Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI KE 6 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Siklus produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi


pemrosesan data terkait yang berulang yang berkaitan dengan
pembuatan produk. Tujuan dari siklus produksi adalah mengotorisasi
semua produksi dan perolehan aktiva tetap dengan baik, menjaga
persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, mencatat siklus
produksi yang valid dan sah, mencatat siklus produksi secara akurat dan
melakukan setiap aktivitas siklus produksi secara efisien dan efektif
(Romney, 2015). 
Tahapan aktivitas yang dilakukan dalam siklus produksi sebagai berikut:

1.  Aktivitas dalam siklus produksi dimulai dengan mendesain produk


yang nantinya akan diproduksi. Mendesain produk diperlukan
untuk memastikan proses produksi dilakukan dengan tujuan
menghasilkan sebuah produk yang benar-benar sesuai spesifikasi
teknis yang diinginkan dari berbagai aspek, seperti kualitas, bahan
baku yang digunakan, efektivitas proses produksi, dan aspek-
aspek lainnya. 
2. Jika spesifikasi teknis sudah jelas ditentukan, tahap selanjutnya
adalah mengecek ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk
proses produksi. Apabila bahan baku belum tersedia, departemen
pembelian akan diminta untuk mendatangkan barang yang
diinginkan. Namun, apabila bahan baku yang diinginkan sudah
tersedia, departemen produksi dapat langsung meneruskan ke
tahapan selanjutnya.
3. Tahap selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran produksi.
Anggaran produksi diperlukan untuk memperkirakan besar biaya
produksi yang mungkin akan dikeluarkan selama proses produksi.
Departemen keuangan dan anggaran sangat berkepentingan.
Adanya anggaran produksi ini untuk upaya pengendalian awal
agar proses produksi dapat berjalan seefisien mungkin. Anggaran
produksi juga digunakan untuk membandingkan besar anggaran
yang diestimasikan dengan total biaya produksi sebenarnya pada
saat proses produksi selesai dilakukan.
4. Tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Pada tahapan ini,
biasanya sudah dibicarakan aspek teknis yang akan dilakukan
dalam proses produksi. Beberapa hal yang dibicarakan misalnya
menyangkut siapa saja yang akan terlibat dalam proses produksi,
tahapan proses produksi yang akan dilakukan, dan bagaimana
kerja sama yang akan dilakukan antarsetiap subunit produksi.
5. Setelah tahapan proses produksi sudah terbayang, hal berikutnya
yang dilakukan adalah penjadwalan proses produksi. Beberapa hal
yang dibahas dalam tahap penjadwalan proses produksi ini
menyangkut kapan produksi akan dimulai, kapan proses produksi
akan berakhir, apakah diperlukan jam kerja tambahan (jam kerja
lembur), dan beberapa aspek lainnya yang berhubungan dengan
waktu pengerjaan sebuah produk.
6. Setelah perencanaan produksi sudah direncanakan dengan
matang, kemudian bahan baku dipindahkan dari gudang ke tempat
produksi. Sebelumnya sistem komputer akan membuatkan
spesifikasi bahan baku apa saja yang dibutuhkan dalam proses
produksi.
7. Selama proses produksi, semua pengeluaran produksi dihitung.
Setelah proses produksi selesai dilakukan, semua komponen
biaya dikalkulasikan. Komponen dan biaya overhead lainnya biaya
produksi mencakup biaya tenaga kerja langsung, biaya jam kerja
mesin, dan biaya overhead lainnya.
8. Setelah proses produksi selesai dilakukan dan besar biaya
produksi sudah selesai dihitung, tahap selanjutnya adalah
menyerahkan barang hasil produksi ke departemen penjualan.
Biasanya, harga jual produksi ditentukan oleh departemen
penjualan dengan mempertimbangkan seluruh aspek biaya yang
telah dikeluarkan, termasuk total biaya produksi.

Sumber: BMP EKSI4312 Modul 7

Anda mungkin juga menyukai