Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Nama : Rezha Adityo Akhmad


NIM: 045278789

1. Coba saudara uraikan focus perhatian kriminologi dari perspektif viktimologi berdasarkan
permasalahan diatas ?
Berdasarkan kasus di atas menurut pendapat saya, fokus perhatian kriminologi dalam
pandangan viktimologi ialah bagaimana anak tersebut bisa menjadi korban Bullying.
Beberapa faktor yang melatarbelakangi tindakan Bullying pada anak tersebut yakni :
 Korban mengucapkan kata “saya jagoannya ma’rang”, kesan kalimat berbangga diri tersebut
membuat pelaku menghampiri korban yang dan bertanya maksud dari ucapan tersebut.
 Sang korban berusaha melipat plat motor pelaku ketika pelaku kembali ke sepeda motor
setelah menanyakan kejelasan tersebut
 Pelaku merasa kesal karena perbuatan korban tersebut, sehingga pelaku melakukan upaya
Bullying dengan cara memukul bagian belakang tubuh korban kemudian berusaha
mendorong korban beserta sepedanya ke lapangan.
 Teman dari pelaku merekam tindakan tersebut, rekaman tersebut diunggah dan menjadi viral
di media sosial
Dari faktor-faktor yang telah disebutkan tersebut, dapat diketahui bahwa korban melakukan
upaya provokasi sehingga menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan.

2. Buatlah argumentative saudara mengenai faktor penyebab terjadinya tindakan bulliying


terhadap anak ?
Bully memiliki arti menggangu dan menggertak orang yang dirasa lemah. Istilah Bullying
selanjutnya digunakan sebagai penunjuk suatu perilaku yang bestifat agresif yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang kepada sesorang atau
sekelompok orang lain yang lebih lemah untuk menyakiti korban secara perkataan maupun
fisik. Bullying dapat berupa kekerasal dalam bentuk verbal (mengejek, memaki, mengolok-
olok), mental/psikis (mengancam, mengintimidasi, mengucilkan), serta fisik (memukul,
menganiaya, menciderai) atau bahkan gabungan dari ketiganya. Dalam definisi yang telah
disebutkan Bullying tersebut terjadi karena adanya ketimpangan kekuatan antara pelaku
yang memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan korban yang memiliki kekuatan
lebih lemah. Kekuatan yang lebih besar tersebut kemudian disalahgunakan untuk melakukan
tindakan sebagaimana bentuk Bullying yang telah disebutkan agar kepentingan untuk
menunjukan superioritas dan kekuasaan, kepentingan ekonomi, kepuasan diri, atau
keinginan dari pelaku untuk melihat orang lain tunduk padanya. (Olweus,1993).
Kasus Bullying yang terjadi pada anak terjadi karena beberapa faktor penyebab yakni :
a. Keluarga
Anak yang tumbuh dan berkembang didalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis
orang tua yang terlalu emosional, orang tua yang tidak menaruh perhatian terhadap anaknya,
dan pemenuhan kebutuhan hidup yang kurang tercukupi biasanya akan membentuk perilaku
menyimpang bagi anak. Anak akan memiliki kecenderungan untuk menerapkan perilaku
yang biasa terjadi di lingkungan keluarga di aspek kehidupan sehariharinya.
b. Lingkungan Pergaulan
Masa tumbuh kembang anak pada usia remaja akan dihabiskan sebagian besar waktunya di
luar rumah. Pada fase tersebut remaja ingin mencari jati diri dengan mencari dukungan dari
kelompok sebaya dan tidak ingin bergantung dengan keluarga. Hal tersebut kemudian
membangun suatu kelompok remaja yang ingin mengekspresikan kenakalannya, maka
timbul gank teman sebaya. Kenakalan-kenakalan yang menjadi bibit Bullying merupakan
hal yang lumrah di kalangan kelompok remaja. Mereka satu sama lain berbagi pengaruh
negatif baik secara aktif maupun pasif.
c. Media Massa
Di tengah gempuran arus globalisasi yang semakin tak terbendung, media massa merupakan
salah satu bentuk kemajuan globalisasi di bidang informasi dan komunikasi. Berbagai
macam informasi dapat dengan mudah tersebar ke seluruh lapisan termasuk juga hal-hal
negatif yang termuat di dalamnya. Maraknya penggunaan media massa di kalangan remaja
dapat dengan mudah memengaruhi perilaku mereka. Kebanyakan remaja akan meniru apa
yang biasa mereka konsumsi di media massa kemudian diterapkan pada kegiatan sehari-
harinya. Sehingga perilaku buruk yang terjadi pada remaja saat ini bukan hanya timbul dari
lingkungan dekat saja, namun kenakalan tersebut dapat diperolehnya dari meniru contoh-
contoh yang buruk yang ada di luar sana.
3. Berdasarkan ilustrasi diatas upaya apakah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi Tindakan
bulliying dengan menggunakan pendekatan Utilitarian prevention deterrence ?
Upaya Utilitarian Prevention : Deterence adalah upaya pencegahan pelanggaran hukum dengan
manfaat melalui penolakan. Pelaku kejahatan akan membatalkan niatnya untuk melakukan
tindakan kriminal akibat dari kerasnya hukuman yang diajatuhkan kepada pelanggar hukum.
Maka dari itu hukuman diharapkan memiliki aspek pencegahan karena menyebabkan orang yang
berniat melanggar hukum akan takut terhadap hukuman yang akan menimpanya (Dermawan,
2021). Utilitarian Prevention memiliki dua aspek pencegahan yakni pencegahan bersifat umum
(pencegahan sebelum terjadinya pelanggaran dengan suatu acaman) serta pencegahan bersifat
khusus (pencegahan sesudah ada fakta dari orang yang sedang menjalani hukuman) (Setiawan,
1999). Menurut hemat saya upaya yang dapat dilakukan ialah menerapkan kesadaran awal
tentang dampak dari kasus pembullyan di lingkungan keluarga dan masyarakat dengan saling
menghormati hak dan kewajiban satu sama lain. Selanjutnya dalam upaya penindakan, apparat
penegak hukum sebaiknya lebih teliti dalam mengamati dan memperingatkan kasus kasus yang
menjadi sebab tindakan bullying dan merumuskan aturan pidana yang tegas bagi pelanggarnya.

Sumber :
Dermawan, M.K. 2021. Teori Kriminologi. Tangerang : Universitas Terbuka.
Hidayati, A. S. 2019. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Bullying Di Kalangan Peserta
Didik Era Milenial. Skripsi. Surakarta : UMS.
Olweus, D. 1993. Bully at School : What We Kknoe And Whar We Can Do.
Massachussetts Blackwell Publishing.
Setiawan, M. A. 1999. Kajian Kritis Teori-Teori Pembenaran Pemidanaan. Jurnal. Jurnal
Hukum No.11 (6) tahun s1999

Anda mungkin juga menyukai