Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DIMAS NUR HOLISH I

NIM ; 1803035047
ILTEKING 6B
TUGAS 2
GAMBAR 6: Konsentrasi suatu zat bereaksi dalam sistem batch dengan
kinetika orde dua.

dua reaktor ideal lainnya. Yang pertama, zat-zat di dalam sistem masih tercampur secara
homogen seperti pada reaktor batch. Sistem seperti itu secara beragam disebut reaktor tangki
yang diaduk terus menerus (CSTR), reaktor aliran yang tercampur sempurna, dan model
kotak campuran lengkap. Air di kolam dangkal dengan saluran masuk dan keluar biasanya
dimodelkan sebagai CSTR seperti halnya udara di dalam ruangan yang berventilasi baik.
Konsep kuncinya adalah bahwa konsentrasi, C, dalam wadah CSTR seragam melalui- keluar.
Kami akan memberikan contoh perilaku CSTR terlebih dahulu dan kemudian membahas
model reaktor ideal lainnya yang sering digunakan, reaktor aliran steker (PFR).

Istilah laju reaksi di sisi kanan (23) dapat menunjukkan peluruhan atau generasi suatu zat
(dengan menjadikannya positif atau negatif) dan, untuk sebagian besar tujuan en-
vironmental, lajunya dapat diperkirakan sebagai urutan nol, pertama, atau kedua. Sama
seperti untuk reaktor batch, untuk CSTR, kami mengasumsikan zat tersebut didistribusikan
secara seragam ke seluruh volume V, sehingga jumlah total zat adalah CV. Laju total reaksi
dari jumlah zat nonkonservatif dengan demikian d(CV) dt = V dC dt = Vr(C). Jadi meringkas
(16), (19), dan (21), kita dapat menulis ekspresi laju reaksi untuk zat nonkonservatif:

Orde nol, laju peluruhan = -Vk (24)

Orde nol, laju pembangkitan = Vk (25)

Orde pertama, laju peluruhan = -VkC (26)

Orde pertama, laju pembangkitan = VkC (27)

Orde kedua, laju generasi = -VkC2 (28)

Orde kedua, tingkat generasi= VkC2 (29)


Jadi, misalnya, untuk memodelkan CSTR yang mengandung zat yang membusuk dengan
tingkat orde kedua, kami menggabungkan (23) dengan (28) untuk mendapatkan final,
ekspresi sederhana, dan berguna untuk keseimbangan massa yang melibatkan polutan
nonkonservatif dalam keadaan stabil, sistem CSTR:

Laju input = Laju keluaran + kC2V (30)


CONTOH 5 Danau yang Tercemar

Pertimbangkan danau seluas 10 * 106 m3 yang diberi makan oleh aliran yang tercemar yang
memiliki laju aliran 5,0 m3/s dan konsentrasi polutan sama dengan 10,0 mg/L (Gambar 7).
Ada juga pembuangan limbah yang membuang 0,5 m3/s air limbah yang memiliki kontenasi
polutan 100 mg/L. Aliran dan limbah limbah memiliki koefisien laju peluruhan 0,20/hari.
Dengan asumsi polutan benar-benar tercampur di danau dan dengan asumsi tidak ada
penguapan atau kehilangan atau keuntungan air lainnya, temukan konsen polutan steady-
state di danau.

Solusi Kita dapat dengan mudah menggunakan danau pada Gambar 7 sebagai volume
kontrol kita. Dengan asumsi bahwa pencampuran lengkap dan seketika terjadi di danau—ia
bertindak sebagai CSTR—menyiratkan bahwa konsentrasi di danau, C, sama dengan konsen-
trasi campuran yang meninggalkan danau, Cm. Satuan (hari -1) dari laju reaksi con- stant
menunjukkan ini adalah reaksi orde pertama. Menggunakan (23) dan (26):

Input rate = Output rate + kCV

Kita dapat menemukan setiap istilah sebagai berikut:

Ada dua sumber input, sehingga total input rate adalah

Input rate = QsCs + QwCw

(31) Output rate kemudian menjadi

Output rate = QmCm = (Qs + Qw)C QsCs + QwCw = (Qs + Qw)C + kCV

Dan mengatur ulang untuk menyelesaikan untuk C,


GAMBAR 7 Sebuah danau dengan polutan nonkonservatif.
Model ideal yang melibatkan polutan nonkonservatif dalam sistem steady-state yang
sepenuhnya tercampur digunakan untuk menganalisis berbagai masalah polusi air yang
umum dihadapi seperti yang ditunjukkan pada contoh sebelumnya. Model sederhana yang
sama dapat diterapkan pada masalah tertentu yang melibatkan kualitas udara, seperti yang
ditunjukkan oleh contoh berikut.

CONTOH 6 A Smoky Bar Sebuah bar dengan volume 500 m3 memiliki 50 perokok di
dalamnya, masing-masing merokok 2 batang per jam (lihat Gambar 8). Rokok individu
memancarkan, antara lain, sekitar 1,4 mg formaldehida (HCHO). Formaldehida berubah
menjadi karbon dioksida dengan koefisien laju reaksi k = 0,40/jam. Udara segar memasuki
bar dengan kecepatan 1.000 m3/jam, dan udara basi meninggalkan pada tingkat yang sama.
Dengan asumsi pencampuran lengkap, perkirakan konsentrasi formaldehida dalam keadaan
stabil di udara. Pada suhu 25°C dan tekanan 1 atm, bagaimana hasilnya dibandingkan dengan
ambang batas irrita mata- tion sebesar 0,05 ppm? Solusi Bangunan batang bertindak sebagai
reaktor CSTR, dan pencampuran lengkap di dalamnya berarti konsentrasi formaldehida C di
batang sama dengan konsentrasi di udara yang meninggalkan batang. Karena konsentrasi
formaldehida di udara segar dapat dianggap 0, laju input di (23) juga 0. Persamaan
keseimbangan massa kita kemudian adalah

Output rate = Reaction rate (32)

Namun, istilah generasi (merokok) dan istilah peluruhan (konversi formaldehida menjadi
karbon dioksida) berkontribusi pada laju reaksi. Jika kita menyebut tingkat generasi, G, kita
dapat menulis G = 50 perokok * 2 cig/jam * 1,4 mg/cig = 140 mg/jam

Kita kemudian dapat mengekspresikan (32) dalam hal variabel masalah dan (26) sebagai

QC = G - kCV
GAMBAR 8 Asap tembakau di bar.

Anda mungkin juga menyukai