Anda di halaman 1dari 16

Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

PEMBELAJARAN TAUHID BERBASIS LINGKUNGAN


DI SMP IT ALAM NURUL ISLAM YOGYAKARTA

Hamdhan Djainudin
H PDLO KGMDLQXGLQ#JPDLO FRP

Sangkot Sirait
Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
H PDLO VDQJNRWBVLUDLW#\DKRR FR LG

Abstract
As we know, environmental damage in Indonesia and natural balance has been disrupted.
Religion, especially Islam actually have a clear concept of saving the environment. Islam is
a religion that believes that the environment is an integral part of person’s faith in Allah. In
this reseacrh, researchers used Field Research that are descriptive qualitative, at SMP IT Alam
“Nurul Islam” Yogyakarta. From the research, it was found that the effort in the Tauhid based
learning environment at SMP IT Alam Nurul Islam Yogyakarta, that is: 1. Learning in the
FODVVURRP OHDUQLQJ ÀHOG RU OHDUQLQJ RXWVLGH WKH FODVVURRP :LWK WKH DLP IRU WKH FUHDWLRQ RI
social sensitivity and love and respect for the environment and natural semeta as high.

Abstrak
Sebagaimana yang kita ketahui, kerusakan lingkungan di Indonesia dan keseimbangan alam
sudah mulai terganggu. Agama terutama islam sebenarnya mempunyai konsep yang jelas
mengenai penyelamatan lingkungan. Islam merupakan agama yang memandang bahwa
lingkungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keimanan seseorang terhadap
Tuhan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian Lapangan atau Field
Research yang bersifat diskriptif kualitatif, dengan mengambil latar SMP IT Alam “Nurul
Islam” Yogyakarta. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa upaya dalam pembelajaran
tauhid berbasis lingkungan dilakukan dengan dalam pembelajaran di SMP IT Alam Nurul
Islam Yogyakarta, yaitu: 1. Pembelajaran di dalam kelas, 2. Pembelajaran lapangan atau
pembelajaran di luar kelas. Dengan tujuan agar terciptanya kepekaan sosial dan kecintaan
serta penghargaan terhadap lingkungan dan alam semeta setinggi-tingginya.
Kata kunci: Learning Tauhid, Environmental Education, SMP IT Alam Nurul Islam

Pendahuluan 10 kenabian ada perintah sholat. Hal


Tauhid merupakan bagian dari ini menunjukkan bahwa permasalahan
aqidah seorang muslim terhadap Allah tauhid adaalah sangat penting dan
Yang Maha Esa, tauhid merupakan hal mendasar, karena tauhid merupakan
yang sangat penting dan mendasar, inti dari ajaran Islam, jika tauhidnya
sebagaimana dakwah nabi Muhammad benar maka baik pula islamnya, dan
selama di Makkah hanya terfokus pada jika tauhidnya rusak, maka sia-sialah
penanaman akidah baru pada tahun ke amalnya.

117
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Dalam pandangan Islam, alam memperhatikan hal tersebut, dengan


semesta termasuk bumi seisinya adalah gaya sekolah di pinggiran kota, SMP IT
ciptaan Tuhan dan diciptakan dalam Alam Nurul Islam menerapkan proses
kesetimbangan, proposional dan teru- belajar yang menggabungkan antara
kur. Bumi yang merupakan tempat peran orang tua, sekolah dan masyarakat
tinggal manusia terdiri atas berbagai sebagai sebuah bangunan yang utuh dan
unsur dan elemen. Berbagai bentuk saling melengkapi dengan menyajikan
dan elemen tersebut diciptakan Allah nilai-nilai ke tauhid-an dalam mata
untuk memenuhi kebutuhan manusia pelajarannya, baik yang bersifat agama
dan menjalani kehidupannya sekaligus (mata pelajaran PAI) maupun mata
merupakan bukti ke-Mahakuasaan dan pelajaran umum. Hal ini sejalan dengan
ke-Mahabesaran Sang Pencipta dan visi SMP IT Alam Nurul Islam yaitu:
Pemelihara Alam. Dengan demikian, PHQMDGL VHNRODK \DQJ PDPSX PHQJLQVSLUDVL
alam tidak terpisahkan dengan kehidu- VLVZD PHQMDGL SULEDGL XOXQJ PDQGLUL
pan manusia, kelestarian alampun EHUNDUDNWHU ,VODPL GDQ EHUMLZD SHPLPSLQ.
merupakan kewajiban manusia untuk Hal tersebut diwujudkan dalam
menjaganya sebagaimana fungsi manu- praktik kegiatan belajar mengajar seha-
sia sebagai .KROLIDWXOODK ÀO ¶DUGK ri-hari, dimana siswa diajak untuk
Upaya-upaya praktis penyelamatan memahami inti ilmu pengetahuan untuk
lingkungan dengan memanfaatkan memanfaatkannya dalam kehidupan
kemajuan sains dan teknologi rasanya sebagaimana salah satu point dari
tidak cukup untuk mengendalikan misi sekolah, menjadikan siswa tidak
kerusakan-kerusakan yang terjadi di hanya terfokus pada materi pelajaran,
alam sekitar. Permasalahan lingku- tetapi mengimplementasikannya dalam
ngan ternyata bukan hanya masalah keseharian di sekolah, seperti prinsip
teknis ekologi semata, akan tetapi juga ekologi lingkungan, pengelolaan air
menyangkut Teologi. Permasalahan bekas wudhu dan menghindari pence-
yang menyangkut lingkungan sangat maran lingkungan, dan lain-lain.
kompleks serta multi dimensi. Oleh
karena itu nilai-nilai agama (DG GLLQ) Konsep Tauhid Berbasis
yang universal dan multi dimensional Lingkungan
dapat digunakan sebagai landasan Untuk mengawali pembahasan
berpijak dalam upaya penyelamatan tentang konsep tauhid dalam konteks
lingkungan. Termasuk di dalamnya lingkungan (alam semesta) ini bisa
pendidikan. dimulai dari sebuah pertanyaan, “dari
Pendidikan dapat menjadi salah mana alam semesta ini berasal dan
satu SUREOHP VROYLQJ atas permasalahan memperoleh eksistensinya?” pertanya-
yang terjadi berkaitan pemahaman baru an ini merupakan pertanyaan da-
tentang lingkungan dan alam semesta sar untuk mengawali pembahasan
yang bisa melandasi perilaku manusia. tentang eksistensi dan peran Tuhan
SMP IT Alam Nurul Islam dalam penciptaan dan pemeliharaan
merupakan salah satu sekolah yang alam. Dalam keyakinan agama-agama

118
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

samawi (Islam), alam semesta ini dilandasi oleh pemahaman atas konsep
diciptakan oleh Tuhan. Oleh karena itu, ke Esaan dan Kekuasaan Tuhan.
alam semesta ini memperoleh eksistensi Pernyataan ini mempunyai makna
dan Yang Menciptakan. Tuhan adalah bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan
“makna” dari realitas, sebuah makna sekaligus sebagai hamba Tuhan harus
yang dimanifestasikan, dijelaskan serta senantiasa tunduk dan patuh kepada
dibawakan oleh alam semesta (termasuk aturan-aturan atau hukum-hukum yang
manusia). Dengan kata lain, alam ditetapkan Allah SWT.
semesta termasuk dunia seisinyaini Bagi seorang muslim, tauhid harus
adalah sebuah realitas empirik yang masuk menembus dalam seluruh aspek
tidak berdiri sendiri, akan tetapi kehidupannya dan menjadi pandangan
berhubungan dengan realitas yang hidupnya. Dengan kata lain, tauhid
lain yang non-empirik dan transenden. merupakan sumber etika pribadi dan
Dengan kata lain, setiap segala sesuatu kelompok (masyarakat), etika sosial,
di alam semesta ini adalah “ayat” atau ekonomi dan politik, termasuk etika
SHUWDQGD DNDQ HNVLVWHQVL GDQ ´DNWLÀWDVµ dalam pengelolaan sumberdaya alam
Yang Ghaib atau Tuhan (Agus S. dan lingkungan, pengembangan sains
Sukanda, 2011, hlm. 6-7). dan teknologi.
Hal ini juga sangat penting dalam 'DODP DO 4XU·DQ $OODK EHUÀUPDQ
konteks peng Esaan Tuhan ini adalah
°1šXS›\-‚• W Q \] t° Š XSÉFXT
bahwa Allah itu berbeda dengan
makhlukNya. Salah satu tanda dari

Ä$SÁ Wc W3×SWcXT ©F \UÙ ¯ |¿×q)] XT


perbedaan itu sendiri adalah bahwa
segala sesuatu yang ada di muka bumi
ini beranekan ragam dan berpasang-
pasangan. Hal ini menegaskan tentang Ä V XT r \UÙ Ä É ×SV ÄDSÁ XkVÙ CÁ
ke Esaan Allah, bahwa hanya Allah lah
yang Satu tiada duanya. ®qSq¡ r¯Û Äg[Ý=Äc W3×SWc ¼^Ú À-Ù
Konsep inilah yang dalam beberapa
ayat Al Qur’an dinyatakan bahwa setiap XSÉFXT ®Q\i›\I…‘ TX ª ÙkWÓÙ Ä1¯ ›WÃ
sesuatu ciptaan Allah mempunyai

§°¬¨ Ènm¯ \bÙ Ä1k¦ SVÙ


ukuran (TDGU), oleh karena itu bersifat
relatif dan bergantung pada Allah.
Jika sesuatu ciptaan Allah (termasuk
manusia) itu melanggar hukum-hukum 'DQ 'LDODK \DQJ PHQFLSWDNDQ ODQJLW
yang telah ditetapkan baginya dan GDQ EXPL GHQJDQ EHQDU 'DQ EHQDUODK
melampaui “ukuran”nya, maka alam SHUNDWDDQ 1\D GL ZDNWX 'LD PHQJDWDNDQ
semesta ini akan menjadi kacau. -DGLODK ODOX WHUMDGLODK GDQ GL WDQJDQ
Setiap tindakan atau perilaku 1\D ODK VHJDOD NHNXDVDDQ GL ZDNWX
VDQJNDNDOD GLWLXS 'LD PHQJHWDKXL \DQJ
manusia (muslim) baik yang berhubu-
JKDLE GDQ \DQJ QDPSDN 'DQ 'LDODK <DQJ
ngan dengan orang lain atau makhluk
0DKD %LMDNVDQD ODJL 0DKD 0HQJHWDKXL
lain atau lingkungan hidupnya harus

119
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Dengan demikian, realitas alam bagi seseorang, masyarakat maupun


ini tidaklah diciptakan dengan ketidak lingkungan. Sebaliknya, segala sesuatu
sengajaan. Tetapi apapun yang ada yang jelek, membahayakan atau me-
di alam ini memiiki tujuan. Hal ini rusak seseorang, masyarakat, dan
berbeda dengan beberapa pandangan lingkungan adalah haram.
santis barat. Oleh karena itu, menurut Konsep tauhid lingkungan itu sendiri
Islam, alam mempunyai eksistensi riil, berdampak pada etika lingkungan,
objektif, serta bekerja sesuai dengan dalam arti penghargaan yang sangat
hukum yang berlaku (TDGU). tinggi terhadap alam, penghormatan
Pandangan Islam tentang lingku- terhadap saling ketertarikan setiap
ngan (alam dan lingkungan hidup) komponen dan aspek kehidupan,
bersifat menyatu KROLVWLV dan saling pengakuan akan ke Esaan penciptaan
berhubungan yang komponennya dan persaudaraan semua makhluk
adalah Sang Pencipta, dan makhluk serta menunjukkan bahwa etika DNKODN
hidup termasuk manusia. Dalam harus mnejadi landasan perilaku dan
Islam, manusia sebagai makhluk penalaran manusia. Kelima pilar etika
dan hamba Tuhan sekaligus sebagai lingkungan tersebut sebenarnya juga
wakil NKDOLIDK Tuhan dimuka bumi. merupakan pilar syari’ah Islam. Syari’ah
Manusia mempunyai tugas untuk yang bermaksa DV VLUDWK adalah sebuah
mengabdi, menghamba, kepada Sang “jalan” yang merupakan konsekuensi
Pencipta. Dengan demikian, tauhid dari persaksian V\DKDGDK tentang ke
dapat dikatakan sebagai sumber nilai Esaan Tuhan 7DXKLG (Arif Sumantri,
sekaligus etika yang pertama dan utama 2010, hlm. 266).
dalam teologi pengelolaan lingkungan
(Arif Sumantri, 2010, hlm. 264). Hubungan operasional manusia
Dari ayat di atas, manusia dan alam
mempunyai hak untuk memanfaatkan Manusia merupakan bagian tak
sumber daya alam selama itu tidak terpisahkan dari alam. Sebagai bagian
berlebihan dan melampaui batas dari alam, keberadaan manusia di
sebagai mana terangkum dalam ayat alam adalah saling membutuhkan,
di atas. Dengan kaat lain, manusia dan saling terkait dengan makhluk yang
secara individu maupun kelompok lain. Manusia selain mempunyai peran
tidak mempunyai hak mutlak untuk sebagai bagian atau komponen alam,
menguasai sumber daya alam tertentu, manusiia mempunyai peran dan posisi
sebagaimana yang kita kenal denga khusus diantara komponen alam dan
istilah eksploitasi. makhluk ciptaan Tuhan yang lain
Oleh karenanya, lingkungan alam ini yakni sebagai NKROLIDK, wakil Tuhan
dalam Islam dikontrol oleh dua konsep dan pemimpin di bumi. Berikut adalah
(instrumen) yakni halal dan haram. hubungan manusia dengan alam (Agus
Halal bermakna segala sesuatu yang S. Sukanda, 2011, hlm. 17);
baik, menguntungkankan, menentram- 1. Hubungan keimanan dan peribada-
kan hati, atau yang berakibat baik tan. Alam semesta berfungsi sebagai

120
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

sarana bagi manusia untuk menge- degradasi dan kerusakan lingkun-


nal kebesaran dan kekuasaan Tuhan gan, merupakan perbuatan yang di-
(beriman kepada Tuhan) melalui larang dan akan mendapatkan hu-
alam semesta, karena alam semesta kuman. Sebaliknya menusia yang
adalah tanda atau ayat-ayat Allah. mampu menjalankan peran pemeli-
Manusia dilarang memperhamba haraan dan konservasi dengan baik,
alam dan dilarang menyembah kec- maka baginya tersedia balasan gan-
uali hanya kepada Allah yang men- jaran dari Allah SWT.
ciptakan alam.
2. Hubungan pemanfaatan yang Pembelajaran tauhid berbasis
berkelanjutan. Alam dengan segala lingkungan
sumberdayanya diciptakan Tuhan Gerakan pendidikan yang mende-
untuk memenuhi kebutuhan hidup katkan anak dengan alam sekitarnya
manusia. Dalam memanfaatkan adalah gerakan pengajaran alam sekitar,
sumberdaya alam guna menunjang perintis gerakan ini antara lain adalah Fr.
kehidupannya ini harus dilakukan Finger (18808-1888) di Jerman dengan
secara wajar (tidak boleh berlebi- “KHLPDWNXQGH” (pengajaran alam sekitar).
han atau boros). Demikian pula Beberapa prinsip gerakan “KHLPDWNXQGH”
tidak diperkenankan pemanfaa- adalah: (1) dengan pengajaran alam
tan sumberdaya alam yang hanya sekitar itu, guru dapat memperagakan
untuk memenuhi kebutuhan bagi secara langsung sesuai dengan sifat-
gengerasi saat ini sementaar hak-hak sifat atau dasar-dasar pengajaran. (2)
pemanfaatan bagi generasi menda- pengajaraan alam sekitar memberikan
tang terabaikan. Manusia dilarang kesempatan sebanyak-banyaknya agar
pula melakukan penyalahgunaan anak aktif atau giat tidak hanya duduk,
pemanfaatan dan atau perubahan dengar dan catat saja. (3) pengajaran
alam dan sumberdaya alam untuk alam sekitar memungkinkan untuk
kepentingan tertentu sehingga hak memberikan pengajaran totalitas,
pemanfaatannya bagi semua ke- yaitu suatu bentuk dengan ciri-ciri: (a)
hidupan menjadi berkurang atau suatu pengajaran yang tidak mengenai
hilang. pembagian mata pengajaran dalam
3. Hubungan pemeliharaan untuk se- daftar pengajaran, tetapi guru memahami
mua makhluk. Manusia mempunyai tujuan pengajaran dan mengarahkan
kewajiban untuk memelihara alam usahanya unutk mencapai tujuan, (b)
untuk keberlangsungan kehidupan, suatu pengajaran yang menarik minat,
tidak hanya bagi manusia saja akan karena segala sesuatu dipusatkan atas
tetapi bagi semua makhluk hidup suatu bahan pengajaran yang menarik
yang lainnya. Tindakan manusia da- perhatian anak dan diambilkan
lam pemanfaatan sumberdaya alam dari alam sekitarnya, dan (c) suatu
secara berlebihan dan mengabaikan pengajaran yang memungkinkan segala
asas pemeliharaan dan konservasi bahan pengajaran itu berhubungan satu
sehingga mengakibatkan terjadinya sama lainseerat-eratnya secara teratur,

121
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

(4) pengajaran alam sekitar memberi Sagala berada pada empat variable
kepada anak bahan apresiasi intelektual interaksi yaitu (1) variabel petanda
yang kukuh dan tidak verbalitas; dan SUHVDJH YDULDEOHV berupa pendidik,
(5) pengajaran alam sekitar memberikan (2) variabel konteks FRQWH[W YDULDEOHV
apresiasi emosional, karena alam sekitar berupa peserta didik, sekolah dan
mempunyai ikatan emosional dengan masyarakat, (2) variabel proses SURFHVV
anak (Saiful Sagala, 2014, hlm. 180). YDULDEOHV berupa interaksi pendidik
Dengan demikian, pembelajaran dengan peserta didik, (4) dan variabel
lingkungan mengedepankan “guru” produk SURGXFN YDULDEOHV berupa
sebagai fasilitator dan “murid” sebagai perkembangan peserta didik dalam
pusat pembelajaran dalam rangka jangka pendek maupun panjang.
mencapai tujuan pendidikan yang Dunkin dan Biddle selanjutnya
ingin dicapai. Selain itu, pembelajaran mengatakan proses pembelajaran akan
OLQJNXQJDQ MXJD PHUDQVDQJ NUHDWLÀWDV berlangsung dengan baik jika pendidik
anak untuk lebih berkembang dengan mempunyai dua kompetensi utama
media alam sekitar, anak diajak untuk yaitu: (1) kompetensi substansi materi
belajar langsung dengan mediasi alam pembelajaran atau penguasaan materi
sekitar atau lingkungan agar lebih pelajaran, dan (2) kompetensi metologi
mengapresiasi lingkungan, karena pembelajaran (Saiful Sagala, 2014, 64).
lingkungan dengan anak mempunyai Artinya, jika guru menguasai materi
ikatan tersendiri. pelajaran maka harus juga menguasai
Dalam proses belajar mengajar, metode pembelajarannya, karena dua
ada dua unsur yang amat penting, hal tadi merupakan suatu kesatuan
yaitu metode mengajar dan media dalam mencapai tujuan yang diinginkan
pembelajaran, dan kedua unsur penting dalam suatu proses pembalajaran. Hal ini
ini di perankan oleh guru. Guru menggambarkan bahwa, pembelajaran
memiliki peranan yang sangat penting terus mengalami perkembangan sejalan
dalam proses pembelajaran. dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun dan teknologi. Oleh karena itu dalam
2003, dijelaskan bahwa pendidik adalah merespon perkembangan tersebut, tentu
WHQDJDNHSHQGLGLNDQ\DQJEHUNXDOLÀNDVL tidaklah memadai kalau sumber belajar
sebagai guru, dosen, konselor, pamong berasal dari guru dan media buku teks
belajar, widyasuwara, tutor, instruktur, belaka. Dirasakan perlu adanya satu cara
fasilitator, dan sebutan lain yang baru dalam mengkomunikasikan ilmu
sesuai dengan kekhususannya, serta pengetahuan atau materi ajar dalam
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pembelajaran baik dalam sistem yang
pendidikan (UU No.20, 2013, Bab 1, mandiri maupun dalam sistem yang
Pasal 6, Point 6). terstruktur. Untuk itu perlu disiapkan
Proses pembelajaran atau penga- sumber belajar selain itu, dalam tulisan
jaran kelas &ODVVURRP WHDFKLQJ menu- ini salah satunya adalah dengan
rut Dunkin dan Biddle (1974:38) pemanfaatan media lingkungan/alam
sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful sekitar dan pembelajaran langsung.

122
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

Proses pembelajaran atau sumber belajar selain itu, dalam tulisan


pengajaran kelas &ODVVURRP WHDFKLQJ ini salah satunya adalah dengan
menurut Dunkin dan Biddle (1974:38) pemanfaatan media lingkungan/alam
sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful sekitar dan pembelajaran langsung.
Sagala berada pada empat variable Penyelenggaraan pembelajaran tau-
interaksi yaitu (1) variabel petanda hid berbasis lingkungan menuntut pula
SUHVDJH YDULDEOHV berupa pendidik, inovasi metode-metode pembelajaran
(2) variabel konteks FRQWH[W YDULDEOHV agar nilai-nilai dan tujuan program
berupa peserta didik, sekolah dan ini tercapai. Beberapa kemungkinan
masyarakat, (2) variabel proses SURFHVV penerapan metode pembelajaran baru
YDULDEOHV berupa interaksi pendidik ini antara lain:
dengan peserta didik, (4) dan variabel 1) Perlunya lebih banyak ÀHOG WULS atau
produk SURGXFN YDULDEOHV berupa pelajaran lapangan atau WDGDEEXU
perkembangan peserta didik dalam DODP, dengan tema-tema lingkun-
jangka pendek maupun panjang. gan tertentu.
Dunkin dan Biddle selanjutnya 2) Kemungkinan penerapan SUREOHP
mengatakan proses pembelajaran akan EDVHG OHDUQLQJ dimana anak didik
berlangsung dengan baik jika pendidik dihadapkan dengan kasus-kasus/
mempunyai dua kompetensi utama persoalan lingkungan hidup dan
yaitu: (1) kompetensi substansi materi kemudian didiskusikan bersama.
pembelajaran atau penguasaan materi 3) Bentuk-bentuk tugas pada peserta
pelajaran, dan (2) kompetensi metologi didik yang inovtif dan kreatif.
pembelajaran (Saiful Sagala, 2014, 64).
Artinya, jika guru menguasai materi Dalam praktiknya, usaha-
pelajaran maka harus juga menguasai usaha yang dapat dilakukan untuk
metode pembelajarannya, karena dua pelaksanakan prinsip lingkungan dalam
hal tadi merupakan suatu kesatuan pengajaran terutama pengajaran tauhid
dalam mencapai tujuan yang diinginkan adalah:
dalam suatu proses pembalajaran. Hal ini 1) Memberikan pengetahuan tentang
menggambarkan bahwa, pembelajaran lingkungan anak dan dari sinilah
terus mengalami perkembangan sejalan pengetahuan agama (tauhid) anak
dengan kemajuan ilmu pengetahuan diluaskan. Ingatlah saat-saat kea-
dan teknologi. Oleh karena itu dalam gamaan yang sangat besar artinya
merespon perkembangan tersebut, tentu bagi kehidupan anak.
tidaklah memadai kalau sumber belajar 2) Mengusahakan agar alat yang di-
berasal dari guru dan media buku teks gunakan berasal dari lingkungan
belaka. Dirasakan perlu adanya satu cara yang dikumpulkan baik oleh guru
baru dalam mengkomunikasikan ilmu maupun oeh murid-murid. Alat-
pengetahuan atau materi ajar dalam alat tersebut dapat berupa guntin-
pembelajaran baik dalam sistem yang gan dari koran dan majalah, atau
mandiri maupun dalam sistem yang dari peninggalan sejarah yang ber-
terstruktur. Untuk itu perlu disiapkan hubungan dengan agama.

123
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

3) Mengadakan karya wisata ke tem- a) Membiarkan eksplorasi siswa


pat-tempat yang mendukung untuk tidak terintangi, partisipasi ak-
memperluas pengetahuan agama tif dan bertanya;
dan keimanan anak. b) Membantu siswa dalam men-
4) Memberi kesempatan kepada anak ghubungkan pengetahuan ba-
untuk melaksanakan penyelidi- rudan pengetahuan terdahulu;
kan sesuai dengan kemampuannya c) Membantu siswa membentuk
melalui bacaan-bacaan dan obser- dan menginternalisasi repre-
vasi, kemudian mengekpresikan sentasi masalah atau tugas;
hasil penemuannya dalam bentuk d) Membantu siswa mengidenti-
percakapan, karangan, gambar, pa- ÀNDVL SHUVDPDDQ DQWDUD PDVDODK
meran, perayaan dan sebagainya baru dan pengalaman yang lalu
(Zakiah Darajat, 2004, 130). yang berisikan masalah yang
serupa. Jaga agar pada awalnya
Dalam proses pembelajarannya, analogi ini sederhana;
salah satu metode yang dicanangkan e) Berikan umpan balik menge-
adalah metode 3UREOHPEDVHGOHDUQLQJatau nai benar atau salahnya jalan
pembelajaran berpusat pada masalah, pikiran dan jalur pemecahan
metode tersebut terkait dengan media masalah;
pembelajaran, yaitu media berbasis f) *XQDNDQ UHSUHVHQWDVL JUDÀN
manusia. Rancangan pembelajaran masalah itu yang dihubungkan
yang berpusat pada masalah dibangun dengan uraian verbal;
berdasarkan masalah yang harus 5) Kembangkan masalah dalam kon-
dipecahkan oleh pelajar. Langkah- teks yang beragam dengan tahapan
langkah rancangan jenis pembelajaran tingkat kerumitan.
seperti ini adalah sebagai berikut: Nilai pengetahuan siswa dengan
1) Merumuskan masalah yang rel- memberikan masalah baru untuk
evan. dipecahkan (Azhar Arsyad, 2011, 83-
2) 0HQJLGHQWLÀNDVL SHQJHWDKXDQ GDQ 84).
keteramapilan yang terkait untuk
memecahkan masalah. Gunakan Implementasi Tauhid Berbasis
buku teks dan ceramah sebagai Lingkungan
sumber untuk menyajikan penge- Dalam pembelajaran, terdapat
tahuan. beberapa tahapan yang harus dilaku-
3) Ajarkan mengapa pengetahuan itu kan pendidik, yaitu persiapan/penda-
penting dan bagaimana pengeta- huluan, kegiatan inti pembelajaran,
huan itu dapat diterapkan untuk penutup dan evaluasi. Kegiatan pem-
pemecahan masalah. belajaran tauhid berbasis lingku-
4) Tuntun ekssplorasi siswa. Sebagai nganpun demikian, tahapan-tahapan
seorang instruktur untuk pelaja- tersebut akan penulis paparkan sebagai
ran pemecahan masalah, perannya berikut:
adalah:

124
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

1. Persiapan Pembelajaran bagian dari konsep tauhid lingku-


Pelaksanaan pembelajaran tauhid ngan.
berbasis lingkungan di SMP IT Alam 3) Kompetensi Dasar
Nurul Islam yang dilaksanakan di dalam Pembahasan dalam RPP PAI yang
kelas mangacu pada materi pelajaran disusun oleh ustadz Dimastra Ri-
yang terintegrasi dengan penanaman MDOXGGLQ LQL GL NODVLÀNDVLNDQ PHQX-
nilai nilai ketauhidan dalam setiap rut setiap kompetensi dasar dalam
DNWLÀWDV SHPEHODMDUDQQ\D standar kompetensi dengan 3 kali
Berdasarkan hasil observasi penulis, pertemuan dengan 3 strategi ber-
salah satu metode dalam pembelajran beda sesuai indikator pencapaian
tauhid berbasis lingkungan ini adalah kompetensinya. Ketiga kompetensi
dengan pembiasaan. Siswa SMP IT dasar tersebut sebagaimana tertulis
Alam Nurul Islam Yogyakarta mulai ke di atas adalah sebagai berikut; (2.1)
sekolah sebelum pukul 07.15 pagi, hal Menyebutkan arti ayat-ayat Al-
tersebut dikarenakan siswa diharuskan Qur’an yang berkaitan dengan si-
untuk mengikuti kegiatan awal dalam fat-sifat Allah SWT (2.2) Menyebut-
pembelajaran, yakni “membuka kelas” kan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang
dengan membaca al-ma’surat, lalu berkaitan dengan sifat-sifat Allah
dilanjutkan dengan membaca Al- SWT. (2.3) Menunjukkan tanda-tan-
Qur’an dan menyetorkan hafalan, sesuai da adanya Allah SWT.
dengan target sekolah, yakni siswa 4) Indikator Pencapaian Kompetensi
dapat menghafal 2 juz dari Al-Qur’an Dalam indikator pencapaian kom-
selepas mereka tamat dari SMP IT Alam petensi di atas, penulis mendapatkan
Yogyakarta. Hal tersebut merupakan bahwa indikator yang digabungkan
bagian dari agenda atau program dengan penilaian memudahkan
VHNRODK XQWXN PHQLQJNDWNDQ HIHNWLÀWDV guru dalam mengevaluasi kognisi
belajar serta religiusitas peserta didik peserta didik dalam setiap per-
serta sebagai salah satu cirikhas SMP IT temuan, dengan indikator yang se-
Alam Nurul Islam Yogyakarta. suai dengan kompetensi dasar dan
1) Identitas mata pelajaraan disajikan pada setiap pertemuan se-
Berisi tentsng RPP mata pelajaran suai kompetensi dasar menjadikan
PAI SMP IT Alam Nurul Islam Yo- materi lebih mudah dipahami dan
gyakarta. menjadikan pembagian materi lebih
2) Standar Kompetensi jelas tidak tumpah tindih.
Standar kompetensi dalam pemba- 1) Tujuan Pembelajaran
hasan di atas adalah “meningkatkan Tujuan pembelajaran di SMP IT
keimanan kepada Allah SWT mela- Alam Nurul Islam Yogyakarta seba-
lui pemahaman sifat-sifatNya”. Hal gaimana hasil wawancara dengan
tersebut mengambarkan bahwa, ustadz Dimastra Rijaluddin yaitu
sifat keimanan kepada Allah di berorientasi pada tujuan kegiatan
manifestasikan dalam pemahaman belajar (learning goal and objectif
atas sifat-sifatNya yang merupakan Oriented), Yakni pendidikan yang

125
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

bertujuan pada pencapaian kom- Selain itu juga berfungsi agar anak-
petensi yang telah di harapkan sebe- anak mengalami secara langsung,
lumnya. Dalam Rpp telah dituliskan pembelajaran tauhid dalam bentuk
dan telah disampaikan pada awal materi, seperti mabit, pembelaja-
pembelajaran, dan hal tersebut su- ran di kelas, dan kalau untuk putri,
dah diumumkan oleh kepala seko- seperti jalsah ruhiyah.
lah, jadi para guru telah diarahkan
Sengaja selalu melibatkan siswa
agar menyebutkan tujuan pembela-
agar siswa melihat secara langsung,
jaran di awal jam.
dari situ lah tauhid ditanamkan.1
Dengan demikian, tujuan yang
berorientasi pada objek dan digunakan Pernyataan di atas menggambarkan
dalam setiap pertemuan menjadikan bahwa pembelajaran selain
pembelajaran lebih berpusat pada berfungsi sebagai pemahaman
tujuan belajar. materi tetapi dalam menyajikan
2) Materi Ajar materi anak juga perlu untuk
Materi ajar dalam pembelajaran terhibur agar tidak tertekan dan
sebagaimana hasil wawancara bosan dengan materi yang di
dengan ustadz Dimastra Rijalud- sampaikan, peran pembelajaran
din, diambil dari buku PAI den- langsung ini juga dapat menjadikan
gan penerbit bebas, disamping itu siswa lebih peka sosial dan
juga diambil dari LKS MGMP PAI berpengetahuan luas, bukan cuma
SMP/MTs dan dalam penerapan- dari satu arah saja.
nya, tidak selamanya di kelas, tetapi 3) Alokasi Waktu
MXJD EHUEHQWXN ÀHOG WULS GHQJDQ WX- Alokasi waktu dalam RPP ini se-
juan agar anak mendapatkan pen- suai dengan pembagian jam mata
galaman langsung dari materi yang pelajaran, yakni 2 x 40 menit dalam
diajarkan di kelas, sebagaimana setiap pertemuan.
kutipan wawancara dengan ustadz 4) Metode Pembelajaran
Dimastra Rijaluddin yang penulis Metode pembelajaran dalam RPP
sajikan, yakni; ini adalah ceramah, Tanya jawab
Siswa biasanya lebih tertarik untuk dan CTL, disamping itu juga seperti
belajar secara langsung dan melihat pembahasan mengenai materi ajar
secara langsung dari lapangan. Dari di atas, bahwa pembelajaran lang-
situ pembelajaran akan lebih ber- sung juga diterapkan, yakni selain
bekas pada siswa. Karena kadang pembelajaran di kelas, ada pem-
siswa bosan kalau selalu belajar di EHODMDUDQ GDODP EHQWXN ÀHOG WULS
kelas, karena itu salah satu tujuan- visiting expert dan lain-lain dalam
nya. Karena belajar itu tidak harus membangun kerangka pengeta-
melulu di kelas, mungkin itu salah huan sekaligus pemahaman peserta
satu karateristik pembelajaran di
sekolah alam. 1 Wawancara dengan Ustadz Dimastra
Rijaluddin Rabbani, Guru PAI, Rabu 12 November
2015, 10.00-selesai, bertempat di Mushola.

126
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

didik, disebut juga belalajar kapan sekolah yang terakhir, menciptakan


saja, dan dimana saja. sekolah yang berwawasan lingkun-
5) Sumber Belajar gan, bersih dan rapi, maksud dari
Sumber belajar dalam RPP ini ada- berwawasan lingkungan?” “mer-
lah dari Buku PAI dengan pener- eka bisa menjadikan lingkungan
bit umum, selain itu dengan LKS sebagai salah satu sumber belajar
MGMP PAI SMP/MTs selain mereka, menjadikan alam sekitar
itu, alam/lingkungan juga seba- sebagai bagian dari sumber hayati
gai sumber belajar, sebagaimaan yang membuat mereka mendekat-
wawancara dengan ustadz Dimas- kan diri kepada Allah”.
tra Rijaluddin berikut:
Jadi seperti materi yang kaitannya Dengan demikian, pembelajaran
dengan zakat, maka anak-anak yang bersifat kontekatual serta
akan diajak berkunjung ke Baznas, mengasikkan menjadikan pembelajaran
lalu menanyakan secara langsung tauhid berbasis lingkungan sangat pas
kepada ahlinya. Agar pengetahuan diterapkan, lingkungan menjadi sumber
yang dibentuk tidak hanya dida- belajar juga menjadikan siswa lebih
patkan dari satu arah, tapi dapat enjoy dalam setiap pembelajaran di
dari banyak arah, karena kadang SMP IT Alam Nurul Islam Yogyakarta.
dengan guru PAI mereka tidak
mengerti jadi langsung bertanya Proses Pembelajaran
pada ahlinya. Materi diajarkan di Berikut hasil wawancara penulis
dalam kelas, sedangkan bentuk lain dengan ustadz Dimastra Rijaludin
adalah dengan diadakannya outing selaku guru PAI yang mengajarkan
ke tempat-tempat tertentu, outbond, materi pembelajaran tersebut;
karya wisata, belajar melalui media Mempelajari tauhid dengan bahan
alam sekitar dan lain sebagainya. pejalaran lingkungan di sekeliling kita,
Dengan kata lain, terintegrasi tauhid dikaitkan dengan lingkungan
dalam mata pelajaran baik itu PAI sekeliling, seperti meng ESA kan
maupun pelajaran lain. Allah, Allah satu-satunya pencipta,
Sejalan dengan itu, ustadzah tidak mungkin dalam satu lingkungan
Handasari Mokodompit juga terdapat dua kepemimpinan, akan
berkomentar mengenai hal tersebut terjadi pertentangan antara ke dua belah
berdasarkan wawancara di tempat pihak, hanya satu pemimpin yang bisa
yang berbeda, yakni; mengatur semuanya yaitu Allah SWT,
mereka belajar sesuai dengan kon- seperti pada kelas 7 semester pertama,
tekstual alamnya, jadi mereka beru- terdapat materi beriman kepada Allah,
saha memelihara apa yang mereka nanti kaitannya dengan asmaul husna
lihat di alam sekitar menjadi hal dan sifat-sifat Allah. Pada prosesnya,
yang baik, dipelihara, dan hal terse- anak akan diajak untuk belajar melalui
but masuk dengan visi misi sekolah. media alam, bahawsanya alam yang
“terkait poin terakhir tentang misi kompleks ini tidak mungkin ada dengan

127
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

sendirinya, pasti ada yang menciptakan qur’an dan hadis tetapi kita juga harus
dan mengaturnya, untuk itu, alam PHQJDPELO EXNWL EXNWL ÀVLN GLVHNHOLOLQJ
dijadikan sebagai potret kekuasaan kita bahwa sanya Allah Esa Tunggal
Allah, agar anak bisa mendapatkan Tauhid. Selain itu, karena memang salah
pengalaman utuh dan langsung dari satu yang paling mendasari agama islam
sumber alam sekitar adalah aqidah. Tanpa aqidah yang kuat
Dari kutipan wawancara di atas, seorang muslim tidak bisa menjalani
tergambar bahwa praktik pembelajaran agama islam dengan baik dan benar.
tauhid berbasis lingkungan di SMP IT Dan prinsip lingkungan itu menjadikan
Alam Nurul Islam menupakan konsep pembelajarannya lebih berbekas.
integritas antara nilai ketauhidan, Beberapa catatan yang penulis
sosial dan keislaman dalam setiap dapatkan dalam proses pembelajaran
mata pelajaran. Hal tersebut ditujukan penulis cantumkan sebagai berikut:
agar terciptanya kepekaan sosial dan (a) Proses pembelajaran yang tidak
lingkungan bagi peserta didik. Point kaku dan menyenangkan.
ini juga menjadi penunjang dalam (b) Interaksi aktif yang bertujuan pada
kaitannya dengan IT dan Sekolah Alam implementasi proses pembelajaran
di SMP IT Alam Nurul Islam yakni problem based learning.
pendekatannya dengan menggunakan (c) Kadang terjadi kegaduhan ketika
seluruh objek alam sebagai sumber tiba-tiba ayam lewat ketika proses
pembelajaran, disamping itu juga pembelajaran.Evaluasi belajar kog-
mengkondisikan budaya, keteladanan nitif
guru-guru yang dimaksud dengan
membentuk situasi yang kondusif untuk Evaluasi Pembelajaran
membentuk karakter islami. Evaluasi Kognitif
Pembelajaran tauhid bebasis ling- Evaluasi kognitif yang dilakukan
kungan menjadi penting, dikarenakan oleh ustadz Dimastra Rijaludin ini
agar anak-anak lebih tau secara kongkrit, bertujuan untuk mengetahui sejauh
mereka tau apa buktinya, jadi mereka mana pemahaman peserta didik akan
lebih bisa memahami dan pikiran materi pelajaran. Evaluasi ini dilakukan
anak-anak akan lebih terbuka bahwa dengan tes tulis dan tes lisan, tes tulis
Allah itu seperti in, seperti ini dalam Al dilakukan dengan pertanyaan uraian.
Qur’an dan Hadis, lalu kita sesuaikan Sebagaimana wawancara yang penulis
dengan lingkungan yang mereka lihat lakukan dengan ustadz Dimastra
secara langsung maka secara otomatis Rijaluddin.
pemikiran mereka akan terbuka dan Evaluasi pembelajaran dilakukan
menerima pelajaran tentang tauhid dengan tes tulis dengan pertanyaan
tersebut. Bisa jadi kemudian mereka bersifat uraian, sesuai materi
juga menyampaikan hal tersebut pembelajaran. Selain mengadakan tes
kepada orang lain, sehingga mereka bisa tulis, saya juga melakukan tes lisan,
mengamalkan ilmu yang mereka miliki yaitu bertanya langsung kepada peserta
dgn lebih mudah, jadi tidak monoton al didik terkait materi pelajaran, dengan

128
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

demikian saya dapat lebih tau sampai beribadah, ketika waktu sholat misalnya,
sejauh mana pemahaman peserta didik siswa dibiasakan untuk mengikuti
terkait materi pelajaran.disamping sholat berjamaah di mushola sekolah
itu, ada juga bentuk evaluasi lain dan hal tersebut merupakan keharusan.
berbentuk tugas, terdapat dua bentuk Kemudian kepekaan dan kecintaan
tgas, terstruktur dan tidak terstruktur. terhadap lingkungan, kesadaran akan
Bentuk tugas terstruktur terdiri dari penting dan berharganya lingkungan
pertanyaan uraian yang diberikan ke menjadikan kepekaan tersebut menjadi
siswa dan perupakan pekerjaan rumah pribadi bagi siswa walaupun belum
bagi siswa, sedangkan tugas tidak semuanya.
terstruktur seperti tugas satu semester,
portofolio dan lain-lain. Evaluasi belajar psikomotorik
Dari hasil observasi penulis, penulis Dalam mengevaluasi psikomotorik
melihat secara teknis ustadz Dimastra siswa ustadz Dimastra Rijaluddin
Rijaluddin melakukan evaluasi kognitif menyesuaikan dengan materi ajar,
tes lisan dengan mengurutkan secara kadang juga bisa berbentuk kolaborasi
acak dari daftar nama peserta didik dengan mata pelajaran lain yang sesuai,
lalu kemudian dipanggil untuk ditanya bisa berbentuk portofolio, bagan-bagan,
terkait pertanyaan yang diajukan oleh membuat karya seni dan lain-lain. Dan
beliau kepada peserta didik. hal tersebut masuk kedalam tugas
tidak terstruktur. Sebagaimana hasil
Evaluasi belajar afektif wawancara dengan ustadz Dimastra
Evaluasi belajar sikap atau afeksi Rijaluddin:
merupakan komponen penting dalam 0LVDOQ\D DQDN DQDN NHODV VD\D PLQWD
melakukan evaluasi. Evaluasi afektif PHPEXDW NDOLJUDÀ DVPD·XO KXVQD ODOX
yang dilakukan ustadz Dimastra DQDN DQDN PHPLQWD XQWXN WHJDV WHUVHEXW
Rijaluddin dalam proses pembelajaran GLNXPSXONDQ SDGD PLQJJX VHEHOXP
terbagi menjadi memerapa komponen. XMLDQ MLND WXJDV WHUVWUXNWXU PHQJHQDL
PDVDODK SHQJXPSXODQ WXJDV VD\D
Yang pertama dalam menjawab soal
VHQGLUL \DQJ PHQHQWXNDQQ\D 533 \DQJ
lisan yang diberikan, sikap peserta didik
NLWD SDNDL WHWDS GDUL GLNQDV GDQ XMLDQ
diliat dari keberanian dan kejujuran saat
DNKLUSXQ GHPLNLDQ NDUHQD LWX \DQJ
dipersilahkan menjawab pertanyaan.
PHQMDGL SRLQW GDUL SHPEHODMDUDQ ODQJVXQJ
Kedua dari sisi kehadiran dan keaktifan OLQJNXQJDQ PHQ\HVXDLNDQ GHQJDQ PDWHUL
dalam mengikuti pembelajaran serta GDQ SHQJHPEDQJDQ SHPEHODMDUDQ GDQ
memperhatikan pembelajaran dari PHPEXDW PHUHND \DNLQ EDKZD PHPDQJ
guru. Kemudian yang ketiga, disiplin $OODK LWX WDPSDN Q\DWD GDQ GLEXNWLNDQ GDUL
dan komunikatif dalam proses FLSWDDQ1\D
pembelajaran.
Dari teknik tersebut, peserta didik
Selain itu, terdapat bentuk evaluasi
diajak untuk mau bekerja keras, jujur
afektif lain dari proses pembelajaran di
dan bekerja sama antara individu dan
SMP IT Alam Nurul Islam Yogyakarta,
kelompoknya.
yakni membentuk kesadaran dalam

129
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

Kesimpulan dan kependidikan, penerimaan


Setelah penulis melakukan serang- siswa baru, pengelolaan kurikulum,
kain kegiatan penelitian di SMP IT pengelolaan belajar mengajar, pem-
Alam Nurul Islam Yogyakarta, secara binaan siswa, kerjasama dengan
sederhana penulis menguraikan hasil- masyarakat dan lembaga lain.
hasil penelitian dan hasil analisis data
tentang pembelajaran Tauhid berbasis Hasil dari Penerapan pembelajaran
lingkungan di di SMP IT Alam Nurul tauhid berbasis lingkungan di SMP
Islam Yogyakarta. Adapaun kesimpulan IT Alam Nurul Islam Yogyakarta
dari data-data yang diambil adalah adalah, siswa lebih peka terhadap ling-
sebagai berikut: kungannya, kepekaan tersebut tercer-
1. Proses kegiatan pembelajaran tauhid min dari berbagai aspek, di lingkungan
berbasis lingkungan di di SMP IT sekolah, walaupun dengan keadaan
Alam Nurul Islam Yogyakarta di yang banyak ditumbuhi pepohonan,
lakukan dengan dua cara, yakni pe- kebersihan sekolah tetap terjaga,
nanaman nilai atau integrasi nilai dengan tempat sampah pembagian
tauhid dalam materi pelajaran baik jenis sampah, siswa terbiasa untuk
itu yang berkaitan dengan agama melakukan prinsip ekologi lingkungan
maupun mata pelajaran umum, hal dan pelestarian alam, terbukti dari
tersebut merupakan perwujudan adanya taman mini di depan kelas
dari konteks visi misi di SMP IT siswa, disamping itu juga taman tersebut
Alam Nurul Islam Yogyakarta. berfungsi sebagai laboratorium dan
2. Dalam ranah prakteknya, pembe- temtap praktik pelestarian lingkungan
lajaran tauhid berbasis lingkungan yang di biasakan oleh siswa. Selain itu,
dilakukan dengan penanaman nilai prinsip memelihara kehidupan yang
baik di dalam kelas maupun di luar telah dimasukkan dalam kurikulum
kelas, lalu kemudian siswa di ajak menjadikan siswa lebih menghargai
untuk mengalami langsung, atau dan mencintai lingkungan, membentuk
belajar dari lingkungan, dengan pola interaksi sosial yang baik di ling-
kata lain, lingkungan sebagai media kungan sekolah. Pembelajaran bersifat
dan sumber mempelajari tauhid, kontekstual menjadikan siswa lebih
hal tersebut dapat berbentuk den- dinamis dan bentuk yang kontekstual
gan materi melalui media lingkun- tersebut juga menjadikan siswa berusaha
gan, maupun model intrakulikuler memelihara apa yang ada di alam
seperti outbond, outing ke tempat- sekitar menjadi lebih baik, menjadikan
tempat tertentu, mukhoyam, dan alam sekitar bagian dari sumber hayati
research camp. yang menjadikan anak-anak lebih
3. Untuk menunjang kegiatan sekolah dekat dengan Allah, lingkungan sekitar
dan penjaminan mutu, SMP IT Alam mereka menjadikan mereka lebih dekat
Nurul Islam menggunakan strategi dengan Pencipta, hal tersebut di dasari
pengelolaan sekolah yang tersiri oleh pembiasaan dan contoh dari guru
atas pembinaan tenaga pendidik dan pendidik seperti sholat berjamaah,

130
Hamdhan Djainudin dan Sangkot Sirait, 3HPEHODMDUDQ 7DXKLG %HUEDVLV /LQJNXQJDQ

MDOVDK UXKL\DK, yang membentuk Sagala, Syaiful., .RQVHS GDQ 0DNQD


jiwa pemimpin sebagai-mana yang 3HPEHODMDUDQ 8QWXN 0HPEDQWX
0HPHFDKNDQ 3UREOHPDWLND %HODMDUDQ
dimaksudkan dalam visi-misi sekolah.
0HQJDMDU Bandung: Alfabeta,
cet.12, 2014.
DAFTAR PUSTAKA Sugiono, 0HPDKDPL 3HQHOLWLDQ .XDOLWDWLI
Bandung : Alfabeta, 2009.
Arikunto, Suharsimi., 3URVHGXU 3HQHOLWLDQ
Sugiyono, 0HWRGH 3HQHOLWLDQ 3HPEHODMDUDQ
6XDWX 3HQGHNDWDQ 3UDNWHN Jakarta:
.XDQWLWDWLI .XDOLWDWLI GDQ 5 '
Reneka Cipta, 1998.
Bandung: Alfabeta, 2008.
Daradjat, Zakiah., 0HWRGLN .KXVXV
Sukanda, Agus S., $NKODT /LQJNXQJDQ
3HQJDMDUDQ $JDPD ,VODP Jakarta:
3DQGXDQ %HUSHULODNX 5DPDK
Bumi Aksara dengan Direktoral
/LQJNXQJDQ Yogyakarta: KNLH
Pembinaan Kelembagaan Agama
RI dan LLH PP Muhammadiyah
Islam Departemen Agama, cet. IV,
2011.
2004
Sumantri, Arif., .HVHKDWDDQ /LQJNXQJDQ
Lihat Undang-undang No.20 Tahun
3UHVSHNWLI ,VODP Jakarta: Kencana
2003 tentang Sistem Pendidikan
Prenada Media Group, 2010.
Nasional, Bab I, Pasal 6, Point 6

131
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 1, Juni 2016

132

Anda mungkin juga menyukai