Day
13
Tenangkan
Pikiran
–
Lipat
Gandakan
Prestasi
Apakah
hal
penting
dalam
pengendalian
pikiran
?
Kedamaian
pikiran.
Kemampuan
Anda
untuk
meraih
kedamaian
pikiran
merupakan
salah
satu
alat
ukur
bagi
kesuksesan
serta
faktor
penentu
bagi
kebahagiaan
Anda.
Untuk
sukses
di
dunia
fisik
atau
dunia
lahir
maka
Anda
harus
berfokus,
berkonsentrasi,
bekerja
dan
mengambil
tindakan
berkelanjutan
ke
arah
tujuan
Anda.
Sementara
itu
untuk
sukses
di
dunia
mental
atau
batin
Anda
membutuhkan
kemampuan
yang
hampir
berlawanan.
Untuk
mendapatkan
kedamaian
pikiran
Anda
harus
memiliki
kemampuan
menerima
dan
melepaskan
semua
hal
yang
bisa
mengacaukan
pikiran
dan
perasaan
Anda.
Bagaimana
menyeimbangkan
kedua
aspek
lahir
dan
batin
tadi
akan
membuat
kehidupan
Anda
menjadi
indah.
Salah
satu
penyebab
utama
penderitaan
adalah
kemelekatan.
Orang
melekat
pada
gagasannya,
idenya,
egonya,
benda-‐benda
materialnya
dan
enggan
melepaskan
itu
semua.
Kadang
orang
menjadi
begitu
terlarut
dengan
semua
faktor
eksternal
tadi
sehingga
memengaruhi
kesehatan
mental
dan
bahkan
fisiknya
–
bahkan
membuat
mereka
terjaga
terus
di
malam
hari.
Apa
yang
menjadi
dasar
kemelekatan
adalah
kebutuhan
untuk
menjadi
benar.
Saat
Anda
berhenti
memedulikan
apakah
Anda
benar
atau
salah
maka
semua
emosi
yang
melingkupi
kebutuhan
untuk
menjadi
benar
itu
pun
akan
lenyap
juga.
Dr.
Gerald
Jampolsky
mengajukan
sebuah
pertanyaan
yang
hebat,
“Anda
ingin
menjadi
benar
atau
ingin
bahagia?”
Anda
harus
bijaksana
memilihnya
pada
situasi
tertentu.
Saat
dua
orang
yang
berbeda
agama
berdiskusi
tentang
sebuah
topik
bisa
jadi
akhirnya
mereka
akan
ribut
jika
masing-‐masing
ingin
menjadi
benar.
Kemelekatan
pada
apa
yang
diyakini
akhirnya
malah
membuat
dua
orang
tersebut
berselisih
paham
karena
ingin
mempertahankan
untuk
menjadi
benar.
Saat
Anda
melepaskan
kebutuhan
menjadi
benar
maka
kemelekatan
akan
apa
yang
Anda
yakini
menjadi
lenyap
dan
mereka
akan
bisa
berdiskusi
mencari
kesamaan
dari
minat
masing-‐masing.
Kebutuhan
menjadi
benar
yang
tidak
terkendali
juga
menyulut
seseorang
untuk
masuk
ke
dalam
tindakan
menyalahkan.
Tindakan
menyalahkan
menuntut
adanya
salah
satu
atau
kedua
faktor
berikut
:
-‐ Identifikasi
Saat
Anda
mengidentikkan
diri
Anda
dengan
sesuatu
atau
dengan
seseorang
dan
kemudian
merasa
bahwa
sesuatu
atau
seseorang
bertindak
dalam
cara
yang
tidak
sesuai
dengan
pemikiran
Anda
maka
Anda
akan
marah.
Page
1
of
4
www.ariesandi.com
©2015
21
Days
Success
Mastery
Program
–
Ariesandi
S.,
CHt
Ini
yang
menjadi
pemicu
kemarahan
saat
seseorang
yang
sedang
terburu-‐buru
ke
tempat
kerja
dan
baru
bertengkar
hebat
dengan
pasangannya
menyalip
Anda
dengan
kecepatan
tinggi.
Anda
menjadi
panas
dan
kemudian
marah
dan
bahkan
mengejar
orang
itu
bermaksud
untuk
memberi
pelajaran
tentang
cara
menyalip
yang
sopan.
Anda
bisa
tiba-‐tiba
menjadi
marah
karena
Anda
mengidentikkan
caranya
berkendara
dengan
cara
Anda.
Bagaimana
cara
melepaskan
diri
dari
situasi
emosional
yang
merugikan
tersebut
?
Berhentilah
memikirkan
dan
menghubungkan
hal
itu
pada
diri
pribadi
Anda.
Pada
situasi
di
atas
contohnya
Anda
bisa
langsung
memotong
laju
kemarahan
Anda
dengan
memaknai
dalam
diri
Anda
“Ohh,
mungkin
dia
sedang
terburu-‐buru
ke
tempat
kerja
atau
bahkan
mungkin
perutnya
lagi
mules
dan
butuh
tempat
pelepasan
dengan
segera”.
Saat
Anda
memaknai
seperti
itu
maka
dorongan
emosional
negatif
tadi
akan
langsung
berhenti
dan
lenyap
dan
Anda
pun
akan
menjadi
rileks
dan
tetap
bersemangat.
-‐ Pembenaran
Ini
adalah
pemicu
tindakan
menyalahkan
yang
menyebabkan
Anda
menderita.
Pembenaran
terjadi
saat
Anda
tanpa
sadar
atau
mungkin
juga
karena
terbiasa
,
mengatakan
pada
diri
sendiri
mengapa
Anda
berhak
marah
atau
kesal
pada
seseorang
atau
situasi
tertentu.
Banyak
orang
tak
mau
mengubah
perilaku
yang
membuat
mereka
menderita
tapi
berdoa
pada
Tuhan
agar
diberi
kebahagiaan,
aneh
kan?
Atau
konyol
?
Mereka
masih
sering
berbicara
dan
mengungkit
tentang
seseorang
di
masa
lalu.
Mereka
melewati
malam
dan
siang
dengan
memikul
percakapan
–
dengan
orang
lain
atau
pun
dengan
diri
sendiri
–
yang
penuh
kemarahan
pada
orang
yang
bahkan
tidak
ada
di
sana
yang
telah
menyakitinya
di
masa
lalu.
Setiap
kali
mereka
punya
kesempatan
sesempit
apapun
itu
mereka
membicarakan
penderitaannya
dan
memamerkan
penderitaannya
pada
orang
lain.
Mereka
terus
menerus
mendaur
ulang
berbagai
peristiwa
tidak
menyenangkan
dalam
kehidupan
mereka,
mengatakan
apa
yang
sudah
terjadi,
bagaimana
mereka
diperlakukan
tidak
adil,
betapa
orang
lain
mengerikan
dan
berperilaku
buruk
dalam
keadaan
tersebut.
Saat
mereka
tak
mampu
mengatakannya
mereka
tetap
akan
memutarnya
dalam
layar
pikiran
mereka.
Bahkan
mereka
melampiaskan
semua
kemarahan
dan
kekecewaan
itu
pada
orang-‐orang
yang
mereka
jumpai.
Apakah
Anda
kenal
dengan
orang
seperti
itu
?
Atau
mungkin
bahkan
kenal
sangat
baik
?
Satu-‐satunya
cara
untuk
membuat
pikiran
Anda
bekerja
dengan
efektif
dan
menguntungkan
Anda
adalah
dengan
memberhentikan
semua
skenario
tadi.
Page
2
of
4
www.ariesandi.com
©2015
21
Days
Success
Mastery
Program
–
Ariesandi
S.,
CHt
Anda
punya
kendali
untuk
memutuskannya.
Anda
bisa
menghentikan
pembenaran
atas
emosi
negatif
Anda.
Anda
bisa
memutuskan
untuk
menerima
hal
tersebut
dengan
tenang.
Akui
saja
keberadaan
peristiwa
yang
menyebabkan
Anda
sakit
hati
di
masa
lalu
dan
biarkan
itu
menjadi
memori
saja
tanpa
ada
keterlibatan
emosi.
Praktikkan
tindakan
mengambil
tanggung
jawab
seperti
yang
sudah
dibahas
pada
materi
sebelumnya.
Begitu
Anda
berhenti
membenarkan
maka
saat
itu
pula
emosi
negatif
yang
menyertai
hal
itu
akan
lenyap
tak
berbekas.
Langkah
berikutnya
untuk
membebaskan
pikiran
Anda
dari
berbagai
keruwetan
adalah
dengan
memaafkan.
Sepertinya
ini
indah
untuk
dikatakan
tapi
sulit
untuk
dilakukan.
Namun
bagaimanapun
memaafkan
adalah
tindakan
yang
harus
Anda
lakukan
untuk
membebaskan
diri
Anda
belenggu
emosi
negatif
masa
lalu.
Saat
Anda
belum
memaafkan
maka
Anda
mengijinkan
orang
lain
yang
menyakiti
Anda
bercokol
dalam
diri
Anda.
Ironis
bukan?
Anda
ingin
lepas
dari
kejadian
negatif
atau
orang
yang
menyakiti
Anda
tapi
dia
malah
bercokol
dalam
pikiran
Anda.
Memaafkan
belum
tentu
cukup
dengan
sekedar
mengatakan
“Saya
sudah
memaafkannya.
Karena
emosi
negatif
atau
pemaknaan
negatif
yang
terjadi
sudah
terlanjur
menancap
di
level
pikiran
bawah
sadar
Anda.
Sedangkan
mengatakan
memaafkan
saja
hanya
menyentuh
level
pikiran
sadar.
Karena
itu
seringkali
orang
yang
mengatakan
sudah
memaafkan
saat
teringat
lagi
atau
bahkan
saat
bertemu
dengan
orang
yang
menyakitinya
masih
bisa
merasakan
kemarahannya.
Berikut
adalah
teknik
kuno
dari
Hawaii
untuk
memaafkan.
Teknik
ini
akan
sangat
efektif
bila
dilakukan
dengan
penuh
penghayatan
dan
kesadaran
untuk
benar-‐benar
lepas
dari
belenggu
emosi
yang
menyakitkan.
Terdiri
dari
4
langkah
yang
diawali
dengan
menyebutkan
nama
orang
yang
menyakiti
Anda
lalu
dilanjutkan
dengan
:
-‐ langkah
1
:
I
am
sorry
,
saya
menyesal
karena
telah
membencimu,
mengutukmu,
menyalahkanmu
dan
menghakimimu.
Itu
menyebabkan
aku
terbelenggu
dengan
semua
emosi
negatif
ini
-‐ langkah
2
:
please
forgive
me,
maafkan
aku
karena
telah
melakukan
itu
dan
mungkin
aku
juga
punya
peran
membuatmu
melakukan
apa
yang
telah
menyakitkan
aku.
Aku
pun
memaafkanmu
atas
apa
yang
telah
terjadi
-‐ langkah
3
:
I
love
you,
aku
menyayangimu
sebagai
sesama
umat
manusia
ciptaan
Tuhan.
Di
hadapan
alam
semesta
dan
Sang
Pencipta
kita
semua
sama-‐sama
tak
berarti
apapun
Page
3
of
4
www.ariesandi.com
©2015
21
Days
Success
Mastery
Program
–
Ariesandi
S.,
CHt
-‐ langkah
4
:
thank
you,
terima
kasih
telah
hadir
dalam
bagian
kecil
hidupku
dan
membuatku
memetik
pelajaran
dari
kehidupan
ini
Nah
demikianlah
prosedur
memaafkan.
Sekarang
Anda
bisa
melakukan
tugas
Anda.
Pikirkan
satu
orang
dalam
hidup
Anda
yang
sampai
hari
ini
masih
menjadi
ganjalan
dalam
diri
Anda
karena
belum
Anda
maknai.
Lakukan
prosedur
di
atas
dan
bebaskan
diri
Anda
dari
belenggu-‐
belenggu
emosi
masa
lalu
Anda.
Raihlah
kebebasan
Anda.
Raihlah
kedamaian
pikiran
Anda.
Page
4
of
4
www.ariesandi.com
©2015