Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Pelajaran Agama

Kelas XI MIA-IIS, Semester I, TP 2014 – 2015

BAB V
BABTISAN
Babtisan merupakan satu aspek pembenaran dimana semua orang dapat melakukannya. Sejak Kristus, seorang
yang tanpa dosa dibabtiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah, maka kita yang berdosa ini,
haruslah melakukan hal yang sama.

Dalam Matius 28:19-20, Yesus Kristus sendiri memberikan perintah yang berkaitan erat dengan babtisan.

Dalam perintah tersebut, Kristus menjelaskan bahwa babtisan merupakan keharusan bagi orang yang ingin
turut ambil bagian dalam jemaat-Nya, yaitu di dalam kerajaan Rohani.

Babtisan memang sangat erat kaitannya dengan keselamatan, tetapi itu bukanlah jaminan. Tetapi siapa yang
menghidupkan kehidupan baru yang telah diterima melalui babtisan.

I. Babtisan Dalam Perjanjian Baru

Peristiwa pembabtisan dengan air di dalam Perjanjian Baru dicatat dengan cara diselamkan. Di dalamnya
dapat kita baca bahwa Yohanes membabtiskan di dalam sungai Yordan (Matius 3:6; Markus 1:5) da n di
Ainon dekat Salim “sebab disitu banyak air” (Yohanes 3:23). Hanyalah babtisan dengan diselamkan
memerlukan “banyak air”.

Babtisan pada zaman kerasulan juga dilakukan dengan dselamkan. Ketika Filipus, sang evangelis itu,
membabtiskan sida-sida Etiopia, mereka “turun ke dalam air” dan keluar dari air” (Kisah 8:38,39).

II. Arti Babtisan

Arti babtisan sangat erat kaitannya dengan ragamnya, yaitu:

1. Simbol Kematian dan Kebangkitan Kristus


Air yang menutupi melambangkan penutupan derita dan kesusahan, dan keluar dari air berbicara
mengenai kebangkitan-Nya (Roma 6:3-5).

2. Lambang Kematian Terhadap Dosa dan Hidup untuk Allah


Di dalam babtisan orang-orang beriman merasakan pengalaman derita Tuhan kita. Apakah
maksudnya?
a. Mati terhadap dosa
Mereka mati terhadap dosa menegaskan bahwa yang lama sudah berlalu, hidup mereka
tersembunyi dalam Kristus dan di dalam Allah.

Babtisan merupakan tanda pertobatan sejati. Umat percaya itu menjadi mati terhadap
pelanggaran-pelanggaran hukum dan kemudian memperoleh pengampunan dosa melalui
darah Yesus Kristus yang menyucikannya. Upacara babtisan adalah sebuah pernyataan
penyucian batiniah → pembasuhan dari dosa yang telah diakui.

b. Hidup bagi Allah


Kuasa kebangkitan Kristus bekerja dalam hidup kita. Itulah yang menyanggupkan kita
berjalan dalam kehidupan yang baru (Roma 6:4). Kita sekarang menjadi murid yang baru bagi
Juruselamat, dan babtisan menjadi sebuah tanda bahwa kita telah menjadi muris-Nya.

3. Simbol Sebuah Hubungan Perjanjian


Pada zaman Perjanjian Lama, sunat merupakan sebuah hubungan perjanjian antara Allah dan
Abraham (Kejadian 17:1-7). Penyunatan Abraham berarti pengukuhan pengalaman
pendahuluannya dalam pembenaran oleh iman (Roma 4:11).
File: Materi Agama Bab V, kls XI MIA-IIS, Smstr I, 2014-2015@Beni.doc 1
Akan tetapi sunat itu sendiri tidak dapat menjamin manusia masuk ke dalam dimensi rohani sejati
dari perjanjian tersebut. Untuk itu perlu suatu pengertian tentang sunat secara rohani (sunat hati)
(Ulangan 10:16).

Babtisan adalah tanda hubungan selamat di dalam Yesus, menggambarkan sunat rohani (Kolose
2:11,12).

4. Lambang Pengabdian Kepada Pekerjaan Kristus


Pada waktu Yesus menerima babtisan, Ia memperoleh kecurahan Roh Kudus, menandai
pengurapan-Nya atau menyerahkan-Nya ke dalam tugas yang diberikan Bapa kepada-Nya
(Matius 3:13-17).

Jemaat pada zaman rasul-rasul kecurahan Roh Kudus umumnya mengikuti babtisan air. Demikian
juga sekarang, apabila kita dibabtiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, kita dibaktikan,
ditahbiskan dan disatukan dengan ketiga kuasa besar surga unuk mengabarkan Injil.

Babtisan Roh Kudus memberikan kuasa bersaksi bagi jemaat (Kisah 1:5,8).

5. Tanda Masuk Ke Dalam Jemaat


Selain sebagai tanda manusia yang telah memperoleh kelahiran baru, babtisan juga merupakan
tanda seseorang masuk ke dalam kerajaan rohani Kristus.

Melalui babtisan Tuhan menambahkan murid-murid yang baru ke dalam tubuh umat percaya,
yakni jemaat (Kisah 2:41,47; I Kor 12:13).

III.Syarat Babtisan

a. Iman
Salah satu syarat mutlak babtisan adalah iman di dalam korban pendamaian Yesus sebagai satu-
satunya sarana keselamatan dari dosa (Markus 16:16)

b. Pertobatan
Hanya melalui pertobatan, manusia dapat mengalami kematian terhadap dosa → sebuah syarat
mutlak untuk memperoleh babtisan.

Barang siapa yang ingin dibabtiskan harus mengaku beriman dan mengalami pertobatan.

IV. Buah Babtisan

Hidup yang tinggal di dalam Kristus


Hidup yang tinggal di dalam jemaat Kristus
Hidup yang turut serta mengabarkan Injil kepada segenap bangsa.

File: Materi Agama Bab V, kls XI MIA-IIS, Smstr I, 2014-2015@Beni.doc 2

Anda mungkin juga menyukai