Pengembangan Organisasi Januarv
Pengembangan Organisasi Januarv
1 dari 5
ADPU4441
2 dari 5
ADPU4441
NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)
Pengembangan Organisasi
ADPU4441
kurang profesional, serta menarik minat targeted talent. Dukungan transformasi ini
diungkapkan pula oleh Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN Agus
Sudrajat. Agus menyampaikan tantangan berat justru datang dari setiap individu ASN.
Misalnya, masih ada kepala dinas di suatu daerah yang tidak paham untuk menyusun
rencana kerja. Oleh karena itu, teknologi harus bisa mencapai seluruh daerah dari Aceh
hingga Papua demi mewujudkan transformasi ASN. “Dengan reformasi banyak hal yang
harus kita perbaiki bersama. Ini tantangan untuk kita,” jelas Agus.
Sumber:
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/perlunya-terobosan-untuk-mencapai-
transformasi- asn-secara-holistik
Soal:
a. Lakukan analisis terkait dengan bacaan di atas terkait proses pengembangan karier
5 dari 5
ADPU4441
2. Studi Kasus : 20
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) tengah
melakukan perumusan kebijakan fleksibilitas bekerja atau flexible work arrangement
(FWA) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan tersebut dimaksudkan agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN). Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN-RB, Nanik
Murwati menyampaikan bahwa pihaknya bersama Sekretariat Eksekutif Komite Pengarah
Reformasi Birokrasi Nasional (SE KPRBN) melakukan survei berkaitan fleksibilitas
bekerja. Survei tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan dan pertimbangan yang
lebih komprehensif dari para ASN. Sebelumnya, wacana work from anywhere (WFA) atau
kerja dari mana saja bagi aparatur sipil negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)
menjadi tantangan baru yang sangat mungkin terjadi dalam birokrasi pemerintahan.
Wacana WFA ini muncul dari praktik work from home (WFH) yang berjalanbaik dan efektif
selama pandemi Covid-19. WFH sejatinya merupakan pengejawantahan dari flexible
working arrangement (FWA), yakni konsep bekerja bagi pegawai dengan keleluasaan
lokasi kerja, sehingga tidak menjadikan kantor sebagai satu-satunya ruang dan waktu untuk
berkontribusi pada pekerjaan. Bekerja bisa dilakukan di rumah, kafe, atau coworking space
yang kini tengah menjamur. Konsep ini semakin populer sejak semakin menjamurnya
perusahaan rintisan (start-up company) yang sarat akan kemutakhiran teknologi.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai bahwa rencana kebijakan work
from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)
bisa berdampak terhadap uang tunjangan. Tapi di sisi lain, pengeluaran APBN bakal lebih
terjaga. "WFA ASN akan lebih efisien, tentu efisien dalam arti anggaran. Karena mereka
kan enggak perlu ke kantor dan sebagainya," kata Trubus kepada Liputan6.com, Minggu
(15/5). Dengan tidak bekerja ke kantor, otomatis alokasi anggaran untuk tunjangan dalam
bentuk uang lembur bakal banyak berkurang. Meski bisa lebih menghemat APBN, Trubus
menilai sistem kerja WFA belum tepat diimplementasikan saat ini. Utamanya karena
kesiapan infrastruktur digital yang belum merata di seluruh daerah Nusantara. "Tapi untuk
sekarang kita enggak siap, karena internetnya belum ada. Apalagi kabupaten/kota
pemekaran, sampai sekarang enggak kerja. Cuman ngabisin anggaran doang," keluhnya.
Sumber:
https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-mulai-rumuskan-kebijakan-pns-tak-harus-kerja-di-
kantor.html
Soal : 6 dari 5
Kasus diatas menjelaskan proses pemanfaatan teknologi dalam organisasi dalam kondisi
pandemic namun terus dilakukan modifikasi agar teknologi mampu diaplikasikan secara
optimal dalam mendukung kinerja dari organisasi.
a. Lakukan analisis mengenai pernyataan studi kasus di atas bagaimana hubungan
dapat membantu kinerja dari suatu organisasi. Penggunaan teknologi dalam perusahaan
akan mendukung kegiatan perusahaan yaitu: 1) meningkatkan produktivitas, 2)
mengurangi biaya operasional, 3) meningkatkan pengambilan keputusan, 4) meningkatkan
relationship dengan pelanggan, 5) mengembangkan aplikasi strategi baru. Oleh sebab itu,
meskipun dalam keadaan apapun, dengan adanya teknologi kegiatan di suatu organisai
tetap dapat berjalan dengan baik.
b. Silahkan berikan contoh penerapan dalam melakukan mekanisme koordinasi
7 dari 5
ADPU4441
3. Studi kasus : 20
Mewujudkan pemerintahan yang gesit dan lincah (agile governance) menjadi tujuan
dalam tata kelola pemerintahan menuju birokrasi berkelas dunia. Dalam konsep agile
governance, data dan layanan satu instansi pemerintah dengan instansi lainnya saling
terhubung dan terintegrasi.
Dalam hal ini diperlukan kelincahan (agility) dalam keterhubungan (interoperabilitas)
di dalam internal pemerintah itu sendiri. Instansi pemerintah tidak akan bisa saling
terhubung dan terintegrasi jika tidak dibangun sistem pemerintahan berbasis elektronik
(SPBE) atau proses bisnis yang terintegrasi. “Kalau kita menerapkan organisasi yang agile
tetapi tidak didukung oleh SPBE dan layanan publik yang terintegrasi, maka akan kembali
lagi ke cara yang lama. Jadi SPBE menjadi sangat penting karena SPBE dapat mengikat
bagaimana birokrasi itu bekerja,” ujar Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini
Widyantini dalam acara Digital Government Transformation Webinar Series 3:
Government Cloud, secara virtual, Rabu (03/11).
Dalam organisasi yang agile, birokrasi akan fokus pada aksi, bukan 'kotak dan garis'.
Terdapat perubahan cepat, dinamis, dan sumber daya yang fleksibel. Selanjutnya birokrasi
akan mengarahpada kepemimpinan yang mampu mengarahkan dan menggerakkan. Diakui,
sifat dari layanan- layanan di instansi pemerintah masih silo. Setiap instansi pemerintah
berlomba-lomba melakukan perbaikan layanan karena memang hal tersebut sudah
selayaknya dilakukan Langkah untuk menciptakan keterpaduan dan keterhubungan ini
adalah dengan membangun tata kelola SPBE dan membuat tools melalui arsitektur SPBE.
Arsitektur SPBE adalah kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi bisnis, data dan
informasi, aplikasi, infrastruktur SPBE dan keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan
pemerintah yang terintegrasi. Layanan pemerintah ini bukan hanya sekadar layanan kepada
publik tetapi bagaimana antar instansi pemerintah itu juga saling berkomunikasi.
Proses bisnis menjadi satu satu hal utama ketika membangun keterhubungan antar
instansi pemerintah. Dalam proses bisnis terdapat tiga unsur yang menjadi fokus, yaitu data
dan informasi, aplikasi, dan infrastruktur. Data dan informasi digital digunakan oleh
aplikasi dan layanan SPBE. Aplikasi merupakan perangkat lunak dan aplikasi yang
mendukung bisnis proses terintegrasi dan layanan digital. Sementara, infrastruktur adalah
perangkat keras, jaringan, dan fasilitas seperti pusat data, yang menampung aplikasi SPBE
dan menyimpan data informasi. “Saat ini kita sudah mempersiapkan pusat data nasional,
sehingga seluruh instansi pemerintah bisa melaksanakan atau memanfaatkan pusat data
nasional secara komprehensif,” imbuh Rini.
8 dari Lanjutnya
5 ditekankan, pembangunan proses
bisnis ini tentunya harus dibarengi oleh perbaikan domain keamanan, mulaidari fasilitas
hingga perlindungan data dari akses tanpa izin.
Terbangunnya proses bisnis yang terintegrasi dan terdigitalisasi diharapkan
menghasilkan aplikasi layanan daring yang dapat digunakan dengan mudah, baik oleh
perorangan maupun instansi pemerintah. “Secara keseluruhan kita berusaha agar terbangun
keterhubungan atau relatiantara government dengan
ADPU4441
Sumber:
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/integrasi-data-dan-keterhubungan-layanan-syarat-
mutlak- menuju-pemerintahan-cergas
9 dari 5
ADPU4441
Soal :
a. Lakukan analisis mengenai bacaan di atas lalu lakukan analisis Anda terhadap
4. Studi Kasus : 30
Gerakan massif pembatasan sosial terjadi pada komunitas terkecil (keluarga) hingga pada
komunitas terbesar (masyarakat). Setiap individu dituntut untuk menyadari eksistensi peran
bagi individu lainnyatetap berjalan dengan rel mandiri yang berpegang pada jargon “mulai
dari diri untuk keselamatan bersama”. Jargon ini dapat ditemukan di berbagai informasi,
baik yang disampaikan melalui lisan maupun tertulis. Penyampaian lisan biasanya pada
komunitas kecil dan penyampaian tertulis lebih akrab dikomsumsi oleh komunitas besar
melalui media sosial, seperti status pada facebook dan Whatsapp, hastag pada Instagram
dan kalimat bijak pada spanduk himbauan. Jargon tersebut beririsan dengan himbauan
bekerja dari rumah yang popular dengan istilah Work from Home (WFH) dan dimaknai
sebagai representasi gaya bekerja yang aman pada masa pencegahan penyebaran Covid 19.
Munculnya pandemi COVID-19 telah memberikan perubahan besar-besaran bagi dunia
pendidikan Indonesia, mengapa demikian? Sebagian besar peserta didik maupun pendidik
pasti pernah merasakan bagaimana kondisi saat harus duduk stand by di depan laptop atau
smartphone untuk melakukan virtual meeting selama berjam-jam. Kemdikbud juga
menerbitkan surat edaran yang menginstruksikan kepada seluruh lembaga pendidikan
Indonesia untuk melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19.
Namun, fakta lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kendala yang dialami oleh
sebagian masyarakat terkait akses atau sarana yang digunakan, apalagi bagi mereka yang
gagap teknologi.
Dunia pendidikan tinggi merupakan salah satu yang paling terdampak, mahasiswa yang
seharusnya melakukan praktikum di laboratorium harus melaksanakan praktikum secara
mandiri di rumah masing-masing dengan keterbatasan alat praktikum. Perguruan tinggi
yang sebelumnya menggunakan akses layanan konvensional terpaksa memutar otak untuk
membuat akses layanandigital agar memudahkan pihak-pihak terkait mengakses layanan
yang disediakan. Tuntutan teknologi digital bukan hal main-main di era disrupsi ini,
menyebabkan dilema yang mengharuskan memilih salah satu dari dua pilihan, yakni dengan
kesadaran mau mengikuti arus atau tertinggal jauh dari arus. Mereka yang memilih
mengikuti arus perkembangan teknologi di dunia pendidikan juga harus
mempertimbangkan fasilitas yang akan digunakan.
Permasalahan klasik pendidikan Indonesia adalah kurang meratanya fasilitas pendidikan,
bisa kita lihat bagaimana kondisi perguruan tinggi di daerah perkotaan Pulau Jawa dengan
perguruan tinggidi Pulau Papua, sangat mencolok bukan? Terlepas dari letak pulau yang
cukup jauh dari ibukota negara hendaknya pemerintah tetap hadir untuk membantu
mempermudah akses layanan pendidikan di Pulau Papua. COVID-19 telah memberikan
11 dari
5
hikmah yang mungkin tak kita sadari. Bagaimana bisa kita mengenal google classroom
atau zoom jika tak mengalami pandemi? Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan
segala kemungkinan perubahan yang terjadi.
Kini, banyak perguruan tinggi yang telah melaksanakan pembelajaran secara offline.
Penggunaan aplikasi digital bukan lagi hal baru karena sebelumnya pernah menggunakan
aplikasi serupa untuk mendukung proses pembelajaran. Kesempatan ini tak boleh disia-siakan
oleh pemegang kebijakan untuk terus melakukan pemerataan akses layanan pendidikan di
Indonesia. Platform merdeka mengajar adalah salah satu contoh aksi nyata pemerintah untuk
ADPU4441
12 dari
5
ADPU4441
Soal :
a. Merujuk pada literature kasus di atas, lakukan analisis terkait faktor-faktor yang
13 dari
5
ADPU4441
14 dari
5