Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu
industri yang berdiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Penyelenggaraan jasa
pariwisata merupakan perangkat yang penting dalam pembangunan, untuk
menciptakan lapangan kerja, meratakan pendapatan masyarakat, memperkenalkan
seni budaya dan keindahan alam, serta memupuk rasa cinta tanah air dan kesatuan
bangsa, terutama bagi generasi muda.
Generasi muda Indonesia memiliki keterampilan mengolah kain menjadi
sebuah kerajinan rajutan. Kerajinan tangan rajutan ini pun menjadi suatu keunikan
tersendiri yang tidak kalah menariknya dengan kerajinan lainnya. Rajutan di
Indonesia merupakan salah satu produk kebanggaan dari sisi produk tekstil di
Indonesia. Saat ini telah tersebar ribuan motif rajutan di Indonesia yang antara
lain terdiri dari motif bunga, tulisan, bahkan batik yang menjadi ciri khas
kebudayaan Indonesia dimana motif – motif tersebut memiliki arti dan
diasosiasikan dalam hal kehidupan.
2. Tujuan
Tujuan dari industri kerajinan rajut adalah untuk mengenalkan produk-
produk kreasi homemade industri kecil bagi konsumen, menawarkan berbagai
pilihan produk dan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
konsumen, meningkatkan kreatvitas masyarakat terhadap produksi kerajinan.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi
serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebuah industri.
Berikut adalah analisis SWOT untuk industri kerajinan rajut:
Strengths (Kekuatan)
- Bahan baku mdah didapatkan di toko benang dan kain.
- Fleksibilitas: tali rajut mudah dibentuk dan diubah menjadi berbagai
bentuk dan ukuran produk sesuai dengan kebutuhan.
Weaknesses (Kelemahan)
- Waktu pembuatan memakan waktu yang lama dan memiliki teknik yang
sulit sehingga harus benar-benar di pelajari
- Harga jual yang mahal karena memakan waktu yang lama saat
pembuatan produk
Opportunities (Peluang)
- Permintaan yang tidak stabil: permintaan akan produk dapat berubah-
ubah dan tidak stabil tergantung pada faktor ekonomi dan tren konsumen.
- Peningkatan biaya produksi: biaya produksi dapat meningkat jika
pembuatan memiliki teknik dan bentuk yang sulit.
BAB II
RINCIAN PRODUK
1. Bahan-Bahan
Benang rajut : 6 gulung
Jarum rajut : 3 buah
2. Peralatan
Gunting
Penggaris
Meteran
Alat jahit
3. Modal
Dari bahan bahan di atas didapatkan produk menjadi 3 produk rajut. Kami
menjual masing masing produk sesuai estimasi pembuatan :
1. Syal rajut
- Menggunakan 1 gulung benang 16k
- Waktu pengerjaan sekitar 7 hari, dengan perkiraan biaya
produksi 20.000/hari (bisa bervariasi tergantung model dan tingkat
kesulitan pola yang dihadapi).
- Harga jual = Total bahan yang dikeluarkan + Total biaya pengerjaan/
produksi
16.000 + 70.000 = 86.000
2. Tas rajut
- menggunakan 2 gulung benang 32k
- waktu pengerjaan sekitar 10hari dengan perkiraan biaya produksi
10.000/hari
- Harga jual = total bahan yang dikeluarkan+ total biaya produksi
32.000 +100.000= 132.000
DOKUMENTASI