Pengaruh Negatif
1. Semakin banyaknya tenaga kerja asing yang berasal dari ASEAN masuk
di bursa tenaga kerja di Indonesia.
Hal ini akan berdampak cukup serius bagi tenaga kerja Indonesia
sendiri dalam kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di negara sendiri,
terutama yang skillnya di bawah skill tenaga kerja asing itu.
Alih-alih akan meningkatkan kesejahteraan justru yang akan terjadi
adalah semakin meningkatnya angka pengangguran.
Untuk menghadapi MEA ini banyak hal yang harus dibenahi oleh
Indonesia terutama pembenahan dalam permasalahan ketenagakerjaan.
Harus ada upaya-upaya yang sangat jitu dalam mengatasi
permasalahan tenaga kerja di Indonesia.
Peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan terhadap jenis
pekerjaan yang dilakukan dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu
pendidikan dan pengadaan pelatihan-pelatihan secara teratur dan
berkesinambungan.
Dari segi pengetahuan bahasa juga harus mendapatkan perhatian
lebih dengan mengasah kemampuan bahasa asing. Perusahaan nasional
dan perusahaan asing yang ada di Indonesia tentu lebih membutuhkan
tenaga-tenaga kerja yang mempunyai kemampuan berbahasa asing ini.
Kalau semua masalah tersebut sudah dapat dibenahi dengan baik,
maka kita tidak perlu khawatir tenaga kerja Indonesia kalah bersaing
dengan para pekerja negara-negara ASEAN lain seperti Singapura,
Filipina, dan Malaysia.
2. Kemungkinan akan terbukanya eksploitasi sumber daya alam Indonesia.
Terbentuknya MEA menyebabkan terbukanya pintu yang lebar
bagi perusahaan-perusahaan besar dari negara-negara ASEAN untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
Kita tahu dan menyadari, Indonesia adalah negara di ASEAN yang
paling besar sumber daya alamnya.
Kekayaan alam ini akan menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi
asing untuk menanam modal mereka dan mengolah sumber daya alam
Indonesia.
Ini harus dijaga dengan baik, kalau tidak dikhawatirkan sumber
daya alam Indonesia akan cepat berkurang.
3. Serbuan barang-barang yang berasal dari negara-negara anggota ASEAN.
Perdagangan bebas (free trade) di regional Asia Tenggara ini
menyebabkan barang-barang yang diperdagangkan bebas keluar masuk
dari negara satu ke negara lainnya.
Indonesia dengan penduduk yang paling besar dan daya beli yang
cukup bagus merupakan pangsa pasar yang sangat menguntungkan bagi
negara-negara lain di ASEAN.
Serbuan barang dari negara lain ini akan menyebabkan terjadinya
persaingan dengan produk dalam negeri.
Harga yang lebih murah dan tampilan yang lebih baik dapat
mematikan produk Indonesia yang sejenis apabila tidak mampu bersaing.
B. Pengaruh Interaksi Antarruang terhadap Kegiatan Sosial di Indonesia
dan ASEAN
Para anggota ASEAN adalah negara-negara yang letaknya saling
berdekatan di kawasan Asia Tenggara dengan total jumlah penduduk
keseluruhan sebanyak 650 juta jiwa berdasarkan statistik tahun 2012 dan akan
menjadi 720 juta jiwa pada tahun 2030 nanti.
Di kawasan ini mobilitas penduduk sangat aktif dan mengarah pada
tren urbanisasi, sehingga di perkirakan pada tahun 2025, hampir 50% dari
penduduknya akan tinggal di perkotaan.
Permasalahan penduduk yang besar dan urbanisasi yang ada di negara-
negara ASEAN mendorong terbentuknya suata kerjasama antar negara-negara
anggota ASEAN sejak 2009 lalu untuk membentuk Kota Berwawasan
Lingkungan di masing-masing negara.
Supaya maksud ini dapat berjalan dengan baik, maka ASEAN
Working Group on Environmentally Sustainable Cities atau yang disingkat
dengan AWGESC berperan dalam mempromosikan pembentukan kota-kota
berwawasan lingkungan di ASEAN.
AWGESC selaku pelaksana program ASEAN ESC atau Model Kota-
kota ASEAN Berwawasan Lingkungan memberikan pendanaan awal, bantuan
teknis dan berbagai bantuan lain untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
terkait dalam menjadikan kotanya berwawasan lingkungan.
Di samping itu AWGESC juga berperan mempromosikan kerja sama
antarkota di ASEAN serta kerja sama dengan negara-negara lain, seperti
dengan Jepang.
Sekarang mari kita lihat apa saja pengaruhnya dari sisi sosialnya. Sama
dengan di atas tadi kita akan lihat pengaruh positifnya apa dan pengaruh
negatifnya apa.
Pengaruh positif
1. Terciptanya solidaritas antarnegara ASEAN.
Interaksi yang sering terjadi pada masyarakat ASEAN akan
membangun rasa kebersamaan dan kerukunan antar masyarakat sesama
ASEAN.
Jika rasa solidaritas ini tumbuh dengan baik maka hal-hal lainnya
akan cukup mudah untuk dilakukan. kerjasama-kerjasama antar
masyarakat ASEAN pun akan mudah tercipta.
2. Terdapat upaya mendorong isu-isu kebijakan yang terkait dengan upaya
pencapaian kesejahteraan sosial dan pembangunan antarnegara anggota
ASEAN.
Untuk mencapai maksud ini maka dibentuklah suatu wadah yang
disebut dengan ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare and
Development (AMMSWD).
AMMSWD ini adalah pertemuan seluruh Menteri
Sosial/Kesejahteraan Sosial negara-negara ASEAN. Di mana pada
pertemuan ini, para menteri tersebut melaporkan upaya-upaya pencapaian
kesejahteraan sosial dan pembangunan di masing-masing negaranya.
Pertemuan para menteri sosial/kesejahteraan sosial ini juga
bermaksud mendorong kebijakan yang terkait dengan upaya pencapaian
kesejahteraan sosial dan pembangunan.
Pengaruh Negatif
1. Kemungkinan akan timbulnya gesekan-gesekan atau pertentangan-
pertentangan antara penanaman modal dari negara-negara ASEAN dengan
tatanan hidup sosial yang sudah menjadi pegangan masyarakat.
Hal ini jangan sampai terjadi karena justeru hal ini akan menjadi
penghambat perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Sebaiknya para penanam modal dari ASEAN terlebih dulu
melakukan suatu riset terhadap apa saja dampak sosial yang mungkin
timbul dari usaha yang ingin mereka garap di daerah yang bersangkutan
dan kemudian bila perlu berusaha memperbaiki dan meningkatkan
kehidupan sosial dan ekonomi daerah yang bersangkutan.
2. Dikhawatirkan akan muncul sikap konsumerisme dan hedonisme karena
banyak dan beragamnya barang yang masuk dari negara-negara ASEAN.
Sikap-sikap negatif ini akan berdampak secara sosial karena bisa
jadi barang-barang yang dibeli bukan karena berdasarkan kebutuhan tetapi
dengan maksud lain, misalnya supaya dipandang orang lain atau karena
status sosial yang ingin ditingkatkan di tengah masyarakat.
Pengaruh Positif
1. Melalu berbagai ajang dan festival budaya yang diselenggarakan bersama-
sama secara rutin, seperti kegiatan-kegiatan yang kita sebutkan di atas tadi
akan berdampak positif pada meningkatnya ketertarikan dan kepedulian
warga negara anggota ASEAN terhadap budaya negara-negara ASEAN.
2. Kerja sama di bidang budaya yang menampilkan berbagai kekayaan dan
corak budaya negara-negara ASEAN ini tidak hanya diketahui oleh
masyarakat ASEAN tetapi akhirnya juga dikenal secara luas dan
mendunia.
Dengan demikian jumlah kunjungan turis semakin meningkat tidak
hanya turis lokal ASEAN tetapi juga turis yang berdatangan dari negara-
negara luar ASEAN.
Pengaruh Negatif
1. Persaingan antar budaya tidak terelakkan lagi Ini akan berdampak buruk
bagi budaya yang kurang promosi dan bersifat kaku karena dipastikan
akan kalah bersaing dengan budaya yang gencar melakukan promosi
budaya. melalui atraksi dan festival budaya.
2. Masing-masing budaya akan saling pengaruh mempengaruhi. Nilai-nilai
budaya suatu negara bisa saja masuk dan mengubah nilai budaya negara
lain.
Misalnya budaya yang datangnya dari Thailand bisa memasuki budaya
yang ada di Indonesia dengan cara akulturasi padahal nilai dan karakter
budaya Thailand banyak berbeda dengan Indonesia. Karena itu harus ada
filter atau penyaring budaya asing yang bersifat negatif itu.
3. Terkadang untuk menarik minat turis asing (ASEAN) untuk datang
berkunjung, maka pada ajang promosi budaya acara dikemas dengan
maksud untuk mengikuti dan memuaskan selera turis asing, ini
menyebabkan terjadi pergeseran dan perubahan budaya dari aslinya
sehingga sulit untuk dikenali lagi. Agar hal ini tidak terjadi, kebudayaan
daerah harus terus kita rawat dan jaga dengan baik.