KEWIRAUSAHAAN
Pengelolaan Bisnis Berbasis Koperasi
Dosen Pengampu
Najib Amrullah, M. Pd
Disusun Oleh :
Ahmad (20.01.11.1546)
Fatimah (20.01.11.1643)
Masita Dwi Puspaningrum (20.01.11.1598)
Nur Laili (20.01.11.1638)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Penyayang. Segala puji bagi
Allah, Tuhan sekalian alam karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan
Shalawat serta salam tak lupa juga kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut beliau dari dulu
hingga akhir zaman. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu
mata kuliah ini, karena dapat membantu menyempurnakan makalah ini. Dan
semua pihak yang ikut membantu, sehingga data-data dapat terkumpul untuk
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari pada penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
A. Latar belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah................................................................................................ 6
C. Tujuan masalah................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 7
A. Pengertian Koperasi............................................................................................ 7
C. Kewirausahaan Koperasi..................................................................................... 11
A. Simpulan............................................................................................................. 15
B. Saran.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis
hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa
Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini
hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik
mark-up ekuitas, dan tidak karena variabel endogenous (yang tumbuh dari dalam).
kekeluargaan. Kekeluargaan adalah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia.
Namun sampai saat ini dalam kenyataannya peran koperasi untuk berkontribusi
4
Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dari idealisme
peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hal yang sangat sulit,
ekonomi. Secara implisit pendapat ini menghendaki agar kita tidak perlu
adalah pendapat yang memandang bahwa unit usaha koperasi dipandang perlu
1945.Pendapat inilah yang selama ini hidup dalam pemikiran para birokrat
organisasi ekonomi rakyat yang harus dikembangkan menjadi unit usaha yang
5
kepada dialektik hubungan ekonomi yang menjadikan rakyat sebagai kekuatan
ekonomi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
yang berwatak sosial sebagai usaha bersama berdasar asas-asas kekeluargaan dan
organisasi ekonomi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik atau
koperasi merupakan dalil atau prinsip identitas yang membedakan unit usaha
koperasi dari unit usaha lainnya. Elemen yang terkandung dalam koperasi
1. Perkumpulan orang-orang.
4. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang
7
Adapun prinsip-prinsip dari koperasi menurut Undang-Undang No.17
bekerja sama melelui jaringan kegiatan baik tingkat lokal nasional, regional
dan internasional.
instropeksi atas kondisi yang ada pada dirinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
hanya dengan mengenal jati diri koperasi secara benar maka kemungkinan
bersaing dengan badan usaha lain akan terbuka. Jelas bahwa ditinjau dari sudut
adalah otonomi koperasi sejauh ini menjadi tanda tanya besar. Karena bantuan
pemerintah yang begitu besar menjadikan otonomi koperasi sulit terwujud. Dalam
1
Aji Basuki Rohmat “Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Koperasi Dalam Undang-
Undang Koperasi”, Jurnal Pembaharuan Hukum, No. 1, Vol. II, (Januari-April 2015)
8
dataran konsepsional otonomi Koperasi juga mengandung implikasi bahwa badan
koperasi bukan merupakan lembaga yang dilihat dari fungsinya adalah alat
koperasi, antara lain adalah anggota sebagai pemilik dan pemanfaat, pemerintah
sebagai pembina serta pihak mitra bisnis yang berperan sebagai pemasok,
B. Manajemen Koperasi
efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan
usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi
ahli mengatakan:
9
1. Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
unsur yaitu:
1) Anggota
2) Pengurus
3) Manajer
4) Karyawan.
koperasi.
ditelaah dari tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya.
onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan
Pengawas. Untuk itu hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi
10
manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan
hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi
keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah
daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering
di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif
1. Rapat anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
4. Pengelola.
11
Telah diuraikan sebelumnya bahwa watak manajemen koperasi ialah gaya
C. Kewirausahaan Koperasi
keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Para wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap mental positif yang
risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat
dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang hendak
mempunyai ciri dan watak yang berlainan dengan individu kebanyakan. Ciri-ciri
12
a. Mempunyai kepercayaan yang kuat pada diri sendiri.
b. Berorientasi pada tugas dan basil yang didorong oleh kehutuhan untuk
risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus dilakukan secara koperatif
anggotanya.
artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama. Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai
usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi
13
berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan,
agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang
sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakan inovatif
pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu
wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
karena itu dalam menghadapi situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha
terkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar
karena koperasi adalah milik anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin
14
pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai kebutuhan anggotanya. Tujuan
2
Gede Arwana, “Manajemen Koperasi Menuju Kewirausahaan Koperasi”, Jurnal
Fakultas Ekonomi, No. 1, Vol. 1, (aret 2014)
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
bersama. Koperasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam
B. Saran
kekhilafan. Hal ini karena kurangnya sumber bacaan dan keterbatasan pemakalah.
Oleh karena itu kami sebagai pemakalah berharap akan kritik dan saran dari dosen
kami mendatang.
16
DAFTAR PUSTAKA
17