Anda di halaman 1dari 14

ADPU4441

1 dari 5
ADPU4441

2 dari 5
ADPU4441

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)
Pengembangan Organisasi
ADPU4441

No. Soal Skor


1. Studi kasus : 30
Transformasi manajemen aparatur sipil negara (ASN) perlu dilakukan secara menyeluruh
atau holistik. Perubahan manajemen ASN melingkupi pengu atan budaya kerja, percepatan
peningkatan kapasitas ASN, hingga peningkatan kinerja dan penghargaan. Tidak hanya
transformasi pada tingkat instansi, setiap individu ASN dipersilakan bereksperimen untuk
meningkatkan kinerja organisasi selama tidak melanggar aturan. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Badan
Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta Komisi ASN
(KASN) saat ini sedang menyamakan persepsi mengenai transformasi manajemen ASN.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni menegaskan, transformasi
tidak bisa dilakukan jika ASN masih bekerja secara biasa atau business as usual.
“Silakan bereksperimen. Perlu dilakukan terobosan dalam melakukan transformasi
menyeluruh manajemen ASN menuju ASN yang profesional, berkelas dunia, dan berbasis
digital,” tegasnya dalam Rapat Tindak Lanjut Sinkronisasi Manajemen ASN, di Jakarta,
Jumat (02/09). Alex menerangkan transformasi ini juga meliputi penguatan talent
management, perancangan ulang konsep jabatan yang berorientasi kepada pekerjaan masa
depan, serta perbaikan sistem perencanaan ASN termasuk sistem rekrutmennya.
Transformasi holistik membutuhkan dukungan teknologi yang memadai. Sebab tidak
mungkin dilakukan secara manual untuk menjangkau sekitar 4,2 juta ASN yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Ada tiga fondasi utama dalam transformasi, yakni transformasi organisasi, transformasi
SDM aparatur, dan transformasi sistem kerja. Digitalisasi jadi hal yang digarisbawahi
dalam rapat instansi paguyuban Kementerian PANRB ini. Dua domain perlu diperhatikan
dalam transformasi sistem kerja. Pertama adalah digitalisasi pelayanan publik. Kedua, yaitu
digitalisasi proses bisnis, yang dalam hal ini tengah dikembangkan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE). Alex menyatakan, saat ini sedang diusulkan platform tunggal
bidang kepegawaian. Aplikasi itu nantinya dipakai sebagai aplikasi umum berbagi pakai
3 dari 5
yang bisa diakses oleh banyak instansi atau unit kerja. “Platform tunggal ini menjadi wadah
kolaborasi berbasis digital bagi ASN untuk memperoleh layanan kepegawaian dan
penerapan human capital dalam ekosistem digital,” jelas Alex.
Transformasi ini tentu diiringi oleh kesejahteraan ASN. Tujuan utama manajemen ini
adalah meningkatkan motivasi dan mendorong peningkatan kinerja ASN dalam mencapai
tujuan pembangunan. Tujuan kedua adalah menyeimbangkan kesejahteraan ASN dengan
kemampuan fiskal. Sedangkan tujuan ketiga adalah memisahkan ASN yang profesional dan
ADPU4441

kurang profesional, serta menarik minat targeted talent. Dukungan transformasi ini
diungkapkan pula oleh Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN Agus
Sudrajat. Agus menyampaikan tantangan berat justru datang dari setiap individu ASN.
Misalnya, masih ada kepala dinas di suatu daerah yang tidak paham untuk menyusun
rencana kerja. Oleh karena itu, teknologi harus bisa mencapai seluruh daerah dari Aceh
hingga Papua demi mewujudkan transformasi ASN. “Dengan reformasi banyak hal yang
harus kita perbaiki bersama. Ini tantangan untuk kita,” jelas Agus.

Sumber:
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/perlunya-terobosan-untuk-mencapai-
transformasi- asn-secara-holistik
Soal:
a. Lakukan analisis terkait dengan bacaan di atas terkait proses pengembangan karier

PNS dengan konsep manajemen talenta PNS berdasarkan PermenpanRB Nomor 3


Tahun 2020!
Jawab:
Pengembangan Talenta adalah strategi pengembangan karier dan kompetensi talenta
melalui ASN corporate university, sekolah kader, tugas belajar, dan bentuk pengembangan
kompetensi lainnya. ASN corporate university yaitu Sistem, entitas, dan strategi
pengembangan kompetensi sumber daya manusia Aparatur yang mengedepankan
penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas dalam
rangka mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan serta mengubah sikap perilaku.
Sekolah Kader adalah jenis pengembangan kompetensi yang koprehensif yang meliputi
kompetensi manajerial, sosial kultural dan teknis bagi PNS yang bertalenta dan berkinerja
tinggi. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk menuntut ilmu,
mendapat pendidikan atau pelatihan keahlian, baik di dalam, maupun di luar negeri, dengan
biaya Negara atau dengan biaya oleh instansi pemerintah lainnya
b. Sebut dan jelaskan contoh aplikasi penerapan di organisasi publik seputar penerapan

manajemen talenta PNS dan lakukan analisis terhadap proses tahapan


pengembangan karier tersebut!
Jawab:
Salah satu contoh aplikasi penerapan di organisasi public seputar penerapan manajemen
talenta PNS atau ASN adalah penempatan seseorang pada suatu jabatan di organisasi public.
Misalnya jabatan Sekretaris Dinas. Tahap manajemen talenta ASN dimulai dengan tahap
akuisisi, yaitu cara untuk mendapatkan talenta atau kualitas seseorang untuk dapat
menduduki suatu jabatan. Kemudian 4adalah
dari 5 tahap pengembangan talenta, yaitu
pengembangan kompetensi seseorang dengan mengedepankan teknologi, kemudian tahap
retensi yaitu mempertahankan talenta yang dimiliki, dan terakhir adalah tahap penempatan,
yaitu setelah seseorang dinilai telah memenuhi syarat, maka kemudian dia ditempatkan
dalam suatu posisi jabatan yang dalam hal ini Sekretaris Dinas,
Petunjuk: mahasiswa mampu menganalisis dan menerapkan apa yang dimaksud konsepsi
pengembangan karier dana Manajemen Talenta PNS. Kemudian mampu memberikan
ADPU4441

contoh penerapan pada satu kasus nyata.

5 dari 5
ADPU4441

2. Studi Kasus : 20
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) tengah
melakukan perumusan kebijakan fleksibilitas bekerja atau flexible work arrangement
(FWA) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan tersebut dimaksudkan agar dapat
meningkatkan produktivitas kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN). Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN-RB, Nanik
Murwati menyampaikan bahwa pihaknya bersama Sekretariat Eksekutif Komite Pengarah
Reformasi Birokrasi Nasional (SE KPRBN) melakukan survei berkaitan fleksibilitas
bekerja. Survei tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan dan pertimbangan yang
lebih komprehensif dari para ASN. Sebelumnya, wacana work from anywhere (WFA) atau
kerja dari mana saja bagi aparatur sipil negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)
menjadi tantangan baru yang sangat mungkin terjadi dalam birokrasi pemerintahan.
Wacana WFA ini muncul dari praktik work from home (WFH) yang berjalanbaik dan efektif
selama pandemi Covid-19. WFH sejatinya merupakan pengejawantahan dari flexible
working arrangement (FWA), yakni konsep bekerja bagi pegawai dengan keleluasaan
lokasi kerja, sehingga tidak menjadikan kantor sebagai satu-satunya ruang dan waktu untuk
berkontribusi pada pekerjaan. Bekerja bisa dilakukan di rumah, kafe, atau coworking space
yang kini tengah menjamur. Konsep ini semakin populer sejak semakin menjamurnya
perusahaan rintisan (start-up company) yang sarat akan kemutakhiran teknologi.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai bahwa rencana kebijakan work
from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)
bisa berdampak terhadap uang tunjangan. Tapi di sisi lain, pengeluaran APBN bakal lebih
terjaga. "WFA ASN akan lebih efisien, tentu efisien dalam arti anggaran. Karena mereka
kan enggak perlu ke kantor dan sebagainya," kata Trubus kepada Liputan6.com, Minggu
(15/5). Dengan tidak bekerja ke kantor, otomatis alokasi anggaran untuk tunjangan dalam
bentuk uang lembur bakal banyak berkurang. Meski bisa lebih menghemat APBN, Trubus
menilai sistem kerja WFA belum tepat diimplementasikan saat ini. Utamanya karena
kesiapan infrastruktur digital yang belum merata di seluruh daerah Nusantara. "Tapi untuk
sekarang kita enggak siap, karena internetnya belum ada. Apalagi kabupaten/kota
pemekaran, sampai sekarang enggak kerja. Cuman ngabisin anggaran doang," keluhnya.

Sumber:
https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-mulai-rumuskan-kebijakan-pns-tak-harus-kerja-di-
kantor.html

Soal : 6 dari 5

Kasus diatas menjelaskan proses pemanfaatan teknologi dalam organisasi dalam kondisi
pandemic namun terus dilakukan modifikasi agar teknologi mampu diaplikasikan secara
optimal dalam mendukung kinerja dari organisasi.
a. Lakukan analisis mengenai pernyataan studi kasus di atas bagaimana hubungan

antara teknologi dengan organisasi!


Jawab:
Teknologi adalah sekelompok proses dan sistem yang digunakan oleh organisasi untuk
ADPU4441

dapat membantu kinerja dari suatu organisasi. Penggunaan teknologi dalam perusahaan
akan mendukung kegiatan perusahaan yaitu: 1) meningkatkan produktivitas, 2)
mengurangi biaya operasional, 3) meningkatkan pengambilan keputusan, 4) meningkatkan
relationship dengan pelanggan, 5) mengembangkan aplikasi strategi baru. Oleh sebab itu,
meskipun dalam keadaan apapun, dengan adanya teknologi kegiatan di suatu organisai
tetap dapat berjalan dengan baik.
b. Silahkan berikan contoh penerapan dalam melakukan mekanisme koordinasi

dengan pemanfaatan teknologi dan informasi!


Jawab:
Salah satu contoh penerapan teknologi dalam organisasi adalah Electronic Government
atau (E-Government) yaitu pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk
mengeliminasi sekat-sekat birokrasi organisasi, serta membentuk jaringan sistem
manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansiinstansi pemerintah bekerja
secara terpadu untuk menyederhanakan akses dan transparansi ke semua informasi dan
layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Seluruh lembaga-lembaga negara,
masyarakat, dunia usaha, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dapat setiap saat
memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara optimal melalui e-government.
Dari sisi masyarakat, transparansi akan lebih bisa dilihat oleh masyarakat karena syarat
utama penggunaaan teknologi informasi untuk proses kerja dan pelayanan publik adalah
untuk prosedur pelayanan yang baku dan standar yang jelas. Apalagi, akan timbul kejelasan
atas langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk pelayanan serta biaya yang harus
dikeluarkan. Dari sisi pemerintah, penggunaan serta penarikan biaya dari masyarakat dapat
diawasi karena keterlibatan pihak lain yang lebih profesional dan kredibel dalam
pengelolaan keuangan.
Petunjuk: mahasiswa mampu menganalisis dan menerapkan hubungan teknologi informasi
dengan organisasi. Kemudian mampu memberikan contoh penerapan pada satu kasus.

7 dari 5
ADPU4441

3. Studi kasus : 20

Mewujudkan pemerintahan yang gesit dan lincah (agile governance) menjadi tujuan
dalam tata kelola pemerintahan menuju birokrasi berkelas dunia. Dalam konsep agile
governance, data dan layanan satu instansi pemerintah dengan instansi lainnya saling
terhubung dan terintegrasi.
Dalam hal ini diperlukan kelincahan (agility) dalam keterhubungan (interoperabilitas)
di dalam internal pemerintah itu sendiri. Instansi pemerintah tidak akan bisa saling
terhubung dan terintegrasi jika tidak dibangun sistem pemerintahan berbasis elektronik
(SPBE) atau proses bisnis yang terintegrasi. “Kalau kita menerapkan organisasi yang agile
tetapi tidak didukung oleh SPBE dan layanan publik yang terintegrasi, maka akan kembali
lagi ke cara yang lama. Jadi SPBE menjadi sangat penting karena SPBE dapat mengikat
bagaimana birokrasi itu bekerja,” ujar Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini
Widyantini dalam acara Digital Government Transformation Webinar Series 3:
Government Cloud, secara virtual, Rabu (03/11).
Dalam organisasi yang agile, birokrasi akan fokus pada aksi, bukan 'kotak dan garis'.
Terdapat perubahan cepat, dinamis, dan sumber daya yang fleksibel. Selanjutnya birokrasi
akan mengarahpada kepemimpinan yang mampu mengarahkan dan menggerakkan. Diakui,
sifat dari layanan- layanan di instansi pemerintah masih silo. Setiap instansi pemerintah
berlomba-lomba melakukan perbaikan layanan karena memang hal tersebut sudah
selayaknya dilakukan Langkah untuk menciptakan keterpaduan dan keterhubungan ini
adalah dengan membangun tata kelola SPBE dan membuat tools melalui arsitektur SPBE.
Arsitektur SPBE adalah kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi bisnis, data dan
informasi, aplikasi, infrastruktur SPBE dan keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan
pemerintah yang terintegrasi. Layanan pemerintah ini bukan hanya sekadar layanan kepada
publik tetapi bagaimana antar instansi pemerintah itu juga saling berkomunikasi.
Proses bisnis menjadi satu satu hal utama ketika membangun keterhubungan antar
instansi pemerintah. Dalam proses bisnis terdapat tiga unsur yang menjadi fokus, yaitu data
dan informasi, aplikasi, dan infrastruktur. Data dan informasi digital digunakan oleh
aplikasi dan layanan SPBE. Aplikasi merupakan perangkat lunak dan aplikasi yang
mendukung bisnis proses terintegrasi dan layanan digital. Sementara, infrastruktur adalah
perangkat keras, jaringan, dan fasilitas seperti pusat data, yang menampung aplikasi SPBE
dan menyimpan data informasi. “Saat ini kita sudah mempersiapkan pusat data nasional,
sehingga seluruh instansi pemerintah bisa melaksanakan atau memanfaatkan pusat data
nasional secara komprehensif,” imbuh Rini.
8 dari Lanjutnya
5 ditekankan, pembangunan proses
bisnis ini tentunya harus dibarengi oleh perbaikan domain keamanan, mulaidari fasilitas
hingga perlindungan data dari akses tanpa izin.
Terbangunnya proses bisnis yang terintegrasi dan terdigitalisasi diharapkan
menghasilkan aplikasi layanan daring yang dapat digunakan dengan mudah, baik oleh
perorangan maupun instansi pemerintah. “Secara keseluruhan kita berusaha agar terbangun
keterhubungan atau relatiantara government dengan
ADPU4441

masyarakat, government dengan private sector, dan government dengan government,”


tandasnya. Pada kesempatan yang sama, Facility Director Prospera (Program Kemitraan
Indonesia-Australia untuk Perekonomian) David Nellor mengungkapkan, terdapat
pergeseran fundamental tentang bagaimana pemerintah mengelola data dan infrastruktur
teknologi. Menurutnya, pemerintah mungkin menjadi salah satu lembaga yang terbesar dalam
perekonomian, sehingga masuk akal jika pemerintah harus memikirkan infrastruktur yang
dapat diperluas, amandan dapat divirtualisasikan. “Seperti yang diungkapkan oleh Ibu
Deputi Rini, sudah tidak lagiterjangkau dan layak bagi setiap lembaga untuk punya
infrastrukturnya masing-masing secara terpisah. Jadi data center dan penggunaan cloud
technology menjadi hal yang sangat penting agar kita bisa memanfaatkan data dengan cara
yang terkini dan nyaman bagi konsumen,” ungkap David. David menilai, aplikasi berbagi
data harus dilakukan dengan hati-hati, karena berkaitan dengan dokumentasi dan
sensitivitas. Pengelolaan dan monitoring harus dilakukan dengan cermat. Pada waktu yang
bersamaan, pemerintah juga harus dapat memastikan pemanfaatan data dilakukanuntuk
memberikan layanan pemerintahan yang terbaik sehingga pemerintah sekaligus dapat
membuat kebijakan yang tepat pula. “Yang terpenting adalah kepercayaan dari masyarakat
atas semua aspek kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Termasuk menjaga
keamanan data, penggunaan data dalam pembuatan kebijakan, serta pengawasan,” pungkas
David.

Sumber:
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/integrasi-data-dan-keterhubungan-layanan-syarat-
mutlak- menuju-pemerintahan-cergas

9 dari 5
ADPU4441

Soal :

a. Lakukan analisis mengenai bacaan di atas lalu lakukan analisis Anda terhadap

penerapan Agile Governance dalam desain struktur dan proses organisasi!


Jawab:
Agile Governance diartikan sebagai kemampuan organisasi untuk merespon secara
cepat perubahan yang tak terduga dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
yang semakin berubah. Konsep agile hadir untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi.
Agile adalah metode untuk pengembangan perangkat lunak dan project management.
Metode ini dilakukan secara berulang. Biasanya disebut juga dengan iteration atau iterasi.
Dengan metode Agile, proses pengembangan software dan manajemen proyek bisa
menjadi lebih cepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat kita lihat dengan penggunaan atau penerapan
dari metode Agile atau Agile Governance ini nantinya ketika digunakan dalam suatu
organisasi, maka akan dapat membuat desai dari struktur organisasi ketika suatu saat terjadi
pergantian. Kemudian juga setiap kegiatan atau proses yang berjalan dalam organisasi lebih
mudah dirancang dan dilaksanakan.
b. Sebut dan jelaskan seputar contoh penerapan Agile Governance di sektor publik

dalam proses pengembangan staf, pengembangan manajemen serta strategi kerja!


Jawab:
Pengembangan staf merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability) dan keterampilan (skill) pegawai sesuai
dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Manajemen publik adalah suatu studi
interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi. Ia merupakan gabungan fungsi-fungsi
manajemen seperti: perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dengan sumber daya
manusia, keuangan, fisik, informasi dan politik. Strategi adalah sebuah bentuk dari
perencanaan yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan, dan juga rangkaian yang bisa
bersatu menjadi suatu kesatuan yang utuh. Contoh pemanfaat Agile Governance
penggunaan teknologi untuk memudahkan staf dalam menambah pengetahuannya
mengenai pekerjaan yang dilakukan, kemudian penyusunan rencana kerja atau program
kerja organisasi pelayanan public. Kemudian strategi kerja menurut Agile Governance
adalah penggunaan teknologi informasi seperti computer dan jaringan dalam bekerja.
Petunjuk: Mahasiswa mampu mengidentifikasi terlebih dahulu mengenai Agile
Governance, lalu menganalisis bagaimana penerapan Agile Governance di sektor publik
10 dari
dalam mendukung pengembangan organisasi.
5
ADPU4441

4. Studi Kasus : 30
Gerakan massif pembatasan sosial terjadi pada komunitas terkecil (keluarga) hingga pada
komunitas terbesar (masyarakat). Setiap individu dituntut untuk menyadari eksistensi peran
bagi individu lainnyatetap berjalan dengan rel mandiri yang berpegang pada jargon “mulai
dari diri untuk keselamatan bersama”. Jargon ini dapat ditemukan di berbagai informasi,
baik yang disampaikan melalui lisan maupun tertulis. Penyampaian lisan biasanya pada
komunitas kecil dan penyampaian tertulis lebih akrab dikomsumsi oleh komunitas besar
melalui media sosial, seperti status pada facebook dan Whatsapp, hastag pada Instagram
dan kalimat bijak pada spanduk himbauan. Jargon tersebut beririsan dengan himbauan
bekerja dari rumah yang popular dengan istilah Work from Home (WFH) dan dimaknai
sebagai representasi gaya bekerja yang aman pada masa pencegahan penyebaran Covid 19.
Munculnya pandemi COVID-19 telah memberikan perubahan besar-besaran bagi dunia
pendidikan Indonesia, mengapa demikian? Sebagian besar peserta didik maupun pendidik
pasti pernah merasakan bagaimana kondisi saat harus duduk stand by di depan laptop atau
smartphone untuk melakukan virtual meeting selama berjam-jam. Kemdikbud juga
menerbitkan surat edaran yang menginstruksikan kepada seluruh lembaga pendidikan
Indonesia untuk melakukan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19.
Namun, fakta lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kendala yang dialami oleh
sebagian masyarakat terkait akses atau sarana yang digunakan, apalagi bagi mereka yang
gagap teknologi.
Dunia pendidikan tinggi merupakan salah satu yang paling terdampak, mahasiswa yang
seharusnya melakukan praktikum di laboratorium harus melaksanakan praktikum secara
mandiri di rumah masing-masing dengan keterbatasan alat praktikum. Perguruan tinggi
yang sebelumnya menggunakan akses layanan konvensional terpaksa memutar otak untuk
membuat akses layanandigital agar memudahkan pihak-pihak terkait mengakses layanan
yang disediakan. Tuntutan teknologi digital bukan hal main-main di era disrupsi ini,
menyebabkan dilema yang mengharuskan memilih salah satu dari dua pilihan, yakni dengan
kesadaran mau mengikuti arus atau tertinggal jauh dari arus. Mereka yang memilih
mengikuti arus perkembangan teknologi di dunia pendidikan juga harus
mempertimbangkan fasilitas yang akan digunakan.
Permasalahan klasik pendidikan Indonesia adalah kurang meratanya fasilitas pendidikan,
bisa kita lihat bagaimana kondisi perguruan tinggi di daerah perkotaan Pulau Jawa dengan
perguruan tinggidi Pulau Papua, sangat mencolok bukan? Terlepas dari letak pulau yang
cukup jauh dari ibukota negara hendaknya pemerintah tetap hadir untuk membantu
mempermudah akses layanan pendidikan di Pulau Papua. COVID-19 telah memberikan
11 dari
5
hikmah yang mungkin tak kita sadari. Bagaimana bisa kita mengenal google classroom
atau zoom jika tak mengalami pandemi? Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan
segala kemungkinan perubahan yang terjadi.
Kini, banyak perguruan tinggi yang telah melaksanakan pembelajaran secara offline.
Penggunaan aplikasi digital bukan lagi hal baru karena sebelumnya pernah menggunakan
aplikasi serupa untuk mendukung proses pembelajaran. Kesempatan ini tak boleh disia-siakan
oleh pemegang kebijakan untuk terus melakukan pemerataan akses layanan pendidikan di
Indonesia. Platform merdeka mengajar adalah salah satu contoh aksi nyata pemerintah untuk
ADPU4441

mendorong akses pengembangandan memudahkan akses layanan pendidikan bagi guru di


daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pemanfaatan teknologi digital untuk
pemerataan akses layanan pendidikan juga harus diimbangi dengan pemerataan fasilitas
yang dibutuhkan untuk mengakses layanan tersebut, seperti kuota internet yang lancar,
smartphone, dan lain sebagainya. Dengan pemanfaatan teknologi yang bijak dan tepat
sasaran, maka pendidikan tinggi Indonesia diharapkan mampu menciptakan sumber daya
manusia yang unggul dan mampu bersaing di kancah internasional.

12 dari
5
ADPU4441

Soal :

a. Merujuk pada literature kasus di atas, lakukan analisis terkait faktor-faktor yang

mentransformasikan menjadi organisasi belajar dengan adanya perubahan budaya


di era new normal, khususnya di Lembaga pendidikan!
Jawab:
Secara sederhana, organisasi pembelajar adalah organisasi yang terampil dalam
menciptakan, memperoleh, dan mentransfer pengetahuan, memodifikasi perilakunya untuk
memcerminkan pengetahuan dan wawasan baru.
Dari uraian diatas, beberapa faktor yang mentransformasukan organisasi belajar adalah
Pemanfaatan teknologi digital untuk pemerataan akses layanan pendidikan juga harus
diimbangi dengan pemerataan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengakses layanan tersebut,
seperti kuota internet yang lancar, smartphone, dan lain sebagainya. Dengan pemanfaatan
teknologi yang bijak dan tepat sasaran, maka pendidikan tinggi Indonesia diharapkan
mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di kancah
internasional.
b. Sebut dan jelaskan contoh penerapan di organisasi publik terkait dengan bagaimana

suatu organisasi dapat menjadi organisasi belajar menghadapi perubahan yang


terjadi pasca pandemik dan di era new normal agar organisasi dapat terus bertahan!
Jawab:
Seperti yang diuraikan di soal a, learning organization bertujuan untuk mengembankan
kemampuan untuk menjadi lebih baik. Contohnya dalam public adalah pelayanan yang
dilakukan dengan cara online, yaitu dimana masyarakat tidak perlu lagi mengantri untuk
mendaftar dalam mengurus beberapa keperluan mereka ke kantor publik. Dengan adanya
teknologi yang merupakan salah satu contooh bentuk dari learning organization, maka
masyarakat dapat cukup mendaftar dirumah melalui smartphone kemudian akan menerima
juga melalui online atau datang ke kantor pelayanan public hanya untuk mengambil berkas
yang diurus saja.
(Petunjuk: kemukakan terlebih dahulu apa yang dimaksud Learning Organization, lalu
menerapkan penyusunan Learning Organization pada organisasi sektor publik)
Skor Total 100

13 dari
5
ADPU4441

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

14 dari
5

Anda mungkin juga menyukai