Anda di halaman 1dari 10

Khalila Bastian

01015210149

1. Model

2. Hipotesis :
H1: Tangibles berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H2: Assurance berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H3: Empathy berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H4: Reliability berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H5: Responsiveness berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H6: Staff Warmth and Competence berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend
H7: Customer berpengaruh positif terhadap Intention to Recommend

3. Uji Reliabilitas dan Validitas


3.1. Evaluasi Model Pengukuran
Model pengukuran dapat disebut sebagai outer model yang biasanya digunakan untuk menilai
validitas dan mengevaluasi sebuah model daripada sebuah penelitian.
Dijelaskan bahwa keempat indikator yakni indikator E, IR, SW, dan T memiliki nilai validitas
yang belum baik karena nilai convergent validity-nya ada yang kurang dari 0,708 yang
merupakan batas minimum untuk menentukan variabel tersebut sudah memiliki indikator
yang baik atau belum untuk mengukur variabel laten, sehingga indikator yang nilainya
dibawah 0,708 harus dihapus dan dilakukan pengujian ulang agar validitas dan realibilitasnya
baik.

Dari gambar tersebut dapat dilihat juga bahwa terdapat indikator yang bernilai dibawah 0,708.
Oleh karena itu indikator yang tidak baik harus dihapus dan dilakukan pengujian ulang.
Setelah dilakukan penghapusan indikator yang tidak baik

Dari tabel diatas dijelaskan setelah dilakukan penghapusan enam indikator yang tidak baik,
ternyata hal tersebut mempengaruhi nilai indikator A3 menjadi tidak baik juga yaitu dengan
nilai kurang dari 0,708 sehingga perlu dilakukan pengujian ulang untuk mendapatkan nilai
yang baik.

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa delapan variabel memiliki nilai validitas yang tidak
baik, karena nilai convergent validity-nya kurang dari 0,708 yang merupakan batas minimum
untuk menentukan variabel tersebut sudah memiliki indikator yang baik atau belum untuk
mengukur variabel laten. Hal tersebut dapat dilihat dari jalur padaa latent biru. Pada tahap
pengukuran ini terdapat indikator yang harus dihapus lagi karena bernilai di bawah 0,708
sehingga diperlukan pengujian ulang gua mendapat nilai yang baik.

Setelah dilakukan penghapusan indikator A3, E1, IR3, IR4, SW3, T1, dan T2

Dari tabel diatas dijelaskan setelah dilakukan penghapusan pada indikator A3, bahwa kedelapan
variabel memiliki nilai validitas yang baik karena nilai convergent validity-nya lebih besar dari
0,708 yang merupakan batas minimum untuk menentukan variabel tersebut sudah memiliki
indikator yang baik atau belum untuk mengukur variabel laten. Sehingga dapat dilanjutkan untuk
pengujian selanjutnya.
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa kedelapan variabel memiliki nilai validitas yang
sudah baik karena nilai convergent validity-nya lebih besar dari 0,708 yang merupakan batas
minimum untuk menentukan variabel tersebut sudah memiliki indikator yang baik atau belum
untuk mengukur variabel laten. Hal tersebut dapat dilihat dari jalur pada latent biru. Pada tahap
pengukuran ini tidak adanya item atau indikator yang harus dihapus lagi karena semua item telah
memenuhi standar convergent validity yang ditetapkan.

Hasi Average Variance Extracted (AVE)

Selain itu, untuk mengukur Discriminant validity dapat dilihat dari Average Variance Extracted
(AVE), direkomendasikan nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5. Dari hasil
pengujian yang disajikan maka variabel Assurance, C2C, Empahty, Intention Recommend,
Reliability, Responsiveness, Staff Warmth dan Staff Competence, dan Tangibles sudah
memenuhi kriteria AVE yang direkomendasikan. Itu artinya keandalan dari kedelepan variabel
telah tercapai dan dapat dipercaya karena setiap variabel mampu menjelaskan masing – masing
varians itemnya
Hasil Inner VIF Values
Digunakan untuk menguji multikolinearitas atau collinearity statistic.

Untuk Inner VIF Values ini membutuhkan nilai dibawah 10 agar construct. Dan dari hasil diatas
dapat dilihat bahwa di Inner VIF Values diatas rata-rata lebih dari 10 yang dimana tidak
construct, namun ada satu variabel yang dibawah nilai 10 yaitu Tangibles.

Discriminant Validity
Fungsi dari discriminant validity yaitu untuk menguji seberapa jauh construct latent berbeda
dengan construct yang lainnya.

Discriminant Validity harus memiliki nilai dibawah 0,9 agar construct. Dapat dilihat dari
pengujian diatas bahwa beberapa nilai variabel memiliki nilai diatas 0,9 yang menyebabkan tidak
construct.
Cronbach’s Alpha
Yaitu untuk mengukur batas bawah pada nilai reliabilitas suatu construct.

Cronbach’s Alpha harus memiliki nilai diatas 0,7 agar construct, dapat dilihat dari pengujian
diatas bahwa terdapat 2 variabel yang memiliki nilai tidak construct yaitu Intention Recommend
dan Staff Warmth and Competence yang dimana memiliki nilai 0,670 dan 0,515.

4. Evaluasi Model Struktural


Untuk mengetahui besarnya keterkaitan antara variabel, nilai signifikansi, dan r-square model
penelitian, maka dilakukan pengujian inner atau structural model

a. R Square
Nilai R-squares dapat memprediksi secara keseluruhan kekuatan model struktural. Dari hasil
pengujian menggunakan SmartPLS diperoleh nilai R2 sebagai berikut :

Hasil R Square

Variabel Keputusan Menginap menunjukkan hasil R-Square sebesar 0,297 atau 29,7% yang
merupakan hasil kuadrat dari nilai R. Dengan demikian dapat diartikan bahwa harga,
kualitas layanan, promosi dan lokasi berpengaruh 29,7% dengan Keputusan Menginap (PP)
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel tersebut.

b. Q2 Predictive
Q2 digunakan untuk mengevaluasi keakuratan nilai pengamatan model dan estimasi
parameter.

Berdasarkan tabel menunjukkan nilai Q2 <0,25 0 sebesar 0,235 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kelima variabel tersebut memiliki model predictive relevance yang small.

5. Uji Hipotesis (Bootstrapping)

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel penelitian


dengan melakukan pengujian bootstrapping. Pada metode resampling bootstrap nilai yang
digunakan (two-tailed) yaitu 1,96, dan berikut merupakan hasil dari bootstrapping dengan
software SmartPLS.
Implikasi Hasil Penelitian
1. Pengaruh Tangibles terhadap Intention to Recommend
Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 1 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 1,615 yang mana nilainya lebih kecil dari 1,96 sedangkan nilai p-value 0,107
lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Tangibles terhadap
Intention to Recommend tidak berpengaruh.

2. Pengaruh Assurance Terhadap Keputusan Intention to recommend


Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 2 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 1,138 yang mana nilainya lebih kecil dari 1,96 sedangkan nilai p-value 0,256
lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Assurance tidak
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Recommend

3. Pengaruh Empathy terhadap Intention to Recommend


Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 2 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 0.800 yang mana nilainya lebih kecil dari 1,96 sedangkan nilai p-value 0,424
lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Empathy tidak
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Recommend
4. Pengaruh Reliability terhadap Intention to Recommend
Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 4 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 0,763 yang mana nilainya lebih besar dari 1,96 dan nilai p-value 0,446 lebih kecil
dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Reliability tidak berpengaruh
signifikan terhadap Intention to Recommend.

5. Pengaruh Responsiveness terhadap Intention to Recommend


Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 4 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 0,731 yang mana nilainya lebih besar dari 1,96 dan nilai p-value 0,465 lebih kecil
dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Responsiveness tidak berpengaruh
signifikan terhadap Intention to Recommend.

6. Pengaruh Staff Warmth and Competence terhadap Intention to Recommend


Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 4 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 1,051 yang mana nilainya lebih besar dari 1,96 dan nilai p-value 0,294 lebih kecil
dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Staff Warmth and Competence tidak
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Recommend.

7. Pengaruh Customer to Customer terhadap Intention to Recommend


Dari hasil yang disajikan menyatakan bahwa hipotesis 4 ditolak karena nilai T- Statistik
sebesar 1,138 yang dimana nilainya lebih besar dari 1,96 dan nilai p-value 0,256 lebih
kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel Customer to Customer tidak
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Recommend.

Anda mungkin juga menyukai