Untitled
Untitled
e-ISSN 2685-9386
Abstract
Background of this paper is related to workers with disabilities on the right to get a job. Article
28D paragraph (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is the basic rule that
stipulates that everyone has the right to get a job. But in practice there are still violations
committed by the company. This paper aims to find out the legal protection that must be given to
workers with disabilities related to the right to get a job in tackling violations committed by
companies on the right to get a job. The method used is normative legal research, namely an
approach by reviewing the applicable laws and regulations. The conclusion of this paper is that
workers with disabilities related to the right to work have received legal protection in Article 67
paragraph (1) of Law Number 13 of 2003 concerning Manpower and Article 1 Paragraph 1 of
Law Number 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities. So that acts of discrimination
committed by the company can be minimized.
Abstrak
Latarbelakang tulisan ini adalah terkait dengan pekerja disabilitas terhadap hak untuk
memperoleh pekerjaan. Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan aturan dasar yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk
memperoleh pekerjaan. Tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang
harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan di
dalam menanggulangi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap hak untuk
memperoleh pekerjaan. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yaitu
pendekatan dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak pekerja
disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan telah mendapatkan perlindungan hukum di
dalam Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
138
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sehingga
tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat diminimalisir.
Kata Kunci : Disabilitas, Perlindungan Hukum, Diskriminasi, Hak dan Kewajiban
139
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
Pekerjaan adalah salah satu bidang di mana berinteraksi dengan lingkungan dapat
upaya dilakukan untuk meningkatkan mengalami hambatan dan kesulitan untuk
kesejahteraan seseorang bahkan ketika berpartisipasi secara penuh dan efektif
kesempatan kerja terbatas. Di luar masalah dengan warga negara lainnya berdasarkan
terbatas, ada masalah serius terkait kesamaan hak” sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1
perlindungan, upah, tunjangan, hubungan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
industrial, pembangunan, dan pengawasan tentang Penyandang Disabilitas. Dalam
ketenagakerjaan Penegakan hukum jangka panjang, interaksi dengan lingkungan
ketenagakerjaan oleh pemerintah memiliki dapat menemui hambatan dan kesulitan
kelemahan sistemik yang cenderung berpartisipasi secara penuh dan efektif. Pasal
menyimpang dalam praktiknya. Masalah 1(5) UU No.8/2016 menyebutkan
lainnya adalah masalah koordinasi dan perlindungan terhadap penyandang
kinerja antar lembaga. Ini tidak disabilitas merupakan upaya yang dilakukan
dioptimalkan dan memprihatinkan.1 secara sadar untuk melindungi, mengayomi
Perlindungan dan jaminan hak tidak dan memperkuat hak penyandang
hanya diberikan kepada warga negara disabilitas. Sebagai anggota masyarakat,
yang memiliki kesempurnaan baik secara sudah selayaknya penyandang disabilitas
fisik maupun mental Perlindungan yang mendapat perlakuan khusus; Sebagai upaya
lebih baik terhadap hak-hak kelompok untuk melindungi dari kerentanan terhadap
rentan seperti penyandang disabilitas berbagai tindakan diskriminasi dan
diperlukan. arti pelanggaran HAM. Perlakuan khusus
Penyandang disabilitas didefinisikan sebagai dimungkinkan menghormati, mendorong,
“setiap orang yang mengalami keterbatasan melindungi, dan realisasi hak asasi manusia
fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik Universal.2
dalam jangka waktu lama yang dalam Disabilitas juga merupakan anggota
masyarakat yang berhak atas pekerjaan
1
Sutedi Ardrian, Hukum Perburuhan, Sinar
Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 142. Lihat juga Khairani,
2
Analisis Permasalahan Outsourching (Alih Daya) Majda El Muhtaj, Dimensi‐Dimensi HAM
dari Perspektif Hukum dan Penerapannya, Kanun Mengurai Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, Raja
Jurnal Ilmu Hukum No. 56 Th XIV, 2012, hlm. 55. GrafindoPersada, Jakarta, 2008, hlm. 273.
Rizqa Maulinda, Dahlan, M. Nur Rasyid, Bandingkan Budiyono, Muhtadi, Ade Arief
Perlindungan Hukum bagi Pekerja Kontrak Waktu Firmansyah, Dekonstruksi Urusan Pemerintahan
Tertentu dalam Perjanjian Kerja pada PT. Indotruck Konkuren dalam Undang-Undang Pemerintahan
Utama, Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 18 No. 3, Daerah, Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 67 Th XVII,
2016, hlm. 337-351. 2015, hlm. 419-432.
140
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
141
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
142
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
143
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
dan tegas dalam mengatur, aparat negara disabilitas sendiri. Oleh karena itu
yang sigap dan pro disabilitas, dan diharapkan semua unsur tersebut
masyarakat yang inklusif terhadap isu berperan aktif untuk mewujudkannya.
8
disabilitas . Kesempatan untuk Dengan kesamaan kesempatan tersebut
mendapatkan kesamaan kedudukan, diharapkan para penyandang cacat dapat
hak, dan kewajiban bagi penyandang melaksanakan fungsi sosialnya dalam
disabilitas hanya dapat diwujudkan jika arti mampu berintegrasi melalui
tersedia aksesibilitas, yaitu suatu komunikasi dan interaksi secara wajar
kemudahan bagi penyandang disabilitas dalam hidup bermasyarakat.9
untuk mencapai kesamaan kesempatan Hak untuk memperoleh pekerjaan
dalam memperoleh kesamaan termasuk bagi pekerja disabilitas telah
kedudukan, hak, dan kewajiban sehingga diatur di dalam konstitusi negara
perlu diadakan upaya penyediaan Indonesia. Oleh sebab itu, hak tersebut
aksesibilitas bagi penyandang mendapatkan perlindungan dan dijamin
disabilitas. Dengan upaya dimaksud, oleh hukum, sehingga perusahaan yang
diharapkan penyandang disabilitas dapat mempekerjakan penyandang disabilitas
berintegrasi secara total dalam pada khususnya harus melindungi hak-
mewujudkan tujuan pembangunan hak penyandang disabilitas. Pasal 41
nasional pada umumnya serta ayat (2) UU No. 39/1999 tentang HAM
meningkatkan kesejahteraan sosial menentukan setiap penyandang cacat,
penyandang disabilitas pada khususnya. orang yang berusia lanjut, wanita hamil
Penyelenggaraan upaya peningkatan dan anak-anak berhak memperoleh
kesejahteraan sosial yang antara lain kemudahan dan perlakuan khusus.
dilaksanakan melalui kesamaan Hak untuk memperoleh pekerjaan
kesempatan bagi penyandang disabilitas, termasuk bagi pekerja disabilitas telah
yang pada hakikatnya menjadi tanggung diatur di dalam konstitusi negara
jawab bersama Pemerintah, Indonesia. Oleh sebab itu, hak tersebut
masyarakat, keluarga, dan penyandang mendapatkan perlindungan dan dijamin
8 9
Jazim Hamidi, Perlindungan Hukum Suhartoyo, Perlindungan hukum terhadap
terhadap Disabilitas dalam Memenuhi Hak pekerja/buruh penyandang Disabilitas di Indonesia.
Mendapatkan Pendidikandan Pekerjaan, Jurnal: Jurnal:Masalah-Masalah Hukum Vol 43, No 4, 2014,
Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol 23, No 4, 2016 hlm. 472
144
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
145
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
146
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
147
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
148
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
149
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
150
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
151
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
152
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
153
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
154
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386
155
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155