Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI


BALI TAHUN 2015-2019

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh
RIVALDY NUR GHUFRON
NIM B300170276

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

A.1 Penyerapan Tenaga Kerja

A.1.1 Pengertian Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja merupakan penduduk yang mampu bekerja dalam

usia kerja (15-64 tahun) yang terdiri dari orang yang mencari kerja, punya

pekerjaan namun semntara tidak bekerja atau menganggur. (Kuncoro, 2012).

Sedangkan menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja

adalah setap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Pengertian tenaga kerja dapat dilihat secara mikro dan makro.

Pandangan mikro merupakan pandangan yang tidak hanya menyumbangkan

potensi kerja namun dengan kerja maupun menerima imbalan berupa barang atau

uang. Sedangkan secara makro adalah setuap orang yang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat sebagai upaya dalam menghasilkan barang dan jasa

(Mankiw, 2010).

Penyerapan tenaga kerja yang dilakukan merupakan jumlah tenaga kerja

yang diserap dalam usaha tertentu. Namun kemampuan penyerapan akan berbeda

satu unt usaha dengan usaha lainnya karena kemampuan unit usaha yang berbeda-

beda. (Indrayati, 2010).

Dampak penyerapan tenaga kerja menjadi negatif apabila kenaikan upah

minimum sangat besar tanpa mempertimbangkan modal dan pengeluara agregat


(Neumark dan Wascher, 2008). Penyerapan tenaga kerja yang dipertimbangkan

dalam fungsi produksi adalah subtitusi. Perusahaan memilih untuk tidak

menentukan upah minimum sehingga mempekerjakan tenaga kerja dengan

menegosiasi ulang upah yang lebih rendah dengan sifat penyerapan tenaga kerja

adalah pengganti tenaga kerja lain, pemanfaatan pengangguran, dan tenaga kerja

hanya bersifat kontrak (Cahue, dkk, 2008).

Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor

perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya

permintaan akan tenaga kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat

dikatakan sebagai permintaan tenaga kerja. Penduduk yang bekerja terserap dan

tersebar diberbagai sektor, namun tiap sektor mengalami pertumbuhan yang

berbeda demikian juga tiap sektor berbeda dalam menyerap tenaga kerja.

Perbedaan laju pertumbuhan tersebut mengakibatkan dua hal, yaitu :

a. Terdapat perbedaan laju peningkatan produktifitas kerja masing-masing

sektor.

b. Secara terus menerus terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan

tenaga kerja maupun dalam kontribusinya terhadap pendapatan nasional.

Penduduk yang terserap di berbagai sektor perekonomian. Sektor yang

memperkejakan banyak orang umumnya menghasilkan jasa yang relatif besar.

Setiap mengalami laju pertumbuhan yang berbebda. Demikian pula dengan

kemampuan setiap sektor dalam menyerap tenaga kerja. Dapat disimpulkan

bahwa penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang
digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau penyerapan tenaga kerja adalah

jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha.

A.2 Pertumbuhan Ekonomi

A.2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas produksi

untuk mencapai penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik

Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu

wilayah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam

jangka panjang yang menekankan pada proses kinerja perekonomian bukan pada

kondisi ekonomi saat ini. Perkembangan ekonomi mengandung arti yang lebih

luas serta mencakup perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara

menyeluruh. Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu

proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan rill perkapita penduduk suatu

negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.

(Ma'aruf & Wihastuti, 2008)

Menurut Mankiw, Produk Domestik Bruto (PDB) sering dianggap sebagai

ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB adalah meringkas aktivitas

ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode waktu tertentu. Ada dua

pendekatan untuk melihat besaran Produk Domestik Bruto, pertama melihat

Produk Domestik Bruto sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam

perekonomian. Cara lain melihat Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sebagai

pengeluaran total atas output barang dan jasa perekonomian. (Sadono, 2015)
Berdasarkan uraian diatas, dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi

merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang tercermin dari

kenaikan Produk Domestik Bruto dalam jangka panjang tanpa memandang besar

atau kecilnya pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur ekonomi. (Sadono,

2015)

A.2.2 Teori – Teori Pertumbuhan Ekonomi

Banyak para ekonom yang mengemukakan teori - teori tentang

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu penyelidikan

yang telah lama dibahas oleh para ahli ekonomi. Terdapat banyak tokoh beserta

pemikiran atau teori mereka mengenai pertumbuhan ekonomi sejauh ini. Berikut

ini teori mengenai pertumbuhan ekonomi (Sadono, 2015) , antara lain :

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Dalam sejarah pemikiran ekonomi para penulis ekonomi pada bagian kedua

abad ke-18 dan permulaan abad ke-20 lazim digolongkan sebagai kaum Klasik.

Kaum Klasik itu sendiri di bedakan atas dua golongan yaitu Klasik dan Neo-

Klasik. Tokoh yang termasuk kedalam golongan Klasik diantaranya adalah Adam

Smith, David Ricardo, Robert Malthus, dan John Stuart Mill. Ahli-ahli ekonomi

klasik dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan mempunyai

pandangan yang agak berbeda antara satu dengan yang lain. (Sadono, 2015)

Pandangan Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inqury into the

Nature and Causes of the Wealth of Nations. Tulisan tersebut terutama

menganalisis sebab-sebab berkembangnya ekonomi suatu negara. Menurut

pandangan Adam Smith, kebijakan laissez-faire atau sistem mekanisme pasar


akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh

suatu masyarakat. Mengenai faktor yang menentukan pembangunan, Smith

berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan

ekonomi dan mengenai corak proses pertumbuhan ekonomi, Smith mengatakan

bahwa apabila pembangunan sudah terjadi, maka proses tersebut akan terus

menerus berlangsung secara kumulatif. (Sadono, 2015)

Pandangan Ricardo dan Mill bertentangan dengan pandangan Smith

mengenai pola proses pembangunan yang sangat optimis, mereka memiliki

pandangan yang lebih pesimis tentang akhir dari proses pembangunan dalam

jangka panjang. Kedua ahli ekonomi klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka

panjang perekonomian akan mencapai stationary state yaitu suatu keadaan dimana

perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. (Sadono, 2015)

Gambar 2.1
Kurva Teori Pertumbuhan Klasik
Upah
Y W = Jumlah Upah

P4
P3 S
P (Fungsi Produksi)

P2

W3

P1
W2

W1
X
O N1 N2 N3 N4 N5 Tenaga Kerja

Sumber : (Suryana, 2000).

Keterangan :
Y = Upah

X = Tenaga Kerja

P = Fungsi Produksi

W = Jumlah Upah

O = Tingkat Penduduk

Pada gambar diatas tenaga kerja diukur sepanjang garis horizontal (X) dan

jumlah produk dikurangi sewa sumbu vertikal (Y), kurva OP adalah fungsi

produksi yang menunjukkan total produk dikurangi sewa sebagai fungsi dari

penduduk. Karena penduduk meingkat, maka kurva OP mendatar sesuai dengan

Law of Deminshing Return. Garis lurus yang melalui titik pusat OW mengukur

upah nyata konstan. Jarak vertikal antara garis horizontal OX dan garis singkat

keseluruhan upah OW mengukur jumlah rekening upah pada tingkat penduduk.

Jadi W1 N1, W2 N2, dan W3 N3 adalah jumlah rekening upah pada tingkat

penduduk ON1, ON2, ON3.

Pada waktu rekening upah adalah W1 N1, keuntungan adalah P1 W1 (yaitu

jumlah keseluruhan produk dikurangi sewa dibagi jumlah rekening upah atau P1

N1 – W1 N1). Pada waktu keuntungan P1 W1 investasi bangkit. Permintaan

terhadap buruh meningkat menjadi ON2, dan tingkat upah naik menjadi W2 N2.

Ini akan meningkatkan investasi dan kemjuan teknik lebih lanjut dan kenaikan

permintaan akan buruh menjadi ON3. Tetapi keuntungan akan menurun menjadi

P3 W3. Proses penumpukan modal, kemajuan teknik, peningkatan penduduk, dan

tingkat upah ini akan berlangsung sampai keuntungan lenyap sama sekali pada

titik S, dan timbul stasioner (Suryana, 2000).


2. Teori Neo-Klasik

Teori pertumbuhan neo-klasik, teori pertumbuhan ekonomi yang

dikembangkan oleh Abramovits dan Solow melihat pertumbuhan ekonomi dari

sisi penawaran. Mereka menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung

pada perkembangan faktor-faktor produksi, dan faktor terpenting dalam

mewujudkan pertumbuhan ekonomi menurut Solow kemajuan teknologi,

pertambahan kemahiran, dan kepakaran para tenaga kerja bukan ditentukan oleh

pertambahan modal dan penambahan tenaga kerja (Sadono, 2015).

Gambar 2. 2
Kurva Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Modal

A D
K3 Fungsi Produksi
I2

B Fungsi Produksi
K2 C
K1 I1

Tenaga Kerja
L3 L4 L2 L1
Sumber : (Arsyad, 2004).

Keterangan :

K = Modal

L = Tenaga Kerja

I = Fungsi Produksi
Berdasarkan gambar diatas fungsi produksinya ditunjukkan oleh I1, I2, dan

seterusnya. Dalam fungsi produksi yang berbentuk demikian, suatu tingkat output

tertentu dapat diciptakan dengan menggunakan berbagai kombinasi modal dan

tenaga kerja. Misalnya untuk menciptakan output sebesar I1, kombinas modal dan

tenaga kerja yang dapat digunakan antara lain (a) K3 dengan L3, (b) K2 dengan

L2, dan (c) K1 dengan L1. Dengan begitu, walaupun jumlah modal berubah tetapi

terdapat kemungkinan bahwa tingkat output tidak mengalami perubahan (Arsyad,

2004). Disamping itu, jumlah output dapat mengalami perubahan walaupun

jumlah modal tetap. Misalnya walaupun jumlah modal tetap besar sebesar K3,

jumlah output dapat diperbesar menjadi I2, jika tenaga kerja digunakan ditambah

dari L3 menjadi L4 (Arsyad, 2004).

3. Teori Keynes

Jhon Maynard Keynes, mengemukakan pandangan dan menulis buku yang

pada akhirnya menjadi landasan teori makroekonomi modern. Pandangan tersebut

dikemukakan dalam buku yang berjudul: The General Theory of Employment,

Interest and Money dan diterbitkan pada tahun 1936. Dalam bukunya Keynes

berpendapat pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang

dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang

dicapai suatu negara. Selain menerangkan faktor yang menentukan tingkat

kegiatan perekonomian negara dan keadaan yang menciptakan berbagai masalah,

analisis makroekonomi juga menjelaskan langkah – langkah yang dapat

digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut (Sadono, 2015).


Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai sesuatu

perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Dalam

analisis ini ditunjukkan bagaimana pengeluaran agregat dan penawaran agregat

akan menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dalam satu periode

tertentu dan pendapatan nasional atau produksi nasional yang tercipta. Dalam

suatu perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan

menjadi empat golongan, yaitu : (Sadono, 2015).

i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga

ii. Investasi perusahaan – perusahaan

iii. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah

iv. Ekspor

Gambar 2. 3
Kurva Teori Keynes

Investasi

r0
Suku Bunga

r1

r2

I = MEI

I0 I1 I2
Investasi (yang diperlukan)
Sumber : (Wijayanomics, 2015)

Keterangan :

I = Investasi
R = Suku Bunga

Gambar grafik diatas kurva MEI menunjukan kurva efisiensi investasi

marjinal (MEI). Sumbu tegak menunjukkan tingkat pengembalian modal dan

sumbu datar jumlah investasi yang akan dilakukan. Pada kurva MEI ditunjukkan

tiga buah titik: A, B, dan C. Titik A menggambarkan bahwa tingkat pengembalian

modal (return) adalah R0 dan investasi adalah I0. Ini berarti titik A

menggambarkan bahwa dalam perekonomian dapat dilakukan kegiatan investasi

yang akan menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R0 atau lebih

tinggi, dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan sebanyak

I0. Titik B dan C juga memberi gambaran yang sama. Titik B menggambarkan

wujud kesempatan untuk mengivestasi dengan tingkat pengembalian modal R1

atau lebih tinggi dan modal yang diperlukan adalah I1. Dan titik C

menggambarkan untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat

pengembalian modal sebanyak R2 atau lebih tinggi, diperlukan modal sebanyak

I2 (Wijayanomics, 2015).

Apabila suku bunga lebih tinggi dari tingkat pengembalian modal, investasi

yang direncanakan tidak menguntungkan, oleh sebab itu rencana perusahaan

untuk melakukan investasi akan dibatalkan. Kegiatan investasi hanya akan

dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan

suku bunga. Grafik diatas menunjukan hubungan MEI dengan tingkat bunga, pada

suku bunga sebesar R0 terdapat investasi bernilai I0 yang mempunyai tingkat

pengembalian sebesar R0 atau lebih. Maka pada suku bunga sebanyak R0,
investasi yang akan dilakukan terdapat adalah I0. Apabila suku bunga adalah R1

diperlukan modal sebanyak I1 (Wijayanomics, 2015).

A.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Menurut pandangan ekonom klasik mengemukakan bahwa pada dasarnya

ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah

penduduk, jumlah stok barang dan modal, luas tanah dan kekayaan alam, tingkat

teknologi yang digunakan (Kuncoro, 2004).

Menurut (Todaro, 2003), pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu :

1. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja

Pertumbuhan penduduk sangat berkaitan dengan jumlah angkatan kerja

yang bekerja, pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang akan

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kemampuan pertumbuhan penduduk ini

dipengaruhi seberapa besar perekonomian dapat menyerap angkatan kerja yang

bekerja produktif.

2. Akumulasi Modal

Akumulasi modal merupakan gabungan dari investasi baru yang di

dalamnya mencakup lahan, peralatan fiskal dan sumber daya manusia yang

digabung dengan pendapatan sekarang untuk dipergunakan memperbesar output

pada masa datang.

3. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi menurut para ekonom merupakan faktor terpenting

dalam terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena kemajuan


teknologi memberikan dampak besar karena dapat memberikan cara-cara baru dan

menyempurnakan cara lama dalam melakukan suatu pekerjaan.

A.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

A.3.1 Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) biasa digunakan untuk

mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah maju, negara berkembang atau

negara terbelakang dan juga untuk mengukur dari kebjiaksanaan ekonomi

terhadap kualitas hidup. Menurut Amartya Sen, “kelaparan terjadi bukan karena

kekurangan bahan pangan namun karena tidak meratanya pembangunan

pemerataan distribusi makanan”. Hal ini dikarenakan adanya sistem yang sosial

yang tidak adil. Penyebab kelaparan lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi

dan sosial seperti menurunnya upah pekerja, pengangguran, naiknya harga bahan

pangan dan lemahnya mekanisme distribusi.

United Nations Development Programme (UNDP) mendefinisikan

pembangunan manusia sebagai “a process of enlarging people‟s choice” yang

berarti suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia. Pilihan

yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu

pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan

agar dapat hidup secara layak.

Hal tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fokus dari pembangunan

suatu negara ialah manusia, karena manusia merupakan aset negara yang sangat

berharga. Definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya mencakup

dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam konsep pembangunan manusia,


pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sisi manusianya, bukan

hanya dari sisi pertumbuhan ekonominya. (Putra, 2019)

Schult dan Jhingan mengemukakan bahwa ada lima cara dalam

pengembangan sumber daya manusia yakni:

a. Fasilitas dan pelayanan kesehatan, mencakup semua pengeluaran yang

mempengaruhi harapan hidup, kekuatan dan stamina, tenaga serta vitalitas

rakyat.

b. Latihan jabatan, termasuk magang model lama yang diorganisasikan oleh

suatu perusahaan.

c. Pendidikan yang diorganisasikan secara formal.

d. Program studi bagi orang dewasa yang tidak diorganisasikan oleh perusahaan

(khususnya pada pertanian).

e. Migrasi perorangan dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan

kesempatan kerja yang selalu berubah.

Sebagaimana laporan United Nations Development Programme (UNDP)

dasar pemikiran konsep pembangunan manusia meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

a. Pembangunan harus lebih mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.

b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan bagi penduduk,

bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka saja. Oleh karena itu,

konsep pembangunan manusia harus berpusat pada penduduk yang secara

komprehensif dan bukan hanya pada aspek ekonominya semata.


c. Pembangunan manusia bukan hanya memperhatikan pada upaya

meningkatkan kemampuan/kapasitas manusia, tetapi juga harus melihat pada

upaya memanfaatkan kemampuan/kapasitas manusia itu sendiri secara

optimal.

d. Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok, yaitu: produktifitas,

pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan.

A.3.2 Komponen yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM atau Human Development Indeks sebagai ukuran kinerja pembangunan

secara keseluruhan dibentuk melalui tiga komponen dasar, yaitu umur panjang

dan sehat, pengetahuan yang layak, dan standar hidup layak. Komponen umur

panjang dan sehat dipresentasikan oleh indikator angka harapan hidup, komponen

pengetahuan dipersentasikan oleh indikator angka melek huruf dan rata-rata

lamanya sekolah, sementara kstandar hidup yang layak dipersentasikan oleh

indikator kemampuan daya beli.

Harapan hidup merupakan perkiraan jumlah tahun hidup dari individu yang

berdiam di suatu wilayah. Melek huruf didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengidentiikasi mengerti, menerjemahkan, membuat, mengomunikasikan dan

mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada tulisan. Sedangkan

pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Sementara standar hidup layak

menunjuk pada kualitas dan kuantitas barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
bagi seseorang yang biasanya diukur oleh pendapatan nyata per orang. (Putra,

2019)

A.3.3 Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

Menurut (Putra, 2019) adapun manfaat indeks pembangunan manusia antara

lain adalah:

a. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya

membangun kualitas hidup manusia.

b. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau

negara.

c. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran

kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentu

Dana Alokasi Umum (DAU).

A.4 Upah Minimum

A.4.1 Pengertian Upah Minimum

Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam

produksi kekayaan seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberikan imbalan

atas jasanya yang disebut upah. Dengan kata lain upah adalah harga dari tenaga

yang dibayar atas jasanya dalam produski. Sedangakan upah minimum adalah

suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri

untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.

(Indra Riko Rosandi, 2017)

Menurut Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1999 pasal 1 ayat 1, upah

minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk
tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki

pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan

melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan

dan berlaku selama 1 tahun berjalan.

Upah minimum biasanya ditentukan oleh pemerintah, dan ini kadang-

kadang setiap tahunnya berubah sesuai dengan tujuan ditetapkannya upah

minimum itu, yaitu :

a. Untuk menonjolkan arti dan peranan tenaga kerja (buruh) sebagai sub sistem

dalam suatu hubungan kerja.

b. Untuk melindungi kelompok kerja dari adanya sistem pengupahan yang sangat

rendah dan secara materiil kurang memuaskan.

c. Untuk mendorong kemungkinan diberikannya upah yang sesuai dengan nilai

pekerjaan yang dilakukan.

d. Untuk mengusahakan terjaminnya ketenangan dan kedamaian kerja dalam

perusahaan.

e. Mengusahakan adanya dorongan peningkatan dalam standar hidup secara

formal.

A.4.2 Komponen Upah

Komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, makanya

besarnya upah pokok sedikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.

Sedangkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor

07/MEN/1990 tentang pengelompokan komponen upah dan pendapatan non upah

disebutkan bahwa :
a. Termasuk komponen upah adalah :

- Upah pokok merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh

menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan

perjanjian.

- Tunjangan tetap, suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan

yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya yang dibayarkan

bersamaan dengan upah pokok seperti tunjangan anak, tunjangan kesehatan,

tunjangan kehamilam. Tunjangan makan dan transport dapat dikategorikan

dalam tunjangan pokok asalkan tidak berkaitan dengan kehadiran buruh,.

- Tunjangan tidak tetap, suatu pembayaran yang secara langsung maupun tidak

langsung berkaitan dengan buruh dan diberikan secara tidak tetap bagi buruh

dan keluarganya serta dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah

pokok.

b. Tidak termasuk komponen upah :

- Fasilitas; kenikmatan dalam bentuk nyata karena hal-hal yang bersifat khusus

atau untuk meingkatkan kesejahteraan buruh, seperti fasilitas kendaraan antar

jemput, pemberian makanan secara cuma-cuma, sarana ibadah, tempat

penitipan bayi, koperasi, kantin, dan sejenisnya.

- Bonus; pembayaran yang diterima buruh dari hasil keuntungan perusahaan

atau karena buruh berprestasi melebihi target produksi yang normal atau

karena peningkatan produktivitas.

- Tunjangan Hari Raya (THR) dan pembagian keuntungan lainnya.

A.5 Investasi
A.5.1 Pengertian Investasi

Investasi yaitu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

dan memiliki jangka waktu yang panjang dengan harapan mendapatkan laba di

masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan

oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Jadi investasi

merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan mengorbankan sejumlah dana

yang digunakan untuk penanaman modal suatu aktiva untuk jangka panjang

dengan tujuan tertentu yaitu memperoleh keuntungan dari hasil pengorbanan

tersebut. (Sunariyah, 2011:4).

A.5.2 Jenis Investasi

Menurut Dewi dan Vijaya (2018:3), investasi terdiri dari beberapa jenis

yaitu:

a. Investasi kekayaan rill, investasi pada aset nampak atau nyata misalnya

tanah, bangunan, gedung.

b. Investasi kekayaan pribadi yang tampak, investasi pada benda pribadi

misalnya emas, berlian, barang antik.

c. Investasi keuangan, investasi surat berharga seperti deposito, saham,

obligasi.

d. Investasi komoditas, investasi pada komoditas barang seperti kopi,

kelapa sawit.

A.5.3 Tujuan Investasi


Menurut Dewi dan Vijaya (2018:5), dalam mencapai suatu efektivitas dan

efisien dalam keputusan investasi maka diperlukan ketegasan pada tujuan yang

diharapkan antara lain:

a. Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut, dengan adanya perolehan

capital gain dan pembagian deviden diharapkan investasi akan dilakukan oleh

investor merupakan suatu keputusan dalam melakukan investasi jangka

panjang.

b. Terciptanya profit yang maksimal, dengan adanya pemasukan dana pada suatu

perusahaan yang diperoleh menurut investor, diharapkan dapat

memaksimalkan laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan dalam kegiatan

operasinya.

c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham yang diperoleh dividen

dari laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

d. Memberikan andil bagi pembangunan bangsa, dengan adanya investasi dari

investor diharapakan dana yang diterima perusahaan dari investor akan di

maksimalkan dalam memperoleh laba operasi perusahaan. Melalui laba

tersebut maka perusahaan akan membayarkan besaran pajak yang di peroleh.

e. Mengurangi tekanan inflasi, menghindari dari risiko penurunan kekayaan atau

hak milik akibat pengaruh dari inflasi.

f. Dorongan untuk menghemat pajak, dorongan bagi tumbuhnya investasi di

masyarakat dengan memberikan fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang

melakukan investasi.

A.6 Hubungan Antar Variabel


A.6.1 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga

Kerja

Dalam suatu daerah pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari Pendapatan

Domestik Regional Bruto (PDRB) atau pendapatan dari nilai produksi dari setiap

sektor. Pertumbuhan ekonomi juga hasil dari kenaikan output per kapita dalam

jangka panjang. Apabila PDRB di dalam suatu daerah meningkat maka akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Hal ini terjadi karena tenaga kerja

berperan penting terhadap kenaikan output produksi, semakin banyak jumlah

tenaga kerja yang digunakan dalam suatu produksi maka akan meningkatkan pula

nilai output produksi. (Wicaksono, 2010)

A.6.2 Hubungan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja

Pada dasarnya indeks pembangunan manusia digunakan untuk alat ukur

dalam mencapai pembangunan manusia. Terhadap beberapa komponen dalam

IPM diantaranya yang pertama capaian dalam umur panjang dan hidup yang

sehat, capaian tersebut mewakili di dalam bidang kesehatan. Yang kedua yaitu

punya pengetahuan diukur dari rata-rata lama sekolah atau lamanya sekolah hal

tersebut masuk ke dalam bidang pendidikan. Dan yang ketiga adalah mempunyai

standar hidup layak dilihat dari konsumsi masyarakat atau daya beli dalam

memenuhi kebutuhan pokok yang dapat dilihat dari pengeluaran perkapita.

Semakin tinggi pendidikan yang dijalankan masyarakat maka akan terjadi

peningkatan pada kualitas dari sumber daya manusia, misalnya keahlian dalam
berkreasi semakin tinggi, bertambahnya skill atau keahlian yang dimiliki.

Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka keahlian yang

dimiliki semaki terasah dan meningkatkan pula akan mendorong terjadinya

peningkatan produktifitas kerja yang dimiliki. Ketika produktifitas kerjanya bagus

maka seseorang akan menghasilkan pekerjaan yang lebih meningkat perusahaan

pun akan menyerap tenaga kerja yang bagus, semakin tinggi hasil produktifitas

akan dihasilkan maka semakin tinggi gaji yang akan di dapat (Mulyadi, 2003)

A.6.3 Hubungan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Upah disebut sama dengan biaya dalam proses produksi. Tujuan dari

dibentuknya upah minimum adalah untuk melindungi tenaga kerja sebagai pihak

yang lemah, tetapi tenaga kerja menuntut kepada pemerintah untuk adanya

kenaikan upah setiap tahunnya. Adanya tuntutan kenaikan UMK pada

kota/kabupaten setiap tahunnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

kaum buruh, tetapi disisi lain pihak pengusaha justru berpengaruh negatif

terhadap pengangguran. Hal tersebut dikarenakan jika UMK meningkat maka

biaya produksi yang dikeluarkan tinggi, sehingga terjadi inefisiensi pada

perusahaan, dan akan mengambil kebijakan pengurangan tenaga kerja untuk

memperkecil biaya produksi dan hal ini menyebabkan dikuranginya jumlah tenaga

kerja. (Safitri, 2013)

Menurut Zilfiyah (2013), menyatakan bahwa upah minimum memiliki

hubungan yang bertanda negatif terhadap permintaan tenaga kerja, variabel ini

berpengaruh signifikan. Dengan kata lain adanya kenaikan upah minimum akan
mengurangi jumlah tenaga kerja sehingga jumlah penyerapan tenaga kerja juga

berkurang.

A.6.4 Hubungan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Investasi memiliki tujuan untuk mengembangkan produktifitas yang

berdampak pada surplus menjadi lebih besar, yang akan mempengaruhi proses

investasi pada sektor tertentu. Hal ini berpengaruh pada kesempatan kerja yang

akan meningkat sehingga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja (Karib, 2012).

Sementara itu menurut Akmal (2010), investasi yang diberikan untuk penyediaan

barang modal seperti perlengkapan produksi dan mesin yang meningkatkan hasil

output akan menambah penyerapan tenaga kerja dikarenakan barang-barang

modal tersebut memperlukan tenaga manusia untuk menjalankannya.

B. Penelitian Terdahulu

No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

1. Ayub dan Analisis Alih Fungsi Analisis Nilai tukar petani dan NTP

Bambang Lahan Sawah dan korelasi subsektor tanaman pangan

Pramudya (2021) Keterkaitan Dengan Nilai berpengaruh siginifikan

Tukar Petani (NTP di terhadap alih fungsi lahan

Kabupaten Bantul sawah. Penyebab rendahnya

NTPP adalah harga produksi

kian mahal dan harga jual

beras/gabah yang murah


No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

2. Rini Sulistiawati Pengaruh Upah Analisis data Upah berpengaruh signifikan

(2012) Minimum terhadap panel : dan mempunyai hubungan

Penyerapan Tenaga gabungan time yang negatif terhadap

Kerja dan Kesejahteraan series dengan penyerapan tenaga kerja.

Masyarakat di Provinsi di data cross Koefisien jalur yang bertanda

Indonesia section negatif bermakna bahwa

pengaruh upah terhadap

penyerapan tenaga kerja tidak

searah.

3. Apriyani Puji Analisis Pengaruh Analisis data Investasi berpengaruh

Astuti dan Siti Pendapatan Asli Daerah, panel : time terhadap penyerapan tenaga

Fatimah Nurhayati, Investasi, Produk series dan kerja di provinsi Jawa Barat

S.E., M.Si (2021) Domestik Regional cross section selama kurun waktu 2017-

Bruto, Upah Minimum 2018 dan upah minimum juga

Kabupaten Terhadap berpengaruh terhadap

Penyerapan Tenaga penyerapan tenaga kerja.

Kerja Kabupaten/Kota di Sedangkan PDRB dan

Provinsi Jawa Barat pendapatan asli daerah tidak

Tahun 2017-2018 berpengaruh pada penyerapan

tenaga kerja.

4. Djupiansyah Ganie Analisis Pengaruh Upah, Anslisis - Upah, tingkat pendidikan,

(2017) Tingkat Pendidikan, regresi linier dan PDRB berpengaruh


No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

Jumlah Penduduk dan berganda : negatif dan tidak siginifikan

PDRB Terhadap koefisien terhadap penyerapan tenaga

Penyerapan Tenaga determinasi, kerja

Kerja di Kabupaten uji t, dan uji F - Jumlah penduduk

Berau, Kalimantan Timur berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

penyerapan tenaga kerja

5. I Gusti Agung Pengaruh Inflasi, PDRB Metode Tingkat inflasi, PDRB dan

Indradewa dan dan Upah Minimum Analisis upah minimum secara

Ketut Suardhika Terhadap Penyerapan regresi linier simultan berpengaruh

Natha (2015) Tenaga Kerja di Provinsi berganda : uji siginifikan terhadap

Bali F, uji T, dan penyerapan tenaga kerja

pengujian sedangkan variabel lain tidak

model estimasi dimasukan dalam model.

dengan asumsi

klasik

6. Rezky Fatma Dewi Analisis Penyerapan Analisis Variabel pertumbuhan PDRB

(2016) Tenaga Kerja pada deskriptif dan sektor pertanian berpengaruh

Sektor Pertanian di analisis positif dan signifikan

Kabupaten Tanjung kuantitaif : terhadap penyerapan tenaga

Jabung Barat model regresi kerja sektor pertanian, ini

berganda berarti apabila terjadi


No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

kenaikan pada pertumuhan

PDRB sektor pertanian akan

diikuti dengan kenaikan

penyerapan tenaga kerja

sektor pertanian

7. Nurisqi Amalis dan Analisis Dinamika Metode Inflasi memiliki prporsi

Anisa Nurpita Kesejahteraan Petani di Kuantitatif : terbesar dan berdampak

(2017) Provinsi Jawa Timur Model Vector jangka panjang dalam

Error mepengaruhi NTP. Hal ini

Correction sesuai dengan definisi inflasi

Model yang terbentuk dari adanya

(VECM) perubahan harga dan NTP

diperoleh dari perbandingan

indeks harga yang dierima

dan dibayar oleh petani.

8. Martin Pengaruh PDRB Sektor Analisis PDRB sektor pertanian

Simanjuntak Pertanian, Nilai Tukar deskriptif dan memiliki pengaruh yang

(2018) Petani dan Investasi regresi linier positif dan signifikan

Sektor Pertanian berganda terhadap penyerapan tenaga

Terhadap Penyerapan kerja sektor pertanian di

Tenaga Kerja Sektor Provinsi Jambi, sedangkan

Pertanian di Provinsi nilai tukar petani dan


No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

Jambi investasi di sektor pertanian

tidak memiliki pengaruh

signifikan.

9. Titania Indriyani Analisis Penyerapan Analisis Penyerapan tenaga kerja di

Alamsyah dan Ir. Tenaga Kerja di Provinsi regresi data kabupaten Brebes cenderung

Maulidyah Indira Jawa Tengah Tahun panel lebih tinggi dibandingkan

Hasmarini,. MP 2015-2019 wilayah lain yang berada di

(2021) Provinsi Jawa Tengah,

sedangkan nilai konstata

terendah adalah Kota

Magelang.

10. Zulfaa’ Abidah Analisis Pengaruh Analisis Penyerapan tenaga kerja di

Nurul Qodari dan Pertumbuhan Ekonomi, Regresi Data wilayah Jawa selama periode

Drs. Yuni Prihadi Investasi Asing Panel 2011-2018 dipengaruhi upah

Utomo, M.M Langsung, Upah minimum provinsi dan

(2021) Minimum Provinsi, pendidikan, kenaiakn upah

Ekspor dan Pendidikan minimum provinsi akan

Terhadap Penyerapan meningkatkan stadar hidup

Tenaga Kerja di Wilayah minimum pekerja mulai dari

Jawa Tahun 2011-2018 kesehatan, pemenuhan gizi,

sedangkan pendidikan akan

menciptakan peningkatan
No Nama dan Tahun Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

kesejahteraan hidup para

pekerja.

Anda mungkin juga menyukai