0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi terdiri dari 4 unsur yaitu: 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional, 2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, 3) Sistem akuntansi dan administrasi, 4) Pengawasan manajemen.
Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi terdiri dari 4 unsur yaitu: 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional, 2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, 3) Sistem akuntansi dan administrasi, 4) Pengawasan manajemen.
Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi terdiri dari 4 unsur yaitu: 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional, 2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan, 3) Sistem akuntansi dan administrasi, 4) Pengawasan manajemen.
mengecek keandalan dan ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi, dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Ada empat unsur dalam sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2008:164), yaitu : 1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok organisasi. Dalam pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada beberapa prinsip yaitu, yang pertama harus dipisahkan antara fungsi operasional dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Dan yang kedua suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. 2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan, dan Biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam untuk menggunakan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi. Formulir juga merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data terekam dengan tingkat ketelitian dan keandalannya (reability) yang tinggi. Dengan begini, sistem otorisasi akan menjamin hasil dokumen pembukuannya dapat dipercaya sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya