Anda di halaman 1dari 5

Menurut saya, demokrasi secara konseptual dipandang sebagai kerangka berpikir dalam

melakukan pengaturan urusan umum atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk rakyat

diterima secara baik sebagai idea, norma, dan sistem sosial maupun sebagai wawasan

sikap dan perilaku individual yang secara kontekstual diwujudkan, dipelihara dan

dikembangkan.

Karena hal tersebut demokrasi bersifat multidimensional, yaitu secara filosofis

demokrasi sebagai ide, norma, prinsip, secara sosiologis sebagai sistem sosial dan

secara psikologis sebagai wawasan, sikap dan perilaku individu dalam hidup

bermasyarakat.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai

pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional.

Karena PKn merupakan pendidikan demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan

masalah pendidikan politik.

Proses pembelajaran menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari guru dan

siswa sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat kognitif) tetapi dihayati (bersifat

objektif) dan dilaksanakan (bersifat perilaku).

PKn merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi

individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan

kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan

bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Nama saya Efa Damayanti saya mengajar di SD Muhammadiyah Wonodoyo yang terletak di

Dusun Wonodoyo, Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Sekolah tempat saya mengajar berada dilingkungan pedesaan yang cukup asri, sekolah saya

berada didekat persawahan dan danau. Sehingga dalam pelaksanaan Pendidikan Lingkungan

Hidup guru lebih mudah mengajarkan kepada siswanya tentang bagaimana melestarikan

lingkungan hidup.

Seringkali kita sebagai guru mengajak siswa untuk belajar didekat sawah agar siswa bisa tau

manfaat sawah yang ada didekat sekolah, dan setiap 2 minggu sekali kita ajak siswa untuk

kerja bakti didanau dekat sekolah kami. Begitu cara guru mengajarkan kepedulian terhadap

lingkungan hidup disekitar.

PLH dikategorikan menjadi:

1. PLH formal yaitu kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan
melalui sekolah yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang dilakukan
secara terstruktur dengan menggunakan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi
maupun kurikulum yang monolitik atau tersendiri

2. PLH non-formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di
luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, misalnya AMDAL, ISO,
dan PPNS.

Berikut pendapat saya mengenai masalah perkembangan lingkungan hidup


di Indonesia.

1. Pihak pihak yang harus bertanggung jawab terhadap perkembangan PLH di Indonesia,

yaitu:
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

KLHK dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Fungsinya membantu Presiden dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang

lingkungan hidup dan kehutanan

b. Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan perlindungan dan pelestarian lingkungan

hidup di lingkup daerah masing-masing secara otonomi.

c. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Bekerja sama dengan KLHK dalam pengawasan lingkungan hidup berskala nasional dengan

mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan kekayaan alam negara.

Bertanggung jawab dalam pengembangan sumber energi baru dan terbarukan untuk menjamin

lingkungan yang bersih.

d. Badan Restorasi Gambut (BRG)

Dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 1/2016, lembaga non-struktural ini

bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh seorang kepala. Fungsi BRG ialah

untuk koordinasi dan fasilitasi restorasi lahan gambut di berbagai provinsi di Indonesia: Riau,

Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan

Papua.

e. Badan Informasi Geospasial (BIG)

Geospasial adalah lokasi atau posisi objek yang berada di bawah, pada, atau di atas

permukaan bumi yang mengacu pada sistem koordinat nasional.

Dalam menjalankan kegiatan survei dan pemetaan untuk menyediakan informasi geospasial,

BIG dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

f. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional

Fungsinya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan nasional di bidang tata ruang,
infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan, penataan

agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan

tanah, penanganan masalah agraria/pertanahan, serta pemanfaatan ruang dan tanah.

g. Kementerian Dalam Negeri

Membuat peraturan dan menerapkan kebijakan pengelolaan barang milik/kekayaan negara.

Setelah itu, bertanggung jawab dalam pengawasan dan pelaksanaan peraturan tersebut.

h. Kementerian Pertanian

Pertanian sangat erat hubungannya dengan lingkungan hidup. Maka dari itu, pengelolaan

barang milik/kekayaan negara menjadi tanggung jawab Kementan sebagai pembantu Presiden

pada skala nasional.

i. Kementerian PU

Bertanggung jawab dalam sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan dan pembinaan jasa konstruksi.

Tugasnya mencakup perumusan, penetapan, serta pelaksanaan kebijakan.

j. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Menyusun rencana pembangunan nasional sebagai acuan penetapan program dan kegiatan

yang diadakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang berkaitan dengan

lingkungan. Semua kegiatan akan direncanakan dengan baik melalui analisis investasi proyek

pembangunan.

k. Kementerian Keuangan

Setiap program pembangunan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan pasti butuh dana.

Nah, kementerian inilah yang mengatur dan bertanggung jawab atas perumusan dan

pelaksanaan anggaran belanja terkait program pelestarian lingkungan.

l. Dirjen Pajak

Sumber dana yang digunakan untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup bersumber

dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, pengumpulan dana dari rakyat
merupakan tanggung jawab Dirjen Pajak. Maka dari itu, taatlah membayar pajak demi

pembangunan negara.

m. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

KPK memiliki posisi sebagai penyeimbang yang mendukung percepatan kawasan hutan melalui

harmonisasi kebijakan, penegakan hukum, pemantauan perizinan, dan segala hal yang

berkaitan dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Segala bentuk penyelewengan

dana akan diusut oleh KPK.

Selain pihak-pihak tersebut kita sebagai masyarakat juga wajib berpartisipasi demi lingkungan

hidup yang lestari. Dengan cara mendukung, mengawasi, mengkritisi, dan melaporkan

pelanggaran yang terjadi serta turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan secara

langsung.

2. Menurut saya Etika lingkungan perlu dimasukkan ke dalam Program Pengembangan

Pendidikan Lingkungan Hidup karena pentingnya aspek sikap dan perilaku masyarakat

untuk memahami pentingnya lingkungan bagi kehidupan serta bagaimana

mencintai dan menjaga lingkungan menjadi suatu nilai yang tertanam dalam keseharian

mereka.

Dengan etika lingkungan setidaknya masyarakat dapat menerima pengetahuan dan mengubah

sikapnya tentang lingkungan hidup menjadi lebih baik dan menanamkan kesadaran untuk

menjadi manusia yang bertanggungjawab terhadap alam dan lingkungan.

Karena kerusakan lingkungan banyak terjadi disebabkan oleh ulah manusia sendiri, dengan

adanya etika lingkungan hidup dapat mengurangi kerusakan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai