Anda di halaman 1dari 4

重生之嫡女祸妃 - 千山茶客

The Rebirth of an Ill-Fated Consort


Qiān shān chá kè

Aku geram. Sudah cukup lama aku mencoba untuk bersabar.


第一章 绝地
Cornered Into Silence, Tearful Agony
Disudutkan dalam Kesunyiaan Derita dan Air Mata

DALAM keremangan malam berbayang, angin dingin mendesau nan semarak, terasa amat mencekam
sampai menorehkan kerusakan pada pintu halaman yang kian memburuk.
Seorang wanita tua bertubuh tambun yang terbungkus gaun hijau, dengan lengan baju terlipat separuh,
sembari mengayunkan keranjang makanan, terburu-buru memasuki kediaman ditemani sekroni pelayan
tua yang mengerumun rapat.
Semerbak aroma tidak menyenangkan lekas menyerbu sepenjuru halaman. Seorang pelayan muda yang
berjalan membuntutinya lantas berbisik, “Baunya benar-benar busuk. Saya tidak tahu mengapa laoye1
menempatkan benda busuk ini di dalam rumah. Ini menakutkan sekali.” Usai mengeluh, dia menyapu
panorama sekitar, tak urung kian memampangkan kengeriannya. Lalu kembali berbisik, “Bukankah ini,”
“Diam dan bicaralah seperlunya.” Qing Yi mama2 mengecam sebal. “Jika ada orang di sekitar kami yang
mendengar, kau tidak akan selamat.” Pelayan itu tak urung membungkam ranumnya.
Setibanya di selasar kedatangan mereka rupanya telah dinantikan yatou3 berparas oriental yang tengah
menjulurkan lengan meminta keranjang makanan, lalu beranjak memasuki rumah. Sesaat kemudian, dia
keluar sembari menenteng keranjang kosong. Dia mengangsurkan keranjang tersebut pada Qing Yi mama
dan mendengar sepatah frasa sebagai balasan. “Laoye memerintahkan kami untuk membawa orang itu ke
dalam ruangan.”
“Apakah ini untuk—” Yatou itu tak urung membeliak khawatir.
“Kami tidak perlu tahu.” Qing Yi mama mendesah, lalu memberi sepotong interjeksi pada pelayan termuda
dalam kroni. “Kemarilah dan bawa orang-orang masuk.”
Lampu berkedip temaram, memberikan secercah pijar halus pada ruangan. Pelayan itu memencet
hidungnya, butuh sepersekian sekon untuk menyadari benda yang menduduki kuali kayu. Saat pertama
kali menjumpainya, dia hampir muntah. Kendati sepekan terakhir, dia kerap menemani Qing Yi mama
mengantar makananan, nyatanya dia belum pernah menjumpai benda buruk rupa tersebut.
Benda itu tidak pantas disebut sebagai “manusia” hanya sepotong tubuh buntung tanpa lengan dan
tungkai, yang terbujur tak berdaya di dalam ceruk kuali kayu. Rambutnya berserakan, ada beberapa
kotoran yang menempel. Samar-samar, tampak seperti wanita.
Qing Yi mama memindai substansi sang wanita dengan seksama, afeksi ironi bercampur simpatik selintas
tersirat di dalam dwimaniknya. Kendati dia tidak mengenali parasnya, wanita ini sudah lumpuh sejauh
ini, yang membuat oniks tuanya tak urung memendar sendu. Terlebih karena laoye memerintahkan

1
老爷 Lǎoyé – Tuan.
2
嬷嬷 Mā mā – Kepala pelayan atau seseorang yang sudah tua dan bertugas untuk mengurusi para pelayan di kediaman tertentu.
3
丫头 Yātou – Hal ini mengacu pada sebutan untuk seorang gadis, pelayan, atau hamba, tetapi apabila orang tersebut bukanlah seorang pelayan maka
ini dapat diartikan sebagai panggilan ‘sayang’.
mereka untuk membawanya keluar hari ini, beberapa prahara tidak menjadi pertanda baik baginya.
“Mari berkemas,” ujarnya.
Kendati percikan lasi dan rasa mual menerjangnya, pelayan muda itu tidak berani menentang interjeksi
tersebut. Meneguhkan psikis, dia meraup kuali kayu dan membawanya keluar.
Rupanya sang wanita buntung terlampau patuh, sedikitpun tidak berusaha untuk mengagresi ataupun
menyebabkan keributan, seakan- akan dirinya hanya sedang tertidur.
Sembari menempatkan kuali kayu di ranjang laoye seperti halnya instruksi, pelayan itu membatin,
mengapa laoye menempatkan benda mengerikan ini di rumah?

Anda mungkin juga menyukai