net/publication/337324885
CITATIONS READS
0 3,360
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Budi Antonius Simbolon on 18 November 2019.
Abstrak
Hak memenuk agama merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. Seiap orang bebass memilih agama dan beribadat menurut agamannya. Dalam hal ini
pemerintah berkewajiban menjamin kemerdekaan setiap peduduk untuk memeluk agamanya
masing masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu serta melindungi setiap
usaha penduduk dalam melaksanakan ajaran agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya, sepanjang
tidak bertentangan dangan peraturan perundang-undangan, tidak menyalahgunakan dan menodai
agama serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umun. Disini rumah ibaddah
merupakan salah satu sarana dalam masyarakat untuk menjalankan agama dan kepercayaannya
itu. Rumah ibadah adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah
menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka masing-masing. Dalam pendirian rumah ibadah
kita memerlukan izin dari pemerintah daerah agar pendirian rumah ibadah tersebut sah secacra
hukum.
I. Latar Belakang
Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan
ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 19451.
Dalam Undang-undang mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan
penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
1
PERATURAN BERSAMA MENTRI AGAMA DAN MENTRI DALAM NEGERI NO.9 TAHUN 2006 TENTANG PENDOMAN
PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH/WAKIL, KEPALA DAERAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA, DAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH.
masyarakat, serta menjalankan menjunjung tinggi Pancasila. Seluruh kepentingan publik harus
dilaksanakan dan/atau dikoordinir oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara yaitu dalam
berbagai sektor pelayanan, terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil seperti hak
memeluk agama, hak untuk beribadah menurut agama, dan lain sebagainya, termasuk dalam
mendirikan rumah ibadah.
Rumah ibadat adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk
beribadat bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat
ibadat keluarga.2 Pendirian rumah ibadat didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh-sungguh
berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di
wilayah kelurahan/desa. Pendirian rumah ibadat tesebut dilakukan dengan tetap menjaga
kerukunan umat beragama, tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum, serta
mematuhi peraturan perundang-undangan3.
Dalam hal keperluan nyata bagi pelayanan umat beragama di wilayah kelurahan/desa tidak
terpenuhi, pertimbangan komposisi jumlah penduduk yang digunakan adalah batas wilayah
kecamatan atau kabupaten/kota atau provinsi.
II. Permasalahan
III. Pembahasan
2
Idem
3
Idem
Pendirian rumah ibadat wajib memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis
bangunan gedung. Selain itu, juga harus memenuhi persyaratan khusus, meliputi4:
1. daftar nama dan Kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadat paling sedikit 90 orang
yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan tingkat batas wilayah;
2. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh lurah/kepala
desa;
Jika persyaratan 90 nama dan KTP pengguna rumah ibadat terpenuhi tetapi syarat dukungan
masyarakat setempat belum terpenuhi, maka pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasi
tersedianya lokasi pembangunan rumah ibadat.
Permohonan pendirian diajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadat kepada bupati/walikota
untuk memperoleh IMB rumah ibadat. Panitia pembangunan rumah ibadat adalah panitia yang
dibentuk oleh umat beragama, ormas keagamaan atau pengurus rumah ibadat.
Perlu diketahui, bahwa Anda harus melihat kembali peraturan pada masing-masing daerah
karena dalam peraturan di masing-masing daerah diatur lebih rinci lagi. Seperti misalnya di
Jakarta dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 83 Tahun
2012 tentang Prosedur Pemberian Persetujuan Pembangunan Rumah Ibadat (“ Pegub 83/2012” )
diatur lebih rinci mengenai pembangunan rumah ibadat.
Pergub 83/2012 mengatur bahwa setiap pembangunan rumah ibadat harus terlebih dahulu
memperoleh persetujuan prinsip dari Gubernur.
4
Jurnal Persyaratan Pendirian Rumah Ibadah
Persetujuan prinsip tersebut, diberikan atas permohonan tertulis pengurus/panitia pembangunan
rumah ibadat kepada Gubernur melalui Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual setelah
memenuhi:
1. persyaratan administratif;
3. persyaratan khusus.
1. surat keterangan dari Lurah setempat yang menyebutkan tentang keperluan nyata dan
sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah pemeluk agama yang bersangkutan di
wilayah Kelurahan dan kebenaran lokasi tanah dan status kepemilikan tidak dalam
sengketa;
2. bukti kepemilikan lahan dengan melampirkan surat keterangan tentang status tanah dari
Kantor Badan Pertanahan Nasional setempat atau Akte Ikrar Wakaf dari Kantor Urusan
Agama setempat atau persetujuan pemanfaatan tanah dari instansi pemerintah apabila
tanah milik Pemerintah/Non Pemerintah atau lembaga lainnya;
Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung adalah memenuhi ketentuan persyaratan teknis
bangunan gedung dan peruntukan tanah rumah ibadat.
1. daftar nama dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon pengguna rumah ibadat paling
sedikit 90 orang yang disahkan oleh Lurah dan Camat setempat;
2. dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang termasuk di dalamnya pemuka
masyarakat/tokoh masyarakat (Ketua RT/RW/LMK dan Tokoh Agama) yang berdomisili
dalam radius 500 m dari lokasi pembangunan rumah ibadat yang dibuktikan dengan surat
pernyataan masing-masing (secara perorangan) di atas materai yang disahkan oleh Lurah
dan Camat setempat serta melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk;
Jadi untuk medirikan sebuah rumah ibadat, harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan
di atas.
5
Jurnal Hukum Berkaitan dengan Kegiatan Rumah Ibadah
beragama ini wajib dijaga. Contohnya, bagi yang beragama non-Muslim wajib menghormati
warga masyarakat lain yang Muslim saat menjalankan ibadat (shalat 5 waktu dengan suara adzan
maghrib yang menandakan waktu ibadat umat Islam). Demikian pula bagi yang beragama non-
Kristiani wajib menghormati warga masyarakat lain yang Kristiani saat mereka menjalankan
ibadat (kebaktian atau persekutuan). Demikian pula dengan penganut agama-agama lainnya
berlaku hal yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN BERSAMA MENTRI AGAMA DAN MENTRI DALAM NEGERI NO.9
TAHUN 2006 TENTANG PENDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEPALA
DAERAH/WAKIL, KEPALA DAERAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA, DAN PENDIRIAN RUMAH IBADAH
Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In Indonesia,
International Journal of Mechanical Engineering and Technology (IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_10_
08_018.pdf , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp--
nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-pendapatan--
dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di Indonesia,
Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin Tinggi,
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,
Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Halama
n%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/article/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PENYI
TAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFEK_JER
A_Oleh , https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id
https://unsri.academia.edu/MuhammadZainulArifin
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Arifin