KULIAH TUGAS 2
Jawaban.
Ya, terdapat konsep yang dinamakan dengan ‘puncak kebudayaan’, yang mana apabila kita
me-rujuk pada Indonesia hal ini disebut sebagai Kebudayaan Nasional. Kebudayaan, seperti
yang telah disampaikan oleh Koentjaraningrat (sebagaimana dikutip dalam Moeis, 2009),
merupakan serangkaian sistem ide/gagasan yang dimiliki oleh sekelompok komunitas melalui
proses pem-belajaran dan dijadikan sebagai dasar untuk berperilaku dalam kehidupan sosial
komunitas ter-sebut. Kebudayaan menjadi semacam identitas dari suatu bangsa atau
masyarakat yang terlahir dari pemikiran manusianya sendiri sejalan dengan berkembangnya
sejarah mereka.
Secara historis, kebudayaan nasional lahir bertepatan dengan disahkannya bahasa
nasi-onal pada tanggal 20 Mei 1908. Kendatipun demikian, isu mengenai kebudayaan
nasional jus-tru menemukan puncaknya ketika era reformasi dimulai (Suastika et al., 2002) di
mana budaya-budaya lokal dan daerah kemudian menjadi pokok perujukan dari budaya
nasional negara kita atas dasar masyarakat Indonesia yang telah mengenal budaya-budaya
tersebut dan mengasosia-sikannya sebagai ciri khas dari komunitas mereka.
Jawaban.
Revolusi kebudayaan merupakan proses terjadinya perubahan sosial budaya suatu masyarakat
atau bangsa yang berlangsung dalam lompatan interval secara menyeluruh dan mendadak.
Re-volusi kebudayaan telah terjadi sejak zaman praaksara yang disebut dengan Revolusi
Neolitik, yang mana merupakan perubahan cara hidup manusia lampau dari nomaden (hidup
berpindah-pindah) menjadi menetap dan dari berburu-mengumpul makanan menjadi bertani
yang terjadi secara signifikan. Revolusi kebudayaan kemudian dikenal dan terjadi lagi di
bawah kepemimpi-nan Ketua Partai Komunis Mao Zedong dalam rentang 1966 sampai
dengan 1976 di Tiongkok. Revolusi tersebut menurut Kaiming dalam bukunya yang berjudul
Modern China: A Topical History (dalam Utami, 2021) dilakukan atas dasar keinginan
menghapus empat hal kuno yakni kebudayaan, idea pemikiran, tradisi, dan adat istiadat kuno.
Jika melihat dari sepak terjang sejarah terkait perubahan sosio-kultural, revolusi kebu-
dayaan dapat terjadi karena adanya perkembangan-perkembangan baru di dalam perjalanan
hi-dup suatu bangsa (Sari, 2017). Zaman yang semakin maju dan bergerak ke depan menuntut
a-gar manusianya dapat cepat beradaptasi dan memberi terobosan dalam meningkatkan mutu
hi-dup mereka. Selain itu, revolusi kebudayaan juga dapat terjadi akibat pengakulturasian
budaya asing terhadap suatu lingkungan dan budaya tertentu sehingga membutuhkan
beberapa penye-suaian yang memakan waktu berulang-ulang.
3. Dampak apa yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat jika kebudayaan berganti secara
drastis?
Jawaban.
Dampak yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat jika kebudayaan berganti secara
drastis di antaranya:
a) Masyarakat akan mudah melupakan budayanya sendiri dan mulai meninggalkan jati
diri mereka akibat tergerus arus kebudayaan asing yang masuk.
b) Maraknya pertukaran kebudayaan dapat menyebabkan terjadinya percepatan teknologi
semakin mutakhir.
c) Adanya kesenjangan sosial yang tampak semakin lebar.
d) Meningkatnya efektivitas serta efisiensi kerja, terutama pada sektor industri, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Harmini, S., & Nusyirawan, N. (2007). Konsep revolusi kebudayaan menurut Mao Zedong. Jurnal
Filsafat, 14(1). https://doi.org/10.22146/jf.31340
Moeis, S. (2009). Pembentukan kebudayaan nasional Indonesia. Makalah. UPI Bandung.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-
SYARIF_MOEIS/MAKALAH__3.pdf
Sari, A. (2017). Perubahan masyarakat dan kebudayaan pada era modernisasi. Jurnal Karya Ilmiah,
17(1), 1-15. http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/755
Suandi, H., Yasmine, D. I., Widya, D., & Indiwara, M. (2022). Ilmu sosial budaya dasar (3rd ed).
Universitas Terbuka.
Suastika, M., Ratna, N. K., & Ardhana, K. (2002). Ki Hadjar Dewantara pelopor pendidikan
nasional. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3), 377-394.
https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/8737/7183