(Santacesaria, 1987)
Introduction
Reaksi oksidasi:
Experimental Section
Reaktor yang dapat digunakan:
Levenspiel Reactor daerah antarmuka gas-liquid kecil, untuk memperkirakan koefisien
transfer massa oksigen dengan adanya reaksi.
CSTR untuk menentukan konstanta kinetika kimia.
Stirred Batch Reactor untuk menguji kedua model kinetik dan parameternya.
Pengadukan dilakukan untuk menghindari bertambahnya daerah antarmuka oleh kavitasi.
Pada reaksi hidrogenasi, campuran EAQ-THEAQ tidak sepenuhnya tereduksi (60-70%)
atau sepenuhnya yang tereduksi adalah THEAQ. Komposisi EAQ-THEAQ dalam mol, di
mana konsentrasi THEAQ dijaga dibawah 0,3 M.
Reaktor yang digunakan: CSTR Kapasitas 1 L dan berisi 300 cm3 cairan
Koefisien transfer massa dianggap konstan dengan pengadukan dan sama dengan yang
diukur dalam kondisi fluida dinamis.
Efek pengadukan terhadap daerah antarmuka:
Transfer massa oksigen dan kecepatan reaksi menjadi signifikan hanya ketika level cairan
mencapai impeller.
Pada kondisi tersebut dihasilkan konsentrasi yang rendah, yaitu sekitar 3%/jam meskipun
waktu tinggal lebih lama. Terlebih lagi, perubahan daerah antarmuka dapat menyebabkan
perubahan kecepatan reaksi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa reaksi cukup cepat untuk
menurutkan konsentrasi oksigen mendekati 0 dalam bulk liquid, akibatnya:
kLai telah dihitung sebagai produk dari kL, ditentukan dengan pengukuran elektroda, per
area antarmuka yang dilaporkan pada Fig.3.
Nilai kC yang berbeda dapat dilihat pada Table III, sedangkan nilai rata-ratanya dapat dilihat
pada Table I.
Bilangan Hatta: