0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Ada beberapa motif yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki kas, yaitu (1) untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, (2) berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga, dan (3) untuk mengambil keuntungan dari peluang investasi. Motif lainnya adalah keterpaksaan untuk meninggalkan saldo minimum di bank sebagai syarat pinjaman.
Ada beberapa motif yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki kas, yaitu (1) untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, (2) berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga, dan (3) untuk mengambil keuntungan dari peluang investasi. Motif lainnya adalah keterpaksaan untuk meninggalkan saldo minimum di bank sebagai syarat pinjaman.
Ada beberapa motif yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki kas, yaitu (1) untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, (2) berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga, dan (3) untuk mengambil keuntungan dari peluang investasi. Motif lainnya adalah keterpaksaan untuk meninggalkan saldo minimum di bank sebagai syarat pinjaman.
Jelaskan motif-motif (dorongan) yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas!
Yth, Bapak Agus Taruno, Ak., M.Acc.
Berikut hasil jawaban diskusi sesi 1 saya : Menurut pendapat saya, yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas ialah karena kas digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki kas, perusahaan tidak akan dapat menjalankan usahanya. Ketika perusahaan tidak dapat menjalankan usahanya maka perusahaan tidak dapat menciptakan keuntungan. Padahal tujuan utama perusahaan adalah menciptakan keuntungan sebesar-besarnya. Sehingga pada dasarnya, ada beberapa motif (dorongan) yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas. Dorongan-dorongan inilah yang menentukan jumlah kas yang harus dimiliki perusahaan. Motif-motif tersebut sebagai berikut : a. Motif transaksi (transaction motive) dimaksudkan bahwa perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatannya sehari-hari, seperti untuk gaji dan upah, membeli barang, membayar tagihan, dan pembayaran utang kepada kreditor apabila jatuh tempo. b. Motif berjaga-jaga (safety motive/precautionary motive) dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang mungkin terjadi, tetapi tidak jelas kapan akan terjadinya, seperti kerusakan mesin, perubahan harga bahan baku, kebakaran, dan kecelakaan. c. Motif spekulatif (speculative motive) dimaksudkan untuk mengambil keuntungan kalau kesempatan itu ada, seperti perusahaan menggunakan kas yang dimilikinya untuk diinvestasikan pada sekuritas (saham atau obligasi) dengan harapan setelah membeli sekuritas tersebut, harganya akan naik. d. Motif compensating balance sebenarnya lebih merupakan keterpaksaan perusahaan akibat meminjam sejumlah uang di bank. Apabila perusahaan meminjam uang di bank, biasanya bank menghendaki perusahaan tersebut agar meninggalkan sejumlah uang di dalam rekeningnya. Misalnya, suatu perusahaan meminjam dana dari bank sebesar Rp500 juta dan bank mengharuskan perusahaan memiliki simpanan di bank tersebut dengan saldo Rp50 juta. Jumlah inilah yang disebut sebagai compensating balance.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya