Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AMIN RAIS

NIM : 043506504

MK : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAR JAWABAN TUGAS 2 PAI

1. Jawaban tiap butir pertanyaan:


a. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45
adalah bahwa segala sesuatu yang diperintah oleh Allah swt. memiliki sifat
yang mengikat dan pasti memiliki ganjaran jika ditinggalkan begitupun
sebaliknya akan memiliki kebaikan jika dilaksanakan. Contohnya dalam ayat
tersebut Allah swt. memerintahkan agar shalat itu dikerjakan, jika kita
mengerjakan shalat dengan benar makan pasti kita akan terhindar adari
perbuatan keji dan mungkar, dan perintah ini juga kemudia disebut dengan
hukum syariat.
b. lima macam hukum Islam
1) Wajib. Wajib merupakan suatu perkara yang harus dikerjakan dan tidak boleh
ditinggalkan, dan jika umat muslim meninggalkannya maka berdosa. Kata lain
dari hukum wajib adalah fardhu, fardhu dibagi menjadi dua yaitu fardhu ‘ain
dan fardhu kifayah.
 Fardhu ‘ain: Perkara yang harus dikerjakan oleh seluruh kaum
muslimin tanpa boleh diwakilkan seperti salat, puasa, zakat, dan
lainnya.
 Fardhu kifayah: Suatu perkara wajib yang dapat gugur walaupun
hanya satu orang yang mengerjakan, namun jika satu daerah tidak ada
yang mengerjakan maka berdosalah seluruhnya. Contohnya mengurus
jenazah.
2) Sunnah. Hukum Sunnah merupakan perkara yang dikerjakan mendapatkan
pahala, dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Sunnah juga terbagi menjadi dua,
yaitu Sunnah mu’akkad dan Sunnah ghairu muakkad.
 Mu’akad adalah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan seperti
salat tarawih, salat hari raya, dan lainnya.
 Ghairu Muakad adalah perkara sunnah yang dianjurkan tanpa
penekanan yang kuat, seperti salat sunnah Rawatib dan perkara ibadah
yang sifatnya insidensial
3) Haram merupakan perkara yang dikerjakan akan memperoleh dosa dan
jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Perkara haram antara lain,
berzina, berjudi, mengonsumsi minuman keras dan lainnya. Menurut
Jumhur para ulama, hukum haram terbagi 2 yaitu Al Muharram
lidzatihi, Al Muharram li ghairihi.
4) Makruh. Makruh merupakan perkara yang dilarang tetapi larangan tidak
bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan hukum haramnya.
Makruh dibagi menjadi 2, yaitu:
 Tahrim, sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti contohnya,
larangan memakai perhiasan emas bagi laki-laki.
 Tanzih, sesuatu yang dianjurkan oleh syariat untuk meninggalkannya,
tetapi larangan tidak bersifat pasti seperti memakan daging kuda saat
sangat butuh di waktu perang.
5) Mubah. Mubah merupakan perkara yang dikerjakan ataupun
ditinggalkan tidak memberikan ganjaran apapun baik dosa atau pahala.
Hukum ini menjadi keringanan oleh Allah Swt kepada umat Islam,
seperti berdoa tidak menggunakan bahasa Arab.
c. Tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam:
1) Tauhid: menjelaskan bahwa seluruh manusia ada dibawah ketetapan
yang sama sebagai hamba allah swt.
2) Keadilan: bahwa hukum islam yang mengatur persoalan manusia dari
berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang
meliputi hubungna antara individu dengan dirinya sendiri, dengan
manusia dan masyarakatnya serta hubungan antara individu dengan
lingkungannya.
3) Amar ma’ruf nahi mungkar: amar ma’ruf bahwa hukum islam
ditegakkan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal
yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh allah swt.
Sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan
untuk mencegah terjadinha hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan
kehidupan bermasyarakat.
4) Kemerdekaan dan kebebasan: bahwa hukum islam tidak diterapkan
berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumentatif yang dapat meyakinkan.
5) Kersamaan: bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama
meskipun berbeda secara lahiriahnya, baik warna kulit, bahasa, suku
bangsa, dll.
6) Tolong-menolong: bahwa sesama warga masyarakat harus saling tolong
menolong demi tercapainya kemashlahatan bersaama.
7) Toleransi: bahwa hukum islam mengharuskan kepada umatnya untuk
hidup penuh dengan suasana damai dan toleran.
d. Pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-
Nisaa’/4: 59 adalah taat atau bahasa arabnya tha’ah adalah mengerjakan suatui
pekerjaan atau suatu perkara yang diperintahkan oleh Allah swt. yang pada
umumnya perintah yang menggunakan kata tha’ah adalah perintah yang wajib
meskipun terdapat pengecualian-pengecualian sesuai kontks ayat.
2. Jawaban tiap-tiap butir
a. QS. An-Nahl/16 ayat 125 menjelaskan kepada kita agar kita mengajak
manusia kepada kebenaran itu dengan cara hikmah yakni dengan tidak
menyakiti hati orang yang didakwahi dengan cara bertahap disesuaikan
dengan kemampuan objek dakwah dan dilakukan tidak sekaligus. Ayat ini
juga mengindikasikan keharusan memmahami kondisi sosio kuiltural
masyarakat, termasuk tradisi yang diwarisinya selama tidak bertentangan
dngan syara’.
b. Akhlak atau akhglak yang paling paut kita contoh adalah Rasulullah saw.
Ayat ini jelas memerintahkan kita untuk mencontoh Rasuluollah dalam
segala hal karena dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik. Hal
ini juga mendukung sunah sebagai sumber akhlak adalah risalah kenabian
Muhammad saw.
3. Manusia saat ini memang sudah sangat terpengaruh terhadap media sosial.
Terutama dikalangan muda meskipun tidak jarang dikalangan orangtua juga ikut
terpengaruh maraknya media sosial. Yang menjadi masalah bukanlah media
sosialnya akan tetapi manusia yang menggunakan media sosial tidak dengan benar
sehingga memperlihatkan aktivitas-aktivitas yang ttidak positif yang
mempengaruhi akhlak dirinya maupun para pengguna lain yang ikut
mengionsumsinya. Media sosial ini juga sangat membuat seseorang mengalami
ketergantungan yang membuat para penggunanya sampai lupa waktu dan tidak
terasa sampai jauh dari agama. Contoh konkritnya dalam kehidupan sehari-hari
adalah seorang anak kecil yang tidak lagi memeperhatikan perintah orangtuanya
yang meminta pertolongan ringan dikarenakan anak tersebut sedang bermain
media sosial seperti menonton youtube, tiktok atau bahkan membuat postingan
sediri diakun tiktoknya.
-

Anda mungkin juga menyukai