Anda di halaman 1dari 3

1. Pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia sejak tahun 2020.

Selama 1 (satu) tahun


penyebaran pandemi ini, masyarakat diminta untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baru seperti
menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu:

a. Memakai masker;

b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir;

c. Menjaga jarak;

d. Menjauhi kerumunan, serta;

e. Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Penerapan protokol kesehatan diatas diberlakukan kepada seluruh masyarakat terutama di


tempat-tempat pusat keramaian seperti mall ataupun kantor-kantor yang sehari-hari memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Salah satu kantor yang tetap memberikan pelayanan kepada
masyarakat di era pandemi ini adalah Kantor Pelayanan Pajak. Sebagaimana kita ketahui bersama
bahwa pajak merupakan komponen penerimaan negara terbesar dalam APBN Indonesia. Maka
dari itu pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP), tetap membuka akses / pelayanan bagi
masyarakat yang ingin melaksanakan kewajiban perpajakannya. DJP selaku sebuah institusi
pemerintah yang memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat wajib untuk menjamin
ketaatan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah seperti 5M.

Atas dasar penjelasan diatas, masalah penelitian yang ingin saya bahas adalah terkait dengan judul
tingkat kepuasan wajib pajak terkait dengan penerapan protokol kesehatan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Cibitung (KPP Pratama Cibitung) sebagai bagian dari DJP. Maka lokasi
penelitian ini berada di KPP Pratama Cibitung Perumusan masalah saya adalah sebagai berikut:

a. Apa saja protokol kesehatan yang diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak?

b. Apakah protokol kesehatan yang diterapkan sudah sesuai dengan anjuran

Pemerintah?

c. Apakah Wajib Pajak merasa aman untuk datang ke Kantor Pelayanan Pajak di era

Pandemi Covid-19?

d. Apakah Wajib Pajak puas dengan pelayanan yang diberikan Kantor Pelayanan

Pajak?

Alasan saya memilih masalah ini adalah karena masalah ini sangat dekat dengan keseharian saya
yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak tepatnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung (KPP
Pratama Cibitung). Sebagai bagian dari institusi ini, saya ingin mengetahui apakah protokol
kesehatan yang sudah dijalankan selama ini telah sesuai dengan anjuran Pemerintah, dan apakah
dengan penerapan protokol kesehatan ini masyarakat (Wajib Pajak) merasa aman dan puas dengan
pelayanan yang diberikan.
Maka dari itu, draft judul dari permasalahan saya diatas adalah Tingkat Kepuasan Wajib Pajak
Terkait dengan Penerapan Protokol Kesehatan pada KPP Pratama Cibitung.

Pendekatan penelitian yang tepat terkait dengan masalah penelitian saya adalah pendekatan
penelitian deskriptif. Pendekata penelitian deskriptif juga dapat disebut sebagai penelitian survei.
Alasan saya memilih pendekatan ini yaitu karena saya ingin mengetahui tingkat kepuasan Wajib
Pajak terhadap penerapan protokol kesehatan pada KPP Pratama Cibitung. Atas dasar itu saya
membutuhkan jumlah responden yang banyak, sehingga pendekatan penelitian deskriptif sangat
cocok.

Sumber Referensi:

Aslichati, Lilik, H. I. Bambang Prasetyo, dan Prasetya Irawan. 2020. Metode Penelitian Sosial.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

2. a. Identifikasi, Pemilihan dan perumusan masalah;

Peneliti mengidentifikasi masalah yang ingin dipecahkan. Dalam konteks penelitian saya, saya ingin
mengetahui tingkat kepuasan dari wajib pajak terkait dengan penerapan protokol kesehatan pada
KPP Pratama Cibitung.

b. Landasan teori;

Setelah peneliti melakukan perumusan masalah, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-
teori, konsep-konsep, ataupun generalisasi-generalisasi yang akan dijadikan sebagai landasan teori
dari penelitian yang dilakukan

c. Penyusunan hipotesis;

Setelah peneliti menetapkan landasan teori maka peneliti akan menyusun hipotesis. Hipotesis
adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji
secara empirik. Hipotesis dapat pula dikatakan sebagai prediksi. Dalam konteks perumusan
masalah yang saya pilih, hipotesis awalnya adalah Penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan
sesuai anjuran pemerintah dan wajib pajak merasa aman dan puas dengan pelayanan yang
diberikan.

d. Identifikasi, klasifikasi, dan penentuan definisi operasional variabel-variabel; Setelah


penyusunan hipotesis, maka peneliti akan melakukan identifikasi, klasifikasi dan penentuan definisi
operasional variabel-variabel. Perumusan ini penting, karena akan menentukan alat pengumpul
data yang tepat untuk digunakan dalam penelitian.

e. Penyusunan desain penelitian;

Selatah penentuan variabel, maka peneliti akan menyusun desain penelitian. Penyusunan ini akan
menghubungkan antara variabel penelitian dengan hipotesis yang akan diuji.
f. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data;

Pemilihan alat pengambil data ini merupakan langkah yang penting, karena ini berpengaruh
terhadap kualitas data yang akan dikumpulkan dan kualitas data ini akan berpengaruh terhadap
kualitas penelitian. Dalam konteks perumusan masalah yang saya pilih. Maka pemilihan alat
pengambil data yang efektif adalah menggunakan kuesioner atau survei.

3. Penentuan populasi dan sampel penelitian;

Penentuan populasi dan sampel penelitian ini penting untuk ditetapkan, karena tidak semua
populasi harus dijadikan sampel penelitian. Oleh karena tidak semua populasi dijadikan sampel,
maka hasil penelitian akan tidak sepenuhnya mewakili seluruh populasi. Maka dari itu perlu
penentuan populasi dan sampel penelitian yang tepat untuk meminimalisir kekeliruan dalam hasil
penelitian.

h. Pengumpulan data;

Kualitas pengumpulan data ini sangat berpengaruh dengan alat pengambil data yang telah dipilih
sebelumnya. Apabila alat pengumpul datanya valid dan reliable, maka kualitas pengumpulan
datanya pun akan valid dan reliable.

i. Pengolahan dan analisis data;

Setelah data dikumpulkan, maka data akan diolah dan dianalisis. Peneliti akan menggunakan tabel
matriks untuk mempermudah mengolah data yang telah dikumpulkan. Karena data yang diambil
dalam survei / memiliki bentuk yang kuantitatif, maka saya akan menggunakan teknik analisis
statistik.

j. Interpretasi hasil analisis data;

Setelah data diolah dan dianalisis, maka peneliti akan melakukan interpretasi. Interpretasi ini
adalah pemberian arti dari data yang telah dianalisis tadi. Peneliti akan menguji data yang didapat
dengan hipotesis dari peneliti. Apakah hipotesis peneliti terbukti atau tidak yang kemudian akan
disimpulkan hasil penelitian ini pada laporan hasil penelitian.

k. Penyusunan laporan

Penyusunan laporan ini merupakan tahap/langkah terakhir dari penelitian yang dilakukan. Semua
penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti akan dituangkan dalam laporan hasil penelitian ini,
termasuk didalamnya kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai