs”. Practical Assessment,

14
Research & Evaluation. Volume 5. yang Mempengaruhi Pemilihan
Number 11. Karir”, Simposium Nasional
Hanif Dakhiri. 2016. Bersaing di MEA, Akuntansi IV. 16 – 17 Oktober 2003,
Pekerja RI Tak Kalah Dari Negara hal 821-838 Surabaya
Lain. Romanus Wilopo. 2014. Etika Profesi
(http://bisnis.liputan6.com/read/2454 Akuntan: Kasus-Kasus di Indonesia.
664/bersaing-di-mea-pekerja-ri-tak- Surabaya: CV. RIZKI AULIA
kalah-dari-negara-lain, diakses 26 Stolle, S.D. 1976. Student’s View of The
September 2016) Public and Industrial Accountant.
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Jurnal of Accountancy
Multivariate dengan Program IBM Yunita Puspitasari. 2010. “Perbedaan
SPSS 21. Semarang: BP Universitas Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Diponegoro Pada STIE Perbanas Dan STIESIA
Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Surabaya Terhadap Faktor-Faktor
Motivation. Psychological Review, Pemilihan Karir Berdasarkan
50(4), 370-96 Gender”. Skripsi Sarjana tak
Maslow, A. H. (1954). Motivation and diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya
personality. New York: Harper and
Row
Maya Sari. 2013. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Menjadi Akuntan Publik Oleh
Mahasiswa Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi UMSU Medan”.
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis.
Vol. 13 No.2 (September)
Muhammad Ismail. 2016. MEA Incar
Profesi Akuntan.
(http://www.republika.co.id/berita/ek
onomi/bisnisglobal/16/01/20/o183w
w374-mea-incar-profesi-
akuntan,diakses 26 September 2016)
Nanang Agus Suyono., “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir Sebagai Akuntan
Publik”. Jurnal PPKM II. (April).
Pp 69-83
Nadhifah Nanda. 2015. “Faktor - Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai
Akuntan Publik & Akuntan Non
Publik”. Skripsi Sarjana tak
diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya
Noval Mauludiyanto. 2015. “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Akuntansi Memilih
Karir Menjadi Akuntan Publik”.
Skripsi Sarjana tak diterbitkan, STIE
Perbanas Surabaya
Rahayu, et al. 2003. “Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor

15

Anda mungkin juga menyukai