(22403162)
firdausrohmansa@gmail.com
Abstract
A. PENDAHULUAN
Pakaian merupakan kebutuhan primer bagi manusia yang kerap kali dikenal sebagai
fashion. Dalam proses sejarahnya, perubahan gaya fashion selalu berkaitan dengan kondisi
sosial, ekonomi dan budaya bangsa pada masanya. Oleh karena itu, hal tersebut
menyebabkan tren fashion di dunia terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman,
sehingga kian disebut dengan mode (Misbahuddin & Sholihah, 2018). Salah satu trend
fashion yang kini sedang populer di masyarakat adalah trend fashion pakaian bekas atau
fashion thrift. Kegiatan ini sudah menjadi alternatif bagi sebagian individu yang menganggap
penampilan adalah gaya hidupnya. Fashion thrift sendiri merupakan gaya busana dengan
menggunakan pakaian bekas yang masih layak untuk digunakan (Dewi, 2022).
Penggunaan trend fashion thrift ini mulai populer sejak hadirnya pandemi Covid-19 di
berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Disaat sebagian sektor perekonomian di
Indonesia melemah karena Covid-19, namun fashion thrift justru mengalami peningkatan
penjualan hingga menjadi trend baru dengan menawarkan gaya pakaian yang sudah
diterbitkan pada tahun ’80 dan ’90-an (Permatasari et al., 2021).
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa banyak dari mahasiswa IAIN Kediri yang
membeli pakain mereka dari thrift store. tidak hanya untuk tampil menarik dan modis,
mereka juga mengatakan bahwa berpaikan yang menarik dapat membuat diri menjadi lebih
percaya diri, ini tidak bisa dipungkiri lagi melihat betapa banyaknya toko pakaian terumata
thrift banyak bermunculan di kediri dikarenakan peminat yang semakin bertambah terutama
dari kalangan mahasiswa, salah satunya IAIN Kediri. Dari situlah munculnya perilaku
konsumtif para mahasiswa iain kediri.
Thrift sendiri dapat diartikan sebagai membeli baju bekas. Tren shopping Thrift
muncul karena Para remaja utamanya mahasisiwa IAIN Kediri berbondong bondong untuk
terlihat modis dengan mengikuti tren fashion sesuai dengan perkembangan yang dihadirkan
oleh industri fashion. Sebagian orang akan mencari cara untuk tetap terlihat modis namun
dengan modal yang minimal untuk memaksimalkan pencapaian tujuan yang telah mereka
tetapkan. Dan Thrift inipun menjadi salah satu alternatifnya.
Tren thrift shopping ini bermula dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan
keberlanjutan (sustainbility). Dapat dikatakan dalam hal ini, masyarakat telah memahami
bahwa baju bekas merupakan sumber limbah dunia yang sangat besar. Melalui aktivitas ini,
maka baju bekas yang seharusnya dibuang oleh pemiliknya, kini dapat digunakan kembali
oleh orang lain. Kemunculan pasar barang bekas menjadi peluang besar bagi kalangan remaja
yang ingin mengekspresikan dirinya menggunakan fashion akan tetapi dengan harga yang
seminimal mungkin hingga mudah dijangkau oleh kalangan remaja.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan
mengangkat judul “Analisis Thrift Sebagai Alternatif Konsumsi Perilaku Konsumtif
Produk Fashion Mahasiswa IAIN Kediri” Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
Apa yang menyebabkan produk pakaian thrift sangat diminati oleh para remaja saat ini,
terumata oleh Mahasiswa IAIN Kediri.
B. KAJIAN LITERATUR
C. METODE PENELITIAN
Metode yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif
eksplanatif. Metode ini untuk memberikan gambaran secara terperinci mengenai bagaimana
fenomena thrift shopping ini bisa menjadi alternatif konsumsi fashion secara akurat. Lokasi
penelitian yang dipilih yakni terletak di Kota Kediri. Berdasarkan keberadaan pasar pakaian
bekas atau thrift shop yang banyak atau menjalar, serta mengingat mahasiswa IAIN Kediri
selaku subyek yang letak kampusnya berada pada kawasan Kota Kediri, maka lokasi yang
dipilih dalam penelitian ini yakni Kota Kediri.
E. KESIMPULAN
Thrifting merupakan salah satu alternatif bagi para mahasiswa terutama mahasiswa
IAIN Kediri yang ingin tampil modis dan bergaya dengan uang yang pas-pasan. Thrifting
sendiri dapat diartikan membeli baju bekas. Para mahasiswa yang ingin selalu tampil modis
dan bergaya cenderung memiliki perilaku konsumtif, terkadang juga berlebihan. Mereka
berasalah jika tampil modis dan bergaya serta mengikuti tren, membuat para mahasiswa
tersebut lebih percaya diri untuk tampi di luar terutama di lingkungan wilayah IAIN Kediri
F. DAFTAR PUSTAKA
Fatmawatie. N. (2020). Online Store Marketing Strategy and Its Implications on Consumtive
Behavior in Fashion Products of IAIN Kediri Students: Islamic Marketing and Islamic
Consumtion Perspective. Iqtishoduna, 16(2), 101-114
Misbahuddin, M., & Sholihah, A. M. (2018). Pakaian Sebagai Penanda: Kontruksi Identitas
Budaya Dan Gaya Hidup Masyarakat Jawa (2000-2016). El-Wasathiya: Jurnal Studi
Agama, 6(2), 112–133.
Permatasari, A. S., Rahmadhan, S., Firdausy, W. J., & Meidianti, H. L. (2021). Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Thrift Shop terhadap Tingkat Konsumsi Fashion di Masa
Pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 93–107.
Mowen, J.C., dan M. Minor. (2002). Perilaku Konsumen, Penerjemah: Lina Salim. Jakarta:
Erlangga.
Astuti, E. D. (2013). Perilaku Konsumtif Dalam Membeli Barang Pada Ibu Rumah Tangga di
Kota Semarang. E-Journal Psikologi Fisip Unmul, 1(2), 148-156.