Anda di halaman 1dari 2

3 KELOMPOK MANUSIA SETELAH RAMADHAN

Kaum muslimin jamaah jumat rahimakumulloh..


Bersyukur kepada Alloh swt dengan mengucapkan Alhamdulillah....
Dan Bersholawat kepada Rasululloh dg ucapan Allohumma sholli ala sayyidina
Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.
Marilah senantiasa kita tingkatkan iman dan Taqwa kepada Alloh swt, dg mengerjakan
semua perintahNya dan menjahui semua laranganNya.

Hari ini Jum’at, menjadi jum’at kedua dan hari ke 12 di bulan Syawwal 1443 H. Berarti
12 hari sudah bulan Ramadhan telah meninggalkan kita.
Maka setelah Ramadhan berlalu, ketika sudah masuk bulan Syawwal ini manusia akan
terbagi menjadi 3 kelompok:
1. Kelompok pertama
Orang yang setelah Ramadhan berobah menjadi lebih baik dari pada sebelum
Ramadhan. lebih baik ahklaknya , lebih taat ibadahnya, lebih banyak amal
solehnya, dan lebih takut berbuat dosanya.
Mudah2n kita semua termasuk kedalam kelompok yg pertama ini,
Karena Inilah ciri2 orang yg diterima puasanya oleh Alloh. salah satu ciri orang yg
mendapatkan kemuliaan lailatul qodar.
yaitu tetap istiqomah menjaga ketaqwaan dan ketaatannya setelah selesai bulan
Ramadhan.
dulu ketika Ramadhan kita berpuasa, maka masuk bulan Syawwal lanjutkan
dengan puasa 6 hari yg keutamaannya seperti kata Nabi:

ِ ‫ضانَ ث ُ َّم أَتْبَ َعهُ ِستًّا ِم ْن ش ََّوا ٍل َكانَ َك‬


‫ص َي ِام ال َّد ْه ِر‬ َ ‫ام َر َم‬
َ ‫ص‬َ ‫َم ْن‬
“siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal,
maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
(HR. Muslim)
Dulu selama Ramadhan Rajin Sholat berjamaah ke masjid, maka setelah
Ramadhan tetap rajin sholat ke masjid.
Dulu ketika Ramadhan Rajin Tarawih dan witirnya maka setelah Ramadhan kita
lanjutkan dg tahajud, sholat-sholat sunnat lainnya tetap kita jaga dan terus kita
lakukan. Kalau ketika Ramadhan Rajin bersedekah, maka setelah Ramadhan
harus tetap banyak sedekahnya. Ketika Ramadhan rajin baca qur’an maka setelah
Ramadhan terus pertahankan.
Kalau ketika Ramadhan takut membicarakan aib orang, takut berbuat dosa, takut
berbuat maksiat Maka setelah Ramadhan harus lebih takut berbuat dosa, dan
tetap menjauhi maksiat.
Kalau semua ini bisa kita lakukan maka insyaAlloh kita termasuk orang2 yg
berhasil mencapai tujuan dari ibadah puasa yaitu membentuk pribadi yg
bertaqwa.

2. Kelompok kedua
Orang2 yg sebelum Ramadhan suka berbuat dosa, lalai dalam beribadah, lebih
banyak melakukan perbuatan sia-sia. Tapi ketika datang bulan Ramadhan mereka
berhenti dari perbuatan dosa, menjauhi perbuatan maksiat, ikut Berpuasa, jadi
rajin sholatnya, banyak amalnya. Namun sayang setelah Ramadhan berlalu, tak
bisa Istiqomah dg ketaatannya, tak bisa menjaga ketaqwaannya, sehingga ia
kembali seperti semula, kembali lalai, kembali malas beribadah, kembali
melakukan dosa dan kemaksiatan.
Ini adalah kelompok orang2 yg ketaatannya hanya musiman saja, padhal bulan
Ramadhan bukanlah sekedar bulan untuk menumpuk amal, tapi Ramadhan adalah
bulan melatih diri untuk beramal. Melatih diri untuk takut kepada Alloh. Takut makan
dan minum, meskipun makanan dan minuman itu halal. Takut berhubungan suami istri
meskipun istri sudah dinikahi dg akad yg halal. Takut melihat yg haram, takut
menceritakan aib orang, takut hati berprasangka buruk kepada orang lain.

Maka setelah 1 bulan lamanya ditanamkan rasa takut kepada Allah itu, Harusnya rasa
takut itu juga bisa kita bawa keluar dari Ramadhan masuk ke bulan Syawwal ini. Kita
bawa dan kita jaga sampai kita mati.
Jangan sampai ketika Ramadhan selesai, selesai pula ketaatan kita, jangan sampai
dengan masuknya bulan Syawwal kembali pula kepada kemaksiatan dan
kemungkaran. Kembali melakukan dosa dan kejahatan. Berarti gagal pendidikan
Ramadhan yg telah kita tempuh 1 bulan lamanya. Percuma semua amal ibadah yg
telah kita lakukan, kalau ternyata tidak membawa perubahan pada diri kita.
Bulan Ramadhan memang musimnya kebaikan, memang waktunya memperbanyak
amal ibadah. Tapi bukan berarti kita beribadah, kita taatnya hanya disaat bulan
Ramadhan saja.
Ketika Ramadhan masjid dan mushollah2 ramai sholat berjama’ah. Namun ketika
masuk di bulan Syawwal, setelah merayakan hari kemenangan, bergembira, bersuka
cita, lalu apa yg terjadi, masjid dan mushollah kembali sepi, yg terlihat hadir sholat
berjama’ah, orangnya itu2 saja, 2-4 orang. tak ada bertambah jama’ahnya, bahkan yg
paling menyedihkan, justru semakin hari semakin berkurang, semakin hilang
jama’ahnya.
yg dulu rajin baca qur’an ketika Ramadhan, bahkan sampai khatam sekali dua kali,
maka mulai sejak hari Raya idul fitri sampai hari ini, sudahkah kita kembali buka itu
Alqur’an? Sudah kah kembali kita lanjutkan bacaan qur’an itu?
Maka yg paling penting agar kita tidak termasuk kelompok yg kedua ini, agar kita tdk
termasuk kelompok orang2 yg merugi ini, maka kita selalu ISTIQOMAH menjaga
ketaqwaan dan ketaatan kepada Alloh swt.. Karena Tuhan yg kita sembah di bulan
Ramadhan, Dia juga Tuhan yg kita sembah di luar Ramadhan.

3. Kelompok ketiga
Orang2 yg sebelum Ramadhan, Ketika Ramadhan dan setelah Ramadhan mereka
sama saja. Tetap lalai, tetap berbuat dosa, tetap sombong dg kemungkarannya.
Tetap larut dalam kemaksiatannya. Padahal bulan Ramadhan adalah musimnya
kebaikan, kesempatan terbaik utk bertaubat dan memperbanyak amal soleh. Tapi
ia biarkan berlalu begitu saja.

Namun meskipun begitu, Alloh tetap masih sayang kepada hambaNya


Dalam surat fathir ayat 45 Alloh swt menegaskan
َ ‫ع ٰلى‬
‫ظ ْه ِرهَا ِم ْن َد ۤابَّ ٍة‬ َ ‫سبُ ْوا َما ت َ َر َك‬ ُ ٰ ُ‫اخذ‬
َ َّ‫ّللا الن‬
َ ‫اس ِب َما َك‬ ِ ‫َولَ ْو يُ َؤ‬
“sekiranya Allah menghukum manusia karena dosa yang telah mereka lakukan,
niscaya tidak akan tersisa satupun yg hidup di bumi ini”
Seandainya Alloh mau, dengan sangat mudah seketika bisa Alloh timpakan azab
kepada orang2 yg ingkar itu. Dalam sekedip mata bisa Alloh hancurkan orang2 yg
sombong itu, dalam sedetik saja bisa Alloh matikan semua para pelaku dosa dan
maksiat itu. Namun sifat Arrohman dan Arrohim Nya Alloh lebih dulu tercurah utk
hambanya.
Alloh tangguhkan hukumanNya utk orang2 yg berbuat dosa itu, sengaja Alloh
panjangkan usianya, Alloh ulur waktunya, Alloh pertemukan dia dengan bulan
Ramadhan, Alloh sampaikan umurnya di hari raya idul Fitri, dan Alloh masih
memberinya nikmat hidup sampai di hari yg mulia ini, hari Jum’at, untuk apa? Alloh
beri mereka kesempatan untuk bertaubat, dosa2nya masih begitu banyak, dan Alloh
itu sayang pada hambanya, Alloh ingin ketika hamba itu menghadapNya dalam
keadaan bersih dari segala dosa. Tapi kebanyakan hamba itulah yg tak sayang pada
dirinya sendiri, yg suka menjerumuskan dirinya ke dalam neraka jahannam.
Maka coba merenung sejenak, termasuk kelompok yg manakah kita?? Kelompok yg
pertama orang2 yg beruntung, kelompok yg kedua orang2 yg merugi, dan kelompok
yg ketiga orang2 yg celaka.
Berapa lama sudah hidup di dunia ini? berapa kali sudah kita lalui bulan Ramadhan?
Apakah Ramadhan yg setiap tahunnya kita temui, kita jalani dan kita lewati membuat
diri kita jadi lebih baik? jadi lebih soleh? Jadi lebih takut kepada Alloh? atau justru sama
saja dari tahun ke tahun, dari Ramadhan yg satu ke Ramadhan yg lainnya? Sama saja
kualitas iman kita, sama saja kualitas ibadah kita? Atau bahkan jangan2 semakin lebih
buruk dari tahun ke tahunnya?
Kalau memang sudah ada perubahan lebih baik, maka Alhamdulillah, berusahalah
istiqomah. Tapi kalau masih sama saja atau bahkan lebih buruk, maka segeralah sadar,
perbaiki diri dan bertaubat kepada Alloh sebelum terlambat, selagi kesempatan itu
masih ada.

Anda mungkin juga menyukai