Anda di halaman 1dari 3

PAHLAWAN NASIONAL DARI SUMATERA BARAT

1. Mohammad Hatta

lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agutus 1902. Bung Hatta merupakan pejuang
kemerdekaan. Ia merupakan Wakil Presiden RI pertama Bersama dengan Soekarno dan
Ahmad Soebardjo, Bung Hatta merumuskan naskah proklamasi. Ia mengusulkan isi
paragraf kedua pada naskah tersebut. Bung Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Jakarta.
Melalui Keppres No 81/TK/1986, Bung Hatta mendapat gelar Pahlawan Proklamator
pada 23 Oktober 1966 bersama Bung Karno. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Hatta pada 7 November 2012.

2. Abdul Muis

lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883. Abdul Muis adalah pejuang
kemerdekaan sejak zaman Hindia Belanda. Pada zaman pergerakan, ia aktif dan turut
bergabung dalam Serikat Islam yang dimotori oleh HOS Cokroaminoto. Bersama tokoh
lainnya, Abdul Muis terus berjuang menentang Belanda melalui jalur perundingan politik.
Abdul Muis mendapat gelar Pahlawann Nasional dari Presiden Soekarno pada tanggal
30 Agustus 1959. Baca juga: Biografi Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia
Pertama Abdul Muis wafat pada tanggal 17 juni 1959 di Bandung.
3. Rasuna Said

lahir di Desa Panyinggahan, Maninjau, Agam, Sumatera Barat, pada 14 September


1910. Rasuna Said merupakan perempuan bangsawan Sumatera Barat yang memiliki
nama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Rasuna Said merupakan perjuang
kemerdekaan, terutama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia merupakan
orator ulung yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda hingga dijuluki singa betina.
Rasuna Said meninggal pada tanggal 2 November 1965 di Jakarta. Usulan gelar
Pahlawan Nasional Rasuna Said disahkan pada tanggal 13 Desember 1974 berdasarkan
Surat Keputusan Presiden RI No 084/TK/Tahun 1974. Jenazahnya dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibata.

4. Tuanku Imam Bonjol

Imam Bonjol pahlawan nasional dari Sumatera Barat.(Dok direktoratk2krs.kemsos.go.id)


Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Luhak Agam, Pagaruyung, Sumatera Barat pada
tanggal 1 Januari 1772. Tuanku Imam Bonjol merupakan pejuang kemerdekaan yang
terkenal sebagai pemimpin kaum Padri di Bonjol. Ia memimpim kaum Padri untuk
melawan Belanda. Di bawah kepemimpinannya, kaum Padri kembali bersatu dengan
kaum adat melawan Belanda. Puncaknya, Tuanku Imam Bonjol ditangkap Belanda dan
dibuang ke Jawa Barat. Kemudian, ia dipindahkan ke Ambon dan akhirnya ke Minahasa.
Tuanku Imam Bonjol wafat pada tanggal 8 November 1864 di tempat pengasingannya di
Minahasa.
Tuanku Imam Bonjol mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden
RI Nomor 087/TK/Tahun 1973 tanggal 6 November 1973.
5. Mohammad Yamin

lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 23 Agustus 1903. Mohammad Yamin


memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajah. Mohammad Yamin
merupakan penggagas dan perumus Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II pada
tahun 1928. Ia wafat pada 17 Oktober 1962 di Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Desa
Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Gelar Pahlawan Nasional diberikan melalui Surat
Keputusan Presiden RI 6 Novemebr 1973.

Anda mungkin juga menyukai