SKRIPSI
Oleh:
IKIMA NUR AULIA
NPM. 719221344
َۡو َما تَ ُك ۡونُ فِ ۡى َش ۡا ٍن َّو َما ت َۡتلُ ۡوا ِم ۡنهُ ِم ۡن قُ ۡر ٰا ٍن َّواَل ت َۡع َملُ ۡونَ ِم ۡن َع َم ٍل اِاَّل ُكنَّا َعلَ ۡي ُكم
اۡل ۡ ۡ
ض َواَل فِى ِ ُشه ُۡو ًداـ اِذ تُفِ ۡيض ُۡونَ فِ ۡي ِهؕ َو َما يَ ۡع ُزبُ ع َۡن َّربِّكَ ِم ۡن ِّمثقَا ِل َذ َّر ٍة فِى ا َ ۡر
ب ُّمبِ ۡي ٍنٍ ك َواَل ۤ اَ ۡكبَ َر اِاَّل فِ ۡى ِك ٰت
َ ِص َغ َر ِم ۡن ٰذ ل ۡ َال َّس َمٓا ِء َواَل ۤ ا
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu
ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan,
melainkan kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya
(QS. Yunus: 61).
Dari kedua ayat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa apapun yang manusia
kerjakan di dunia, pasti akan disaksikan oleh Allah SWT dan akan
diperanggung jawabkan di kehidupan akhirat kelak.
Dijelaskan oleh Amrullah (1987:6273), ayat tersebut diturunkan untuk
menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan bukan hanya kehidupan di
dunia saja, namun juga ada kehidupan di akhirat. Konsep maksimalisasi laba
akuntansi yang eksploitatif akibat pemaknaan laba yang hanya sebatas materi
kurang sejalan dengan laba secara islam yang tidak hanya diukur secara
material, tetapi juga secara sosial dan moral. Secara sosial adalah menciptakan
hubungan baik sesama manusia (hablum min al-nas) atau dengan kata lain
“berilah kepuasan pelanggan, dia akan datang lagi kepadamu memberi
keuntungan”. Sedangkan secara moral kita harus berpegang kepada tali Allah
(hablim minallah). Bagi Allah qudrat dan iradat (kekuasaan dan keinginan
yang bersifat mutlak).
Laba berdasarkan perspektif islam diterapkan oleh para pemangku
kepentingan, dimana pada aktivitasnya selalu melibatkan keberadaan tuhan
dan sesuai dengan yang terdapat dalam Al-Qur’an, maka tentu BUMDes
tersebut juga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Penerapan makna laba berdasarkan perspektif islam dapat memberikan
dampak positif bagi BUMDes Yamfa’u Linnas, sebagaimana dengan
pemangku kepentingan 100% muslim, alangkah baiknya jika dapat diterapkan
untuk memastikan setiap produk atau jasa yang dihasilkan dengan cara halal
dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Oleh karena itu agar harta atau aset
yang di dapat di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Yamfa’u Linnas bisa
memberikan manfaat dan juga barokah yang tidak hanya berlaku di dunia saja
tetapi juga kelak di akhirat.
Penelitian yang terkait dengan makna laba diantaranya yaitu Mursy
dan Rosidi (2013). Yang berjudul Sentuhan Rasa Dibalik Makna Laba
memberikan hasil penelitian bahwa laba dimaknai sebagai rasa dalam wujud
rasa syukur kepada tuhan dan rasa bahagia atau rasa puas yang dapat
dirasakan oleh mata batin seseorang. Pada penelitian diatas terbukti bahwa
dari sekian banyak pelaku usaha yang melakukan usahanya dan berorientasi
pada laba materi, masih ada juga pelaku usaha yang melakukan usahanya
semata-mata ikhlas sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan sebagai
bentuk rasa bahagia. kemuadian Penelitian oleh Kurnia Ekasari (2014)
dengan judul Hermeneutika Laba Dalam Perspektif Islam. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa bisnis seharusnya dijalankan berdasarkan prinsip-
prinsip Al-Qur’an dan bisnis bukan hanya memaksimalkan pada laba tetapi
juga dapat memberikan kesejahteraan kepda sesama manusia, alam, dan
lingkunganya.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada BUMDes Yamfa’u
Linnas, pengurus BUMDes mengatakan bahwa desa kaya akan potensi yang
dapat dikelola untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa. Dengan meningkatkan perekonomian desa dan
mensejahterakan masyarakat desa Gapura Timur, tentu BUMDes perlu
memaksimalkan keuntungan dari beberapa segmen usaha yang dijalankannya
diantaranya, usaha Samsat, pelayanan BRI Link, jasa sewa tenda, pelayanan
penarikan PKH, dan unit usaha bersama lainnya. Yang belum terakomodasi
dan terkendala oleh banyak hal, mulai dari sumber daya desa yang belum
optimal dieksplorasi, juga usaha-usaha masyarakat.
Terbentuknya BUMDes Yamfau Linnas dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PADesa) disetiap tahunnya, sehingga mampu menjadi
lembaga usaha desa yang dapat mensejahterakan masyarakat Desa Gapura
Timur. Beberapa penghargaan yang pernah diraih BUMDes Yamfa’u Linnas
salah satunya dinobatkan sebagai BUMDes yang paling bergeliat di Madura
dalam ajang Madura award 2017. Keberhasilan tersebut tentunya tidak
terlepas dari beragamnya pengelolaan bisnis serta manajemen laba yang
dilakukan oleh BUMDes Yamfa’u Linnas.
Penelitian terkait dengan interpretasi laba merupakan hal yang
menarik. Karena cara pandang seseorang terkait dengan makna laba
merupakan sebuah fenomena sosial yang secara nyata mempengaruhi aktivitas
sehari-hari (Tomkins & Groves, 1983) oleh karena itu, sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Makna Laba Bagi Pelaku
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes berdasarkan Perspektif Islam (studi
pada BUMDes Yamfa’u Linnas Desa Gapura Timur Kecamatan
Gapura)” dengan pendekatan fenomenologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Upaya Pelaku Badan Usaha
Yamfa’u Linnas dalam Memaknai Laba Berdasarkan Perspektif Islam (studi
pada BUMDes Yamfa’u Linnas Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura)?
B. Tinjauan Pustaka
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi sering dijuluki bahasa bisnis (the language of
business). Perubahan yang cepat dalam masyarakat telah menyebabkan
semakin kompleksnya bahasa tersebut, yang digunakan untuk mencatat,
meringkas, melaporkan, menginterpretasi data dasar ekonomi untuk
kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota
masyarakat lainnya.
e. Komponen laba
Pendapatan
Pendapatan merupakan peningkatan manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang ditujukan untuk
memperoleh laba dan pendapatan adalah kenaikan aset yang dimiliki
oleh perusahaan selain dari penambahan liabilitas dan kontribusi
pemilik.
Beban
Beban adalah pengorbanan ekonomis yag dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka untuk menghasilkan pendapatan dalam
dalam satu periode akuntansi.
Biaya
Biaya adalah nilai kas atau ekuivalen kas yang digunakan untuk
barang atau jasa yang diperkirakan untuk membawa manfaat dimasa
sekarang atau dimasa depan pada suatu organisasi.
f. Jenis laba
Laba kotor
Laba kotor adalah total pendapatan bersih atau penjualan bersih
yang dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Laba operasi
Laba operasi adalah laba kotor yang dikuragi dengan semua beban
yang terjadi selama satu periode selain beban bunga dan pajak.
Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak adalah laba operasi yang sudah dikurangi
dengan beban bunga.
Laba bersih
Laba bersih adalah laba sebelum pajak dikurangi dengan beban
pajak. Atau dengan kata lain, laba bersih adalah total dari
pendapatan atau penjualan bersih dikurangi dengan semua beban.
ْأ ٰ ٓ
ٍ ٰياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا اَل تَ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر
اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا
اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuaki dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu” (Q.S An-Nissa’ :29)
Latar Belakang
BUMDes Yamfa’u Linnas merupakan BUMDes yang terletak di Desa
Gapura Timur Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. ang mana
dalam memaknai laba masih berdasarkan materi
Judul Penelitian
Makna Laba Bagi Pelaku Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Berdasarkan Perspektif Islam
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka, rumusan
masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Upaya
Pelaku Badan Usaha Yamfa’u Linnas dalam Memaknai Laba
Berdasarkan Perspektif Islam (studi pada BUMDes Yamfa’u Linnas
Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura)?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Upaya
Pelaku Badan Usaha BUMDes Yamfa’u Linnas dalam Memaknai Laba
Berdasarkan Perspektif Islam (studi pada BUMDes Yamfa’u Linnas
Desa Gapura Timur.
Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi
Harapan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kemajuan terhadap
BUMDes Yamfa’u Linnas agar pemaknaan laba tidak hanya berfokus
2.4 pada
Kerangka Berfikir
laba materi saja, tetapi juga memikirkan akhirat.
Gambar 2.4
Kerangka Teori
Makna Laba
Bagaimana Pelaku
BUMDes Yamfa’u Linnas
Memahami Laba
Analisis Fenomenologi
Kesimpulan
C. Metodelogi Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian tentang makna laba bagi pelaku Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) berdasarkan perspektif Islam studi pada BUMDes Yamfa’u Linnas
Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura yang akan dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan motode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang memiliki tujuan agar
data yang diperoleh dari pelaku BUMDes mengenai makna laba agar dapat
terpaparkan secara jelas. Data yang dipaparkan secara jelas dan apa adanya
sesuai dengan kondisi sebenarnya, kedua dengan penelitian kualitatif lebih
mudah apanbila berhadapan dengan kenyataan, dan yang ketiga adalah adanya
kedekatan hubungan emosional antara peneliti dan responden sehingga akan
menghasilakn suatu data yang mendalam.
3.1.1 Fenomenologi
Fenomenologi merupakan studi interpretative yang bersifat apa
adanya twntang pengalaman manusia, yang bertujuan untuk memahami
dan menggambarkan situasi manusia, peristiwa dan pengalaman, “sebagai
sesuatu yang muncul dan hadir sehari-hari” (Von Eckartsberg, 1998: 3).
Pendekatan fenomenologi sebagai salah satu cara pembaruan untuk
memandang hubungan manusia dan lingkungan serta mempelajari kaitan
hubungannya. Tantangan besar dalam pendekatan fenomenologi yaitu
penggambaran hubungan yang erat antara manusia dengan dunia yang
saling terkait dengan subjek-objek formal. Untuk memahami hubungan
antar manusia dengan dunianya. Ada beberapa ciri-ciri pokok
fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis menurut
Moleong (2007:8) yaitu: (a) memperhatikan pada keadaan yang ada,
dalam hal ini kesadaran tentang sesuatu benda secara jelas (b) memahami
arti peristiwa atau kejadian yang terjadi dan berkaitan dengan orang-orang
yang berada dalam situasi-situasi tertentu. (c) memulai dengan diam
kemudian dilanjutkan dengan pendeskripsian secara jelas fenomena yang
dialami secara langsung.
Peneliti melakukan penelitian dengan turun langsung ke lokasi
penelitian, mendeskripsikan dan menggambarkan kenyataan yang ada
serta melakukan pendekatan terhadap sumber informasi, sehingga
diharapkan data yang diperoleh akan lebih maksimal dan sesuai dengan
fenomena yang dialami oleh informan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pelaku Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura. Lama waktu penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam rentang waktu 6 bulan
terhitung dari bulan Maret 2023 sampai bulan Agustus 2023. Lokasi penelitian
dimaksudkan untuk mempermudah atau memperjelas lokasi yang menjadi
sasaran dalam penelitian. Adapun alasan dipilihnya lokasi penelitian di Desa
Gapura Timur Kecamatan Gapura sebagai lokasi penelitian yaitu karena di
Desa Gapura Timur belum pernah diadakan penelitian yang serupa khususnya
makna laba bagi pelaku BUMDes berdasarkan perspektif Islam. Selain itu,
karena BUMDes yang berada di Desa Gapura Timur merupakan salah satu
BUMDes di Kecamatan Gapura yang cukup maju dan memiliki usaha yang
banyak yang dapat meningkatkan perekonomian dengan demikian ingin
mengetahui bagaimana mereka memahami makna laba berdasarkan perspektif
Islam.
1. Observasi
Suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
pengamatan baik secara bertemu langsung maupun tidak. Melakukan
peninjauan lansung ke BUMDes Yamfa’u Linnas dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaku BUMDes dalam memaknai laba berdasarkan
perspektif Islam.
Observasi secara lansung merupakan hal yang dianggap perlu untuk
dilakukan dari pada hanya sekedar menjadi saksi, karena peneliti secara
lansung melakukan wawancara mengenai pemahaman makna laba bagi
pelaku BUMDes berdasarkan fenomena yang terjadi dalam BUMDes
Yamfa’u Linnas
2. Metode Wawancara
Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara yang
digunakan untuk menggali data BUMDes, baik dari sejarah, profil
BUMDes, visi misi BUMDes sampai informasi bagaimana pemaknaan laba
bagi pelaku BUMDes Yamfa’u Linnas berdasarkan perspektif Islam, yang
mengarah pada pertanyaan-pertanyaan berdasarkan informasi-informasi
yang diperoleh pada saat wawancara sedang berlansung, pertanyan yang
telah disiapkan oleh peneliti selanjutnya akan disampaikan selama
terjadinya proses percakapan antara peneliti dengan informan.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara, sehingga akan lebih dapat terpercaya atau
mempunyai kredibilitas yang tinggi jika didukung oleh beberapa gambar,
foto-foto saat wawancara, serta data-data dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy.