Anda di halaman 1dari 2

1.

Berikan analisis saudara pemecahan masalah melalui muswarah muakat sesuai


dengan dijelaskkan oleh para hukum pakar hukum adat.
Hukum adat berasal dari akar masyarakat Indonesia yang tidak pernah mengenal
kodifikasi dan lebih dikenal sebagai hukum tidak tertulis. Hal ini dikarenakan hukum
adat diliputi oleh semangat kekeluargaan, dimana seorang tunduk dan mengabdi
pada aturan masyarakat secara keseluruhan bahwa kepentingan masyarakat lebih
diutamakan daripada kepentingan individu. Dalam perilaku hidup masyarakat
Indonesia yang dikenal dengan konsep gorong royong merupakan contoh bahwa
kepentingan umum selalu di dahulukan daripada kepentingan indovidu.
Hukum adat di Indonesia memiliki cirri –ciri khas yang berbeda dari hukum lainnya
yakni
- Magis religious
Sifat ini diartikan sebagai pola piker yang didasarkan pada religiusitas yakni
keyakinan masyarakat tentang adanya ssusatu yang bersifat sacral.
- Komunal (Kebersamaan
Hubungan antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya didasrkan
oleh rasa kebersamaan, kekeluargaa, tolong menolong, dan gorong royong.
- Konkret
Hal ini mengartikan bahwa setiap hubungan hukum yang terjadi dalam
masyarakat tidak dilakukan secara diam-diam
- Kontan (tunai)
Yang mempunyai makna bahwa suatu perbuatan selalu diliputi oleh suasana
yang serba konkret terutama dalam hal pemenuhan prestasi.
- Tradisional, Dinamis, terbuka dan sederhana
- Musyarah dan mufakat.
Artinya masyarakat hukum adat mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam
menyelesaikan perselisihan selalu di utamakan penyelesaian secara rukun dan
damai dengan musyawarah dan mufakat.
Musyawarah mufakat tertuang dalam dasar negara, sila ke- 4 Pancasila dan
menjadi media yang tepat untuk menjalin silaturahim, menjaga dan memelihara
kebersamaan dan juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan
masyarakat adat. Musyawarah mufakat dianggap sebagai cara yang baik dan efektif
untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
adat, dengan bermusyarakah untuk mencapai mufakat mendorong keharmonisan dan
kerukunan kehidupan dapat terus berlangsung. Melalui musyawarah mufakat bisa
didapatkan penyelesaian persoalan yang beradab dengan menjunjung tinggi
kebersamaan yang merupakan cirri khas dari hukum adat, persatuan dan kesatuan
serta hasil keputusan yang dihasilkan dapat diterima oleh semua pihak. Salah satu
keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat ketika musyawarah mufakat dilakukan
dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi akan dapat menyatukan
pendapat yang berbeda dan juga silaturahim atau persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan masyarakat bisa terus terpelihara dengan baik tanpa ada perpecahan antara
satu dengan lainnya.

2. Norma merupakan salah satu unsure pembentukan hukum adat sama yang terjadi
masyarakat minangkabau. Berikan analisis tentang norma tersebut.
Lingkup hukum adat hanya mengatur hubungan antar satu masyarakat dengan
lainnya serta penguasa dalam masyarakat. Hukum Adat berpedoman pada asas-
asas, kerukunan, kepatutan, keselarasan dalam pergaulan dan bersifat religio
magis. Hukum adat tidak mengenal pembidangan hukum, seperti halnya hukum
barat. Di hukum adat, tidak ada pemisah yang jelas antara kepentingan pribadi
(perdata) dengan kepentingan umum (publik). 
unsur – unsure pembentuk hukum adat yakni
- Adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat
- Tingkah laku tersebut teratur dan sistematis
- Tingkah laku tersebut mempunyai nilai sacral
- Adanya keputusan kepala adat
- Adanya sanksi/akibat hukum
- Tidak tertulis
- Ditaati dalam masyarakat
Adaya tingkah laku yang secara terus menerus di lakukan oleh masyarakat secara
turun temurun dan sudah mengakar dan akhirnya menjadi bagian dari adat
merupakan sumber dari norma adat. Kebiasaan-kebiasaan ini berasal dari
kepercayaan, budaya, dan tingkah laku yang menurut masyarakat tersebut normal
dan umum dilakukan. Norma adat berfungsi untuk untuk menjaga tindakan individu
dalam sebuah kelompok masyarakat atau mengatur tingkat laku seseorang dalam
masyarakat yang ditetapkan berdasarkana dat dna kebiasaan.

Sumber :
Marhaeni, JM Henny (2022), Hukum Adat, Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai