HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:
TIM PENGAMPU MATA KULIAH
TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN
Ir. Nazaruddin, MP.
Ir. I Wayan Sweca Yasa, M.Si.
Baiq Rien Handayani, S.P., M.Si., Ph.D.
Moegiratul Amaro, S.TP., MP., M.Sc.
Tri Isti Rahayu, S.TP., M.Sc
Firman Fajar Perdhana, S.Si., M.Biotech.
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Petunjuk Praktikum
Teknologi Fermentasi Pangan ini. Buku ini disusun untuk mempermudah
pelaksanaan praktikum Teknologi Fermentasi Pangan bagi mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Teknologi Fermentasi Pangan pada semester ganjil tahun
2022/2023.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua Laboratorium Mikrobiologi
Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram yang
memberikan kesempatan dan kerjasama dalam penyusunan buku petunjuk
praktikum ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada rekan-rekan sejawat atas
masukan untuk menyempurnakan buku petunjuk praktikum ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam Buku Petunjuk
Praktikum Teknologi Fermentasi Pangan ini. Kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk melengkapi dan memperbaiki buku petunjuk praktikum ini. Kami
berharap buku petunjuk praktikum ini dapat membantu mahasiswa dalam
menguasai penerapan teknologi fermentasi pangan.
Tim Pengampu
A. PRASYARAT UMUM
1. Praktikan (mahasiswa peserta praktikum) terdaftar sebagai mahasiswa
aktif Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram
pada tahun akademik semester berjalan dan mengambil mata kuliah
Teknologi Fermentasi Pangan.
2. Praktikan terdaftar sebagai peserta Praktikum Teknologi Fermentasi
Pangan dan telah memiliki Buku Petunjuk Praktikum yang telah
disediakan oleh penyelenggara praktikum.
3. Praktikan telah mengikuti tes awal (pre test) dan lulus dengan nilai
minimal skala huruf C atau skala angka 65-<70.
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikan harus berada di tempat praktikum 15 menit sebelum praktikum
dimulai. Praktikan yang terlambat masuk ke tempat praktikum tidak akan
diizinkan mengikuti acara praktikum.
2. Praktikan diharuskan berpakaian sopan, menggunakan jas praktikum yang
bersih, dan menggunakan alas kaki tertutup selama melaksanakan
praktikum.
3. Praktikan hanya diperkenankan membawa buku Petunjuk Praktikum dan
alat tulis ke ruang praktikum. Semua barang yang tidak diperlukan
disimpan di tempat penyimpanan yang telah disediakan penyelenggara
praktikum. Praktikan dihimbau tidak membawa barang berharga
(perhiasan, gawai, dan lain-lain) selama melaksanakan praktikum. Resiko
kehilangan adalah tanggung jawab masing-masing praktikan.
4. Praktikan tidak diperkenankan makan, minum, merokok, dan bersenda
gurau saat melaksanakan praktikum.
5. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum tanpa izin
dari pengawas praktikum.
6. Praktikan hanya melakukan acara praktikum atas petunjuk dari pengawas
praktikum. Hal-hal teknis yang belum dipahami atau diragukan harus
ditanyakan kepada pengawas praktikum dan pelaksanaannya harus
mendapat bimbingan dari pengawas praktikum.
7. Praktikan diwajibkan mempelajari materi praktikum, menguasai fungsi
peralatan praktikum, dan memahami sifat bahan-bahan kimia yang
digunakan dalam praktikum.
8. Praktikan diwajibkan menjaga kebersihan tempat praktikum. Semua
peralatan dan bahan kimia yang digunakan untuk praktikum harus
dikembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih, tidak cacat, dan
tertata rapi.
9. Praktikan harus menunjukkan hasil kegiatan praktikum berupa hasil
pengamatan, pengukuran, dan/atau perhitungan sebelum menyelesaikan
praktikum. Hasil kegiatan praktikum yang diakui hanya jika telah
2. Bahan
a. Air matang
b. Nanas
c. Gula pasir
d. Asam asetat glasial 25%
e. Urea
1.5 Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan konsentrasi starter yang
dijalankan sesuai dengan Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Perlakuan perbedaan konsentrasi starter
Perlakuan
Bahan
5% 10% 15% 20% 25%
Sari nanas (mL) 200 200 200 200 200
Gula pasir (g) 15 15 15 15 15
Asam asetat glasial (mL) 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Urea (g) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Starter (mL) 10 20 30 40 50
Keterangan:
Skor Warna Skor Tekstur
1. Tidak keruh 1. Tidak Kenyal
2. Agak keruh 2. Agak kenyal
3. Keruh 3. Kenyal
4. Sangat Keruh 4. Sangat kenyal
1.7 Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh perbedaan konsentrasi starter terhadap ketebalan
dan bobot nata de pinnata!
2. Jelaskan peran gula pasir, asam asetat glasial, dan urea dalam
pembuatan produk nata!
3. Jelaskan sifat-sifat utama bakteri Acetobacter xylinum dalam
pembuatan produk nata!
2. Bahan
a. Singkong
b. Beras putih
c. Beras ketan putih
d. Beras merah
e. Beras ketan hitam
f. Ragi tape
g. Daun pisang
2.5. Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan jenis medium pada pembuatan
tape yang dijalankan sesuai dengan Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perlakuan perbedaan jenis medium
Kelompok Perlakuan
I Singkong
II Beras putih
III Beras ketan putih
IV Beras merah
V Beras ketan hitam
Hari ke-2
Hari ke-3
Keterangan:
Skor Warna Skor Rasa Skor Aroma
1. Tidak berubah 1. Tidak kompak 1. Tidak beraroma
2. Agak berubah 2. Agak kompak 2. Agak beraroma
3. Berubah 3. Kompak 3. Beraroma
4. Sangat berubah 4. Sangat kompak 4. Sangat beraroma
2.7. Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh perbedaan jenis media terhadap sifat fisik dan mutu
organoleptik tape!
2. Sebutkan mikroorganisme (bakteri, khamir, dan kapang) apa saja yang
umumnya terdapat pada ragi tape dan jelaskan mekanisme kerja
mikroorganisme tersebut pada fermentasi tape!
3. Produk tape yang memiliki rasa manis digemari oleh konsumen.
Terkadang ditemukan produk tape memiliki rasa asam yang lebih
dominan. Jelaskan penyebab dan mekanisme produk tape bisa memiliki
rasa asam!
3.5. Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan pembuatan lubang aerasi pada
kantong plastik kemasan tempe yang dijalankan sesuai dengan Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Perlakuan perbedaan pembuatan lubang aerasi
Kelompok Perlakuan
I Tanpa lubang
II 5 lubang
III 10 lubang
IV 15 lubang
V Tanpa kemasan
3.6. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada akhir fermentasi. Variabel yang diamati
meliputi warna, kekompakan, dan aroma tempe. Tuliskan skor hasil
pengamatan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil pengamatan produk tempe
Parameter
Perlakuan
Warna Kekompakan Aroma
3.7. Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh perbedaan pembuatan lubang kemasan pada
fermentasi tempe terhadap pertumbuhan jamur dan mutu
organoleptik tempe!
2. Jelaskan fungsi perendaman biji kedelai dalam larutan asam laktat!
3. Sebutkan kapang apa saja yang umumnya terdapat pada ragi tempe
dan jelaskan mekanisme kerja kapang-kapang tersebut pada fermentasi
tempe!
2. Bahan
a. Buah nanas
4.5. Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan kecepatan putaran shaking
incubator terhadap pertumbuhan starter dan mutu organoleptik wine
nanas yang dijalankan sesuai dengan Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perlakuan perbedaan kecepatan putaran shaking incubator
Kelompok Perlakuan
I 100 rpm
II 500 rpm
III 1.000 rpm
IV 1.500 rpm
V 2.000 rpm
4.6. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada minggu ke-2, ke-3, dan ke-4. Variabel yang
diamati meliputi warna, aroma, rasa, dan adanya buih. Tuliskan skor hasil
pengamatan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil pengamatan produk wine nanas
Perlakuan Parameter
agitasi
........... rpm Warna Aroma Rasa Buih
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
4.7. Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh perbedaan perbedaan kecepatan putaran shaking
incubator terhadap terhadap pertumbuhan starter dan mutu
organoleptik wine nanas!
2. Jelaskan mekanisme proses konversi senyawa yang terjadi pada
fermentasi sari buah nanas menjadi wine nanas!
2. Bahan
a. Susu full cream
b. Starter yoghurt
5.5 Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan suhu fermentasi terhadap sifat
fisik dan mutu organoleptik yoghurt yang dijalankan sesuai dengan Tabel
5.1.
Tabel 5.1 Perlakuan perbedaan suhu fermentasi
Kelompok Perlakuan
I Suhu <0C
II Suhu 4C
III Suhu kamar
IV Suhu 37C
V Suhu 50C
5.6 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada akhir fermentasi. Variabel yang diamati
meliputi warna, rasa, dan aroma yoghurt. Tuliskan skor hasil pengamatan
pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Hasil pengamatan produk yoghurt
Parameter
Perlakuan
Warna Rasa Aroma Tekstur Cairan
Keterangan:
Skor Warna Skor Rasa Skor Aroma
1. Tidak putih 1. Tidak asam 1. Tidak beraroma
2. Agak putih 2. Agak asam 2. Agak beraroma
3. Putih 3. Asam 3. Beraroma
4. Sangat putih 4. Sangat asam 4. Sangat beraroma
2. Bahan
a. Susu full cream
b. Starter yoghurt
6.5 Perlakuan
Perlakuan praktikum ini berupa perbedaan pH fermentasi terhadap sifat
fisik dan mutu organoleptik yoghurt yang dijalankan sesuai dengan Tabel
6.1.
Tabel 6.1 Perlakuan perbedaan pH fermentasi
Kelompok Perlakuan
I pH 3
II pH 5
III pH 7
IV pH 9
V pH 11
6.6 Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada akhir fermentasi. Variabel yang diamati
meliputi warna, rasa, dan aroma yoghurt. Tuliskan skor hasil pengamatan
pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Hasil pengamatan produk yoghurt
Parameter
Perlakuan
Warna Rasa Aroma Tekstur Cairan
Keterangan:
Skor Warna Skor Rasa Skor Aroma
1. Tidak putih 1. Tidak asam 1. Tidak beraroma
2. Agak putih 2. Agak asam 2. Agak beraroma
3. Putih 3. Asam 3. Beraroma
4. Sangat putih 4. Sangat asam 4. Sangat beraroma
6.7 Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh perbedaan perbedaan pH fermentasi terhadap sifat
fisik dan mutu organoleptik yoghurt!
2. Jelaskan mekanisme perubahan pH sehingga terbentuk tekstur gel yang
unik pada fermentasi yoghurt!
Amar, A., Nadia, L., dan Sartika, D. 2020. Bioteknologi Pangan. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Bethan, M. S., Fadillah, H. N., dan Puspita, N. F. 2018. Pembuatan Nata de Pina
dari Limbah Kulit Nanas (Ananas comusus L. Merr) dengan Proses
Fermentasi Menggunakan Bakteri Acetobacter xylinum. Surabaya:
Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh
November.
Madigan, M. T., Martinko, J. M., Bender, K. S., Buckley, D. H., dan Stahl, D. A.
2015. Brock Biology of Microorganisms (14th Edition). Boston: Pearson
Education.
Budiarti, R. S. 2008. Pengaruh Konsentrasi Starter Acetobacter xylinum terhadap
Ketebalan dan Rendemen Selulosa Nata de Soya. Biospecies, 1 (1): 19-24.
Islami, R. 2018. Pembuatan Ragi Tape dan Tape. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Agrokompleks 1 (2): 56-63.
Jin, Q dan Kirk, M. F. 2018. pH as a Primary Control in Environmental
Microbiology: 1. Thermodynamic Perspective. Frontiers in Environmental
Science, 6:21.
Katz, S. E. 2012. The Art of Fermentation: An In-Depth Exploration of Essential
Concepts and Processes from Around the World. Vermont: Chelsea Green
Publishing.
Putri, S. K., Cahyanti, A. N., dan Sampurno, A. 2022. Pembuatan Pangan
Fungsional Tempe dan Perbedaan Jenis Pengemasnya Bagi Siswa Siswi di
PKBM Anugrah Bangsa Semarang. Madaniya 3 (2): 168-175.
Radiati, A., dan Sumarto. (2016). Analisis Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, Dan
Kandungan Gizi Pada Produk Tempe Dari Kacang Non-Kedelai. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan, 5(1): 16-22.
Stanbury, P. F., Whitaker, A., dan Hall, S. J. 2017. Principles of Fermentation
Technology (3rd Edition). Cambridge: Butterworth-Heinemann.
Widyastuti, S., Nazaruddin, Handayani, B. R., Werdiningsih, W., Amaro, M.,
Ariyana, M. D., dan Rahayu, T., I. 2017. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
Pangan. Mataram: Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas
Mataram.
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN
ACARA ......................................
HALAMAN JUDUL
Oleh:
NAMA : .....................................
NIM : .....................................
KELOMPOK : .....................................
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN
HALAMAN JUDUL
N JUDUL
Oleh:
KELOMPOK ................
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN
ACARA ......................................
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN