Anda di halaman 1dari 6

JURNAL

Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020


KARYA APARATUR

Peningkatan Peran Mentor Terhadap Keberhasilan Aktualisasi


Peserta Latsar CPNS Golongan III di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Riau

H. Suryani, SP., MM
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Riau
surya69smarb@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini menganalisis Peningkatan Peran Mentor terhadap Keberhasilan Aktualisasi Peserta
Latsar CPNS Golongan III yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Meningkatkan Kompetensi dan Pemahaman Mentor agar
mampu bekerja profesional dalam pendampingan peserta selama habituasi. Adapun aspek Peningkatan
Kompetensi dan Pemahaman Mentor yang dilihat adalah Belum Optimalnya Peran Mentor, meliputi:
Pelaksanaan Mentoring kepada peserta, dengan indikator: a). Kurangnya Kompetensi Mentor terhadap
Tugas Fungsi dan Perannya; b). Mentor belum memahami kedudukannya dalam Penyelenggraan
Latsar; c). Belum Optimalnya hubungan Mentor dengan Peserta Latsar dalam hal pendampingan.
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang. Hasil Penelitian ini
menunjukkan sebanyak 9 orang peserta dengan persentase sebesar 33,33% menyatakan Sangat Setuju,
12 orang peserta dengan persentase sebesar 43,52%, menyatakan Setuju dan 5 orang peserta dengan
persentase sebesar 18,52% menyatakan Kurang Setuju, sedangkan 1 orang peserta dengan persentase
sebesar 4,63% menyatakan Tidak Setuju.
Kata Kunci : Kompetensi, Peran Mentor, Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan
III, Pembimbingan dan Pendampingan.

Abstract
This study analyzed the Increased Role of Mentors on the Success of Actualization of CPNS Class III
Latsar Participants organized by the Human Resources Empowerment Agency of Riau Province. This
research uses qualitative methods with a descriptive approach. The purpose of this study was to find out
how to improve mentors' competence and understanding in order to be able to work professionally in
mentoring participants during habituation. As for the aspects of Increasing Mentors' Competence and
Understanding, what is seen is that the Mentor's Role is Not Optimal, including: Implementation of
Mentoring to participants, with indicators: a) Lack of Competence of Mentors in their Tasks, Functions
and Roles; b). The mentor does not yet understand his position in the Latsar Management; c). The
relationship between Mentors and Latsar Participants has not been optimal in terms of mentoring. The
number of respondents in this study were 27 (twenty seven) people. The results of this study showed as
many as 9 participants with a percentage of 33.33% stated Strongly Agree, 12 participants with a
percentage of 43.52%, stated Agree and 5 participants with a percentage of 18.52% stated Disagree,
while 1 person participants with a percentage of 4.63% expressed Disagree
Keyword : Competence, Role of Mentors, Basic Education and Training of CPNS Class III, Mentoring

1
JURNAL
Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020
KARYA APARATUR

PENDAHULUAN karena dapat menjadi alat ukur melihat


Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 kemampuan peserta didik dalam memahami
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan materi-materi ajar yang telah disampaikan oleh
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Tim Pengajar (Widyaiswara) serta untuk dapat
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi mewujudkan PNS yang memiliki Kinerja dan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 Integritas kerja yang memadai adalah
(satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Pelaksanaan Pembimbingan oleh Mentor, baik
pelatihan terintegrasi ini adalah untuk pembimbingan pada saat menentukan Isu,
membangun integritas moral, kejujuran, Seminar Rancangan Aktualisasi, Masa
semangat dan motivasi nasionalisme dan Habituasi maupun Seminar Laporan Aktualisasi
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul Nilai-Nilai Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
dan bertanggung jawab, dan memperkuat Selanjutnya berdasarkan Perkalan
profesionalisme serta kompetensi bidang. Nomor 12 Tahun 2018, Mentor adalah atasan
Dengan demikian UU ASN mengedepankan langsung peserta atau pegawai ASN lainnya
penguatan nilai-nilai dan pembangunan yang di tunjuk oleh PPK (Pejabat Pembina
karakter dalam mencetak PNS, sejalan dengan Kepegawaian) instansi asal peserta sebagai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia pembimbing yang memiliki kompetensi dalam
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas memberikan dukungan, bimbingan dan
PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai masukkan serta berbagai pengalaman
Negeri Sipil. Dimana Pengembangan keberhasilan/kegagalan peserta untuk
Kompetensi dapat dilaksanakan dalam bentuk melakukan pembelajaran agenda habituasi dan
Pendidikan, dan/atau Pelatihan. Berpedoman pembelajaran penguatan kompetensi teknis
pada Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang bidang tugas.
tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga Menurut Michael Shenkman (2010:65)
Adminitrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 Mentoring adalah satu hubungan yang dibangun
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan atas dasar kepercayaan dan hubungan dua arah,
Dasar Calon PNS Golongan III dan Nomor 22 dimana mentor memiliki kepentingan untuk
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan membantu mencapaikan tujuan. Sejalan dengan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II. itu, Mentoring adalah sebuah proses
Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal pembelajaran dalam bentuk hubungan saling
dan non klasikal di tempat Pelatihan serta di mendukung dan pengawasan, diantara dua
tempat kerja, yang memungkinkan peserta orang atau lebih dimana seseorang dianggap
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan memiliki kemahiran dan kemampuan lebih dari
dan mengaktualisasikan, serta membuat yang lain yang disebut Mentor, secara tidak
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan langsung menjadi model, guru, sponsor,
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya konsultan yang berperan sebagai pendorong
sebagai karakter PNS profesional. bagi peserta didik yang disebut Mentee dalam
Kemudian dalam tahapan dan seluruh rangka menstranfer ilmu pengetahuan dan
proses pelaksaan Pelatihan Dasar bagi Calon pemikiran agar kemampuan mentee menjadi
PNS dimana tahapan ataupun proses yang tidak lebih berkembang. Disamping itu juga
dapat ditinggalkan justru menjadi penting Mentoring merupakan seseorang pemberi

2
JURNAL
Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020
KARYA APARATUR

Tantangan, Motivasi dan Inspriasi (Suparman, dengan baik dan benar, tentu saja perlu adanya
dalam Webinar Pengembangan Kompetensi kajian-kajian dalam rangka menggali sehingga
ASN melalui Mentoring, 5 Juni 2020). dapat mewujudkan kompetensi mentor pada
Oleh karenanya, salah satu upaya untuk saat melakukan mentoring sesuai dengan
dapat mengembangkan sumber daya manusia harapan yang pada akhirnya dapat melahirkan
adalah dengan kegiatan mentoring, dimana PNS yang Berkualitas dan Berkinerja Tinggi.
berdasarkan pengalaman selama ini, bahwa
berbagai kegiatan Pendidikan dan Pelatihan METODE
Formal tidak selalu disertai dengan ilmu dan Pendekatan yang digunakan dalam
pengetahuan yang cukup dalam hal penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data
meningkatkan kemampuan sumber daya dikumpulkan melalui penyebaran angket
manusia yang ada dalam suatu organisaasi. kepada seluruh responden. Penelitian ini
Dengan demikian maka mentoring dan menggunakan metode deskriptif dengan
coaching adalah cara yang efektif membantu menggunakan pendekatan kualitatif tanpa
mengembangkan sumber daya manusia yang adanya perhitungan statistik dan pengujian
dimiliki organisasi, bisa dalam bentuk hipotesis. Populasi penelitian ini adalah Alumni
pembimbingan, pendampingan, dan peserta Latsar pada tahun 2019 yang berjumlah
pencerahan. sebanyak 27 orang dan wawancara mendalam
Saat ini masih jelas terlihat bahwa kepada Mentor. Metode pengambilan sampel
mentor belum sesungguhnya memahami dengan teknik sampling jenuh.
kedudukannya dalam melakukan mentoring, Tempat penelitian ini adalah di Badan
terutama dalam hal pendampingan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
pembimbingan bawahan pada saat mengikuti Riau. Dalam penelitian ini yang akan di analisis
pelatihan dasar Calon PNS, penjelasan ini dapat adalah Peningkatan Peran Mentor terhadap
dibuktikan bahwa adanya perasaan segan yang Keberhasilan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS
berlebihan dari peserta ketika berlangsungnya Golongan III, dengan indikator: a). Kurangnya
kegiatan mentoring akibat mentor tidak Kompetensi Mentor terhadap Tugas Fungsi dan
sesungguhnya membuka diri sebagai Perannya; b). Mentor belum memahami
pendamping dan pembimbing. Disisi lain kedudukannya dalam Penyelenggraan Latsar;
kurangnya kompetensi mentor dalam c). Belum Optimalnya hubungan Mentor
melaksanakan tugas, fungsi perannya sebagai dengan Peserta Latsar dalam hal pendampingan.
mentor, sehingg belum optimalnya hubungan Untuk penelitian ini instrumen yang
mentor dengan peseta didik daam rangka dipakai berupa kuesioner dengan skala Likert.
pendampingan dan pembimbingan. Menurut Sekaran dalam Riyanto (2017)
Menjawab tantangan dari beban tugas menjelaskan bahwa skala Likert didesain untuk
mentor selaku atasan langsung dari peserta menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
Pelatihan Dasar Calon PNS dimaksud, dan setuju dengan pernyataan pada skala 4 titik
dalam rangka meningkatkan peran mentor dengan susunan sebagai berikut: Sangat Setuju
terhadap keberhasilan agar peserta latsar dapat dengan skor 4, Setuju dengan skor 3, Kurang
mengaktualisasi nilai-nilai dasar Calon PNS Setuju dengan skor 2, Tidak Setuju dengan skor

3
JURNAL
Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020
KARYA APARATUR

1. Analisis data dilaksanakan dengan Gambar 1. Diagram Persentase Skor


menghitung jumlah penilaian yang diberikan
oleh peserta, kemudian diinterpretasikan dan di
sajikan dalam bentuk tabel dan diagram.

HASIL
Berdasarkan hasil analisis data kualitatif
dapat diketahui skor persepsi dalam bentuk
persentase yakni Peningkatan Peran Mentor
terhadap Keberhasilan Aktualisasi Peserta Keterangan : Angka Pembulatan
Latsar Golongan III di Badan Sumber Daya
Manusia Provinsi Riau, dengan demikian maka Diagram diatas menggambarkan
persentase kriteria persepsi peningkatan peran persepsi responden dalam suatu harapan bahwa
mentor dapat dilihat dalam tabel berikut: peningkatan peran mentor dalam rangka
mewujudkan aktualisasi peserta didik untuk
Tabel 1. Hasil Perhitungan Data Responden dapat menjadikan PNS yang berkualitas dan
No. Jawaban Jumlah Persentase berkinerja tinggi sangat besar sekali, hal ini
Jawaban (%)
dapat dilihat dari sebaran keinginan responden
1. Sangat Setuju 288 33,33 yang menyatakan setuju dan sangat setuju
2. Setuju 282 43,52 dengan persentase angka yang pantastis, yaitu
3. Kurang Setuju 80 18,52 44% dan 33% dari perolehan maksimal yakni
100%, sedangkan yang merasa kompetensi
4. Tidak Setuju 10 4,63
mentor telah cukup bahkan tidak setuju peran
Jumlah 660 100
mentor itu untuk ditingkatkan yaitu masing-
Tabel 2. Persentase Frekuensi masing dengan persentase hanya 18% dan 5 %,
Kategori Frekuensi Persentase hal ini jelas bahwa dari besaran persentse pilihan
(Responden) (%) responden maka mutlak meyatakan bahwa
Sangat Setuju 9 33,33 peningkatan peran mentor tersebut perlu untuk
ditingkatkan.
Setuju 12 43,52
Kurang Setuju 5 18,52
PEMBAHASAN
Tidak Setuju 1 4,63 Peran mentor sebagai atasan langsung
Total 27 100 peserta Latsar Calon PNS bermakna positif
untuk dapat memberi kemudahan peserta dalam
Berdasarkan tabel 1 yaitu Hasil menyelesaikan tugas-tugas kediklatan antara
Perhitungan Data Respoden dan tabel 2 lain yaitu; a). Menetapkan Isu, b). Menyusun
Persentase Frekuensi pilihan responden dan menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
kategorisasi persepsi dalam peningkatan peran Nilai-Nilai Dasar PNS, c). Pendampingan pada
mentor di atas, maka dapat digambarkan dalam saat Seminar Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
diagram berikut. Dasar PNS, d). Pendampingan dan

4
JURNAL
Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020
KARYA APARATUR

Pembimbingan pada Masa Habituasi, e). kegiatan mentoring jika tidak dibekali dengan
Persiapan Seminar Evaluasi Laporan pengetahuan tentang apa yang akan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS, dibimbingnya.
Pendampingan pada saat Seminar Evaluasi Oleh karena itu ada beberapa solusi dan
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS, f). alternatif yang dapat disarankan sehingga
Membentuk Alumni Latsar sebagai PNS mentor dalam melakukan kegiatan mentoring
seutuhnya yang Berkulitas dan Berkinerja bisa berhasil dan berdaya guna, yaitu:
Tinggi. 1. Sosialisasi Peran Mentor
Oktaviani Satyaningtyas, 2018 Sosialisasi peran mentor ini dimaksudkan
(www.ruangkerja.id), Peran Mentor dalam agar para mentor mengetahui fungsinya
Membangun Karier dan Meningkatkan Jabatan sebagai mentor, kedudukannya sebagai
adalah: a). Carilah mentor yang tepat, b). mentor bahkan kewajibannya sebagai
Perhatikan Sikap Anda saat mentorship, c). mentor, sehingga dalam melakukan
Mentor membantu anda untuk mencapai tujuan mentoring mewujudkan sosok pendamping
dalam karier, d). Mentor membuka peluang dan pembimbing yang dapat memberikan
karier yang lebih besar, e). Mentor sangat kemudahan bagi peserta Latsar untuk
berperan sebagai penasehat. mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran,
Sejalan dengan pendapat diatas bahwa penyelesaian tugas bahkan penerapan nilai-
mentor sebagai atasan langsung memiliki nilai dasar PNS sebagai alumni diklat
keunggulan tersendiri, hal ini dikarenakan nantinya.
pendampingan dan pembimbingan atau 2. Workshop Peningkatan Kompetensi
kegiatan mentoring yang dilakukannya dapat Mentor
terfokus pada tujuan dan sasaran organisasi Workshop Peningkatan Kompetensi Mentor
yang ingin dicapai bersama, dapat mewujudkan dimaksudkan agar para mentor sebelum
kondisi dan situasi yang nyaman karna sudah melaksanakan kegiatan mentoring dimana
saling mengenal dengan demikian akan saling mentor telah memahami apa yang akan
membantu serta menampilkan peran, mereka lakukan pada saat melakukan
Mendorong keinginan memperlihatkan kinerja kegiatan mentoring nantinya, dan telah
yang baik karna selain mentor juga sebagai memiliki kompetensi dalam hal
atasan langsung yang dapat menilai kinerja pendampingan dan pembimbingan,
bawahan. misalnya adalah dalam penerapan nilai-nilai
Namun harapan-harapan yang sebutkan dasar PNS yang lebih menekankan kepada
di atas, tidak akan terwujud jika peningkatan membangun integrits, moral, kejujuran,
peran mentor dalam hal pembimbingan dan karakter kepribadian, tanggungjawab, etika,
pendampingan peserta Latsar terlebih untuk profesional, kompetensi bidang, semangat
menjadi mahir dan terbiasa dalam dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan.
mengakutalisasikan Nilai-Nilai Dasar Calon Selanjutnya diharapankan setelah mendapat
PNS dan PNS seutuhnya dahulu untuk workshop peningkatan kompetensi mentor
ditingkatkan pada lingkungan kerja, selain dari tersebut bahwa mentor diharapkan dapat
itu mentor juga akan tergagap ketika melakukan memahami Paradigma Aktualisasi yaitu

5
JURNAL
Volume : 04 Nomor : 02 TAHUN : 2020
KARYA APARATUR

menterjemahkan teori ke dalam praktek, harapan bangsa.


mengubah konsep menjadi konstruktif serta
gagasan sebagai kegiatan (realita). DAFTAR PUSTAKA
3. Tersedianya Buku Panduan Mentoring Michael Shenkman (2010:65), Leader
Buku Pedoman Mentoring ini dimaksudkan Mentoring. “Menemukan, Menginspirasi
sebagai bahan referensi dan bahan bacaan dan mengembangkan Pemimpin Besar
bagi mentor untuk melakukan dalam perusahaan”. Penerbit, PT.
pendampingan dan pembimbingan. Mandiriabadi. Jakarta.
Ketiga item diatas cukup kuat untuk Otaviani Satyaningsityas, 2018. Peran Mantor
meningkatkan peran mentor sehingga memiliki dalam Membangun Karier dan
kemampuan dan kompetnsi dalam hal Meningkatkan Jabatan. www.ruangkerja.id
pembimbingan dan pendampingan. Pemerintah Republik Indonesia, (2014),
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
KESIMPULAN tentang Aparatur Sipil Negara, Sekretariat
Berdasarkan hasil analisis data dan Republik Indonesia, Jakarta.
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah Republik Indonesia (2017),
besar keinginan dan harapan peserta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
didik/peserta Latsar Calon PNS memiliki 2017 tentang Manajemen PNS, Sekretariat
mentor atau satasan langsung ketika melakukan Republik Indonesia, Jakarta.
pendampingan dan pembimbingan telah Lembaga Adminitrasi Negara, (2016)
memiliki kompetensi yang memadai terutama Peraturan Lembaga Adminitrasi Negara
pendampingaan dan pembimbingan pada saat Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Pedoman
dilaksanakannya Seminaar Rancangan, Masa Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Habiatuasi dan Seminar Laporan Aktualisasi PNS Golongan III. Jakarta. Lembaga
Nilai-Nilai Dasar Calon PNS. Administrasi Negara.
Selanjutnya upaya untuk dapat Lembaga Adminitrasi Negara, (2016)
menjadikan mentor tersebut memiliki Peraturan Lembaga Adminitrasi Negara
kompetensi yang memadai, maka melalui N o m o r 2 2 Ta h u n 2 0 1 6 t e n t a n g
Peningkatan Peran Mentor ada beberapa hal Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
yang perlu dilakukan, yaitu; a). Sosialisasi Peran PNS Golongan I dan II. Jakarta. Lembaga
Mentor, b).Workshop Peningkatan Kompetensi Administrasi Negara.
Mentor dan c). Membekali Mentor dengan Buku Lembaga Adminitrasi Negara, (2018)
Pedoman Mentoring. Ketiga item tersebut di Peraturan Kepala Lembaga Adminitrasi
atas cukup dapat meningkatkan peran mentor, Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
sehingga mentor sebagai atasan langsung Pelatihan Dasar Pegawi Negeri Sipil.
peserta dapat memberikan kemudahan bagi Jakarta.
peserta dalam mengikuti dan menyelesaikan Suparman. (2020). Webinar. Pengembangan
proses kediklatan dengan baik, bahkan secara Kompetensi ASN melalui Mentoring.
tidak langsung dapat mewujudkan ASN yang Pekanbaru. Badan Pengembangan
Berkualitas dan Berkinerja Tinggi sesuai Sumber Daya Manusia Provinsi Riau.

Anda mungkin juga menyukai