Anda di halaman 1dari 42

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

BIOLOGI HASIL
PERTANIAN

Disusun Oleh
Dr. Aswita Emmawati, M. Si.
Marwati S.TP., M.P.
Maghfirotin Marta Banin, S. Pi.,
M. Sc.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM..............................................................................iv
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM.......................................v
GOOD LABORATORY PRACTICE.....................................................................1
ACARA 1 MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL.........................................3
A. Pendahuluan.................................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................4
C. Cara Kerja....................................................................................................4

ACARA 2 DIFUSI DAN OSMOSIS.....................................................................15


A. Pendahuluan...............................................................................................16
B. Tujuan........................................................................................................17
C. Pengamatan Difusi.....................................................................................17
D. Pengamatan Osmosis.................................................................................19

ACARA 3 FOTOSINTESIS..................................................................................21
A. Pendahuluan...............................................................................................22
B. Tujuan........................................................................................................22
C. Alat dan Bahan...........................................................................................23
D. Cara Kerja..................................................................................................23

ACARA 4 KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP...................................25


A. Pendahuluan...............................................................................................26
B. Tujuan........................................................................................................26
C. Pengamatan Pada Daun..............................................................................27
D. Pengamatan Pada Manusia.........................................................................29

ACARA 5 POPULASI...........................................................................................31
A. Pendahuluan...............................................................................................32
B. Tujuan........................................................................................................33
C. Alat dan Bahan...........................................................................................33
D. Cara Kerja..................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA UNMUL ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan anugerah dan karuniaNya sehingga Buku Panduan Praktikum
Biologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Mulawarman dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Buku panduan praktikum ini merupakan arahan untuk penyelenggaraan


praktikum secara daring pada mata kuliah Biologi Hasil Pertanian di Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian. Buku panduan praktikum mata kuliah Biologi Hasil
pertanian ini berisi tentang dasar teori, tujuan praktikum, bahan dan alat – alat
yang dibutuhkan dalam praktikum serta prosedur kerja dalam praktikum.
Penyusunan buku panduan praktikum ini bertujuan untuk mempermudah
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum mandiri yang beradaptasi dengan
kondisi pandemi covid- 19, semoga buku panduan praktikum ini dapat membantu
memperlancar kegiatan praktikum mahasiswa.

Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Buku Panduan Praktikum


Biologi Hasil Pertanian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan buku
panduan praktikum ini di masa yang akan datang. Selanjutnya diucapkan terima
kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan hingga
selesainya buku panduan. Semoga bermanfaat.

Samarinda, 20 Oktober 2021

Penulis

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA i


TATA TERTIB PRAKTIKUM
BIOLOGI HASIL PERTANIAN

1. Peserta praktikum (praktikan) Biologi Hasil Pertanian adalah mereka yang


telah terdaftar di Mata Kuliah Biologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi
Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman
2. Praktikan wajib hadir dalam setiap pertemuan sosialisasi, asistensi dan
praktikum secara daring
3. Praktikan wajib mengikuti semua kegiatan praktikum mulai dari kegiatan
pre test, praktikum mandiri, pelaporan hingga post test/evaluasi
4. Praktikan wajib mempelajari modul dan video sebelum pelaksanaan
praktikum mandiri
5. Praktikan wajib mengisi absensi kegiatan praktikum secara online pada
form yang telah disediakan
6. Praktikan wajib mengenakan pakaian yang sopan dan rapi meskipun
pelaksanaan praktikum secara daring/mandiri
7. Praktikan wajib mengumpulkan laporan kegiatan praktikum sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
8. Bila praktikan tidak dapat melaksanakan praktikum sesuai jadwal yang
telah ditentukan maka praktikan diwajibkan membuat surat izin atau
menyerahkan surat keterangan dokter bila mahasiswa tidak dapat
mengikuti praktikum karena sakit.
9. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA i


PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. Laporan dibuat per kelompok dan diserahkan pada waktu yang telah ditentukan
2. Laporan Praktikum Biologi Hasil Pertanian terdiri dari laporan tertulis dan
laporan dalam bentuk video
3. Laporan menggunakan kertas HVS A4 dengan jarak atas, bawah dan sebelah
kanan 3 cm sedangkan sebelah kiri 4 cm dan dalam bentuk pdf.
4. Format pada sampul laporan seperti dibawah ini:

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI HASIL
PERTANIAN “ACARA”

Logo Unmul

Nama
NIM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN 2021

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA v


5. Materi pokok laporan terdiri dari :

a. TUJUAN PERCOBAAN (Hal yang ingin dicapai/atau dihasilkan dari


praktikum)
b. METODE PRAKTIKUM (Waktu dan Tempat; Alat dan Bahan; Metode)
c. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN (Memaparkan hasil
praktikum/data praktikum sesuai dengan laporan sementara kemudian
dilakukan analisis data dan dilakukan pembahasan yang dikaitkan antara
data yang didapat dengan dasar teori/pustaka yang ada)
d. KESIMPULAN (Pada kesimpulan memaparkan ringkasan hasil praktikum
yang dikaitan dengan tujuan praktikum. Pada saran disampaikan hal-hal
yang perlu dilakukan kedepan agar praktikum lebih baik atau
menyarankan hasil praktikum untuk digunakan jika melakukan hal yang
sama)
e. DAFTAR PUSTAKA (Penulisan sesuai dengan skripsi/penulisan ilmiah
dan minimal 2 daftar pustaka pada setiap acara)

6. Laporan praktikum yang berupa Video kegiatan berisi tentang semua kegiatan
yang dilaksanakan saat praktikum antara lain:
 Perkenalan diri praktikan
 Persiapan alat dan bahan praktikum
 Pelaksanaan prosedur praktikum
 Hasil dan Pembahasan
 Kesimpulan

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA v


GOOD LABORATORY PRACTICE
(Prosedur Penggunaan Laboratorium Mikrobiologi)

1. Setiap orang yang akan masuk ke laboratorium, sebelumnya harus mendapat


izin dari petugas laboratorium dan mengisi daftar hadir/buku pengguna lab.
2. Petugas laboratorium harus memberikan induksi keselamatan terlebih dahulu
kepada orang-orang yang baru masuk ke dalam laboratorium.
3. Gunakan jas laboratorium setiap akan memulai bekerja di laboratorium (untuk
dosen, laboran, dan praktikan)
4. Gunakan alat pelindung diri (APD), seperti : kacamata keselamatan/googles,
sepatu tertutup, sarung tangan/gloves, pelindung telinga (jika bekerja dalam
kebisingan), pelindung wajah, rambut diikat. Serta dilarang memakai sandal
dan sepatu sandal.
5. Mencuci tangan dengan sabun desinfektan sebelum menggunakan sarung
tangan (ketika memasuki laboratorium) dan setelah melepaskan sarung tangan
(ketika ingin meninggalkan laboratorium)
6. Sanitasi area kerja sebelum dan sesudah pengujian menggunakan alkohol
70%. Peralatan laboratorium dan permukaan kerja harus disanitasi secara
rutin, terutama setelah terjadi tumpahan, cipratan maupun kontaminasi
lainnya.
7. Pengguna Laboratorium (Dosen, Mahasiswa, Laboran, Peneliti) dilarang
Makan dan Minum di seluruh ruangan laboratorium. Bila perlu dilakukan
kegiatan makan dan minum di laboratorium dalam rangka praktikum atau
penelitian, maka harus dilakukan di bawah pengawasan oleh dosen yang
bersangkutan dan dilakukan di area yang ditetapkan.
8. Dilarang memakai kosmetik/berdandan, merokok, menggunakan kontak lensa
(terutama saat dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar),
menggunakan perhiasan.
9. Dilarang berlari-larian dan bercanda di dalam laboratorium.
10. Bekerja dengan bahan kimia karsinogenik, toksik, dan embriotoksin,
cryogenic, herbisida/pestisida, peroxide, bahan kimia yang sensitive terhadap
bahan organic dan goncangan, sianida, asam fluoride dan tabung gas harus
selalu mengacu pada MSDS (Material Safety Data Sheet)

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


11. Jangan memipet larutan dengan menggunakan mulut, gunakanlah alat pipet
mekanis secara hati-hati
12. Ikuti semua prosedur penggunaan alat dan jangan gunakan peralatan atau
instrument apapun tanpa adanya pengawasan dari dosen dan laboran, saat
menggunakan peralatan apapun di laboratorium.
13. Matikan semua peralatan listrik bila tidak digunakan
14. Semua peralatan yang harus ditinggalkan menyala semalaman harus diberi
label serta dituliskan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi (diletakkan
di sekitar alat dan dipintu masuk laboratorium)
15. Pengguna laboratorium harus melakukan “house keeping” yang baik, yaitu :
a. Menjaga kebersihan lantai dan jaga agar tetap kering
b. Jaga kebersihan dan kerapian meja laboratorium : bahan kimia dan
peralatan yang tidak digunakan jangan disimpan di atas meja lab.
c. Bersihkan tempat kerja dan peralatan setelah digunakan.
d. Amatilah semua tanda-tanda keselamatan setiap saat.
e. Bila meninggalkan laboratorium, matikan semua peralatan yang telah
digunakan.
16. Cucilah kulit dengan air mengalir bila terkontaminasi oleh asam atau basa
(jika perlu mintalah pertolongan dokter)
17. Mata yang terkena bahan kimia harus dibilas dengan air mengalir selama 15
menit dan perlu dicari pertolongan dokter secepatnya.
18. Segala tumpahan harus dilaporkan pada dosen dan laboran serta ditangani
secepatnya. Material harus segera dibersihkan dan disediakan tempat
pembuangan untuk gelas dan material.
19. Cucilah tangan dan bukalah jas lab setelah menyelesaikan pekerjaan di
laboratorium (dosen, laboran, praktikan) sebelum meninggalkan laboratorium.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


MODUL PRAKTIKUM

B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL
ACARA I
MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

A. PENDAHULUAN
Mata manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan pengamatan
terhadap objek yang berukuran unit/mikron, untuk itu sangat diperlukan alat
bantu. Salah satu alat bantu yang biasa digunakan dalam proses pengamatan
tersebut adalah mikroskop. Kata Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu
micros (kecil) dan scopein (melihat). Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada
Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui lensa
yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana
itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai
makhluk kecil lainnya (Schatzki., 2014). Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz
dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda
yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek
(Mahartini, 2018). Chaeri et al. (2008), menjelaskan bahwa ada beberapa jenis
mikroskop yang telah dikenal yaitu:

1. Mikroskop cahaya, bayangan objek bersifat dua dimensi


2. Mikroskop stereo, bayangan objek bersifat tiga dimensi
3. Mikroskop elektron, mikroskop canggih untuk pengamatan ultrastruktur.

Mikroskop yang umum digunakan adalah mikroskop cahaya baik cahaya


yang berasal dari sinar matahari atau lampu listrik yang ditempatkan pada badan
mikroskop tersebut sebagai sumber cahaya. Jenis ini tergolong sederhana dengan
lensa okuler/lensa pengamat tunggal (mikroskop monokuler) maupun yang
memiliki lensa okuler ganda (mikroskop binokuler) (Chaeri et al., 2008).
Mahartini (2018), menjelaskan bahwa secara umum mikroskop cahaya memiliki
bagian- bagian sebagai berikut:

• Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 4


• Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek
(preparat), dan sumber cahaya.

Bagian-bagian mikroskop disebutkan pada gambar dibawah ini, yaitu :

Bagian-bgain Mikroskop Binokuler


1. Lensa okuler
2. Revolver
3. Lensa Objektif
4. Penjepit obyek glass
5. Meja preparat
6. Pengatur diafragma
7. Sumber cahaya
8. Kaki atau dasar mikroskop
9. Pengatur intensitas cahaya
10. Knob switch on/off
11. Penggeser obyek glass (x-axis)
12. Penggeser obyek glass (y-axis)
13. Pengatur halus
14. Pengatur kasar
15. Lengan mikroskop
B. TUJUAN 16. Knob tabung pengamatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
2. Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop virtual untuk mengamati
spesimen

C. ALAT DAN BAHAN


1. Smartphone

D. CARA KERJA
 Pengenalan Mikroskop
1. Masuk kedalam website http://www.ncbionetwork.org/iet/microscope/

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 5


2. Pilih “Guide” yang berisi pendahuluan, gambaran umum, lensa obyektif,
immersion oil lens, perawatan mikroskop dan terminologi. Klik pada
bagian “Next Chapter” untuk membaca seluruh bagian dari Guide. Setelah
selesai membaca selanjutnya klik “close” untuk kembali ke menu utama.

3. Kemudian klik “Learn” untuk mempelajari setiap bagian dari mikroskop


dengan cara klik setiap tanda (?) hingga keluar tanda (√) dan informasi
dikotak bawah.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 6


4. Setelah semua tanda (?) berubah menjadi (√), kemudian klik “next”
sehingga muncul berbagai jenis lensa. Untuk mempelajari bagian-bagian
pada lensa klik tanda (?) berubah menjadi (√).

5. Setelah semua bagian dari lensa dipelajari dengan ditandai dengan tanda
(√) yang telah berwarna hijau. Selanjutnya klik “next” untuk mempelajari
perbedaan penggunaan lensa 100x yang tidak dan ditambahkan immersion
oil. Klik “DRY SLIDE” dan “OILED SLIDE” pada image with untuk
mengetahui perbedaan hasil pengamatan.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 7


6. Kemudian klik “next” untuk mengetahui perbesaran total dalam
mikroskop. Pilih kombinasi yang berbeda pada lensa mata dan lensa
objektif untuk melihat total perbesaran.

7. Kemudian klik “next” untu kembali ke menu utama.


8. Screenshot setiap bagian pada mikroskop dan catat fungsinya
9. Catat dan masukkan kedalam tabel pengamatan

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 8


 Tabel Bagian-Bagian Mikroskop

No Bagian Mikroskop Fungsi Gambar

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 9


 Pengamatan Sel
1. Untuk melakukan pengamatan pada sel, klik “explore” pada menu

2. Akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, selanjutnya klik pada
bagian tanda (?) untuk memilih slide yang ingin kita amati.

3. Setelah meng klik tadan (?) akan muncul berbagai pilihan katalog slide.
Pilih salah satu dari jenis slide yang ingin kita amati. Contohnya klik pada
“plant slide”, sehingga muncul tiga jenis slide yang dapat kita amati.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


4. Setelah memilih slide yang akan dimati (contohnya onion root), akan
muncul gambar seperti dibawah ini. Kemudian lakukan pengaturan pada
lensa objektif dari 4x-100x, coarse focus, fine focus dan light adjust untuk
mendapatkan gambar yang jelas dan bagus.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


5. Jika ingin perbesaran 100x perlu menambahkan immersion oil. Klik tanda
(?) pada immersion oil sehingga perbesaran 100x dapat terlihat. Lakukan
pengaturan pada coarse focus, fine focus dan light adjust untuk
mendapatkan gambar yang jelas dan bagus.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


6. Selanjutnya klik “remove slide” untuk melakukan pengamatan pada slide
yang berbeda. Lakukan hal tersebut pada 3 slide yang berbeda.
7. Catat dan masukkan hasil pengamatan pada tabel.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


Daftar slide yang dapat diamati :
 Plant Slides :
 Plant Cells
 Onion Root
 Animal Slides :
 Whitefish Interphase
 Whitefish Late Anaphase
 Whitefish Late Prophase
 Whitefish Metaphase
 Whitefish Telephase Cytokinesis

 Tabel Pengamatan Spesimen

No Spesimen Gambar Keterangan

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


MODUL PRAKTIKUM

B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I I
DIFUSI DAN OSMOSIS
ACARA II
DIFUSI DAN OSMOSIS

A. PENDAHULUAN
Makhluk hidup mengalami poses metabolisme, salah satunya adalah
transportasi. Seperti halnya manusia tumbuhanpun memerlukan zat-zat dari luar
untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu dalam mewujudkan keserasian dalam
tubuh, setiap makhluk hidup perlu adanya sirkulasi zat. Dimana sirkulasi zat ini
terjadi dalam gerakan sitoplasma atau dalam bentuk difusi dan osmosis. Zat-zat
yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif dan pasif. Tansport
aktif terjadi transport zat dengan menggunakan energi dari sel. Sedangkan
tranportasi pasif terjadi secara spontan dan tidak menggunakan energi (Yahya,
2015).

Pada tumbuhan, air dan mineral diserap oleh akar dari dalam tanah.
Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2 diambil oleh stomata daun dari udara
disekelilingnya. Air dan garam mineral masuk ke akar melalui epidermis akar
secara difusi dan osmosis. Difusi merupakan salah satu prinsip yang
menggerakkan partikel zat seperti CO2, O2 dan H2O masuk ke dalam jaringan.
Cepat lambatnya gerak partikel zat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain perbedaan konsentrasi, suhu, tekanan, dan zat-zat adsorptif. Suatu zat juga
akan bergerak menyebar karena adanya perbedaan (gradien) tekanan atau suhu.
Angin merupakan udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah bertekanan
kuat ke daerah bertekanan lemah, dari daerah dingin ke daerah yang lebih panas.
Suatu zat juga akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar
(lebih pekat) ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Jadi, pada dasarnya
setiap zat akan bergerak bila terjadi perbedaan suhu, tekanan atau konsentrasi.

Difusi terjadi pada semua jenis zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air.
Masuknya air dari luar ke jaringan akar juga merupakan peristiwa difusi. Air
bergerak dari daerah yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit.
Kandungan air dalam tanah relatif tidak terbatas daripada air jaringan akar.
Adanya perbedaan kadar air ini mendorong air berdifusi masuk ke dalam akar. Air
yang masuk ke dalam akar akan mengisi ruang-ruang antar sel atau masuk ke
dalam sel.
Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1
Air dapat masuk ke dalam sel-sel akar setelah air menembus dinding dan
membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang disebut
osmosis. Dengan kata lain, osmosis adalah difusi air menembus membran sel
(Suyitno, 2008).

B. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi proses terjadinya difusi


2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi proses terjadinya osmosis

C. PENGAMATAN DIFUSI
 Alat
1. Gelas Bening
2. Stopwatch
3. Sendok
4. Spidol

 Bahan
1. Teh celup/serbuk kopi
2. Air (biasa, dingin dan panas)

 Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Berikan kode A,B, dan C pada masing-masing gelas
3. Tuangkan air biasa pada gelas A, air dingin pada gelas B dan air
panas pada gelas C
4. Siapkan stopwatch
5. Masukkan teh celup atau 1 sdm kopi kedalam masing-masing gelas
secara bersamaan dengan stopwatch
6. Amati perubahan pada menit ke 3,6 dan 9.
7. Catat hasil pengamatan anda

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


 Tabel Pengamatan

No Perlakuan Menit ke-3 Menit ke-6 Menit ke-9


1. Air Biasa Gambar Gambar Gambar

Keterangan Keterangan Keterangan

2. Air Dingin Gambar Gambar Gambar

Keterangan Keterangan Keterangan

3. Air Panas Gambar Gambar Gambar

Keterangan Keterangan Keterangan

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


D. PENGAMATAN OSMOSIS

 Alat
1. Gelas bening
2. Penggaris
3. Pisau
4. Sendok
5. Stopwatch
6. Spidol

 Bahan
1. Air
2. Kentang/wortel
3. Garam dapur

 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
4. Potong wortel/kentang dengan panjang 5 cm, tekan dan rasakan
kekerasan potongan wortel/kentang tersebut
2. Siapkan 3 gelas bening dan beri label A, B dan C
3. Masukkan air kedalam gelas sebanyak 150 ml
4. Masukkan garam 5% (1 sdt) pada gelas B dan 15% (1 sdm) pada gelas
C, aduk hingga semua garam larut dalam air
5. Masukkan masing-masing 1 potong kentang/wortel kedalam gelas A,
B dan C
6. Diamkan selama 30 menit
7. Ambil kentang/wortel dari dalam gelas A, B dan C setelah 30 menit
8. Amati tekstur dan ukuran kentang yang telah direndam
9. Catat hasil pengamatan anda

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 1


 Tabel pengamatan.

No Perlakuan Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan


1. Tanpa Garam Gambar Gambar

Keterangan Keterangan
 Tekstur  Tekstur
 Panjang  Panjang

2. Garam 5 % Gambar Gambar

Keterangan : Keterangan
 Tekstur  Tekstur
 Panjang  Panjang

Garam 15 % Gambar Gambar


3

Keterangan Keterangan
 Tekstur  Tekstur
 Panjang  Panjang

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


MODUL PRAKTIKUM

B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA I I I
FOTOSINTESIS
ACARA III
FOTOSINTESI
S

A. PENDAHULUAN

Salah satu hasil dari proses fotosintesis adalah C 6H12O6 (glukosa atau
amilum). Komponen penyusun glukosa yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Komponen tersebut merupakan komponen yang sama dalam
menyusun karbohidrat. Salah satu senyawa yang menyusun karbohidrat adalah
C6H12O6. Di dalam karbohidrat terdapat amilum atau zat tepung (Pertamawati.,
2010). Untuk membuktikan adanya amilum (zat tepung) pada proses fotosintesis
ada sebuah uji coba yang disebut dengan percobaan Sach. Tokoh yang
mengenalkan percobaan Sach adalah Julius von Sachs, seorang ahli botani. Secara
umum peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + 6 O2


Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa hasil dari fotosintesis adalah
glukosa dan oksigen. Dua hasil fotosintesis tersebut dibuktikan melalui dua
percobaan yang berbeda yaitu percobaan Ingenhousz dan Sach. Pada percobaan
Ingenhousz, bertujuan untuk menunjukkan bahwa oksigen merupakan hasil dari
fotosintesis. Sedangkan pada percobaan Sach bertujuan untuk menunjukkan
bahwa salah satu hasil fotosintesis adalah karbohidrat, yang ditunjukkan dengan
adanya amilum. Selain itu, percobaan Sach juga digunakan untuk menunjukkan
bahwa proses fotosintesis membutuhkan cahaya (Suyitno., 2005).
Amilum (zat tepung) merupakan polimer glukosa rantai panjang. Seperti
yang kita ketahui bahwa proses fotosintesis menghasilkan glukosa.
Kesimpulannya, dengan menunjukkan adanya glukosa pada proses fotosintesis,
dapat menunjukkan pula adanya amilum pada hasil proses fotosintesis.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui bahwa pada peristiwa fotosintesis menghasilkan
amilum

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


2. Mahasiswa mampu menunjukkan bahwa proses fotosintesis yang
berlangsung pada tumbuhan memerlukan cahaya
C. ALAT DAN BAHAN
 Alat
1. Alumunium foil
2. Kompor
3. Panci
4. Piring
5. Gunting
6. Penjepit kertas

 Bahan
1. Tanaman berdaun hijau
2. Alumunium foil
3. Betadine
4. Alkohol

D. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tutup sebagian permukaan daun dengan alumunium foil dan biarkan
terkenan sinar matahari langsung selama 8 jam (dimulai dari pagi jam
07.00 hingga sore jam 15.00)
3. Petik daun yang telah ditutupi dan buka bungkus alumunium foil
4. Rebus daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
5. Rebus daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya
(pemanasan tidak langsung)
6. Cuci daun di bawah air mengalir
7. Tiriskan daun dan letakkan diatas piring
8. Tetesi daun dengan larutan betadine secara merata dan amati perubahan
warnanya.
9. Catat hasil pengamatan anda

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


 Tabel pengamatan

No Pengamatan Daun Warna Gambar

Daun terbuka

1 Sebelum direbus

Daun tertutup

Daun terbuka

Setelah direbus
2
air

Daun tertutup

Daun terbuka
Setelah
3 pemanasan
dengan alkohol
Daun tertutup

Daun terbuka

4 Ditetesi betadine

Daun tertutup

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


MODUL PRAKTIKUM

B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA IV
KEANERAGAMAN MAKHLUK HIDUP
ACARA IV
KEANEKARAGAMAN PADA MAKHLUK HIDUP

A. PENDAHULUAN

Keanekaragaman merupakan salah satu aspek persoalan biologi.


Keanekaragaman merupakan suatu gejala biologi yang dihasilkan dari
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Keanekaragaman dapat dilihat
baik dari aspek structural (morfologis – anatomis), fisiologis maupun
perilakunya. Keanekaan dapat dilihat dari tingkat sel-molekuler sampai
tingkat komunitas, pada intraspecies (antar individu sejenis) maupun
interspecies (antar individu lain jenis) (Suhirman, 2016).

Keanekaragaman menyoroti aspek perbedaan dan kesamaan ciri pada


beberapa objek yang menjadi objek pengamatan. Variasi timbul melalui
beberapa mekanisme (Suyitno., 200):

1. Adanya adaptasi, sebagai respons dalam berinteraksi dengan


lingkungannya,
2. Rekombinasi genotip akibat perkawinan di alam yang teracak (bebas),
3. Adanya variasi genotip yang timbul akibat pemisahan gen yang acak
saat meiosis atau pembentukan gamet,
4. Adanya mutasi gen atau perubahan mendadak pada perangkat pewarisan
sifat (DNA, Gen, Kromosom)

B. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri struktural organ daun dari


beberapa contoh yang telah disiapkan
2. Mahasiswa dapat menemukan kesamaan dan perbedaan ciri antar daun
intraspecies maupun interspecies
3. Mahasiswa dapat mengamati bermacam-macam gejala fenotip pada
manusia dan menemukan kesamaan dan perbedaan yang ada

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


4. Mahasiswa dapat menunjukkan faktor yang menyebabkan timbulnya
gejala keanekaragaman

C. PENGAMATAN PADA DAUN


 Alat
1. Penggaris
2. Charta mengenai struktur daun dan keterangannya : bentuk daun,
pertulangan, bentuk ujung, pangkal dan tepi daun, bagian-bagian
daun

 Bahan
1. Daun dari tumbuhan sejenis sebanyak 5 buah
2. Daun dari tumbuhan yang berbeda sebanyak 5 buah

 Cara Kerja
1. Siapkan 10 helai daun tumbuhan
2. Amatilah gejala-gejala / ciri-ciri berikut :
 Bentuk dan pertulangan daun, ujung dan pangkal daun,
bagian-bagian daun Sifat tepi daun, warna daun, permukaan
daun
 Luas daun
 Keadaan daun lain : utuh – tidak utuh, ada tidaknya
organisme patogen, dst yang dapat saudara deskripsikan

3. Masukkan data pada tabel


4. Identifikasi kesamaan dan perbedaan antar daun tumbuhan
tersebut

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


 Tabel Pengamatan

Gejala/ciri Daun ke-


No N
diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bentuk

 Lanset/ pita

 Lonjong

 Bulat

 Yang lain
2
Tulang daun :

 Menyirip

 Menjari

 Sejajar

 Selengkung
3 Ujung daun

 Runcing

 Tumpul
4
Bagian Daun

 Tangkai

 Helaian

 Pelepah
5
Luas daun
6
Warna daun
7
Penyakit

 Ada

 Tidak ada
8
Dst

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


D. PENGAMATAN PADA MANUSIA
 Alat
1. Alat tulis

 Bahan
1. Manusia sebagai orang yang diamati (probandus) sebanyak 5 orang

 Cara Kerja
1. Lakukan pengamatan terhadap probandus tentang beberapa ciri
yang dijadikan sasaran pengamatan, antara lain:
 Daun telinga (melekat, menggantung)
 Bentuk rambut (lurus, ikal, keriting)
 Kebotakan (botak dan tidak botak),
 Warna kulit (putih, coklat, hitam)
 Bentuk mata (Bulat, lonjong, sipit)
 Bentuk wajah (bulat, oval, lonjong, kotak)
 Bentuk hidung (mancung,agak mancung, pesek)
 Bentuk tubuh (gemuk, agak gemuk, kurus , langsing)

2. Catat hasil pengamatan anda


3. Identifikasi kesamaan dan perbedaan yang terjadi

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 2


 Tabel Pengamatan

Gejala/Ciri yang Orang yang diamati


No
diamati 1 2 3 4 5 6
1 Daun Telinga
 Menggantung
 Melekat
2 Bentuk Rambut
 Lurus
 Ikal
 Keriting

3 Kebotakan
 Botak
 Tidak botak
4 Warna Kulit
 Putih
 Coklat
 Hitam

5 Bentuk Mata
 Bulat
 Lonjong
 sipit

6 Bentuk Wajah
 Bulat
 Oval
 Lonjong
 Kotak

7 Bentuk Hidung
 Mancung
 Agak mancung
 Pesek

8 Bentuk Tubuh
 Gemuk
 Agak gemuk
 Kurus
 Langsing

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 3


MODUL PRAKTIKUM

B IOLOG I
HASIL
PERTANIAN
ACARA V
POPULASI
ACARA V

POPULASI

A. PENDAHULUAN

Klasifikasi merupakan usaha manusia untuk melakukan kategorisasi,


pengelompokan atau penggolongan atas dasar kesamaan dan perbedaan ciri yang
ada, dan dengan kaidah-kaidah tertentu, untuk mempermudah dalam mengenal
objek. Klasifikasi dapat bersifat klasifikasi taksonomik dan nontaksonomik
(klasifikasi buatan / artificial) (Suyitno., 2006).

Kaidah-kaidah klasifikasi telah dirintis oleh C. Linneaus sebagai bapak


klasifikasi taksonomik antara lain :

1. Klasifikasi berdasar ciri-ciri yang ada pada objek (naturalistic)


2. Klasifikasi dilakukan menurut kesamaan dan perbedaan ciri yang ada pada
objek
3. Klasifikasi taksonomik dijabarkan dalam 7 takson (tataran/ hierarkhis),
meliputi species – genus – famili – ordo – klasis – divisio – kingdom
4. Nomenklatur untuk takson jenis (species) secara binomial
5. Menggunakan bahasa latin
6. Cara klasifikasi adalah dikotomis

Prinsip dasar keanekaragaman komunitas pada antar lingkungan antara


lain (Suyitno., 2006):

1. Suatu ekosistem tersusun atas komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi dan interdependensi.
2. Suatu ekosistem memiliki fungsi yang terkait dengan siklus energi dan
materi, regulasi dan kebernetik, keanekaragaman dalam ruang dan waktu,
Organaisma dalam suatu ekosistem berubah dinamis dalam ruang dan waktu
3. Kondisi lingkungan yang berbeda, memiliki daya dukung dan kendala bagi
pertumbuhan populasi atau komunitas organisme di dalamnya.

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 3


4. Gejala struktur komunitas dapat dilihat dari antara lain pada (a) macam
populasi yang ada, (b) kepadatan suatu populasi, (c) distribusi atau
penyebaran,
(e) tingkat dominasi suatu populasi di habitatnya, terlihat dari tingkat
penutupan area suatu populasi.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat berlatih mengamati gejala struktur komunitas tumbuhan
di lapangan
2. Mahasiswa berlatih menghitung kepadatan, distribusi dan dominansi suatu
populasi di lingkungannya
3. Mahasiswa dapat menemukan adanya keanekaragaman tingkat komunitas
dalam suatu ekosistem

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tali rafia

D. CARA KERJA
1. Cari beberapa area rerumputan atau semak-semak di sekitar anda yang
kondisi lingkungannya berbeda (terbuka, tertutup, kering, lembab, dst).
2. Lakukan pengamatan struktur komunitasnya sebagai berikut:
a. Buatlah beberapa plot pengamatan secara acak dengan ukuran lk (1 X
1 M2 menggunakan tali rafia
b. Lakukan identifikasi macam jenis tumbuhan dan hewan yang ada dan
hitung jumlah tiap-tiap jenis
c. Amati pula penyebarannya, bergerombol (berumpun atau terpisah-
pisah)
d. Lakukan pula pengamatan kondisi klimatik (pencahayaan, suhu udara,
kelembaban,angin) dan edafiknya (suhu, kadar air, pH dan struktur
tanah)
3. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabulasi data yang telah disiapkan
4. Lakukan penghitungan : kepadatan, distribusi, dan dominasi dan nilai
penting dari tiap-tiap populasi tumbuhan

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 3


Perhitungan = panjang x
lebar Jumlah Spesies
Densitas=
Luas Area
5. Amati pula gejala cara perkembang biakan (generatif, vegetatif), proporsi
tua dan muda pada tiap populasinya
6. Diskusikan dan nyatakan kesimpulan yang dapat saudara nyatakan dari
hasil pengamatan ini

 Tabel Pengamatan

Area I Area II
Plo
Nama Luas Nama Luas
t Jumlah Jumlah
jenis penutupan jenis Penutupan
ke-
1 1
2
3
.
N
2 1
2
3
.
N
dst

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 3


DAFTAR PUSTAKA

Chaeri, A., Kusbiyanto, dan Susatyo, P. 2008 Praktikum Struktur Hewan. In:
Penggunaan Mikroskop, Alat Bantu Ukur, Jaringan Hewan, dan Morfologi
pada Hewan Vertebrata. Universitas Terbuka, Jakarta
Mahartini, N. N. 2018. Mikroskop. Departemen Patologi Klinis Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.
NCBioNetwork.org. 2018. BioNetwork’s Virtual Microscope.
http://www.ncbionetwork.org/iet/microscope/.

Pertamawati., 2010. The responses of potatoes (Solanum tuberosum L.) explant in


vitro growth in photoautorof condition. Jurnal Sains dan Teknologi
Indonesia, 12(1): 31-37.
Schatzki. S.C.2014. The Microscope. American Journal of Roentgenologt, 202:
246-247.
Suhirman. 2016. Biologi Umum I. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Suyitno Al. 2008. Osmosis & Penyerapan Zat Pada Tumbuhan. Jurusan
Pendidikan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suyitno Al. 2006. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suyitno Al. 2005. Fotosintesis. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.
Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
dan Doucus Carota. Jurnal Biology Education, 4(1): 196-206

Buku Panduan Praktikum Biologi Hasil Pertanian – THP FAPERTA 3

Anda mungkin juga menyukai