Anda di halaman 1dari 2

Nama: Syaiful Ihsan Hilmi

NIM: 8111422332

Karakteristik Usah tidak Berbadan Hukum


1. Perusahan Perseorangan (Sole Proprietorship)
a. Bisnis tidak memiliki badan hukum formal.
b. Pemilik bertanggung jawab dan memiliki kendali penuh atas keuangan, keuntungan,
dan operasi bisnis.
c. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
d. Pemilik dapat kehilangan properti pribadi jika bisnis gagal memenuhi kewajiban.
e. Bisnis dapat berakhir ketika pemiliknya meninggal.
f. Pemilik hanya menanggung pajak penghasilan pribadi.
g. Bisnis ini berukuran kecil dan memiliki sumber daya yang terbatas.
h. Bisnis dianggap berisiko dan rentan terhadap persaingan karena daya saing yang
rendah.
i. Skala operasi terbatas karena keterbatasan modal dan target pasar.
j. Bisnis biasanya hanya melayani permintaan lokal – namun, beberapa mungkin
mengandalkan saluran internet untuk memperluas jangkauan mereka.

Dasar Hukum:
1. Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan,
dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
2. PP Nomor 8 tahun 2021 tentang Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran
Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang Memenuhi Kriteria
untuk Usaha Mikro dan Kecil.
3. JAMINAN UMUM: Ps. 1131 &1132 KUHPer

2. Persekutuan Perdata (Maatschaps)


a. Adanya perjanjian antara dua orang atau lebih.
b. Masing pendiri persekutuan perdata menyumbangkan sesuatu dapat berupa uang, aset
berwujud lainnya seperti barang / peralatan usaha maupun keahlian tertentu. 
c. Bertujuan untuk membagikan atau menghasilkan profit yang dapat dibagikan kepada
para sekutu atau kemanfaatan dari hasil usaha yang dilakukan secara bersama-sama.
d. Persekutuan perdata sebagai badan usaha untuk menjalankan profesi tertentu secara
bersama-sama oleh para pendirinya, contohnya lawfirm dan KAP yang dikenal
dengan associate, rekanan atau partner.
e. Persekutuan perdata tidak ada pemisahan harta pribadi para pendirinya. Berbeda
dengan Perseroan Terbatas yang memisahkan harta pribadi dan perusahaan.

Dasar Hukum:
a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
b. Permen Hukum dan HAM No.17 / 2018 tentang Pendaftaran Persekutuan
Komanditer, Persekutuan Firma dan Persekutuan Perdata (Permenkumham
17/2018).
c. Ps. 1618 – 1652 KUHPerdata.
3. Firma
a. Badan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dalam suatu perjanjian.
b. Badan yang terdiri dari modal yang dimasukkan oleh anggota-anggota berupa barang
atau uang dengan maksud untuk melakukan kegiatan usaha dibawah satu nama
bersama.
c. Badan yang memiliki sistem dalam membagi keuntungan yang didapatkan.
d. Badan yang memiliki anggota yang bertanggung jawab secara bersama-sama terhadap
pihak ketiga.
e. Badan yang setiap perseronya tidak dikecualikan berkuasa untuk bertindak atas nama
persekutuan firma, baik mengeluarkan uang maupun mengadakan perjanjian.
f. Badan yang setiap perseronya terikat dengan pihak ketiga.
g. Badan yang harus didirikan dengan akta notaris, meskipun bukan merupakan syarat
wajib pendirian persekutuan firma.

Dasar Hukum:
Ps. 16-18 KUHD

4. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschap)


a. Mempunyai pendiri dua orang atau lebih
b. Terdapat dua sekutu, yaitu Sekutu Komplementer (Sekutu Aktif) dan Sekutu
Komanditer (Sekutu Pasif)
c. Sekutu Komplementer bertugas mengelola perusahaan
d. Sekutu Komanditer hanya menanamkan modal
e. Pendirinya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), karena Warga Negara Asing
(WNA) tak boleh mendirikan CV.
f. Tak ada batasan minimal modal pendirian
g. Cenderung lebih mudah untuk melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga resmi

Dasar Hukum: PS. 19-21 KUHD

Anda mungkin juga menyukai