Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Nurul Lathifah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048302603

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4109/Ilmu Sosial Budaya Dasar

Kode/Nama UPBJJ : 71/UPBJJ-UT Surabaya

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Budaya adalah jati diri manusia. Manusia menilai harga manusia dengan satuan budaya. Bahkan ba-
gaimana setiap pribadi menilai dirinya, mengenal dirinya, dan mempresentasikan dirinya lewat
proses pencarian jati diri (self-identity) menggunakan budaya. Budaya berkembang, budaya berganti,
seiring bagaimana pemahaman manusia berkembang dan bagaimana mereka menerima keadaan di
sekitarnya. Tapi perkembangan teknologi sepertinya membawa banyak perubahan dalam budaya
manusia. Banyak yang berusaha melepaskan diri dari konsepsi sosial (social construct) yang telah
lama dibangun sepan-jang peradaban, yang akhir-akhir ini banyak dijadikan sebagai argumen
balasan: hal tersebut hanyalah konsepsi sosial.
Banyak paham yang mulai menganggap konsepsi-konsepsi sosial itu layak ditinggalkan. Bah-
kan banyak yang mengusulkan suatu gagasan kebudayaan yang digambarkan sebagai kehidupan yang
‘melampaui’. Bahkan tak jarang gagasan tersebut mengungkapkan keinginan merubah tatanan
kehidu-pan karena mengubah konsepsi sosial berarti juga mengubah tatanan kehidupan.

1. Apakah terdapat konsep puncak kebudayaan? Jelaskan secara argumentatif!

Jawaban.
Ya, terdapat konsep yang dinamakan dengan ‘puncak kebudayaan’, yang mana apabila kita
me-rujuk pada Indonesia hal ini disebut sebagai Kebudayaan Nasional. Kebudayaan, seperti
yang telah disampaikan oleh Koentjaraningrat (sebagaimana dikutip dalam Moeis, 2009),
merupakan serangkaian sistem ide/gagasan yang dimiliki oleh sekelompok komunitas melalui
proses pem-belajaran dan dijadikan sebagai dasar untuk berperilaku dalam kehidupan sosial
komunitas ter-sebut. Kebudayaan menjadi semacam identitas dari suatu bangsa atau
masyarakat yang terlahir dari pemikiran manusianya sendiri sejalan dengan berkembangnya
sejarah mereka.
Secara historis, kebudayaan nasional lahir bertepatan dengan disahkannya bahasa
nasi-onal pada tanggal 20 Mei 1908. Kendatipun demikian, isu mengenai kebudayaan
nasional jus-tru menemukan puncaknya ketika era reformasi dimulai (Suastika et al., 2002) di
mana budaya-budaya lokal dan daerah kemudian menjadi pokok perujukan dari budaya
nasional negara kita atas dasar masyarakat Indonesia yang telah mengenal budaya-budaya
tersebut dan mengasosia-sikannya sebagai ciri khas dari komunitas mereka.

2. Bagaimana proses terjadinya/bagaimana cara meraih revolusi kebudayaan? Serta,

Jawaban.
Revolusi kebudayaan merupakan proses terjadinya perubahan sosial budaya suatu masyarakat
atau bangsa yang berlangsung dalam lompatan interval secara menyeluruh dan mendadak.
Re-volusi kebudayaan telah terjadi sejak zaman praaksara yang disebut dengan Revolusi
Neolitik, yang mana merupakan perubahan cara hidup manusia lampau dari nomaden (hidup
berpindah-pindah) menjadi menetap dan dari berburu-mengumpul makanan menjadi bertani
yang terjadi secara signifikan. Revolusi kebudayaan kemudian dikenal dan terjadi lagi di
bawah kepemimpi-nan Ketua Partai Komunis Mao Zedong dalam rentang 1966 sampai
dengan 1976 di Tiongkok. Revolusi tersebut menurut Kaiming dalam bukunya yang berjudul
Modern China: A Topical History (dalam Utami, 2021) dilakukan atas dasar keinginan
menghapus empat hal kuno yakni kebudayaan, idea pemikiran, tradisi, dan adat istiadat kuno.
Jika melihat dari sepak terjang sejarah terkait perubahan sosio-kultural, revolusi kebu-
dayaan dapat terjadi karena adanya perkembangan-perkembangan baru di dalam perjalanan
hi-dup suatu bangsa (Sari, 2017). Zaman yang semakin maju dan bergerak ke depan menuntut
a-gar manusianya dapat cepat beradaptasi dan memberi terobosan dalam meningkatkan mutu
hi-dup mereka. Selain itu, revolusi kebudayaan juga dapat terjadi akibat pengakulturasian
budaya asing terhadap suatu lingkungan dan budaya tertentu sehingga membutuhkan
beberapa penye-suaian yang memakan waktu berulang-ulang.

3. Dampak apa yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat jika kebudayaan berganti secara
drastis?

Jawaban.
Dampak yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat jika kebudayaan berganti secara
drastis di antaranya:
a) Masyarakat akan mudah melupakan budayanya sendiri dan mulai meninggalkan jati
diri mereka akibat tergerus arus kebudayaan asing yang masuk.
b) Maraknya pertukaran kebudayaan dapat menyebabkan terjadinya percepatan teknologi
semakin mutakhir.
c) Adanya kesenjangan sosial yang tampak semakin lebar.
d) Meningkatnya efektivitas serta efisiensi kerja, terutama pada sektor industri, dsb.
DAFTAR PUSTAKA

Harmini, S., & Nusyirawan, N. (2007). Konsep revolusi kebudayaan menurut Mao Zedong. Jurnal
Filsafat, 14(1). https://doi.org/10.22146/jf.31340
Moeis, S. (2009). Pembentukan kebudayaan nasional Indonesia. Makalah. UPI Bandung.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-
SYARIF_MOEIS/MAKALAH__3.pdf
Sari, A. (2017). Perubahan masyarakat dan kebudayaan pada era modernisasi. Jurnal Karya Ilmiah,
17(1), 1-15. http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/755
Suandi, H., Yasmine, D. I., Widya, D., & Indiwara, M. (2022). Ilmu sosial budaya dasar (3rd ed).
Universitas Terbuka.
Suastika, M., Ratna, N. K., & Ardhana, K. (2002). Ki Hadjar Dewantara pelopor pendidikan
nasional. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3), 377-394.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/8737/7183

Anda mungkin juga menyukai