Anda di halaman 1dari 18

p-ISSN 2502-9541

e-ISSN 2685-9386

HAK MENDAPATKAN PEKERJAAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM


TENAGA KERJA PENYANDANG DISABILITAS
Devryano
(Email : devrayno@yahoo.com)
Yanatar
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai Palangka Raya

Abstract

Background of this paper is related to workers with disabilities on the right to get a job. Article
28D paragraph (2) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is the basic rule that
stipulates that everyone has the right to get a job. But in practice there are still violations
committed by the company. This paper aims to find out the legal protection that must be given to
workers with disabilities related to the right to get a job in tackling violations committed by
companies on the right to get a job. The method used is normative legal research, namely an
approach by reviewing the applicable laws and regulations. The conclusion of this paper is that
workers with disabilities related to the right to work have received legal protection in Article 67
paragraph (1) of Law Number 13 of 2003 concerning Manpower and Article 1 Paragraph 1 of
Law Number 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities. So that acts of discrimination
committed by the company can be minimized.

Key words: Disability, Legal Protection, Discrimination, Rights and Obligations

Abstrak

Latarbelakang tulisan ini adalah terkait dengan pekerja disabilitas terhadap hak untuk
memperoleh pekerjaan. Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan aturan dasar yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk
memperoleh pekerjaan. Tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat pelanggaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum yang
harus diberikan kepada pekerja disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan di
dalam menanggulangi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap hak untuk
memperoleh pekerjaan. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif yaitu
pendekatan dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak pekerja
disabilitas terkait dengan hak memperoleh pekerjaan telah mendapatkan perlindungan hukum di
dalam Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan

138
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sehingga
tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat diminimalisir.
Kata Kunci : Disabilitas, Perlindungan Hukum, Diskriminasi, Hak dan Kewajiban

PENDAHULUAN kemampuannya masing-masing. Menurut


World Health Organization (WHO),
Bekerja merupakan salah satu kegiatan
Penyandang disabilitas mengacu kepada
dalam kehidupan manusia dengan tujuan
orang-orang dengan gangguan, keterbatasan
agar manusia dapat mempertahankan
aktivitas dan atau pembatasan partisipasi.
hidupnya dan mendapatkan penghidupan
Gangguan adalah permasalahan yang
yang layak. Setiap orang berhak untuk
dihadapi oleh seseorang berkaitan dengan
bekerja baik bekerja dalam sektor swasta
fungsi tubuhnya. Kemudian, keterbatasan
maupun sektor pemerintahan. Dengan
aktivitas adalah keterbatasan dalam
bekerja, setiap orang akan menghasilkan
melaksanakan tugas dan tindakan,
sesuatu dan mendapatkan imbalan berupa
sedangkan keterbatasan partisipasi adalah
upah. Undang-Undang Dasar Negara
masalah yang dialami oleh seseorang dalam
Republik Indonesia Tahun 1945 yang
keterlibatan di lingkungan sosial. Adanya
selanjutnya disebut UUD NRI 1945,
gangguan, keterbatasan aktivitas dan
sebagaimana diatur pada Pasal 27 UUD NRI
pembatasan partisipasi tersebut, membuat
1945 bahwa negara menjamin setiap orang
penyandang disabilitas akan mengalami
mempunyai hak yang sama untuk
hambatan dalam berinteraksi dengan orang
mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang
dan lingkungan sekitarnya. Hal ini
layak. Selain itu, selanjutnya Pasal 28 D
menyebabkan penyandang disabilitas akan
ayat 2 UUD NRI 1945 juga menjamin setiap
mengalami kesulitan untuk berpartisipasi di
orang untuk mendapatkan perlakuan dan
dalam masyarakat.
imbalan yang adil dalam bekerja.
Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang
Setiap orang dari berbagai macam
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
suku, agama, ras, dan golongan berhak atas
1945 menegaskan bahwa semua warga
pekerjaan dan mendapatkan hidup yang
negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan
layak. Semua orang yang dimaksud juga
penghidupan yang layak Pasal ini dapat
termasuk penyandang disabilitas yang ingin
diartikan bahwa negara bertanggung jawab
bekerja sesuai dengan minat dan
atas hak konstitusional warga negaranya.

139
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

Pekerjaan adalah salah satu bidang di mana berinteraksi dengan lingkungan dapat
upaya dilakukan untuk meningkatkan mengalami hambatan dan kesulitan untuk
kesejahteraan seseorang bahkan ketika berpartisipasi secara penuh dan efektif
kesempatan kerja terbatas. Di luar masalah dengan warga negara lainnya berdasarkan
terbatas, ada masalah serius terkait kesamaan hak” sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1
perlindungan, upah, tunjangan, hubungan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
industrial, pembangunan, dan pengawasan tentang Penyandang Disabilitas. Dalam
ketenagakerjaan Penegakan hukum jangka panjang, interaksi dengan lingkungan
ketenagakerjaan oleh pemerintah memiliki dapat menemui hambatan dan kesulitan
kelemahan sistemik yang cenderung berpartisipasi secara penuh dan efektif. Pasal
menyimpang dalam praktiknya. Masalah 1(5) UU No.8/2016 menyebutkan
lainnya adalah masalah koordinasi dan perlindungan terhadap penyandang
kinerja antar lembaga. Ini tidak disabilitas merupakan upaya yang dilakukan
dioptimalkan dan memprihatinkan.1 secara sadar untuk melindungi, mengayomi
Perlindungan dan jaminan hak tidak dan memperkuat hak penyandang
hanya diberikan kepada warga negara disabilitas. Sebagai anggota masyarakat,
yang memiliki kesempurnaan baik secara sudah selayaknya penyandang disabilitas
fisik maupun mental Perlindungan yang mendapat perlakuan khusus; Sebagai upaya
lebih baik terhadap hak-hak kelompok untuk melindungi dari kerentanan terhadap
rentan seperti penyandang disabilitas berbagai tindakan diskriminasi dan
diperlukan. arti pelanggaran HAM. Perlakuan khusus
Penyandang disabilitas didefinisikan sebagai dimungkinkan menghormati, mendorong,
“setiap orang yang mengalami keterbatasan melindungi, dan realisasi hak asasi manusia
fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik Universal.2
dalam jangka waktu lama yang dalam Disabilitas juga merupakan anggota
masyarakat yang berhak atas pekerjaan
1
Sutedi Ardrian, Hukum Perburuhan, Sinar
Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 142. Lihat juga Khairani,
2
Analisis Permasalahan Outsourching (Alih Daya) Majda El Muhtaj, Dimensi‐Dimensi HAM
dari Perspektif Hukum dan Penerapannya, Kanun Mengurai Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, Raja
Jurnal Ilmu Hukum No. 56 Th XIV, 2012, hlm. 55. GrafindoPersada, Jakarta, 2008, hlm. 273.
Rizqa Maulinda, Dahlan, M. Nur Rasyid, Bandingkan Budiyono, Muhtadi, Ade Arief
Perlindungan Hukum bagi Pekerja Kontrak Waktu Firmansyah, Dekonstruksi Urusan Pemerintahan
Tertentu dalam Perjanjian Kerja pada PT. Indotruck Konkuren dalam Undang-Undang Pemerintahan
Utama, Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 18 No. 3, Daerah, Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 67 Th XVII,
2016, hlm. 337-351. 2015, hlm. 419-432.

140
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

sesuai dengan derajat disabilitasnya. Bahkan Penyandang disabilitas kondisinya


Pasal 67 Undang-Undang Nomor 13 Tahun beragam, ada yang mengalami disabilitas
2003 tentang Ketenagakerjaan menegaskan fisik, disabilitas mental, dan gabungan
bahwa pengusaha yang mempekerjakan disabilitas fisik dan mental. Kondisi
penyandang disabilitas wajib memberikan penyandang disabilitas berdampak pada
perlindungan. Meski telah diatur oleh kemampuan untuk berpartisipasi di tengah
undang-undang, hak-hak penyandang masyarakat, sehingga memerlukan
disabilitas seringkali masih didiskriminasi dukungan dan bantuan dari orang lain.5
oleh dunia usaha, bahkan dalam pekerjaan Kecacatan seharusnya tidak menjadi kendala
3
dan tempat kerja. bagi penyandang disabilitas untuk
Penyandang disabilitas memiliki mendapatkan hak konstitusionalnya Pasal 53
beragam kondisi, ada yang mengalami Ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
disabilitas fisik, disabilitas intelektual, dan 2016 mewajibkan pemerintah, pemerintah
kombinasi disabilitas fisik dan intelektual. daerah, dan lembaga. Mempekerjakan
Kondisi seseorang penyandang disabilitas setidaknya perusahaan negara bagian dan
mempengaruhi kemampuannya untuk lokal Dua persen (2%) dari total jumlah
berpartisipasi dalam masyarakat, sehingga pegawai atau pekerja penyandang
membutuhkan dukungan dan bantuan dari disabilitas.
orang lain Penyandang disabilitas Pasal 53 Ayat (2) mensyaratkan paling
menghadapi tantangan yang lebih besar sedikit satu persen (1%) dimiliki oleh
daripada komunitas non-disabilitas seperti perusahaan swasta persentase penyandang
hambatan dalam mengakses layanan umum, disabilitas dari total jumlah pekerja atau
pendidikan, kesehatan, maupun dalam hal pekerja. Dalam praktiknya, ketentuan
ketenagakerjaan.4 tersebut tidak berjalan mulus. Penyandang
disabilitas Seringkali dikecualikan karena
kondisi fisik dan mental posisi yang miliki
3
Metro, “Perusahaan Lakukan kebutuhan yang berbeda, yang harus
Diskriminasi Saat Merekrut diperhatikan oleh semua lembaga nasional,
Difabel”, dimuat dalam
http://metrosemarang.com/perusahaan-lakukan-
diskriminasi-saat-merekrut-kaum-difabel,
4
Ismail Shaleh, Implementasi Pemenuhan
5
Hak bagi Penyandang Disabilitas Ketenagakerjaan di ILO, Kaidah ILO tentang Pengelolaan
Semarang Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol 20, No 1 Penyandang Cacat di Tempat Kerja, ILO Publication,
(2018) hlm. 65 Jakarta, 2006,hlm.3

141
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

sehingga kebutuhan tersebut dapat implementasi pemenuhan hak penyandang


terpenuhi. disabilitas ketenagakerjaan dan
perlindungan hukum pemenuhan hak bagi
penyandang disabilitas ketenagakerjaan.
PERMASALAHAN
Permasalahan-permasalahan kenapa PEMBAHASAN
terjadi pada penyandang disabilitas yang 1. Implementasi Pemenuhan Hak
bekerja, diskriminasi yang sering terjadi Penyandang Disabilitas
adalah persyaratan sehat jasmani dan rohani Ketenagakerjaan
dalam suatu lowongan pekerjaan atau Pemenuhan hak penyandang
mendaftar institusi pendidikan. Persyaratan disabilitas dalam memperoleh pekerjaan
inilah yang menilai bahwa seorang untuk meningkatkan harkat, martabat
penyandang disabilitas tidak memiliki dan harga diri, serta mewujudkan
kapasitas untuk bekerja sesuai dengan masyarakat yang sejahtera, adil,
kompetensi yang dimilikinya. Hal ini makmur, baik materil maupun spiritual.
dikarenakan masih banyaknya stigma Penyandang disabilitas yang sering
negatif yang mempersamakan penyandang mendapat diskriminasi, perlu mendapat
disabilitas dengan orang sakit. Diskriminasi perhatian khusus karena mereka
di tempat kerja meliputi pemberian gaji atau memilikikebutuhan yang berbeda.
upah yang lebih rendah, tidak tersedianya Menurut John C. Maxwell,
fasilitas yang memadai, dan kesempatan penyandang disabilitas merupakan
pengembangan karier yang minim. Selain itu seseorang yang mempunyai kelainan
menghilangkan stigma-stigma negatif dan/atau yang dapat mengganggu
terhadap pekerja penyandang disabilitas juga aktivitas.6 Pasal 4 UU No. 8/2016
merupakan salah satu bentuk menghilangkan menentukan penyandang disabilitas
ketidaknyamanan penyandang disabilitas dalam empat kategori. Pertama,
dalam bekerja. Permasalahan permasalahan penyandang disabilitas fisik, yaitu
tersebut kerap terjadi pada pekerja terganggunya fungsi gerak, antara lain
penyandang disabilitas.
6
Adapun permasalahanyang akan Sugiono, Ilhamuddin, dan Arief Rahmawan,
Klasterisasi Mahasiswa Difabel Indonesia
penulis angkat dalam penulis ini adalah BerdasarkanBackground Histories dan Studying
Performance, (2014) 1 Indonesia Journal of
Disability Studies 20, 21.

142
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

amputasi, lumpuh layuh atau kaku, fungsi psikologis, atau anatomis;


paraplegi, celebral palsy (CP), akibat b. disability yaitu ketidakmampuan atau
stroke, akibat kusta, dan orang kecil. keterbatasan sebagai akibat adanya
Kedua, penyandang disabilitas impairment untuk melakukan
intelektual, yaitu terganggunya fungsi aktivitas dengan cara yang dianggap
pikir karena tingkat kecerdasan di normal bagi manusia;
bawah rata-rata, antara lain lambat c. handicap, yaitu keadaan yang
belajar, disabilitas grahita dan down merugikan bagi seseorang akibat
syndrom. Ketiga, penyandang disabilitas adanya impairment, disability yang
mental, yaitu terganggunya fungsi pikir, mencegahnya dari pemenuhan
emosi, dan perilaku, antara lain: (a) peranan yang normal (dalam konteks
psikososial diantaranya skizofrenia, usia, jenis kelamin, serta faktor
bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan budaya) bagi orang yang
kepribadian; (b) disabilitas bersangkutan.7
perkembangan yang berpengaruh pada Sebagai warga negara Indonesia,
kemampuan interaksi sosial di antaranya penyandang disabilitas memiliki
autis dan hiperaktif. Keempat, kedudukan, hak, kewajiban dan peran
penyandang disabilitas sensorik, yaitu yang sama dengan warga Negara
terganggunya salah satu fungsi dari Indonesia lainnya. Bahkan UUD NRI
panca indera, antara lain disabilitas Tahun 1945 mengatur setiap orang
netra, disabilitas rungu, dan/atau mendapat kemudahan dan perlakuan
disabilitas wicara. khusus untuk memperoleh kesempatan
Organisasi Kesehatan Dunia atau dan manfaat yang sama guna mencapai
World Health Organization (WHO) persamaan dan keadilan.
memberikan definisi disabilitas sebagai Sebagai bentuk dari perlindungan
keadaan terbatasnya kemampuan untuk hukum terhadap pemenuhan HAM di
melakukan aktivitas dalam batas-batas Indonesia khususnya terhadap hak untuk
yang dianggap normal. WHO membagi mendapatkan pekerjaan yang layak bagi
tiga kategori disabilitas, yaitu: disabilitas, Indonesia harus memiliki
a. impairment, yaitu kondisi ketidak seperangkat peraturan hukum yang adil
normalan atau hilangnya struktur atau
7
Ibid, hlm. 20-21

143
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

dan tegas dalam mengatur, aparat negara disabilitas sendiri. Oleh karena itu
yang sigap dan pro disabilitas, dan diharapkan semua unsur tersebut
masyarakat yang inklusif terhadap isu berperan aktif untuk mewujudkannya.
8
disabilitas . Kesempatan untuk Dengan kesamaan kesempatan tersebut
mendapatkan kesamaan kedudukan, diharapkan para penyandang cacat dapat
hak, dan kewajiban bagi penyandang melaksanakan fungsi sosialnya dalam
disabilitas hanya dapat diwujudkan jika arti mampu berintegrasi melalui
tersedia aksesibilitas, yaitu suatu komunikasi dan interaksi secara wajar
kemudahan bagi penyandang disabilitas dalam hidup bermasyarakat.9
untuk mencapai kesamaan kesempatan Hak untuk memperoleh pekerjaan
dalam memperoleh kesamaan termasuk bagi pekerja disabilitas telah
kedudukan, hak, dan kewajiban sehingga diatur di dalam konstitusi negara
perlu diadakan upaya penyediaan Indonesia. Oleh sebab itu, hak tersebut
aksesibilitas bagi penyandang mendapatkan perlindungan dan dijamin
disabilitas. Dengan upaya dimaksud, oleh hukum, sehingga perusahaan yang
diharapkan penyandang disabilitas dapat mempekerjakan penyandang disabilitas
berintegrasi secara total dalam pada khususnya harus melindungi hak-
mewujudkan tujuan pembangunan hak penyandang disabilitas. Pasal 41
nasional pada umumnya serta ayat (2) UU No. 39/1999 tentang HAM
meningkatkan kesejahteraan sosial menentukan setiap penyandang cacat,
penyandang disabilitas pada khususnya. orang yang berusia lanjut, wanita hamil
Penyelenggaraan upaya peningkatan dan anak-anak berhak memperoleh
kesejahteraan sosial yang antara lain kemudahan dan perlakuan khusus.
dilaksanakan melalui kesamaan Hak untuk memperoleh pekerjaan
kesempatan bagi penyandang disabilitas, termasuk bagi pekerja disabilitas telah
yang pada hakikatnya menjadi tanggung diatur di dalam konstitusi negara
jawab bersama Pemerintah, Indonesia. Oleh sebab itu, hak tersebut
masyarakat, keluarga, dan penyandang mendapatkan perlindungan dan dijamin

8 9
Jazim Hamidi, Perlindungan Hukum Suhartoyo, Perlindungan hukum terhadap
terhadap Disabilitas dalam Memenuhi Hak pekerja/buruh penyandang Disabilitas di Indonesia.
Mendapatkan Pendidikandan Pekerjaan, Jurnal: Jurnal:Masalah-Masalah Hukum Vol 43, No 4, 2014,
Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol 23, No 4, 2016 hlm. 472

144
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

oleh hukum, sehingga perusahaan yang usahanya untuk memenuhi


mempekerjakan penyandang disabilitas kebutuhannya dari hal-hal yang dapat
pada khususnya harus melindungi hak- merugikan penyandang disabilitas itu
hak penyandang disabilitas. Pasal 41 sendiri. Perlindungan ini juga dapat
ayat (2) UU No. 39/1999 tentang HAM diartikan sebagai pengakuan bahwa
menentukan setiap penyandang cacat, diskriminasi berdasarkan disabilitas
orang yang berusia lanjut, wanita hamil merupakan pelanggaran terhadap harkat
dan anak-anak berhak memperoleh dan martabat serta nilai yang melekat
kemudahan dan perlakuan khusus. pada setiap orang. Perlindungan
Posisi penyandang disabilitas yang penyandang disabilitas juga dapat
terkait dengan ketenagakerjaan akan diartikan sebagai upaya menciptakan
lebih rumit. Pasal 1 angka (1) UU No. lingkungan dan fasilitas umum yang
13/2003 tentang Ketenagakerjaan aksesibel demi kesamaan kesempatan
menyebutkan konsep ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas untuk hidup
sebagai “segala hal yang berhubungan mandiri dan bermasyarakat.
dengan tenaga kerja pada waktu Selain ditentukan Pasal 27 ayat (2)
sebelum, selama dan sesudah masa UUD NRI Tahun 1945, hak atas
kerja”. Menurut Molenaar, perburuhan pekerjaan dan penghidupan yang layak,
atau ketenagakerjaan adalah bagian turut dipertegas dalam UU No. 8/2016.
segala hal yang berlaku, pada pokoknya UU ini sebagai landasan operasional
mengatur hubungan antara tenaga kerja dalam mewujudkan penyandang
dan pengusaha, antara tenaga kerja dan disabilitas yang sejahtera dan mandiri.
tenaga kerja.10 Dalam rangka memenuhi amanat UU
Perlindungan penyandang No. 8/2016, bahwa penempatan tenaga
disabilitas merupakan istilah yang kerja penyandang disabilitas adalah
dipakai untuk menggambarkan menjadi hak penyandang disabilitas,
perlindungan hukum yang diberikan sekaligus menjadi kewajiban Pemerintah
kepada penyandang disabilitas dalam dan Pemerintah Daerah, BUMN dan
BUMD, serta perusahaan swasta, yang
10
Lalu Husni, Pengantar Hukum perlu diimplementasikan dengan baik.
Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2007, hlm. 24.
Kuota mengenai penyandang

145
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

disabilitas ini diwajibkan untuk dipenuhi masyarakat sebagai konsekuensi logis


oleh para pemberi kerja dan dari pembangunan.
memberikan kesempatan kepada Hukum dan masyarakat
pemberi kerja untuk membuka berhubungan secara timbal balik, karena
lowongan kepada penyandang hukum sebagai sarana pengantar
disabilitas untuk bekerja di masyarakat, bertingkah laku di dalam
instansi/perusahaanya, serta wajib masyarakat dilaksanakan oleh pula oleh
memberikan aksesbilitas kepada masyarakat. Hubungan tersebut bisa
penyandang disabilitas dan lingkungan bersifat simbiosis muatualistis yaitu
yang inklusif. Menciptakan kondisi dan mendukung tumbuh dan tegaknya hukum
lingkungan kerja yang inklusif bagi maupun sebaliknya.
penyandang disabilitas merupakan Perlindungan Hukum
kewajiban dari pemberi kerja. dikemukakan oleh J.P. Fitzgerald,
Lingkungan yang inklusif seperti Fitzgerald menguraikan bahwa hukum
tersedianya akses naik turun lantai, bertujuan mengintegrasikan dan
kamar mandi yang ramah disabilitas, mengkoordinasikan berbagai kepentingan
dan tempat kerja yang mendukung akan dalam masyarakat, dengan cara
membuat penyandang disabilitas mudah membatasi berbagai kepentingan
beradaptasi dan dengan leluasa bergerak tersebut, karena dalam suatu lalu lintas
untuk bekerja. kepentingan, perlindungan terhadap
2. Perlindungan hukum bagi penyandang kepentingan tertentu hanya dapat
disabilitas ketenagakerjaan. dilakukan dengan cara membatasi
Hadirnya hukum ditengah tengah kepentingan di lain pihak.11
masyarakat yang sedang membangun Teori perlindungan hukum J.P.
merupakan proses yang harus ditempuh Fitzgerald lebih lanjut dikembangkan
oleh masyarakat untuk menjadikan oleh Philipus M. Hadjon, bahwa
sebagai sarana yang dapat menjalankan perlindungan hukum adalah suatu kondisi
peranannya dengan efektif. Oleh karena subjektif yang menyatakan hadirnya
itu perubahan-perubahan besar yang keharusan pada diri sejumlah subjek
terjadi di dalam hukum maupun dalam
11
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung,2000. Hal. 53.

146
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

hukum untuk segera memperoleh pemenuhan hak memperoleh pekerjaan


sejumlah sumber daya, guna untuk meningkatkan harkat, martabat
kelangsungan eksistensi subjek hukum dan harga diri, serta mewujudkan
yang dijamin dan dilindungi oleh hukum, masyarakat yang sejahtera, adil,
agar kekuatannya secara terorganisir makmur, baik materil maupun
dalam proses pengambilan keputusan spiritual.14 Penyandang disabilitas sering
politik maupun ekonomi, khususnya pada mendapat diskriminasi seperti diuraikan
distribusi sumber daya, baik pada sebelumnya terkait keadaan fisik dan
peringkat individu maupun struktural.12 mental. Atas dasar itulah penyandang
Philipus M.Hajon, membedakan disabilitas perlu mendapat perhatian
dua macam perlindungan hukum, yaitu: khusus karena mereka memiliki
a. Perlindungan hukum preventif, dalam kebutuhan yang berbeda.
perlindungan hukum preventif ini Berdasarkan Pancasila dan UUD
berupa pencegahan suatu sengketa NRI Tahun 1945, negara mengakui
supaya tidak terjadi, yaitu persamaan derajat, persamaan hak dan
memberikan kesempatan kepada persamaan kewajiban antara sesama
masyarakat untuk mengajukan manusia. Selain penegasan hak warga
keberatan atau pendapatnya sebelum atas pekerjaan dan penghidupan yang
keputusan pemerintah (kebijakan) layak, konstitusi juga menyebutkan
menjadi kebijakan yang definitif. bahwa setiap warga negara berhak
b. Perlindungan represif bertujuan untuk mendapat pekerjaan berdasarkan pada
menyelesaikan suatu sengketa yang tingkat pendidikan, keahlian, dan bakat
sudah terjadi, hal ini dapat diberikan serta minatnya. Setiap warga negara
melalui badan peradilan13. dalam memperoleh pekerjaan harus
Perlindungan hukum terhadap sesuai dengan keinginannya, bukan
penyandang disabilitas dalam pekerjaan yang dipaksakan kepadanya.
Negara berkewajiban menciptakan
12
Philipus M. Hadjon. Perlindungan Hukum lapangan pekerjaan dan penghidupan
Bagi Rakyat Di Indonesia, suatu studi Tentang
Prinsip-Prinsipnya, Penanganan Oleh Pengadilan yang layak, dengan gaji bulanan, rumah,
Dalam Lingkungan Peradilan Umum Dan
Pembentukan Peradilan Administrasi Negara, PT 14
Abdul Khakim, Pengantar Hukum
Bina Ilmu, Surabaya.1987 Hal. 2. Ketenagakerjaan Indonesia, cet. II, PT. Citra Aditya
13
ibid. hal. 2 Bakti, Bandung, 2007, hlm 8

147
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

pakaian, dan makanan. Untuk ketenagakerjaan berlandaskan atas


melaksanakan hal tersebut pemerintah Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
memberikan aturan dalam gaji yaitu Lebih lanjut ditegaskan dalam
dengan menentukan upah minimum Penjelasan Pasal 3 UU No. 13/2003
regional (UMR) yang merupakan menyatakan terkait asas pembangunan
kumpulan dari jumlah gaji baik gaji ketenagakerjaan, pada dasarnya sesuai
pokok dan tunjangan yang diberikan dengan asas pembangunan nasional,
serta bonus yang diterima oleh seorang khususnya asas demokrasi Pancasila
pekerja. serta adil dan merata. Pembangunan
Pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak
nasional terkait tenaga kerja mempunyai dimensi dan keterkaitan dengan
peranan dan kedudukan yang sangat berbagai pihak, yaitu antara pemerintah,
penting sebagai pelaku dan tujuan pengusaha dan pekerja/buruh. Oleh
pembangunan. Sesuai dengan peranan karena itu, pembangunan
dan kedudukan tenaga kerja, diperlukan ketenagakerjaan dilaksanakan secara
pembangunan ketenagakerjaan untuk terpadu dalam bentuk kerjasama yang
meningkatkan kualitas tenaga kerja dan saling menguntungkan. Pembangunan
peningkatan perlindungan tenaga kerja ketenagakerjaan diselenggarakan atas
dan keluarganya sesuai dengan harkat asas keterpaduan dengan melalui
dan martabat kemanusian. Berdasarkan koordinasi fungsional lintas sektoral
hal tersebut, diperlukan adanya pusat dan daerah.
perlindungan terhadap tenaga kerja yang Pasal 4 UU No. 13/2003
dimaksudkan untuk menjamin hak-hak menyatakan bahwa tujuan pembangunan
dasar pekerja dan menjamin kesamaan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
dan kesempatan serta perlakuan tanpa Pertama, memberdayakan dan
diskriminasi atas dasar apapun untuk mendayagunakan tenaga kerja secara
mewujudkan kesejahteraan pekerja dan optimal dan manusiawi. Pemberdayaan
keluarganya serta tetap memperhatikan dan pendayagunaan tenaga kerja
perkembangan kemajuan dunia usaha. merupakan suatu kegiatan yang terpadu
Berdasarkan ketentuan pasal 2 UU untuk dapat memberikan kesempatan
No. 13/2003 bahwa pembangunan kerja seluas-luasnya bagi tenaga kerja

148
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

Indonesia. Melalui pemberdayaan dan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian


pendayagunaan ini diharapkan tenaga rupa sehingga terpenuhi hak-hak dan
kerja Indonesia dapat berpartisipasi perlindungan yang mendasar bagi
secara optimal dalam pembangunan tenaga kerja dan pekerja/buruh serta
nasional, namun dengan tetap pada saat yang bersamaan dapat
menjunjung tinggi nilai-nilai mewujudkan kondisi yang kondusif bagi
kemanusiaanya, sehingga dapat pengembangan dunia usaha.
meningkatkan harkat, martabat dan Keempat, meningkatkan
harga diri tenaga kerja serta Kesejahteraan tenaga kerja dan
mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, keluarga. Masyarakat Indonesia
makmur dan merata, baik secara materil sebagian besar merupakan tenaga
maupun spiritual. kerja dan memiliki keluarga, karena
Kedua, mewujudkan pemerataan itu kesejahteraan tenaga kerja dan
kesempatan kerja dan penyediaan tenaga keluarganya mempunyai andil yang
kerja yang sesuai dengan kebutuhan besar dalam mewujudkan keadilan
pembangunan nasional dan daerah. sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerataan kesempatan kerja harus Masyarakat sejahtera, adil, makmur dan
diupayakan di seluruh wilayah Negara merata, baik materil maupun spiritual
Kesatuan Republik Indonesia sebagai tidak dapat dicapai bila tenaga kerja dan
satu kesatuan pasar kerja dengan keluarganya tidak sejahtera.
memberikan kesempatan yang sama Meningkatkan kesejahteraan tenaga
untuk memperoleh pekerjaan bagi kerja dan keluarganya merupakan
seluruh tenaga kerja Indonesia sesuai bagian dalam rangka mewujudkan
dengan bakat, minat dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
kemampuannya. Demikian pula Perlindungan hukum terhadap
pemerataan penempatan tenaga kerja, konsumen secara preventif sebenarnya
perlu diupayakan agar dapat mengisi sudah diberikan pemerintah melalui
kebutuhan di seluruh sektor dan daerah. beberapa kebijakan, artinya
Ketiga, memberikan perlindungan perlindungan tersebut dibuat utamanya
kepada tenaga kerja dalam mewujudkan adalah untuk mencegah terjadinya
kesejahteraan. Pembangunan sengketa. Perlindungan hukum yang

149
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

diberikan kepada pekerja penyandang berhak atas memilih pekerjaan yang


disabilitas guna menjamin hak-haknya layak sesuai dengan keinginan,
di bidang ketenagakerjaan tercermin bakat, kecakapan dan kemampuan
dalam peraturan perundangundangan yang dimilikinya. Selain itu, syarat-
baik yang mengatur mengenai syarat yang diatur dalam perjanjian
disabilitas itu sendiri maupun yang kerja juga tidak diskriminatif antara
mengatur mengenai ketenagakerjaan. pria dengan wanita dalam hal
Peraturan-peraturan yang melindungi pekerjaan tersebut mempunyai
penyandang disabilitas antara lain: beban yang sama. Yang terpenting
a. Perlindungan dalam UUD NRI adalah setiap orang dalam bekerja
1945. berhak atas upah yang adil sesuai
b. Perlindungan dalam Undang- dengan prestasi yang diberikan
Undang Nomor Nomor 21 Tahun dalam pekerjaanya.
1999 tentang Pengesahan ILO d. Undang-Undang Nomor 13 Tahun
Convention No.111Concerning 2003 tentang Ketenagakerjaan
Discrimlnation In Respect Of Undang-Undang Ketenagakerjaan
Employment and Occupation merupakan kaidah keteronom yang
(Konvensi ILO Mengenai dikeluarkan oleh Pemerintah guna
Diskriminasi Dalam Pekerjaan dan melindungi hak-hak dari pekerja
Jabatan). maupun pengusaha. Dalam rangka
c. Perlindungan dalam Undang- melindungi para pekerja
Undang Nomor 39 Tahun 1999 penyandang disabilitas, secara tegas
tentang Hak Asasi Manusia. diatur dalam Pasal 67 UU
Undang-Undang Nomor 39 tahun Ketenagakerjaan, yang
1999 tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan:
mengatur mengenai hal-hal yang (1) Pengusaha yang
secara umum mengenai HAM. mempekerjakan tenaga kerja
Mengenai hak-hak setiap orang penyandang cacat wajib
dalam bekerja diatur dalam Pasal 38 memberikan perlindungan
yang menyebutkan bahwa setiap sesuai dengan jenis dan
orang baik pria maupun wanita derajat kecacatannya.

150
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

(2) Pemberian perlindungan kesadaran akan isu-isu yang


sebagaimana dimaksud dalam dihadapi penyandang disabilitas,
ayat (1) dilaksanakan sesuai mempromosikan kesetaraan dan
dengan peraturan perundang- memerangi diskriminasi, membuat
undangan yang berlaku. lingkungan fisik dapat diakses,
Berdasarkan ketentuan tersebut memberikan perlindungan dalam
pengusaha wajib melakukan situasi berisiko, memastikan akses
perlindungan terhadap pekerja terhadap pendidikan, perawatan
penyandang disabilitas sesuai kesehatan dan kesempatan kerja.
dengan jenis dan derajat Indonesia telah meratifikasi
kecacatannya. Adapun mengenai konvensi ini dengan Undang-
pelatihan bagi penyandang Undang Nomor 19 Tahun 2011
disabilitas, juga dilaksanakan yang diratifikasi pada tanggal 10
dengan memperhatikan jenis, November 2011. Dalam konvensi
derajat kecacatan, dan kemampuan tersebut pada pasal 27 Undang-
penyandang disabilitas yang Undang Nomor 19 tahun 2011
bersangkutan. tentang Pengesahan Convention On
e. Undang-Undang Nomor 19 Tahun The Rights Of Persons With
2011 tentang Pengesahan Disabilities (Konvensi Mengenai
Convention On The Rights Of Hak-Hak Penyandang Disabilitas),
Persons With Disabilities yang mengatur mengenai hak-hak
(Konvensi Mengenai Hak-Hak penyandang disabilitas dalam
Penyandang Disabilitas). Konvensi bidang pekerjaan, negara wajib
mengenai Hak-Hak Penyandang menjamin hal-hal sebagai berikut:
Disabilitas merupakan sebuah 1. Hak-hak dari penyandang
perjanjian multilateral yang disabilitas dalam bekerja agar
ditetapkan oleh Majelis Umum penyandang disabilitas bebas
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dalam memilih pekerjaan yang
ditetapkan pada tanggal 13 diinginkannya dan menjamin
desember 2006. Perjanjian ini lingkungan kerja yang inklusif.
bertujuan untuk meningkatkan 2. Melarang diskriminasi terhadap

151
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

penyandang disabilitas dalam pemerintahan.


hal persyaratan dalam 8. Memastikan aksesbilitas
hubungan kerja, jenjang karir, penyandang disabilitas terdapat
upah, dan kesehatan dan di tempat kerja.
keselamatan kerja. 9. Memastikan penyandang
3. Menciptakan kesamaan disabilita tidak mengalami
kesempatan dan kesetaraan perbudakan di tempat kerja
terhadap penyandang atau melakukan pekerjaan yang
disabilitas dalam pengupahan terlalu berat.
dan kondisi kerja yang meliputi 10. Menjamin hak dari penyandang
kondisi kesehatan dan bebas disabilitas dan keluarganya
dari kekerasan. untuk selalu mendapatkan
4. Melakukan pelatihan terhadap kebutuhan primer mauapun
penyandang disabilitas dan sekunder dan selalu
menjamin hak untuk berserikat mempromosikan larangan
dan berkumpul dalam serikat diskriminasi terhadap
pekerja sebagaimana pekerja penyandang disabilitas.
yang lain. f. Perlindungan dalam Undang-
5. Menginformasikan lowongan Undang Nomor 8 tahun 2016
pekerjaan kepada penyandang tentang Penyandang Disabilitas.
disabilitas termasuk Undang-Undang Penyandang
memberikan pendampingan Disabilitas mempunyai hal-hal yang
dalam mencari, melamar, berbeda dari undangundang
bekerja hingga penyandang sebelumnya. Hal yang signifikan
disabilitas berhenti bekerja. adalah dalam Undang-Undang
6. Memberikan dorongan untuk Penyandang Disabilitas lebih
bekerja secara mandiri dan mengutamakan pemberdayaan dan
membuka usaha secara perlindungan hak-hak. Dalam
mandiri. undang undang ini sebagaimana
7. Mempekerjakan penyandang diatur dalam Pasal 11, Hak-hak
disabilitas dalam sektor dalam bekerja, berwirausaha dan

152
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

berkoperasi adalaha sebagai KESIMPULAN


berikut: 1. Bentuk perlindungan yang diberikan
1. Hak untuk bekerja di sektor kepada pekerja penyandang disabilitas
pemerintahan maupun swasta; guna menjamin hak-haknya di bidang
2. Hak memiliki upah yang sama ketenagakerjaan antara lain
dalam jenis pekerjaan dan Menerapakan sistem kuota penyandang
jabatan yang sama dengan disabilitas dalam dunia kerja. Sistem
bukan pekerja penyandang kuota yang berlaku di Indonesia terdiri
disabilitas; dari kuota bagi pekerja penyandang
3. Hak mendapatkan akomodasi disabilitas yang bekerja di sektor
yang layak; pemerintahan, BUMN, dan BUMD dan
4. hak tidak diberhentikan karena yang bekerja di sektor swasta. Kuota
alasan disabilitas; untuk penyandang disabilitas yang
5. Hak untuk mendapatkan bekerja di sektor pemerintahan, BUMN,
jenjang karier; dan BUMD adalah 2 (dua) persen
6. Hak diperlakukan dengan adil sedangkan untuk sektor swasta, kuota
dan bermartabat; dan penyandang disabilitas adalah 1 (satu)
7. Hak untuk memajukan usaha, persen dari jumlah keseluruhan pekerja
memiliki pekerjaan sendiri dan yang bekerja di perusahaan tersebut.
berwirausaha. Kuota mengenai penyandang disabilitas
Perlindungan hukum yang bersifat ini diwajibkan untuk dipenuhi oleh para
represif pada dasarnya suatu pemberian pemberi kerja dan memberikan
perlindungan hukum bagi tenaga kerja kesempatan kepada pemberi kerja untuk
disabilitas, dapat diselesaikan melalui membuka lowongan kepada penyandang
Lembaga Lembaga yag sudah dibentuk disabilitas untuk bekerja di
oleh pemerintah seperti yang ada pada instansi/perusahaanya, serta wajib
Dinas ketenagakerjaan maupun melalui memberikan aksesbilitas kepada
organisasi yang menaunginya bahkan penyandang disabilitas dan lingkungan
apabila tidak tercapai dapat melalui yang inklusif. Menciptakan kondisi dan
jalur hukum dengan mengajukan lingkungan kerja yang inklusif bagi
penyelesaian melalui Pengadilan. penyandang disabilitas merupakan

153
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

kewajiban dari pemberi kerja. dalam Undang-Undang


Pemerintahan Daerah, Kanun
Lingkungan yang inklusif seperti
Jurnal Ilmu Hukum No. 67 Th
tersedianya akses naik turun lantai, XVII.
kamar mandi yang ramah disabilitas, ILO, 2006, Kaidah ILO tentang
dan tempat kerja yang mendukung akan Pengelolaan Penyandang Cacat di
Tempat Kerja, ILO Publication,
membuat penyandang disabilitas mudah Jakarta.
beradaptasi dan dengan leluasa bergerak Jazim Hamidi, 2016, Perlindungan Hukum
untuk bekerja. terhadap Disabilitas dalam
Memenuhi Hak Mendapatkan
2. Pemberi kerja wajib untuk berlaku adil Pendidikan dan Pekerjaan,
dan tidak diskriminatif terhadap pekerja Jurnal: Jurnal Hukum Ius Quia
Iustum, Vol 23,No 4.
penyandang disabilitas. Berlaku adil dan
Khairani, 2012, Analisis Permasalahan
tidak diskriminatif disini adalah yang Outsourching (Alih Daya) dari
berkaitan dengan upah dan jenjang karir Perspektif Hukum dan
Penerapannya, Kanun Jurnal Ilmu
bagi penyandang disabilitas. Dalam Hukum No. 56 Th XIV.
kondisi kerja, jabatan yang sama, dan Lalu Husni, 2007, Pengantar Hukum
melaksanakan pekerjaan yang sama, Ketenagakerjaan Indonesia, PT.
Raja Grafindo Persada,Jakarta.
pemberi kerja berkewajiban untuk
Suhartoyo, 2014, Perlindungan Hukum
memberikan upah yang sama seperti terhadap Pekerja/buruh
kepada penyandang disabilitas. Dalam Penyandang Disabilitas di
Indonesia. Jurnal: Masalah-
jenjang karir pula, penyandang Masalah Hukum Vol 43, No 4.
disabilitas mempunyai hak yang sama
dengan yang non disabilitas untuk
Peraturan Perundang-undangan
berkarir sebagai pimpinan di perusahaan
Undang Undang Dasar Negara Republik
yang bersangkutan. Indonesia tahun 1945.
Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan,
UU Nomor 13 Tahun 2003, LN
DAFTAR PUSTAKA
tahun 2003 Nomor 39, TLN
Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Nomor 4279.
Ketenagakerjaan Indonesia, cet.
II, PT. Citra Aditya Bakti, Undang-Undang tentang Penyandang
Bandung. Disabilitas. UU No. 8 tahun 2016.
LN Tahun 2016 No. 69. TLN No.
Budiyono, Muhtadi, Ade Arief 5871.
Firmansyah, 2015, Dekonstruksi
Urusan Pemerintahan Konkuren

154
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155
p-ISSN 2502-9541
e-ISSN 2685-9386

Undang-Undang tentang Hak Asasi


Manusia. UU No. 39 tahun 1999.
LN Tahun 1999 No. 165. TLN
Nomor 3886.
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan.

Undang-Undang tentang Pengesahan ILO


Convention No.111 Concerning
Discrimlnation In Respect Of
Employment and Occupation
(Konvensi ILO Mengenai
Diskriminasi Dalam Pekerjaan dan
Jabatan). UU No. 21 tahun 1999.
LN Tahun 1999 No. 57. TLN
Nomor 3836.
Undang-Undang tentang Pengesahan
Convention On The Rights Of
Persons With Disabilities
(Konvensi Mengenai Hak-Hak
Penyandang Disabilitas). UU No.
19 tahun 2011. LN Tahun 2011
No. 107. TLN Nomor 5251.
Indonesia.
UU No. 21/2003 tentang Pengesahan ILO
Convention Nomor 81 Concerning
Labour Inspection In Industry And
Commerce (Konvensi ILO Nomor
81 Mengenai Pengawasan
Ketenagakerjaan Dalam Industri
Dan Perdagangan).

155
Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 7 No. 2, September 2022 Hak Mendapatkan..... (Devrayno dkk) 138-155

Anda mungkin juga menyukai