UNIVERSITAS TERBUKA 1. Sebelumnya yang dimaksud dengan konsep puncak kebudayaan adalah unsur-unsur kebudayaan yang memenuhi syarat menuju arah kemajuan. Dalam hal kasus yang telah dijabarkan diatas tentu saja terdapat konsep puncak kebudayaan khususnya terhadap perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi perkembangan budaya masyarakat seperti pola pikir. Perkembangan teknologi juga merupakan salah satu wujud dari perubahan sosial dapat dilihat pada perkembangan masyarakat saat ini yang semakin kompleks dan modern karena adanya perkembangan dari teknologi. 2. Revolusi Kebudayaan, yang secara resmi disebut Revolusi Kebudayaan Proletarian Besar, adalah sebuah gerakan sosiopolitik yang terjadi di Tiongkok dari 1966 sampai 1976. Digerakkan oleh Mao Zedong, Ketua Partai Komunis Tiongkok pada masa itu, tujuannya adalah menyajikan ideologi komunis yang 'benar' di negara tersebut dengan menyapu sisa-sisa unsur kapitalis dan tradisional dari masyarakat Tiongkok, dan mendirikan kembali pemikiran Maois sebagai ideologi dominan pada Partai tersebut. Revolusi tersebut menandai kembalinya Mao Zedong ke sebuah posisi berkuasa setelah Lompatan Jauh Kedepan. Gerakan tersebut bersifat politik dan berdampak negatif bagi ekonomi dan masyarakat negara tersebut pada tingkat signifikan. Revolusi tersebut diluncurkan pada Mei 1966, setelah Mao menuduh bahwa unsur- unsur borjuis telah menginfiltrasi pemerintah dan masyarakat pada garis besar dengan bertujuan untuk memulihkan kapitalisme. Ia menyatakan bahwa "kaum revisionis" akan dihapuskan melalui kekerasan perjuangan kelas. Kaum muda Tiongkok menanggapi pernyataan Mao dengan membentuk kelompok-kelompok Pertahanan Merah di seluruh negara tersebut. Gerakan tersebut menyebar ke dalam militer, buruh perkotaan, dan kepemimpinan Partai Komunis itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan merebaknya perjuangan faksional di seluruh ranah kehidupan. Revolusi dapat dipicu oleh keinginan masyarakat untuk mengadakan perubahan. Keinginan tersebut biasanya muncul karena perasaan tidak puas terhadap situasi yang ada. Sehingga, masyarakat menginginkan perubahan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Proses revolusi budaya menurut Fajar Harianto, Sumardi, dan Sugiyanto dalam jurnal berjudul Chinese Cultural Revolution in 1966-1979 (2018) menyebutkan bahwa revolusi kebudayaan berlangsung dalam emapt tahap sebagai berikut: (a) Tahap Pertama Penyebaran propagan dan dan instruksi partisipasi revolusi kebudayaan pada masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Pada proses ini sekolah dan universitas ditutup untuk menggerakan mobilitas pemuda secara besar-besaran. Terjadi perpecahan pendapat dalam masyarakat yang setuju dan tidak setuju atas revolusi kebudayaan. (b) Tahap Kedua Kelompok pendukung Mao membentuk kelompok paramiliter dalam jumlah besar dan turun ke jalan. Mereka meneror kelompok yang tidak setuju atas revolusi industri, menutup sekolah yang masih buka, menyerang kaum intelektual dan lansia, melarang musik dan film yang mengandung kebudayaan barat, dan juga menghancurkan benda maupun dokumen peninggalan sejarah. (c) Tahap Ketiga Keadaan sosial dan politik Cina semakin kacau, terjadi perebutan kekuasan di seluruh daerah. Pada masa ini semua kegiatan industri di Cina berhenti total, kota-kota besar mengalami kelumpuhan, berbagai situs budaya dan agama hancur, juga korban jiwa yang mencapai angka 729.511 jiwa. (d) Tahap Keempat Tahap keempat atau tahap terakhir dari revolusi kebudayaan terjadi saat kekuasaan Mao dimana Partai Komunis mengangkat Mao Tse tung manjadi ketua dan Lin Biao menjadi Wakil Ketua. Pada saat itu perekonomian Cina sudah anjlok, Tentara Merah melakukan banyak kekerasan fisik dan pelanggaran HAM, pengusiran 20 juta jiwa, kematian 1,5 juta jiwa, serta kerugian infrastruktur yang tak ternilai.
3. Dalam perkembangan hidup serta kualitas didalam masyarakat tentu
ada dampak positif dan negatif terhadap pergeseran kebiasaan di masyarakat seiring dengan perkembangan zaman tersebut. Perkembangan yang terjadi secara cepat dan drastis dimasyarakat tentunya lebih memberikan efek negatif jika hal itu terjadi tanpa adanya filterisasi dan resapan yang dapat dimengerti lebih dulu oleh masyarakat sehingga dapat menyebabkan cultur shock ditengah masyarakat.