p
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN
SOLID
Oleh :
Team Teknologi Sediaan Solid
NAMA PRAKTIKAN/NIM
...........................................................
.................
LABORATORIUM FARMASETIKA
PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2019
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
karuniaNya maka Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Solid dapat disusun sesuai
dengan yang diharapkan. Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Solid disusun sebagai
pedoman bagi mahasiswa D3 semester IV Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang yang
mengambil mata kuliah Praktikum Teknologi Sediaan Solid.
Dalam Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Solid ini disajikan teori tentang
CPOB, kapsul dan tablet. Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Solid ini semoga
bermanfaat bagi para mahasiswa D3 Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang dan semua
pihak yang berminat mempelajari Praktikum Teknologi Sediaan Solid.
Penyusun
Dominus Mbunga,S.Farm,Apt,M.Si
Ivonne Y. Laning,S.Farm.,Apt
Mengetahui
Kaprodi Farmasi Koordinator Praktikum
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
ASISTENSI UMUM............................................................................................... 5
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
STUDI PUSTAKA................................................................................................ 15
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
LABEL................................................................................................................. 16
KEGIATAN PRAKTIKUM 4 & 5
HITUNGAN KAPSUL & TABLET........................................................................ 20
KEGIATAN PRAKTIKUM 6 & 7
CPOB................................................................................................................... 23
KEGIATAN PRAKTIKUM 9, 10, 11 & 12
PREFORMULASI & FORMULASI KAPSUL & TABLET.................................... 47
KEGIATAN PRAKTIKUM 13
EVALUASI GRANUL........................................................................................... 62
KEGIATAN PRAKTIKUM 14
EVALUASI KAPSUL............................................................................................ 65
KEGIATAN PRAKTIKUM 15
EVALUASI TABLET............................................................................................ 67
Modul ini akan menuntun anda untuk melakukan praktikum Teknologi Sediaan Solid.
Pada teknologi Sediaan Solid akan dipraktikkan dua jenis sediaan yaitu Kapsul dan tablet.
Kapsul menurut FI Ed IV (1995) adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat
juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Tablet adalah sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (FI IV, Hal 4).
Modul ini akan menuntun anda untuk mengikuti Praktikum Teknologi Sediaan Solid,
yang berisi :
1. Mahasiswa mampu memahami bahan aktif serta eksipein yang dgunakan dalam
sediaan solid
2. Mahasiswa mampu menganalisis hitungan Farmasi Sediaan Solid (Kapsul dan tablet)
3. Mahasiswa mampu menerapkan CPOB sediaan solid
4. Mahasiswa mampu mempraktekkan preformulasi sediaan solid
5. Mahasiswa mampu mempraktekkan formulasi sediaan solid
6. Mahasiswa mampu mempraktekkan evaluasi mutu sediaan solid
A. TATA TERTIB
1. Praktikan harus hadir paling lambat 15 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai.
2. Praktikan yang terlambat datang setelah absen hanya diperkenankan mengikuti
praktikum setelah mendapat izin dari dosen pembimbing
3. Praktikan yang berhalangan hadir pada saat kegiatan praktikum diwajibkan
memberikan informasi terlebih dahulu kepada dosen (sakit: surat keterangan
dokter; ijin : Mahasiswa yang berhalangan hadir pada saat kegiatan parktikum atau
pada saat ujian diwajibkan memberikan informasi terlebih dahulu kepada dosen
(sakit: surat keterangan dokter; ijin : melaporkan pada kajur)
4. Praktikan wajib menggunakan jas praktikum/lab, masker, sarung tangan, penutup
kepala dan sepatu tertutup
NO NAMA DOSEN
1 Yorida F. Maakh, S.Si.,Apt.,M.Sc
2 Maria I.M.Indrawati,S.Pd.,M.Sc
3 Muhamad S. Pua Upa,S.Farm,Apt,M.Si
4 Emanuel G.A. Rahmat,S.Farm.,Apt
5 Dominus Mbunga,S.Farm,Apt,M.Si
6 Ivonne Y. Laning,S.Farm.,Apt
D. PENILAIAN
Unsur Penilaian Persentase (%)
Harian 30%
Jurnal/Laporan 15 %
Pre/post test 10 %
Diskusi 10 %
Ketrampilan 40 %
Hasil 25 %
UTS 30%
E. PEMBAGIAN KELOMPOK
PEMBAGIAN KELOMPOK PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
TK II REGULER A TAHUN AJARAN 2019/2020
NO KELOMPOK I KELOMPOK II
1 Anastasia Uran Anggi Puspa Lestari
2 Dalena Chyntia Dael Ewaltrudis T Heli
3 Fina Sintia Manulede Juvelon E. Sonlay
4 Febi Nurlince Tanehe Julia Angelica Tallo
5 Kristina Noo Jaklin Korfalia Nifu
6 Kurniati Deran Sonda Karola Victoria Novita Lake
7 Marta Lelu Lewar Maria Yosefina Ursula Bataona
8 Mateus Sabu Milensiano Aryandi Kofi
9 Marlina S. Tonmo Rina Maria Mowata
10 Tarisha W.A Bahagia Stefanie Inesarias N Sabalele
NO KELOMPOK I KELOMPOK II
1 Ainun Fajriyati Jafar Alfa F.D. L Tenggo
2 Cornelia A Putri Ari Dewi Saekoko
3 Coterlino Carli Lim Dorkas Hoke Liba
4 Georgia L.S.P Nahak Irwan J Bilistolen
5 Gracelda Lidya Ghunda Lero Lely Krisna Boymau
6 Maria Marselina Dominika Kellen Maria Anastasia Pada
7 Maria P.L Sanga Maria Yunita Helci
8 Priska E Ratu Tende Priska Mirna Leoanak
9 Reati R. Lawa Susana N.Surat Ruing
10 Ronaldi Melkianus Fredi Kote
NO KELOMPOK I KELOMPOK II
1 Adetya Pristiningrum Alfani E Mooy
2 Desy E. Talenalain
Dertiwi Puay Zacharias
3 F. J Nurhayati Fiki Elsafera Keo
4 Firgilia J. Seong Gulielmus Geri Kelen
5 G ratiana M J Namin Helene Lenia Jawan
6 Jelita Filomena Sarmento Kristina D Funan
7 Marchelina S.B Rea Ludmila E. Dangku
8 Maria G. G Duli Maria Ndena
9 Muhammad D.Saleh Viktorius N Pati
10 Nindya Sampelimbong Yeventia A. Uskenat
P’TE-
KEGIATAN
MUA TANGGAL
PRAKTIKUM
N
A: Selasa, 25-3-20 Yorida
Asistensi Umum
1 B: Jumat, 28-3-20 Muhamad S. Pua Upa
C: Kamis,27-3-20
2 A: Selasa, Kapsul Granul
Cari Formula : Study
B: Jumat, Kel I : Yorida
literatur
C: Kamis, Kel II : Maria I.M.Indawati/
3 A: Selasa, Label Muhamad S. Pua Upa
B: Jumat, Kel III : Dominus
C: Kamis, Kel IV : Emanuel
P’TM
TANGGAL KEGIATAN
UAN
8 A: Selasa, UTS Kel I : Yorida
B: Jumat, Kel II : Maria I.M.Indawati/
C: Kamis, Muhamad S. Pua Upa
Kel III : Dominus
Kel IV : Emanuel
9 A: Selasa, Preformulasi sediaan Kapsul Granul
B: Jumat, Kapsul (Granul Basah) Kel I : Yorida
C: Kamis, Kel II : Maria I.M.Indawati /
10 A: Selasa, Preformulasi Tablet Muhamad S. Pua Upa
B: Jumat, Granulasi Basah Kel III : Dominus
C: Kamis, Preformulasi Tablet Kel IV : Emanuel
kempa langsung
11 A: Selasa,
Formulasi Sediaan Tablet Granulasi Basah
B: Jumat,
kapsul Kel I : Emanuel
C: Kamis,
12 A: Selasa, Formulasi Tablet Kel II : Yorida
B: Jumat, Granulasi Basah Kel III : Maria I.M.Indawati/
C: Kamis, Formulasi Tablet Muhamad S. Pua Upa
kempa langsung Kel IV : Dominus
13 A: Selasa, Evaluasi Granul Kapsul
B: Jumat, Evaluasi Granul Tablet Tablet cetak langsung
C: Kamis, Kel I : Dominus
14 A: Selasa, Evaluasi Kapsul Kel II : Emanuel
B: Jumat, Kel III : Yorida
C: Kamis, Kel IV : Maria I.M.Indawati/
15 A: Selasa, Evaluasi Tablet Granul Muhamad S. Pua Upa
B: Jumat, Basah
C: Kamis, Evaluasi Tablet cetak
Langsung
INHAL
16 A: Selasa, UAS Kel I : Maria I.M.Indawati/
B: Jumat, Muhamad S. Pua Upa
C: Kamis, Kel I : Dominus
Kel III : Emanuel
Kel VI : Yorida
H. FORMAT LAPORAN
Bab I Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum
B. Tinjauan Pustaka
Bab II ISI : IKUTI JURNAL
A. Preformulasi
1. Rancangan Formula
2. Data Praformulasi (Spesifikasi Bahan Awal)
3. Identifikasi Organoleptis
4. Identifikasi Kualitatif
B. Permasalahan dan Penyelesaian
C. Formulasi
1. Master Formula
2. Penimbangan
3. Dosis
4. Persiapan Alat dan Bahan
5. Cara Kerja
D. Pengemasan
1. Wadah Sekunder
2. Brosur
3. Etiket
Catatan :
a. Penulisan Judul menggunakan huruf capital dan di bold
b. Penulisan Sub Judul setiap huruf pada awal kalimat menggunakan huruf
capital serta di bold.
c. Penulisan Anak Sub Judul awal kalimat saja yang menggunakan huruf
kapital.
d. Jarak antara Bab dan Judul adalah spasi 1
e. Jarak antara Judul dan Sub Judul Spasi 3
f. Jarak antara Sub Judul dengan anak sub judul spasi 2
g. Tabel spasi 1
h. Huruf Times New Roman, font 12, Spasi, margin 3-3-2-2)
i. Kertas HVS A4
j. Cover : Kls A : Biru, Kls: B Hijau, Kelas C; Kuning
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
(Besar Huruf 16, Bold)
7 cm
Diameter 5 cm
Oleh :
(Besar Huruf 12, Bold)
TINGKAT ….. REGULER ….. KELOMPOK …..
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
(Besar Huruf 16, Bold )
Oleh :
(Besar Huruf 12, Bold)
Nama Mahasiswa (NIM)
Kupang, ...........................
Koordinator Praktikum Pembimbing Praktikum
1. Nama
NIP
2. Nama
NIP
Nama 3. Nama
NIP NIP
4. Nama
NIP
Daftar pustaka merupakan daftar dari buku-buku atau ferensi yang dipakai untuk
menyusun laporan magang. Buku yang dicantumkan harus ada hubungan secara langsung
dengan laporan magang, misal diambil beberapa paragraf. Tetapi bila tidak ada beberapa
bagian yang dimasukkan dalam laporan maka referensi tersebut tidak perlu dimasukkan
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka disusun kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Daftar
pustaka dapat diambil dari buku, majalah,internet,dll. Tata cara penulisan daftar pustaka
mengikuti gaya Harvard (Harvard style) adalah sebagai berikut:
Pada Praktikum ini adalah mencari Literatur tentang Formula Kapsul granul, Tablet granulasi
basah dan tablet kempa langsung.
A. Kapsul Granulasi Basah
Persyaratan
NO Formula + Pustaka Keterangan
Konsentrasi + Pustaka
1
2
3
4
5
Pada praktikum ini praktikan akan dipandu untuk membuat Label yang akan digunakan
selama proses preformulasi, formulasi dan evaluasi sediaan solid Kapsul dan tablet.
Pada praktikum ini, Praktikan akan dipandu untuk melakukan perhitungan sediaan
Kapsul dan Tablet
C. Kempa Langsung
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan dosisnya kecil.
Formulasi KL dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang tidak mempunyai sifat aliran
(seperti talk, mg stearat, dan zat aktif). Jumlah maksimal dari fine adalah 30%.
Umumnya dosis zat aktif yang digunakan adalah dibawah 50% agar keseragaman
kandungan produk akhir bagus. Jika terlalu besar sebaiknya disluging. Syarat-syarat zat
Contoh :
Formula : Zat A 25 g
Pengisi q.s 217,5 g
Mg stearat (1%) 2,5 g
Talk (2%) 5 g
250 g
Pada praktikum ini, Mahasisa akan dipandu untuk melakukan pembuatan Protap CPOB.
Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPOB, adalah cara
pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai
dengan persyaratan dan tujuan penggunaan
Tugas:
Pada modul praktikum ini, Praktikan akan dipandu untuk dapat membuat kapsul.
Modul ini mempelajari Praformulasi untuk merancang formulasi sediaan solid dan menguji
hasil sediaan yang dibuat sesuai persyaratan. Kapsul digunakan karena kepraktisannya
untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen obat. Obat yang memiliki rasa tidak enak
seperti pahit, anyir, manis, dan bau dapat ditutupi jika dibuat dalam bentuk kapsul. Selain itu
cangkang kapsul juga berfungsi untuk menjaga bahan aktif dari pengaruh lingkungan
sehingga bisa menjaga stabilitasnya. Cangkang kapsul dapat mewadahi berbagai bentuk
obat mulai dari serbuk, granula, cair, dan semi padat.
I. KAPSUL
Kapsul menurut FI Ed IV (1995) adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Kelebihan kapsul adalah keindahan, kemudahan pemakaian dan kemudahan dibawa,
kapsul telah menjadi bentuk takaran obat yang popular karena memberikan penyalutan obat
yang halus, licin, mudah ditelan dan tidak memiliki rasa, terutama menguntungkan untuk
obat-obat yang mempunyai rasa dan bau yang tidak enak. Kapsul secara ekonomis
diproduksi dalam jumlah besar dengan aneka warna, dan biasanya memudahkan penyiapan
obat didalamnya, karena hanya sedikit bahan pengisi dan tekanan yang diperlukan untuk
pemampatan bahan, seperti pada tablet (Lachman, dkk., 1994).
Diplastisisasi (gliserol,
Cangkang Tidak diplastisisasi
propilen, glikol, sorbitol)
Traditional friction-fit,
Penutupan mechanical interlock, liquid Kedap suara
liquid sealing
Ukuran dan
Terbatas Banyak
bentuk
Teknologi
Solida Likuida
formulasi
Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor
paling besar (000), kecuali ukuran cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran (00) adalah
ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien ( Ditjen POM, 1995).
Pemilihan dari ukuran paling baik ketika formulasi dikembangkan, karena jumlah
bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas kapsul yang dipilih.
Apabila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi untuk menambah jumlah
serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah pengembangan dan persiapan
formulasi. sebagaimana telah diketahui untuk obat-obat dengan dosis besar, jumlah obat
dalam kapsul mungkin tidak perlu sama dengan obat dosis obat tersebut sepenuhnya.
Kapsul lebih kecil mungkin dibutuhkan dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan
dipakai oleh pasien yang sangat muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih
dari satu kapsul untuk memberikan dosis dari obat. kejadian dimana diperlukan kekhususan
untuk kapsul kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat berdasarkan
atas ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien, ukuran kapsul
ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah oleh karena ukuran kapsul.
Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh campuran obat dan
1 1
seperti barang yang tingginya − dari tinggi bagian badan kapsul.
4 3
d. Bagian badan kapsul yang kosong dipegang antara jempol dan telunjuk tangan
lalu dipukul-pukulkan/ditekan-tekankan (punch) secara vertical kepada serbuk
dengan bentuk padatan tadi sehingga terisi penuh (penekanan dengan gaya dan
tenaga yang sama)
e. Setelah kapsul ditutup, Kapsul dibersihkan satu per satu dengan kain kassa atau
potongan kain kecil
f. Kapsul ditimbang untuk mengetahui keseragaman dan ketelitian pengisian
B. TABLET
1. Metode Pembuatan Tablet
Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah,
granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini
biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat
tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain
sebagainya.
A. Granulasi Basah,
yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang
lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat
sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya
B. Data Preformulasi
1. Bahan Aktif
Kriteria Uraian Pustaka
Sinonim
Struktur kimia
Rumus molekul
Berat molekul
Kemurnian
Pemerian
Kelarutan
Identifikasi
Khasiat
Stabilitas
Inkompabilitas
Farmakokinetik
Dosis
C. Identifikasi Organoleptis
Organoleptis berdasarkan
Nama Bahan Kriteria Pustaka
literatur
Bahan Aktif Bentuk
Bau
Rasa
Warna
Bahan Bentuk
Tambahan Bau
Rasa
Warna
D. Identifikasi Kualitatif
V. FORMULASI
A. Master Formula
Diproduks Tanggal Tangal Dibuat Oleh Di periksa Oleh
i Oleh Formula Produksi
19 Yorida F.
PT. Farmasi 11 Februari
Februari Farma Sari Maakh,S.Si.,
Poltekkes 2019
2019 Apt.,M.Sc
Kode Bahan Nama Kegunaan Per tablet Per bets
Bahan
PM 01 Parasetamol Analgetik, 0, 5 g 500 g
antipitetik
B. Penimbangan
Nama bahan Jumlah yang ditimbang Jumlah batch yang
(1 dosis) dibuat
1
2
dst
C. Dosis
D. Persiapan Alat, Bahan dan Wadah
No Nama alat Jumlah
1
2
Ds
t
E. PROSEDUR PEMBUATAN
KELAS PROSEDUR
Ruang penimbangan
Ruang Pencampuran
Ruang Penutupan/cetak
Ruang Evaluasi
VI. PENGEMASAN
A. Wadah Sekunder
B. Brosur
C. Etiket
Pada kegiatan praktikum ini, praktikan akan melakukan evaluasi sediaan kapsul yang telah
dibuat sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi :
A. Uji homogenitas campuran
1. Tujuan : memastikan bahwa zat aktif terditribusi merata dalam campuran.
2. Prinsip : menetapkan kadar zat aktif cara sampling pada beberapa titik (atas, tengah,
bawah) dalam pencampuran.
3. Hasil penafsiran : Campuran dinyakan homogen jika Warna terdistribusi merata,
dalam campuran kadar zat aktif pada beberapa titik sama.
B. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-
ukuran granul). Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak
dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun
pengayak dengan mesh yang makin kecil.
1. Timbang 100 g granul
2. Letakkan granul pada pengayak paling atas
3. Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada getaran
4. Timbang granul yang tertahan pada tiap-tiap pengayak
5. Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul.
Diharapkan ukuran granul tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat
aliran granul. Jika ukuran granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran
granul mengikuti kurva distribusi normal
C. Bobot Jenis
1. Bobot jenis sejati
Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman
β
P
---------------r--------------
tg β = h/r
7. Kandungan Lembab
a. Tujuan : mengambil kandungan lembab granul sehingga dapat mengantisipasi
yang terjadi selama proses pengempaan tablet, terutama kandungan lembab yaitu
menjadi penyebabnya.
b. Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat
seperti Moisture Balance
% KB = W1/W x 100 % % KB = Kandungan bobot
% KL = Wa/W1 x 100 % % KL = Kandungan lembab
Wa = W – W1 W = bobot mula-mula
W1 = bobot setelah pengeringan
Atau ditentukan dengan menimbang granul pada keadaan basah dan setelah
dikeringkan. Kandungan lembab/ kadar air dinyatakan sebagai MC ( Moisture
Content) atau LOD ( Lost On Drying). Lihat FI Ed III tentang Susut Pengeringan.
% MC = Bobot granul basah ( A) – Bobot granul kering (B) X 100%
Bobot granul kering (B)
% LOD = Bobot Granul basah (A) – Bobot Granul Kering (B) X 100%
Bobot Granul Basah (A)
Hasil Praktikum
Nama Nama
NIP NIM tanda tangan
KEGIATAN PRAKTIKUM 14
EVALUASI KAPSUL
Pada praktikum ini, praktikum akan dipandu untuk membuat evaluasi sediaan kapsul.
Kapsul harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan penimbangan 10 kapsul sekaligus (A) secara
saksama dan ditimbang lagi satu persatu isi tiap kapsul (B). Kemudian timbang seluruh
cangkang kosong dari 20 kapsul tersebut (C). Lalu dihitung bobot isi kapsul (D) (D =A-C)
dan bobot rata-rata tiap isi kapsul (E) (E= D/20). Perbedaan bobot isi tiap kapsul (F) (F =
B-E) terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul, (F/E %). Hitung Nilai penerimaan (BACA FI
V Hal 1526-1527)
2. Keseragaman Kandungan
Ambil tidak kurang dari 30 satuan dan lakukan seperti berikut untuk sediaan padat
tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai.
Hitung Nilai penerimaan (Baca FI V Hal 1526-1527)
3. Waktu hancur, yaitu tidak boleh lebih dari 15 menit
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan
atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Waktu hancur setiap tablet atau kapsul dicatat
dan memenuhi persyaratan spesifikasi waktu
Cara kerja dengan alat uji waktu hancur adalah sebagai berikut:
a. Masukkan 6 kapsul ke dalam keranjang
b. Keranjang diturun-naikkan secara teratur sebanyak 30 kali tiap menit
c. Kapsul dinyatakan hancur jika tidak ada bagian kapsul yang tertinggal di atas kasa
d. Jika ada 1 atau 2 yang tidak hancur, ulangii dengan 12 tablet lain : Tidak kurang dari
16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna
4. Waktu Larut
HASIL PRAKTIKUM
A. Keseragaman Bobot
Nama Nama
NIP NIM tanda tangan
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah jika dalam proses
pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah atau terbelah, maka tablet tersebut tidak
diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang
hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak dua kali. Selanjutnya
tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan. (USP & NF 1994)
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37º ±
0,5º, dan angkat termometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat,
hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan
alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Dalam
interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan
pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dari
keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah.
Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan
pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan.
Tabel Penerimaan
HASIL PRAKTIKUM
No Jenis Alat Bahan Prinsip Jumlah Hasil Syarat
Evaluasi Evaluasi Sampel Pengamatan (cantumkan
pustaka)
1
2
3
4
5
Menyetujui, Kupang, …………20….
Dosen Pembimbing Kelompok…….,