Petunjuk Praktikum Anfisman
Petunjuk Praktikum Anfisman
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
KATA PENGANTAR
Manusia sangat penting bagi mahasiswa farmasi sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun buku "Petunjuk dan Lembar Kerja Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia" bagi mahasiswa
semester 1 Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Mata kuliah dan mata praktikum Anatomi Fisiologi dalam menjalani pendidikan pada semester-
semester beriktunya. Pemahaman terhadap Anatomi dan fisiologi manusia sebagai dasar untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan farmasi seperti patofisiologi, farmakologi maupun
farmakoterapi.
Pedoman Praktikum ini disusun agar semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran
laboratorium yang meliputi mahasiswa, pembimbing praktikum dan laboran, dapat mengetahui,
memahami serta mampu melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya dan tujuan buku ini untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa sesuai standar kompetensi mata kuliah
Anatomi Fisiologi Manusia
Dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa Farmasi dan menyesuaikan pendidikan
profesi farmasi, maka buku panduan ini akan dievaluasi secara periodik sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan demi penyempurnaan panduan pembelajaran ini.
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKATA DEKAN
Buku petunjuk praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia dimaksudkan sebagai pegangan
mahasiswa dalam mmengikuti praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia di Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, sehingga mahasiswa dapat mengikuti proses praktikum dengan terencana
dan lancar. Petunjuk praktikum ini memberikan gambaran mengenal segala sesuatu yang diperlukan
dalam pelaksanaan praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia.
3
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
PRAKATA DEKAN...........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................4
JADWAL PRAKTIKUM.....................................................................................................................6
Referensi......................................................................................................................................31
4
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
5
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
MINGGU KE-
JADWAL GOLONGAN ASISTEN
I II III IV V
Jumat Riski G
A1 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
13.00-15.50 Eva
Senin Laulla
A2 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
13.00-15.50 Lutfi
Kamis Titi
B1 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
13.00-15.50 Ananda
Rabu Akbar
B2 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
13.00-15.50 Indrilla
Selasa Aditya
C1 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
13.00-15.50 Dimas
Kamis Tiani
C2 P1 & P2 P3 & P4 P5 P6 P7 & P8
10.00-12.50 Diana
6
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM I
PEMERIKSAAN FISIK
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu menentukan anatomi dan fisiologi tubuh manusia pada kondisi sehat
1. Tempat Tidur
2. Senter
3. Stetoskop
4. Mannequin
6. Masker
PROSEDUR PELAKSANAAN
b. Status gizi
c. Warna kulit
d. Tekstur kulit
e. Pigmentasi
7
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
perdarahan, polip
8
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
5.
5. Lidah: Kotor, warna, kesimetrisan,
luka, bercak, dan pembengkakan.
6.
6. Kerongkongan : Tonsil, peradangan,
lender, secret
9
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
k. Genitalia 1.
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PEMBAHASAN
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM II
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan menyebutkan anatomi dalam osteologi (tulang) dan arthrologi (sendi) secara
benar.
PROSEDUR PELAKSANAAN
1 Mahasiswa menjelaskan nama-nama tulang (15) dan sendi (5) secara acak (ditentukan
mahasiswa lain dan dinilai oleh dosen atau asisten dosen), masing-masing mahasiswa
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki skor sebanyak 1x.
PEMBAHASAN
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM III
Dalam pemerikasaan tekanan darah, selaia hasil sebaiknya dicantumkan pula posisi atau
keadaan saat pemeriksaan, seperti duduk, berbaring sebab posisi tersebut mempengaruhi hasil
penilaian tekanan darah yang dilakukan. Pemeriksaan dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung pada pasien. Metode yang lebih sering dilakukan adalah metode tidak langsung dengan
menggunakan tensimeter secara palpasi atau auskultasi dengan bantuan stetoskop.
TUJUAN
1. Sphygmomamometer (Tensimeter)
2. Stetoskop
3. Bantal/Buku
PROSEDUR PELAKSANAAN
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
Kegiatan Check
1. Beritahu dan jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Siapkan alat dan bahan, secara ergonomis
3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin (duduk atau tidur)
5. Buka lengan baju atau gulung ke atas
6. Letakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal bantal atau buku. Telapak
tangan menghadap ke atas. Pastikan lengan atas bebas dari pakaian (untuk mencegah
kontriksi dan memudahkan untuk memasang manset), agar pengukuran lebih akurat.
7. Lakukan palpasi arteri Brachial menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tengah) untuk
merasakan denyut kuat dibagian depan siku.
8. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm di atas arteri tersebut dan bagian tengah bladder
dipasang diatas arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan
ujungnya.
9. Letakan manometer sejajar dengan mata pemeriksa agar pemeriksaan lebih akurat
10. Gunakan stetoskop, agar suara terdengar jelas dan bersih
11. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari stetoskop diatas arteri
Brachial, untuk mendapatkan suara yang maksimal
12. Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola manometer sampai 30 mm Hg
di atas tekanan systolic (untuk meyakinkan keakuratan pengukuran tekanan systolic)
13. Buka katup untuk mengeluarkan udara. Katup dibuka secara perlahan-lahan ± 2-3 mm
Hg/detik. Apalbila penurunan air raksa terlalu cepat atau terlalu lambat dapat mengakibatkan
hasil yang tidak akurat. Keluarkan udara dari manset secara berangsurangsur dan perhatikan
angka pada manometer saat terdengar bunyi (dup) pertama (systolic) dan perhatikan suara
keras yang terakhir (dyastolik). Kemudian keluarkan seluruh udara dari manset dengan cepat.
14. Buka manset dari lengan pasien, beritahukan hasil pemeriksaan kepada pasien
15. Rapikan pasien
16. Bereskan alat
17. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih
18. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
Pemeriksaan suhu ini dapat dilakukan melalui oral, rectal dan aksila, digunakan untuk menilai
keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukan diagnosis dini. Suhu normal tubuh 36,5o
C37,5o C. pasien dikatakn hipotermi apabila suhu badan < 360 C dan dikatakan febris/panas bila suhu
tubuh > 37,5o C. untuk mengukur suhu hipotermi diperlukan termometer ukuran rendah (low reading
TUJUAN
Mahasiawa mampu untuk menilai keseimbangan suhu tubuh untuk membantu menentukan diagnosis
dini
INDIKASI
1. Termometer
2. Gelas larutan chlorine 0,5 %
3. Gelas air bersih
4. Kassa, tissue
5. Bengkok
6. Waskom larutan chlorine 0,5 %
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Sarung tangan jika perlu
3. Jelaskan prosedur ke pasien
4. Atur posisi pasien
5. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila menggunakan tissue
6. Turunkan suhu thermometer di bawah 34-350 C.
7. Letakkan telapak tangan pada daerah aksila dengan lengan pasien dilipatkan ke dada.
8. Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya.
9. Catat hasil
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Suhu yang tercatat ……………………..
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
C. MENGHITUNG PERNAFASAN
Selain frekuensi perlu diamati pula jenis pernafasanya, yaitu : Chyne stokes adalah pernafasan yang
sangat dalam yang berangsur-angsur menjadi dangkal dan berhenti sama sekali (apnoe) selama
beberapa detik untuk kemudian menjadi dalam lagi. Biot adalah pernafasan dalam dan dangkal yang
disertai masa apnoe yang tidak teratur. Kusmaul adalah pernafasan inspirasi dan ekspirasi sama
panjangnya dan sama dalamnya sehingga keseluruhan pernafasan menjadi lambat dan dalam.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menilai frekuensi pernafasan, irama, kedalaman, dan tipe atau pola pernafasan
2. Untuk mengetahui sistem fungsi pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen
dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
INDIKASI
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Atur posisi pasien dapat dengan posisi tidur telentang
4. Hitung frekuensi dan irama pernafasan
5. Catat hasil
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Jumlah Pernafasan ……………………..
6. Cuci tangan
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
D. MENGHITUNG NADI
Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat. Nadi dihitung
selama 1 menit penuh. Adalah kebiasaan yang harus ditinggalkan bahwa menghitung nadi setengah
menit kali 2 atau seperempat kali 4. Tempat-tempat palpasi denyut nadi adala : arteri Radialis pada
pergelangan tangan, Arteri Brachialis pada siku bagian dalam, arteri femoralis, Arteri poplitea, Arteri
Dorsalis pedis, Arteri Carotis dan Arteri Temporalis.
Tiga komponen yang harus dilaporkan pada pemeriksaan nadi adalah : frekuensinya, teratur
tidaknya dan isinya. Frekuensi nadi adalah jumlah denyut nadi selama satu menit. Frekuensi nadi yang
normal untuk orang dewasa adalah 60-90 kali permenit. Pada anak-anak dan wanita frekuensi nadi
sedikit lebih cepat. Frekuensi nadi yang dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurang dari 60 kali
permenit.
TUJUAN
INDIKASI
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan kedua lengan di sisi tubuh dengan kedudukan volar
5. Tentukan letak arteri (denyutan nadi yang akan di hitung)
6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari II, III, dan IV. Tentukan frekuensinya,
jumlah denyut nadi per menit dan irama (teratur atau tidak)
7. Cuci tangan
8. Catat nadi
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Jumlah Pernafasan ……………………..
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
Berat badan dan tinggi badan merupakan faktor yang harus dilakukan dalam pengkajian untuk
mengetahui status gizi dari pasien. karena status gizi sangat mempengaruhi kondisi kesehatan dari
pasien tersebut.
TUJUAN
Mahasiswa mampu untuk menilai status gizi, menghitung Body Mass Index (BMI) dan Lean Body Weight
(LBW)
INDIKASI
PROSEDUR PELAKSANAAN
Perhitungan Body Mass Index (BMI) dan Lean Body Weight (LBW)
1
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM IV
Refleks adalah suatu aktifitas jaringan yang timbul tidak disadari, s3ebagai jawaban terhadap
perangsangan pada serabut-serabut saraf aferen. Lintasan refleks tidak melalui pusat kesadaran korteks
serebri. Unit dasar aktifitas saraf terpadu merupakan lengkung refleks yang terdiri dari suatu organ
indra, neuron aferen, satu sinaps atau lebih di dalam stasiun terpadu central atau ganglion simpatis,
suatu neuron eferen serta suatu efektor.
a) refleks monosinaptik. Merupakan lengkung refleks tersederhana dimana lengkung ini hanya
terdiri dari satu sinaps diantara serabut neuron aferen dan eferen sehingga refleks yang
ditimbulkan adalah refleks moosinaps. Contoh : sentakan kulit (knee jerk) dan sentakan otot
lainnya. Secara klinis ada suatu metode yang digunakan untuk menentukan kepekaan refleks
regang yakni dengan cara menimbulkan sentakan lutut dan sentakan otot lainnya.sentakan lutu
ini dapat ditimnbulkan dengan memukul pelan-pelan tendo patella dengan palu refleks (refleks
hammer). Pukulan ini akan meregangkan otot kuaadriceps danmemicu terjadinya refleks regang
dinamik dan refleks ini sebaliknya akanmenyebabkan tungkai bawah menyentak ke depan.
b) Refleks polinaptik. Yaitu lengkung refleks yang menempatkan suatu interneuron atau lebih
diantara neuron aferen dan neuron eferen. Jumlah sinaps di dalam lengkung refleks polisinaptik
bervariasi dari dua sampai beratus-ratus. Refleks penarikan diri adalah merupakan suatu refleks
polisinaps khas yang timbul dalam respon terhadap rangsangan berbahaya, dan biasanya nyeri
otot dan jaringan subkutis atau kutis.
TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami pengertian reflex, mengetahui macam-macam refleks pada manusia
dan memahami mekanisme terjadnya refleks
1. martil reflex
2. kapas
3. akuades
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRORSEDUR PELAKSANAAN
salah satu anggota kelompok ditunjuk sebagai naracoba. Catat data naracoba.
1. refleks lutut :
a. naracoba duduk bertumpang kaki (kaki kanan diatas) dan mengalihkan perhatiannya ke sekelilig.
b. penguji memukul ligamen patella kaki kanan naracoba (kaki yang bertumpang diatas) dengan
martil refleks.
Refleks tumit.
d. naracoba berdiri dengan kaki kiri dibengkokkan dan dilekakkan pada kursi. Naracoba
mengalihkan perhatiannya pada sekeliling.
e. penguji memukul tendo achilles kaki kiri naracoba (yang dibengkokkan) dengan martil refleks.
f. amati dan catat gerak refleks yang terjadi.
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Hasil Pemeriksaan ……………………..
2. Refleks biceps.
a. lengan kanan naracoba diliruskan secara pasif dan diletakkan diatas meja. Naracoba
mengalihkan perhatiannya ke sekeliling.
3. Refleks triceps.
a. lengan kiri naracoba dibengkokkan secara pasif. Naracoba mengalihkan perhatiannya ke
sekeliling.
b. penguji memukul tendo m. triceps brachii lengan tersebut dengnan martil refleks.
c. amati dan catat gerak refleks yang terjadi.
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Hasil Pemeriksaan ……………………..
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
4. Refleks mengejap
a. naracoba membuka kedua matanya dnegan mengarahkan pandangannya ke titik yang jauh.
b. penguji menyentuh permukaan kornea mata kanan naracoba dengan kapas yang telah dibasahi
dengan akuades.
PEMBAHASAN
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM V
TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan terhadap visus mata dan buta warna
PERALATAN dan PERLENGKAPAN :
1. Optotype snellen
2. Ishihara book
PROSEDUR PELAKSANAAN
I. PEMERIKSAAN VISUS
4. Apabila penderita tak dapat melihat gambar yang terdapat pada Optotype, maka kita
mempergunakan jari kita.
5. Penderita diminta untuk menghitung jari pemeriksa, pada jarak 1 m, 2 m, sampai dengan 6
m.
6. Dalam hal demikian maka visus dari penderita dinyatakan dalam per-60
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Hasil Pemeriksaan ……………………..
7. Apabila penderita tak dapat menghitung jari, maka dipergunakan lambaian tangan
pemeriksa pada jarak 1m sampai 6 m.
8. Dalam hal ini, maka visus penderita dinyatakan dalam per 300.
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Hasil Pemeriksaan ……………………..
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
9. Apabila lambaian tangan tak terlihat oleh penderita, maka kita periksa visusnya dengan
cahaya (sinar baterai).
10. Untuk ini maka visus dinyatakan dalam per tak terhingga.
Nama Mahasiswa …………………………………………….. NIM ………………………
Hasil Pemeriksaan ……………………..
Tidak semua orang dapat membedakan warna-warna yang ada. Untuk mengetahui adanya buta
warna ada beberapa cara :
Gambar Baik orang normal maupun orang buta warna mmbaca angka 12
nomor 1
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PEMBAHASAN
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM VI
Suatu cara pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar haemoglobin dalam darah dengan cara
menggunakan metoda Sahli
TUJUAN
INDIKASI
Juga dilaksanakan pada setiap ibu hamil 1 kali pada kunjungan awal dan 1 kali pada saat trimester III
yaitu pada umur kehamilan 28 minggu
1. Hb sahli
2. Pipet sahli
3. Pengaduk
4. Pipet reagen
5. Kapas kering
6. Kapas DTT
8. Aquades
9. Bengkok
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mahasiswa dibagi menjadi 3 orang per kelompok, 1 orang menjadi pasien, 1 orang menjadi
pemeriksa dan 1 orang menjadi penilai.
2. Mahasiswa Penilai memberikan tanda check ( ) pada kolom benar jika prosedur tersebut
dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa dengan
benar.
3. Nama Mahasiswa Pemeriksa ……………………………………..… NIM ………………
Prosedur Benar
1. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Pemeriksa mencuci tangan dan mengeringkannya dengan handuk
3. Menganjurkan klien untuk duduk tegak di kursi
4. Menjelaskan pada klien bahwa akan diambil sedikit darah dari ujung jari
5. Isilah tabung haemometer dengan Hcl 0,1 % sampai angka 2
6. Membebashamakan daerah yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol
7. Tusuk ujung jari dengan jarum yang steril, bersihkan darah yang pertama kali keluar
dengan kapas kering, tekan jari supaya darah lebih banyak keluar.Gunakan pipet
untuk menghisap darah sampai darah mencapai garis biru pada tabung (tube )
atau 20 mm.
8. Masukkan darah ke dalam tabung Sahli sampai semua darah keluar dari pipet
9. Aduk Hcl dengan darah samapi benar- benar tercampur
10. Masukkan aquadest tetes demi tetes ke dalam tabung Sahli , diaduk kembali
setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna standart
11. Lihat ujung paling atas dan baca angka diujung tersebut
12. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
13. Bereskan alat-alat
14. Pemeriksa mencuci tangan.
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM VII
TES KEHAMILAN
TUJUAN
Mahasiswa mampu menentukan adanya hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) di dalam urine
untuk tes kehamilan dengan memakai teknik imunologik.
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mahasiswa dibagi menjadi 2 orang per kelompok, 1 orang menjadi pemeriksa dan 1 orang
menjadi penilai.
2. Mahasiswa Penilai memberikan tanda check ( ) pada kolom benar jika prosedur tersebut
dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa dengan
benar.
Nama Mahasiswa Pemeriksa …………………………………………….. NIM …………………
Prosedur Dilakukan
1. letakkan semua reagensia di dalam satu kamar
2. kocok baik-baik antigennya beberapa detik
3. teteskan dengan pipet tetes setetes urine yang tersedia diatas lempeng obyek, pipet
jangan sampai menyentuh lempeng obyek.
6. kocok pelan-pelan tabung antigen teteskan 1 tetes pada campuran pada no. 5 pipet
jangan menyentuh campuran.
jika terjadi aglutinasi maka urine tidak mengandung HCG (tes kehamilan negatif)
jika tidak terjadi aglutinasi maka urine mengandung HCG (tes kehamilan positif).
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PEMBAHASAN
2
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
PRAKTIKUM VIII
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
TUJUAN
1. kaca obyek
2. darah
3. reagen anti A, B dan AB
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Letakkan satu tetes reagen anti A disebelah kiri dan satu tetes reagen anti B disebelah kanan.
2. Teteskan sedikit darah pada kedua reagen tersebut dan dicampur dengan ujung lidi
3. Perhatikan adanya aglutinasi
4. Hasil difoto dan dilampirkan dalam laporan
Penafsiran hasil :
+ - A
- + B
+ + AB
PEMBAHASAN
3
Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia
Referensi
Ganong, W.F., Review Of Medical Physiologi, 14 th Ed, Appleton & Lange, San Fransisco
Guyton, Arthur C., Texbook Of Medical Physiologi, 7th Ed, Saunders Co.
Tortora, G.J., Derrickson, B.H., 2009, Principles of Anatomy and Physiology, 12 th edition, Bergen,
Wiley