Surat Tagihan Pajak (STP) PPN masa pajak Januari s.
d Desember 2011 Nomor
00003/107/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 sebesar Rp100.000.000,00, dikenakan kepada P.T. ABC karena sesuai hasil pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak pada KPP Madya Denpasar diketahui terdapat penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri kurang dilaporkan oleh PT. ABC dalam SPT PPN sebesar Rp5.000.000.000,00 (Rp269.500.000.000,00 – Rp264.500.000.000,00). Hal ini mengakibatkan adanya perhitungan PPN yang kurang bayar sebesar Rp500.000.000,00 (10% x Rp5.000.000.000,00) dan sanksi administrasi berupa bunga pasal 13 (2) KUP selama sepuluh bulan yaitu sebesar Rp100.000.000,00 (2% x 10 x Rp500.000.000,00). Oleh karena permasalahan tersebut, P.T. ABC juga dikenakan sanksi administrasi berupa Denda Pasal 14 ayat (4) KUP selama sepuluh bulan yaitu sebesar Rp100.000.000,00 (2% x 10 x Rp500.000.000,00) yang ditagihkan melalui STP Nomor 00003 tersebut. Terkait penerbitan STP yang tidak disetujuinya tersebut, P.T. ABC dapat mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak untuk mengurangkan atau membatalkan STP yang dianggap tidak benar tesebut (KUP Pasal 36 ayat (1) huruf c)). Permohonan ini hanya dapat diajukan oleh P.T. ABC sebanyak dua kali. Untuk menghindari adanya pengenaan bunga sebesar 2% per bulan yang dikenakan maksimal 24 bulan sejak Nomor :xxx Denpasar,07 Desember 2013
Lampiran : Satu Rangkap
Hal : Permohonan Keberaan
Yth. Direktur Jendral Pajak
u.b. Kepala Madya Denpasar
di Denpasar
Yang Beranda tangan di bawah ini:
Nama : I Made Arie Mahardika Adiputra
NPWP : 00.000.000.0.903.000
Jabatan : Konsultan Pajak
Alamat : Jl. Surya Buana Blok C no 6 Denpasar
Nomor Telepon : 087787090004
Berindak sebagai : Wakil dari Wajib Pajak
Nama : P.T. ABC
NPWP : 71.234.567.8-904.000
Alamat : Jalan Gunung Agung No 100 Denpasar Barat
Bersama ini mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak (skp):
Jenis surat : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Nomor dan tanggal : SKPKB 00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 Jenis Pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa / Tahun Pajak : Masa Pajak Januari s.d Desember 2011
Alasan pengajuan keberatan:
1. Sengketa penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sejumlah Rp5.000.000.000,00. Alasan keberatan P.T. ABC adalah selisih Rp5.000.000.000,00 pada rekening koran bukan merupakan omset melainkan: a) sejumlah Rp2.000.000.000,00 merupakan pengembalian uang muka pembelian mesin yang batal dipesan; b) sejumlah Rp1.000.000.000,00 merupakan pengembalian pinjaman karyawan; c) sejumlah Rp2.000.000.000,00 merupakan tambahan setoran modal awal yang belum sempat dicatatkan di akta notaris. Berdasarkan penjelasan tersebut, nilai penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri menurut P.T. ABC adalah sebesar Rp269.500.000.000,00. Berdasarkan hal tersebut di atas maka: 1. Jumlah pajak yang terutang menurut Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 adalah sebesar Rp600.000.000,00; 2. Jumlah pajak yang terutang menurut perhitungan Wajib Pajak adalah sebesar NIHIL; 3. Jumlah pajak yang terutang yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebesar NIHIL; 4. Jumlah yang telah dilunasi sebesar Rp600.000.000,00 yang dibayar sesuai SKPKB PPN No.00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012 sebesar Rp600.000.000,00 disetor pada tanggal (diisi tanggal setor) pada bank/pos persepsi (diisi bank tempat menyetor) dengan NTPN (diisi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang tertera pada bukti setor). Lampiran:
No Jenis Dokumen Set/lembar
. 1 Lampiran 1 Salinan SPT PKP PPN masa pajak Januari s.d 1 set Desember 2011 2 Lampiran 2 Salinan SKPKB No.00008/207/11/651/12 1 set tanggal 12 Oktober 2012 3 Lampiran 3 Salinan hasil pembahasan akhir 1 set 4 Lampiran 4 Tabel penyandingan jumlah SPT PKP masa 1 set pajak Januari s.d Desember 2011, SKPKB No.00008/207/11/651/12 tanggal 12 Oktober 2012, dan hasil pembahasan akhir. 5 Lampiran 5 Salinan bukti setor PPN sebesar 1 set Rp600.000.000,00 6 Lampiran 6 Surat kuasa Direksi P.T. ABC kepada Penerima 1 set Kuasa Demikian surat keberatan kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan.