Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR KEGIATAN FOLLOW UP

TATALAKSANA PASIEN ODGJ

UPT PUSKESMAS SIMARPINGGAN


TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR KEGIATAN FOLLOW UP
TATALAKSANA PASIEN ODGJ

1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa
d. Permenkes No.2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022.
e. Permenkes No.4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
f. Peraturan Bupati Tapanuli Selatan Nomor 89 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Tapanuli Selatan
g. Dokumen pelaksanaan anggaran satuan perangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2022.

2. LATAR BELAKANG
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
Kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu,keluarga,dan masyarakat dengan
pendekatan promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitative yang diselenggarakan secara
menyeluruh,terpadu,dan berkesinambungan oleh pemerintah daerah dan masyarakat
untuk mencapai kualitas hidup yang baik,menikmati kehidupan kejiwaan yang
sehat ,bebas dari ketakutan,tekanan,dan gangguan lain yang dapat mengganggu
Kesehatan jiwa. Menjamin setiap orang yang dapat mengembangkan berbagai potensi
yang ada pada setiap individu terutama yang mengalami gangguan kejiwaan.Sesuai
dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan jiwa bahwa Negara
yang menjamin setiap orang hidup sejahtera lahir dan batin serta memperoleh
pelayanan Kesehatan yang merupakan Amanat undang-undang dasar RI Tahun
1945.Dengan belum optimalnya pelayanan Kesehatan jiwa bagi setiap orang dan
jaminan hak orang dengan gangguan jiwa belum dapat diwujudkan dengan
optimal,maka pemerintah melakukan upaya Kesehatan jiwa secara maksimal agar
pencapaian program Kesehatan jiwa dapat dicapai secara optimal.

3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tertangani kasus Kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat ke
pelayanan
Kesehatan dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeteksi secara dini kasus Kesehatan jiwa yang datang kepelayanan
Kesehatan dasar.
b. Meningkatkan kemampuan pengetahuan masyarakat dan keluarga melalui
penyuluhan Kesehatan jiwa.
c. Memberikan pertolongan pertama dengan memberikan pengobatan atau
merujuk pasien ke RS Jiwa.
4. CARA PELAKSANAAN
a. Mengumpulkan data penderita odgj dengan melibatkan bidan desa,kader,tokoh
masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan untuk melaporkan apabila ada
masyarakat yang masing-masing desa/kelurahan yang memiliki penderita odgj
b. Kerjasama dengan lintas sektor dalam penjaringan pada program Kesehatan
jiwa.
c. Melakukan kunjungan rumah dengan memberikan obat kepada penderita odgj.
d. Meningkatkan penyuluhan tentang program Kesehatan jiwa pada seluruh
Desa/Kelurahan.
e. Melaksanakan Rujukan pada kasus penderita Odgj yang tidak bisa ditangani.

5. SASARAN
1. Keluarga Penderita ODGJ
2. Masyarakat
3. Penderita ODGJ Terdiri dari :

JUMLAH
NO DESA / KELURAHAN PENDERITA KET
ODGJ
1 Situmbaga 0
2 Pintu padaNG 3
3 Sinyior 1
4 Kel. Napa 2
5 Sibongbong 1
6 Siamporik Dolok 1
7 Siamporik Lombang 1
8 Sihopur 3
9 Perk. Marpinggan 0
10 Tandihat 1
11 Kel. Simarpinggan 7
12 Kel. Tapian Nauli 6
13 Aek Natas 2
14 Dolok Godang 1
15 Sihuik-Huik 2
16 Kel. Pardomuan 7
17 Gunung Baringin 1
TOTAL 39

6. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan setiap bulan ke Desa/Kelurahan yang mempunyai masyarakat
yang
penderita ODGJ.
7. PETUGAS
Seluruh Staf UPT Puskesmas Simarpinggan
8. HASIL KEGIATAN
Dari hasil kegiatan program odgj tahun 2022 bahwa jumlah penderita Odgj sebanyak
39 orang,pendrita Depresisebanyak 7orang,Penderita Skizoprenia sebanyak23 orang
penderita Napza sebanyak 9 orang, pasien yang dipasung tidak ada tahun 2022
9. ALOKASI DANA
Dana yang digunakan dalam pelaksanaan Kegiatan Follow UP Tatalaksana Pasien ODGJ
berasal dari Dana BOK sebesar Rp.47.290.000

10. KESIMPULAN
1. Diharapkan kepada keluarga penderita Odgj agar memberikan dukungan secara
moril dan memberikan obat secara teratur kepada pasien penderita ODGJ.
2. Diharapkan kepada bidan desa dan linsek agar memberikan informasi kepada
petugas Odgj apabila ada masyarakat yang menderita Odgj yang baru.

Anda mungkin juga menyukai