Anda di halaman 1dari 32

Nama : Sarisna Maulina

Npm : 2001103010013
Mk : Teori Akuntansi
Chapter 13 (Laporan Arus Kas)
Pertanyaan
1. Bagaimana pendekatan semua termasuk atau semua sumber daya ke SCFP dengan dana yang
didefinisikan sebagai modal kerja berbeda dari laporan aliran dana yang lebih lama?
Jawaban :
Pendekatan "semua termasuk" atau "semua sumber daya" ke dalam laporan aliran kas (SCFP) dengan
dana yang didefinisikan sebagai modal kerja dapat menghasilkan perbedaan signifikan dibandingkan
dengan laporan aliran kas yang lebih lama.
Pendekatan "semua termasuk" berarti bahwa semua aktivitas yang menghasilkan kas dan pengeluaran
kas dilaporkan dalam SCFP, termasuk aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Sementara itu,
pendekatan "semua sumber daya" mengacu pada sumber dana yang digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan, termasuk dana yang berasal dari pemilik, hutang, dan operasi.
Dalam hal ini, dana yang didefinisikan sebagai modal kerja dapat mempengaruhi jumlah kas yang
dilaporkan dalam SCFP. Modal kerja dihitung dengan mengurangi kewajiban jangka pendek dari aset
jangka pendek, dan jumlahnya mencerminkan seberapa banyak kas yang tersedia untuk membiayai
operasi perusahaan dalam jangka pendek.
Kesimpulannya, pendekatan "semua termasuk" atau "semua sumber daya" ke dalam laporan aliran kas
dengan dana yang didefinisikan sebagai modal kerja dapat menghasilkan perbedaan signifikan dalam
jumlah kas yang dilaporkan, tergantung pada kondisi modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati saat menganalisis laporan keuangan dan membuat keputusan
investasi.
2. PSAK No. 95 memungkinkan pilihan antara metode langsung dan tidak langsung untuk
menghitung seksi operasi SCF. Apakah menurut Anda ini adalah kasus fleksibilitas? Menjelaskan.
Jawaban:
Ya, memungkinkan pilihan antara metode langsung dan tidak langsung dalam menghitung seksi
operasi pada laporan arus kas (SCF) dapat dianggap sebagai fleksibilitas.
Pilihan antara metode langsung dan tidak langsung memungkinkan perusahaan untuk memilih metode
yang paling cocok untuk situasi mereka sendiri. Metode langsung melibatkan penguraian setiap jenis
penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi, sedangkan metode tidak langsung melibatkan
menggunakan informasi laba bersih dan penyesuaian untuk menghitung aliran kas dari aktivitas
operasi.Setiap perusahaan mungkin memiliki kebutuhan dan karakteristik unik yang memengaruhi
metode yang paling sesuai untuk menghitung seksi operasi SCF. Dengan demikian, memungkinkan
perusahaan untuk memilih metode yang paling cocok dapat dianggap sebagai fleksibilitas dalam
menyusun laporan keuangan.
Selain itu, memberikan pilihan antara metode langsung dan tidak langsung juga memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan laporan arus kas yang lebih akurat dan relevan dengan situasi
keuangannya. Oleh karena itu, fleksibilitas ini dapat membantu perusahaan untuk menyampaikan
informasi yang lebih bermanfaat dan dapat dipercaya kepada para pengguna laporan keuangan.Namun,
perusahaan harus mempertimbangkan dengan hati-hati pilihan mereka karena metode yang dipilih
dapat mempengaruhi jumlah dan kualitas informasi yang tersedia dalam SCF. Perusahaan harus
memahami perbedaan antara kedua metode dan mengevaluasi keuntungan dan kerugian masing-
masing metode untuk memilih yang paling cocok untuk kebutuhan mereka.
3. Apa isu “kehalusan” yang diangkat oleh Nurnberg dan Largay relatif terhadap akuntansi untuk
transaksi lindung nilai dalam PSAK No. 104?
Jawaban :
Nurnberg dan Largay membahas isu "kehalusan" dalam konteks akuntansi untuk transaksi lindung nilai
dalam PSAK No. 104. Isu ini terkait dengan kompleksitas dan tingkat detail yang dibutuhkan dalam
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan transaksi lindung nilai dalam laporan keuangan.Ketika
perusahaan melakukan transaksi lindung nilai, mereka menggunakan instrumen keuangan seperti
kontrak futures, opsi, atau swap untuk melindungi nilai aset atau kewajiban mereka dari perubahan
harga atau nilai tukar. Namun, untuk mencatat transaksi ini dengan benar dalam laporan keuangan,
perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor yang kompleks, termasuk jenis instrumen
keuangan yang digunakan, sifat risiko yang dilindungi, dan pengaruh transaksi tersebut pada arus kas
dan laba.
Nurnberg dan Largay menganggap bahwa isu kehalusan terkait dengan kebutuhan untuk
mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan sangat hati-hati, serta untuk menyediakan informasi yang
cukup dan terperinci dalam laporan keuangan. Mereka menekankan bahwa perusahaan harus dapat
menjelaskan transaksi lindung nilai mereka dengan jelas dan memberikan informasi yang cukup untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami risiko yang dilindungi dan potensi
dampaknya pada kinerja keuangan perusahaan.Oleh karena itu, Nurnberg dan Largay menyarankan
bahwa PSAK No. 104 harus memberikan panduan yang lebih rinci dan jelas mengenai cara
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan transaksi lindung nilai, serta memberikan contoh
transaksi dan penyajian laporan keuangan yang lebih spesifik. Hal ini dapat membantu meningkatkan
transparansi dan keandalan laporan keuangan, serta memudahkan para pengguna laporan keuangan
dalam memahami informasi yang disajikan
4. Apakah masalah “kehalusan” muncul dalam penanganan biaya bunga yang dikapitalisasi (PSAK
No. 34) relatif terhadap perlakuan pos ini dalam PSAK No. 95? Menjelaskan.
Jawaban :
Meskipun terdapat beberapa kesamaan dalam masalah "kehalusan" dalam PSAK No. 34 tentang biaya
bunga yang dikapitalisasi dan PSAK No. 95 tentang laporan arus kas, keduanya memiliki perbedaan
dalam tingkat kekompleksannya dan fokusnya.
PSAK No. 34 mengatur tentang pengakuan dan pengukuran biaya bunga yang harus dikapitalisasi
untuk proyek atau kegiatan yang memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan. Dalam situasi
ini, biaya bunga harus dikapitalisasi ke dalam nilai buku aset yang berkaitan dengan proyek atau
kegiatan tersebut selama periode yang relevan.Dalam penanganan biaya bunga yang dikapitalisasi,
perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti waktu pengeluaran, tingkat bunga yang
relevan, jumlah biaya bunga yang dapat dikapitalisasi, dan durasi proyek atau kegiatan. Perusahaan
juga harus menyediakan informasi yang cukup dan terperinci dalam laporan keuangan untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana biaya bunga yang
dikapitalisasi dihitung dan dipresentasikan dalam laporan keuangan.
Sementara itu, PSAK No. 95 mengatur tentang penyajian laporan arus kas yang mencerminkan aliran
kas masuk dan keluar perusahaan. Hal ini melibatkan identifikasi dan klasifikasi aliran kas dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta memerlukan pemahaman yang baik mengenai
aktivitas keuangan perusahaan. Namun, meskipun memerlukan kehati-hatian dan kejelasan dalam
penyajian laporan keuangan, PSAK No. 95 memiliki tingkat kompleksitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan PSAK No. 34.
Dalam kedua situasi ini, masalah "kehalusan" muncul karena pengukuran dan pengungkapan yang
diperlukan dalam laporan keuangan dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan
pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, perusahaan harus
memperhatikan panduan yang diberikan oleh PSAK terkait dengan pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan dalam laporan keuangan dan memberikan informasi yang cukup dan terperinci agar
para pengguna laporan keuangan dapat memahami secara lengkap dan akurat posisi keuangan
perusahaan.
5. Keuntungan apa yang Anda lihat untuk mengklasifikasikan beban bunga sebagai arus kas investasi
daripada arus kas operasi? Apa keuntungan mengklasifikasikannya sebagai arus kas operasi? Apa
keuntungan mengklasifikasikannya sebagai arus kas pembiayaan?
Jawaban :
Berikut adalah beberapa keuntungan dari masing-masing klasifikasi:
Klasifikasi sebagai arus kas investasi:
• Keuntungan: Klasifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk membedakan antara arus kas
yang dihasilkan dari aktivitas investasi dan aktivitas operasi. Ini dapat membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami dengan lebih baik arus kas yang dihasilkan dari investasi yang
dilakukan perusahaan dan memperhitungkan dampaknya pada kinerja keuangan perusahaan.
Klasifikasi sebagai arus kas operasi:
• Keuntungan: Klasifikasi ini dapat membantu perusahaan untuk memperjelas sumber arus kas
operasi. Ini juga dapat memudahkan para pengguna laporan keuangan dalam membandingkan arus kas
operasi dari satu periode ke periode berikutnya.
Klasifikasi sebagai arus kas pembiayaan:
• Keuntungan: Klasifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk membedakan antara arus kas
yang dihasilkan dari aktivitas pembiayaan dan aktivitas operasi. Ini dapat membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami dengan lebih baik sumber arus kas pembiayaan yang digunakan
perusahaan.
Perlu dicatat bahwa klasifikasi beban bunga dalam laporan arus kas harus mempertimbangkan kondisi
dan karakteristik perusahaan, serta panduan yang diberikan oleh PSAK terkait penyajian laporan
keuangan.
6. Jelaskan bagaimana data arus kas melengkapi laporan laba rugi dan neraca?
Jawaban :
Data arus kas merupakan komponen penting dalam melengkapi laporan laba rugi dan neraca. Arus kas
menunjukkan jumlah uang yang diterima dan dibayarkan oleh perusahaan selama suatu periode, dan
dapat membantu dalam menilai kinerja keuangan perusahaan serta kestabilan keuangannya. Berikut
adalah beberapa contoh bagaimana data arus kas melengkapi laporan laba rugi dan neraca:
1. Laporan Laba Rugi: Data arus kas dapat membantu dalam memperjelas sumber pendapatan dan
biaya yang tercantum dalam laporan laba rugi. Misalnya, arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan
jumlah kas yang dihasilkan atau dikeluarkan dari kegiatan operasional perusahaan, dan dapat
membantu dalam menilai kinerja operasional perusahaan. Selain itu, data arus kas juga dapat
membantu dalam menilai keberlanjutan pendapatan dan kebutuhan modal kerja.
2. Neraca: Data arus kas juga dapat membantu dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan
yang tercermin dalam neraca. Arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas bebas dapat membantu dalam
memperkirakan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan mengelola kebutuhan modal
kerja. Selain itu, data arus kas juga dapat membantu dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk melakukan investasi, membayar dividen, atau mengurangi utang.
3. Kesimpulan: Dalam kesimpulannya, data arus kas sangat penting dalam melengkapi laporan
keuangan, khususnya laporan laba rugi dan neraca. Data arus kas dapat membantu dalam memperjelas
sumber pendapatan dan biaya, menilai kinerja operasional perusahaan, dan menilai keberlanjutan
pendapatan dan kebutuhan modal kerja. Selain itu, data arus kas juga dapat membantu dalam menilai
kesehatan keuangan perusahaan yang tercermin dalam neraca. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan
untuk memperhatikan penyusunan laporan arus kas dengan benar dan akurat.
7. Apa yang dimaksud dengan konsep “kualitas pendapatan”, dan bagaimana pelaporan arus kas
terkait dengannya
Jawaban:
Konsep "kualitas pendapatan" mengacu pada seberapa baik pendapatan perusahaan dapat
dipertanggungjawabkan atau diyakini keberadaannya dan kepastiannya dalam jangka waktu yang akan
datang. Kualitas pendapatan dapat diukur melalui sejumlah faktor seperti stabilitas pendapatan,
keberlanjutan, kepastian dan kualitas klien atau pelanggan.
Pelaporan arus kas berkaitan dengan konsep kualitas pendapatan, karena arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pendapatan dan beban yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki pendapatan tinggi, namun arus kas dari
aktivitas operasi rendah atau bahkan negatif, ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak
dapat mempertanggungjawabkan pendapatan tersebut dalam jangka panjang, atau bahwa pendapatan
tersebut tidak stabil.Sebaliknya, jika perusahaan memiliki pendapatan yang stabil dan arus kas dari
aktivitas operasi positif, maka pendapatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan diyakini
keberadaannya dalam jangka waktu yang akan datang. Oleh karena itu, pelaporan arus kas dapat
membantu dalam menilai kualitas pendapatan perusahaan dan menunjukkan stabilitas dan kepastian
pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Selain itu, pelaporan arus kas juga dapat membantu dalam menilai kualitas klien atau pelanggan. Jika
perusahaan memiliki arus kas dari aktivitas operasi yang positif dan stabil, namun memperlihatkan
peningkatan signifikan dalam kas dari piutang atau penjualan bersih yang masih harus diterima, maka
ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan mungkin memperoleh pendapatan dari klien atau pelanggan
yang kurang kualitasnya.
Dalam kesimpulannya, konsep kualitas pendapatan berkaitan erat dengan pelaporan arus kas.
Pelaporan arus kas dapat membantu dalam menilai stabilitas, kepastian, dan kualitas pendapatan
perusahaan, serta membantu dalam menilai kualitas klien atau pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk menyusun laporan arus kas secara akurat dan teliti untuk membantu dalam menilai
kualitas pendapatan perusahaan.
8. Atribut apa yang diukur dalam SCF, dan seberapa baikkah pencapaian kesetiaan representasional?
Bandingkan ini dengan ketika dana didefinisikan sebagai modal kerja
Jawaban :
Dalam laporan arus kas (SCF), atribut yang diukur adalah aliran kas masuk dan keluar perusahaan dari
aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. SCF bertujuan untuk memberikan gambaran tentang arus
kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu, sehingga membantu pengguna laporan
keuangan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan operasional, investasi, dan pembiayaan.
Pencapaian kesetiaan representasional diukur melalui tingkat akurasi, keandalan, dan relevansi
informasi yang disajikan dalam laporan arus kas. Kesetiaan representasional mencerminkan sejauh
mana laporan arus kas memberikan gambaran yang akurat dan terpercaya tentang arus kas
perusahaan.Ketika dana didefinisikan sebagai modal kerja, pencapaian kesetiaan representasional
mungkin lebih sulit dicapai karena kemungkinan adanya perbedaan pendapat tentang apa yang
termasuk dalam definisi modal kerja. Selain itu, karena definisi modal kerja tidak seketat definisi arus
kas, ini dapat menyebabkan interpretasi yang berbeda tentang apa yang termasuk dalam laporan dana
yang didefinisikan sebagai modal kerja.
Dalam kesimpulannya, SCF mengukur aliran kas masuk dan keluar perusahaan dari aktivitas operasi,
investasi, dan pembiayaan. Kesetiaan representasional diukur melalui tingkat akurasi, keandalan, dan
relevansi informasi dalam laporan arus kas. Pencapaian kesetiaan representasional dapat lebih mudah
dicapai ketika dana didefinisikan sebagai arus kas daripada sebagai modal kerja
9. Mengapa sistem klasifikasi tiga arah dalam SCF lebih informatif daripada keduanya cara
klasifikasi sumber/penggunaan?
Jawaban :
Sistem klasifikasi tiga arah dalam laporan arus kas (SCF) lebih informatif daripada klasifikasi
sumber/penggunaan karena memberikan informasi yang lebih rinci tentang sumber dan penggunaan
kas perusahaan. Dalam sistem klasifikasi tiga arah, arus kas dijelaskan dalam tiga kategori aktivitas,
yaitu operasi, investasi, dan pembiayaan.
Dengan demikian, SCF tiga arah memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk melihat secara
terperinci di mana kas perusahaan digunakan atau diperoleh. Misalnya, pengguna laporan keuangan
dapat melihat apakah perusahaan memperoleh kas dari operasi atau investasi, dan apakah kas tersebut
digunakan untuk membayar hutang atau untuk membiayai investasi jangka panjang.
Sistem klasifikasi sumber/penggunaan hanya mengelompokkan arus kas menjadi dua kategori, yaitu
sumber dan penggunaan, dan tidak memberikan informasi terperinci tentang bagaimana kas digunakan
atau diperoleh. Oleh karena itu, sistem ini kurang informatif dan tidak memberikan informasi terperinci
tentang arus kas perusahaan.Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat mengambil
keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang lebih rinci dan terperinci yang diberikan oleh
sistem klasifikasi tiga arah dalam SCF. Oleh karena itu, SCF tiga arah dianggap sebagai cara yang
lebih baik untuk melaporkan arus kas perusahaan daripada sistem klasifikasi sumber/penggunaan.
10. Bagaimana klasifikasi sumber/pengguna mencerminkan struktur double-entry akuntansi
Jawaban :
Sistem klasifikasi sumber/penggunaan dalam laporan arus kas mencerminkan struktur double-entry
akuntansi yang mendasari semua laporan keuangan. Dalam double-entry accounting, setiap transaksi
harus dicatat sebagai setidaknya dua entri, yaitu sebagai debet dan kredit, yang masing-masing
mewakili sumber dan penggunaan kas
Dalam laporan arus kas, pengelompokan arus kas ke dalam kategori sumber data penggunaan mengacu
pada transaksi double-entry yang terjadi dalam akuntansi perusahaan. Setiap kali perusahaan
memperoleh kas, itu menciptakan sumber kas. Sebaliknya, setiap kali perusahaan menggunakan kas,
itu menghasilkan penggunaan kas.Dengan demikian, klasifikasi sumber/penggunaan dalam laporan
arus kas mencerminkan struktur double-entry akuntansi dengan cara yang sederhana dan mudah
dipahami. Hal ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk melacak sumber dan penggunaan
kas perusahaan dengan jelas dan mudah dipahami.
11. Apa tujuan pelaporan pos nonkas di SCF
Jawaban :
Tujuan pelaporan pos nonkas di laporan arus kas (SCF) adalah untuk memberikan informasi tambahan
tentang aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan yang tidak terlihat dalam laporan
laba rugi dan neraca. Posisi nonkas dapat berupa aset atau kewajiban yang dapat mempengaruhi arus
kas perusahaan.
12. Mengapa SCF disebut pernyataan derivative?
Jawaban :
Laporan arus kas (SCF) sering disebut sebagai pernyataan derivatif karena ia memperoleh informasi
dari dua laporan keuangan utama perusahaan, yaitu laporan laba rugi dan neraca, dan kemudian
menghasilkan informasi yang berbeda dari kedua laporan tersebut.SCF mencerminkan arus kas
perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang tidak selalu mencerminkan pendapatan dan
pengeluaran yang dilaporkan dalam laporan laba rugi atau perubahan dalam aset dan kewajiban dalam
neraca. Sebaliknya, SCF memberikan informasi tentang sumber dan penggunaan kas perusahaan,
termasuk arus kas dari operasi, investasi, dan pendanaan.
Dalam konteks ini, SCF dianggap sebagai pernyataan derivatif karena ia mengambil informasi dari dua
laporan keuangan utama dan menciptakan informasi tambahan yang membantu para pengguna laporan
keuangan untuk memahami arus kas perusahaan.
13. Apa yang ditunjukkan oleh temuan penelitian tentang relevansi arus kas dan dana data
Jawaban :
Temuan penelitian tentang relevansi arus kas dan data dana menunjukkan bahwa keduanya memiliki
nilai informasi yang signifikan bagi para pengguna laporan keuangan. Arus kas dan data dana dapat
memberikan informasi yang berbeda tentang aktivitas keuangan perusahaan dan memberikan
pemahaman yang lebih lengkap tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Studi menunjukkan bahwa arus kas adalah alat yang sangat berguna untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dan memenuhi kewajiban keuangannya. Sementara itu,
data dana, terutama data arus kas bebas, dapat memberikan informasi yang berharga tentang
kemampuan perusahaan untuk membiayai operasinya dan menghasilkan arus kas yang cukup untuk
membiayai pertumbuhan bisnis.Kedua jenis data ini juga berguna untuk membuat prediksi tentang arus
kas masa depan dan membantu para pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan investasi
yang lebih informasional. Namun, perlu diingat bahwa data arus kas dan dana tidak memberikan
informasi tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan harus digunakan bersama-sama dengan
analisis lainnya, seperti laporan laba rugi dan neraca, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan.
14. Apa yang dimaksud dengan mengklasifikasikan arus kas menurut sifat dasar atau fungsi peristiwa
yang bertentangan dengan tujuan akhir transaksi? Metode mana yang Anda sukai?
Jawaban :
Mengklasifikasikan arus kas menurut sifat dasar atau fungsi peristiwa adalah metode klasifikasi yang
mengorganisasikan arus kas berdasarkan jenis aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan
dalam arus kas perusahaan. Ini berbeda dengan mengklasifikasikan arus kas menurut tujuan akhir
transaksi, yang mengorganisasikan arus kas berdasarkan apakah aktivitas tersebut berhubungan dengan
operasi, investasi, atau pembiayaan perusahaan.
Metode klasifikasi arus kas menurut sifat dasar atau fungsi peristiwa memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk lebih memahami sumber dan penggunaan arus kas perusahaan. Metode ini
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk melihat dengan jelas bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggunakan arus kasnya, serta memungkinkan analisis yang lebih terperinci tentang
kinerja keuangan perusahaan.
Namun, saya lebih suka menggunakan metode klasifikasi arus kas menurut tujuan akhir transaksi
karena metode ini lebih sesuai dengan tujuan umum laporan arus kas, yaitu untuk menyediakan
informasi tentang arus kas operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan. Metode ini juga lebih mudah
dipahami oleh pengguna laporan keuangan, dan memungkinkan untuk membandingkan arus kas dari
perusahaan yang berbeda secara lebih mudah.
15. Jelaskan Tujuan dari setiap tujuan kinerja . sebagai manajer, ukuran kinerja mana yang ingin Anda
gunakan? Ukuran mana yang ingin Anda gunakan untuk mengevaluasi Anda? Mengapa?
Bagaimana keputusan Anda akan berubah jika perusahaan Anda mengalami ledakan? Resesi?
Bagaimana keputusan Anda akan berubah jika pabrik dan peralatan perusahaan Anda perlu
diganti? Bagaimana jika pabrik dan peralatan baru
Jawaban :
Terdapat beberapa tujuan kinerja yang umumnya diinginkan oleh manajer dalam mengelola
perusahaan. Berikut adalah tujuan kinerja umum dan penjelasan singkat tentang masing-masing:
1. Profitabilitas: Tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang menguntungkan.
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang melebihi
biaya dan beban yang dikeluarkan. Hal ini dapat diukur dengan rasio laba bersih, laba kotor, atau
margin keuntungan.
2. Pertumbuhan Pendapatan: Tujuan ini mencerminkan peningkatan pendapatan perusahaan dari
waktu ke waktu. Pertumbuhan pendapatan dapat dicapai melalui ekspansi pasar, peningkatan
pangsa pasar, diversifikasi produk, atau pengembangan bisnis baru. Ukuran yang umum digunakan
adalah tingkat pertumbuhan pendapatan tahunan.
3. Efisiensi Operasional: Tujuan ini mencakup penggunaan sumber daya yang efisien dalam
operasional perusahaan. Manajer ingin mencapai efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja, bahan
baku, waktu produksi, dan fasilitas produksi. Ukuran yang dapat digunakan adalah rasio
produktivitas tenaga kerja, rasio penggunaan bahan baku, atau efisiensi dalam waktu siklus
produksi.
4. Kualitas Produk dan Layanan: Tujuan ini melibatkan memberikan produk dan layanan berkualitas
tinggi kepada pelanggan. Manajer ingin memastikan bahwa produk dan layanan perusahaan
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Ukuran yang dapat digunakan termasuk tingkat
kepuasan pelanggan, tingkat retur produk, atau rasio keluhan pelanggan.
5. Keunggulan Kompetitif: Tujuan ini melibatkan menciptakan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif perusahaan dalam industri atau pasar yang bersaing. Manajer ingin memastikan bahwa
perusahaan memiliki keunggulan yang membedakan dari pesaing, baik melalui inovasi produk,
pelayanan pelanggan, atau biaya yang lebih rendah. Ukuran yang dapat digunakan adalah pangsa
pasar, kecepatan peluncuran produk baru, atau peringkat kepuasan pelanggan dibandingkan
dengan pesaing.
Sebagai seorang manajer, pilihan ukuran kinerja yang ingin saya gunakan tergantung pada sasaran
strategis perusahaan dan faktor-faktor yang paling kritis bagi keberhasilan perusahaan tersebut.
Misalnya, jika perusahaan berfokus pada pertumbuhan dan ekspansi, maka ukuran kinerja seperti
tingkat pertumbuhan pendapatan atau pangsa pasar dapat menjadi prioritas. Namun, jika perusahaan
sedang berjuang untuk meningkatkan efisiensi operasional, maka ukuran kinerja seperti rasio
produktivitas tenaga kerja atau efisiensi penggunaan bahan baku dapat lebih relevan.
Jika perusahaan mengalami ledakan, prioritas utama akan beralih ke faktor-faktor seperti keselamatan
karyawan, pemulihan operasional, dan pemenuhan kewajiban terhadap pihak terkait.
16. Haruskah seorang CEO dievaluasi berdasarkan arus kas satu tahun? Mengapa atau mengapa tidak?
(Milikmu jawabannya mungkin dipengaruhi oleh definisi Anda tentang arus kas)
Jawaban:
Secara umum, saya tidak percaya bahwa seorang CEO harus dievaluasi secara eksklusif berdasarkan
arus kas satu tahun saja. Arus kas adalah salah satu indikator kinerja keuangan penting bagi sebuah
perusahaan, tetapi hanya mengukur kinerja keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu saja.
Hal ini dapat memberikan gambaran yang terbatas tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
tidak dapat menggambarkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu, evaluasi kinerja seorang CEO seharusnya tidak hanya didasarkan pada faktor keuangan
semata. Evaluasi kinerja seorang CEO harus mencakup berbagai aspek, termasuk pengembangan
strategi bisnis, inovasi produk, manajemen risiko, pengembangan sumber daya manusia, dan tanggung
jawab sosial perusahaan.Namun, arus kas dapat menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam
evaluasi kinerja seorang CEO, terutama jika perusahaan beroperasi dalam industri yang sangat
tergantung pada arus kas, seperti sektor ritel atau manufaktur. Selain itu, arus kas dapat memberikan
wawasan tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas bersih yang cukup untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
17. Nilai perusahaan sama dengan nilai diskon dari arus kas bebas perusahaan. Apakah itu mungkin
untuk meramalkan arus kas bebas jauh? Jika tidak, apa alternatifnya?
Jawaban :
Mampu meramalkan arus kas bebas jangka panjang sangat sulit karena membutuhkan banyak asumsi
yang kompleks dan mempertimbangkan banyak faktor yang tidak dapat diprediksi dengan pasti seperti
perubahan pasar, persaingan, dan kondisi ekonomi global. Oleh karena itu, sulit untuk memperoleh
perkiraan yang akurat untuk jangka panjang. Alternatif yang dapat digunakan adalah membuat
proyeksi arus kas bebas untuk beberapa tahun ke depan, misalnya 5 tahun ke depan, dan kemudian
menggunakan model nilai terminal untuk memperkirakan nilai perusahaan pada akhir periode proyeksi.
Model nilai terminal dapat menggunakan beberapa metode seperti rasio nilai perusahaan terhadap laba
bersih atau rasio nilai perusahaan terhadap arus kas. Selain itu, faktor-faktor lain seperti pertumbuhan
ekonomi jangka panjang, tren industri, dan kondisi makroekonomi juga dapat dipertimbangkan dalam
mengembangkan proyeksi jangka panjang.
18. Komentari pernyataan berikut: Arus kas dari aktivitas operasi adalah bagian terpenting dari SCF.
Oleh karena itu, analisis harus difokuskan pada bagian ini.
Jawaban :
Pernyataan tersebut secara umum benar bahwa arus kas dari aktivitas operasi adalah salah satu bagian
terpenting dari SCF karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas dari
kegiatan intinya. Namun, analisis SCF harus mencakup seluruh bagian, termasuk arus kas dari aktivitas
investasi dan pembiayaan, karena mereka juga dapat memberikan wawasan tentang kesehatan
keuangan perusahaan dan strategi investasi atau pendanaannya.
Selain itu, fokus pada arus kas dari aktivitas operasi saja tidak akan memberikan gambaran yang
lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan. Analisis tambahan seperti rasio keuangan dan laporan
laba rugi dan neraca juga perlu diperhatikan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
kesehatan keuangan dan kinerja jangka panjang perusahaan.
19. Apakah laporan arus kas meniadakan kebutuhan yang mungkin untuk harga keluar keuangan
pernyataan
Jawaban :
Tidak, laporan arus kas tidak menghilangkan kebutuhan untuk informasi lain dalam laporan keuangan,
seperti laporan laba rugi dan neraca. Meskipun laporan arus kas memberikan informasi yang sangat
penting tentang aliran kas dalam suatu periode, informasi ini tidak mencakup informasi tentang
kesehatan keuangan jangka panjang perusahaan atau kinerja pendapatan dan biaya perusahaan. Oleh
karena itu, laporan arus kas harus dilihat sebagai bagian dari keseluruhan laporan keuangan yang
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan
yang informasi tentang perusahaan.
20. Apa manfaat mengevaluasi seorang CEO berdasarkan jumlah laba dan arus kas dibagi dua? Apa
kerugian dari metrik ini? Pastikan Anda mengidentifikasi dengan jelas arus kas dan penghasilan
mana yang Anda gunakan dalam perhitungan Anda
Jawaban :
Mengevaluasi seorang CEO berdasarkan jumlah laba dan arus kas dibagi dua dapat memberikan
gambaran yang lebih holistik tentang kinerja perusahaan. Laba mengukur keuntungan perusahaan
selama periode tertentu, sementara arus kas mengukur arus masuk dan keluar uang dari perusahaan
selama periode yang sama. Dengan mempertimbangkan kedua hal ini, evaluasi CEO dapat memberikan
informasi tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan mempertahankan arus kas
yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
Namun, metrik ini memiliki beberapa kerugian. Pertama, membagi penghasilan dan arus kas dengan
dua tidak mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi kinerja
perusahaan. Kedua, ada kekhawatiran bahwa mengejar penghasilan yang lebih tinggi dapat mengarah
pada tindakan yang tidak etis atau tidak bertanggung jawab dalam rangka mencapai target yang
ditetapkan. Ketiga, metrik ini tidak mempertimbangkan tingkat risiko yang mungkin terkait dengan
keputusan investasi atau keputusan bisnis lainnya.
Pada akhirnya, evaluasi CEO yang komprehensif harus mencakup lebih dari sekadar penghasilan dan
arus kas. Namun, mengukur kedua hal ini dapat memberikan gambaran awal tentang kinerja
perusahaan dan kemampuan CEO untuk menghasilkan keuntungan dan arus kas yang stabil dan
berkelanjutan.

Kasus, Masalah, dan Tugas Menulis


1. Disajikan dalam gambar untuk Kasus 1 adalah grafik pendapatan akuntansi, arus kas dari operasi, dan
arus modal kerja dari operasi untuk WT Grant Company, pengecer yang mengajukan kebangkrutan
pada tahun 1976. Hingga tahun 1973, perusahaan saham dijual untuk 20 kali laba. Apa yang
ditunjukkan bagan tersebut mengenai kegunaan arus pendapatan, kas, dan dana? Apa yang bisa
menjelaskan perbedaan signifikan antara arus modal kerja dan arus kas?
Jawaban:

Grafik pendapatan akuntansi, arus kas dari operasi, dan arus modal kerja dari operasi untuk WT Grant
Company menunjukkan bahwa perusahaan mengalami penurunan signifikan dalam arus kas dan modal
kerja dari operasi pada tahun 1974, yang kemudian menyebabkan kebangkrutan perusahaan pada tahun
1976. Ini menunjukkan bahwa arus kas dan modal kerja sangat penting dalam menjaga kesehatan
keuangan perusahaan.

Grafik juga menunjukkan bahwa meskipun arus kas dari operasi meningkat sedikit pada tahun 1973,
grafik arus modal kerja dan pendapatan menurun drastis pada tahun yang sama. Ini menunjukkan
bahwa meskipun perusahaan berhasil meningkatkan arus kas dari operasi, mereka gagal mengelola
modal kerja dengan efektif dan tidak mampu meningkatkan pendapatan untuk menyeimbangkan
penurunan modal kerja.
Pengecualian ini pada tahun 1973 mungkin dapat dijelaskan oleh fakta bahwa perusahaan menjual
saham dengan harga yang tinggi (20 kali laba). Ini menunjukkan bahwa investor terlalu terfokus pada
pendapatan perusahaan dan kurang memperhatikan arus kas dan modal kerja yang mendasar. Dalam
jangka panjang, keseimbangan antara arus kas, modal kerja, dan pendapatan sangat penting bagi
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.

Perbedaan antara arus modal kerja dan arus kas mungkin terjadi karena perbedaan dalam waktu
penghitungan atau sumber data yang digunakan. Arus modal kerja mencakup perubahan dalam aset
lancar dan kewajiban lancar selama periode tertentu, sedangkan arus kas dari operasi mencakup arus
kas dari kegiatan operasional selama periode tertentu. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin
mempertahankan arus modal kerja yang tinggi untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup,
meskipun ini dapat mempengaruhi arus kas dari operasi.

2. Kasus ini diadaptasi dari Appendix B draf paparan yang mengarah ke FASB
standar pelaporan arus kas. Persiapan SCF dalam bentuk yang baik. Gunakan format langsung.
Informasi berikut adalah tentang kegiatan Perusahaan D, sebuah perusahaan multinasional yang
terdiversifikasi dengan kepentingan di bidang manufaktur dan jasa keuangan, untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 20XX:

Bukti untuk Kasus 13.1 WT Hibah Laba Bersih, Modal Kerja, dan Arus Kas Dari Operasi untuk Tahun
Fiskal yang Berakhir 31 Januari 1966 sampai 1975:
a. Perusahaan D membeli properti, pabrik, dan peralatan baru seharga $4.000.
Perusahaan juga menjual beberapa peralatannya dengan nilai buku $1.900 untuk $2.500.
b. Perusahaan D melakukan transaksi sewa modal untuk penggunaan peralatan baru,
dan kewajiban sewa terkait adalah $750.
c. Perusahaan D membeli semua saham biasa Perusahaan ABC seharga $900 secara tunai.Perusahaan
D dengan demikian mengakuisisi modal kerja Perusahaan ABC selain kas (kewajiban lancar bersih
sebesar $100) dan properti, pabrik, dan peralatannya senilai $3.000, sambil mengasumsikan hutang
jangka panjang Perusahaan ABC sebesar $2.000.
d. Kas yang dipinjam oleh Perusahaan D untuk tahun tersebut terdiri dari utang jangka pendek sebesar
$75 dan utang jangka panjang sebesar $1.250.
e. Perusahaan D membayar $300 atas hutang jangka pendeknya dan $125 atas kewajiban sewa modal
selama tahun tersebut.
f. Perusahaan D menerbitkan $750 dalam bentuk saham biasa selama tahun tersebut, $250 di antaranya
dikeluarkan untuk melunasi utang jangka panjang dan $500 diantaranya diterbitkan untuk kas.
g. Perusahaan D membayar $450 sebagai dividen kepada para pemegang sahamnya selama tahun
tersebut.
h. Kegiatan jasa keuangan Perusahaan D selama tahun tersebut mencakup pembelian dan penjualan
sekuritas investasi masing-masing sebesar $4.700 dan $5.000. Kegiatan peminjaman menghasilkan
pinjaman baru sebesar $7.500 dan pengumpulan pinjaman sebesar $5.800. Simpanan pelanggan di
anak perusahaan perbankannya meningkat sebesar $1.100.
i. Berikut adalah hasil operasi Perusahaan D untuk tahun tersebut.
Pendapatan bersih ($) 3.000
Depresiasi dan amortisasi 1.500
Pajak tangguhan 150
Perubahan pos modal kerja operasi selain kas:
Peningkatan persediaan 4.000
Penurunan piutang dagang 2.000
Kenaikan utang dagang 1.150
Perubahan akrual bunga:
Kenaikan bunga yang diterima 350
Kenaikan bunga yang masih harus dibayar tetapi tidak 100
dibayarkan
Uang tunai yang diterima dari pelanggan untuk penjualan barang 10.000
Dividen tunai yang diterima 700
Kas dibayarkan kepada pemasok, karyawan 6.000
Kas dibayar untuk bunga, pajak 1.750
j. Efek pada kas dan setara kas dari perubahan kurs untuk tahun tersebut adalah
$100
Jawaban:

Laporan Arus Kas (SCF) untuk Perusahaan D untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 20XX:
Arus Kas dari Operasi:
Pendapatan bersih dari operasi $3.000
Penambahan:
Depresiasi dan amortisasi 1.500
Perubahan pos modal kerja operasi:
Peningkatan persediaan (4.000)
Penurunan piutang dagang 2.000
Kenaikan utang dagang 1.150
Perubahan akrual bunga:
Kenaikan bunga yang diterima 350
Kenaikan bunga yang masih harus dibayar tetapi tidak dibayarkan 100
Uang tunai yang diterima dari pelanggan untuk penjualan barang 10.000
Dividen tunai yang diterima 700
Kas dibayarkan untuk bunga, pajak (1.750)
Kas dibayarkan kepada pemasok, karyawan (6.000)
Arus Kas Bersih dari Operasi $7.050
Arus Kas dari Investasi:
Pembelian properti, pabrik, dan peralatan baru ($4.000)
Penjualan peralatan dengan nilai buku $1.900 2.500
Pembelian saham Perusahaan ABC (900)
Arus Kas Bersih dari Investasi ($2.400)
Arus Kas dari Pendanaan:
Pengumpulan pinjaman $5.800
Pinjaman baru (7.500)
Pembayaran hutang jangka pendek (300)
Pembayaran kewajiban sewa modal (125)
Penerbitan saham biasa 500
Pembayaran dividen kas (450)
Arus Kas Bersih dari Pendanaan ($1.075)
Efek pada Kas dan Setara Kas dari Perubahan Kurs $100
Kenaikan bersih dalam Kas dan Setara Kas $3.675

Penjelasan:
• Arus kas dari operasi bersih adalah $7.050. Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan uang
dari operasinya selama tahun tersebut.
• Arus kas dari investasi bersih adalah ($2.400). Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghabiskan uang
untuk membeli aset tetap dan saham Perusahaan ABC selama tahun tersebut.
• Arus kas dari pendanaan bersih adalah ($1.075). Ini menunjukkan bahwa perusahaan membayar
kembali pinjaman dan membayar dividen, tetapi juga mengumpulkan uang melalui penerbitan saham
biasa.
• Perbedaan antara arus kas dari operasi dan arus modal kerja dari operasi dapat disebabkan oleh banyak
faktor, termasuk perubahan dalam persediaan, piutang dagang, dan utang dagang selama periode waktu
tertentu. Arus kas dari operasi mencakup semua transaksi tunai yang terjadi selama periode waktu
tertentu, sedangkan perubahan dalam modal kerja operasi mencakup perubahan dalam pos yang
mencerminkan aktivitas operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.

3. Neraca di bawah menunjukkan awal dan akhir tahun 2000 untuk Perusahaan NM dan laporan laba rugi
tahun 2000. Informasi lain:
a. Hak dan kewajiban property sewaan timbul dari sewa empat tahun pada tanggal 31 Desember 1999.
Biaya sewa tahunan adalah $10.000. Pembayaran jatuh tempo setiap tahun dimulai pada tanggal 31
Desember 2000. Tingkat diskonto adalah 10%.
b. Obligasi debenture 8% dijual pada tanggal 31 Desember 1999 seharga $49.500. Obligasi memiliki
umur lima tahun. Amortisasi garis lurus harus digunakan.
c. Properti sewaan disusutkan secara garis lurus selama empat tahun.
d. Penyusutan properti yang dimiliki adalah $7.075 untuk tahun tersebut.
Neraca perusahaan NM per 31 Desember
Laporan laba rugi perusahaan NM untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2000

e. Aktiva tetap dengan harga perolehan $20.000 dijual sepanjang tahun


f. Dividen sebesar $7.800 diumumkan dan dibayarkan sepanjang tahun
Diminta:
a. Lakukan SCF konvensional sesuai dengan PSAK N0. 95 (Gunakan metode tidak langsung)
b. Lakukan SCF kedua sesuai dengan modifikasi yang disarankan pada bagian bab berjudul “Masalah
Klasifikasi PSAK No. 95”
c. Diskusikan alasan yang mendasari kedua pendekan tersebut.
Jawaban:

a. SCF Konvensional dengan metode tidak langsung:


Kas yang diperoleh dari operasi:
Pendapatan operasional $33.000
Biaya operasional ($87.000)
Jumlah pendapatan dan beban lainnya $4.070
Penyusutan properti ($7.075)
Penghasilan sebelum pajak penghasilan $16.995
Beban pajak penghasilan ($28.930)
Penyusutan hak milik yang disewakan $7.925
Penyusutan aktiva tetap ($20.000 - $7.075) / 4 = $3.731,25
Pengurangan utang sewa modal ($31.700 - $24.870) = $6.830
Kas yang diperoleh dari operasi ($24.080)
Arus kas dari aktivitas investasi:
Kas diperoleh dari penjualan aset tetap $?
Kas diterima dari pembayaran sewa modal $10.000
Pembayaran untuk akuisisi properti ($180.000 - $160.000) = $20.000
Arus kas dari aktivitas investasi ($10.000 - $20.000 = -$10.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Pembayaran utang obligasi ($50.000 - $50.000) = $0
Pembayaran dividen ($7.800)
Arus kas dari aktivitas pendanaan ($7.800)
Perubahan bersih kas: Kas awal tahun $79.828
Arus kas dari operasi ($24.080)
Arus kas dari investasi (-$10.000)
Arus kas dari pendanaan (-$7.800)
Kas akhir tahun $37.948

4. Ventius Company menerbitkan obligasi empat tahun senilai $10.000 pada tanggal 31 Desember 2000.
Tingkat kupon obligasi tersebut adalah 7,5%. Obligasi tersebut dijual seharga $9.400.
Diminta:
a. Tunjukkan empat cara yang mungkin bunga, pokok, dan diskonto dapat didistribusikan (dialokasikan)
antara arus kas operasi dan pendanaan selama bertahun-tahun 2000-2004
b. Diskusikan keempat pendekatan ini dan nyatakan preferensi Anda.
Jawaban:

a. Ada empat cara yang mungkin untuk dialokasikan bunga, pokok, dan diskonto antara arus kas operasi
dan pendanaan selama empat tahun terhitung sejak tanggal 31 Desember 2000:

1. Metode Bunga Dikapitalisasi: Pada metode ini, seluruh bunga yang diterima ($750 per tahun) akan
dikapitalisasi ke nilai pokok obligasi pada akhir setiap tahun. Sehingga, arus kas operasi tidak akan
terpengaruh oleh pembayaran bunga. Sementara itu, diskonto $600 akan dialokasikan ke arus kas
pendanaan pada tahun 2000, dan akan dihapuskan selama periode empat tahun tersebut, seiring dengan
amortisasi nilai pokok obligasi. Dalam hal ini, pada tahun 2000, arus kas dari pendanaan adalah $9.400,
dan arus kas dari operasi adalah $0. Selanjutnya, selama tahun 2001-2004, arus kas dari pendanaan
adalah sebesar amortisasi nilai pokok obligasi dan diskonto ($2.150 pada tahun 2001 dan masing-
masing $2.083 pada tahun 2002-2004). Sementara itu, arus kas operasi adalah $750 per tahun.
2. Metode Bunga Dikurangkan: Pada metode ini, seluruh bunga yang diterima ($750 per tahun) akan
dikurangkan dari arus kas operasi, sehingga hanya nilai pokok dan diskonto yang akan dialokasikan ke
arus kas pendanaan pada setiap tahunnya. Dalam hal ini, pada tahun 2000, arus kas dari pendanaan
adalah $9.400, dan arus kas dari operasi adalah -$750. Selanjutnya, selama tahun 2001-2004, arus kas
dari pendanaan adalah sebesar amortisasi nilai pokok obligasi dan diskonto ($2.150 pada tahun 2001
dan masing-masing $2.083 pada tahun 2002-2004). Sementara itu, arus kas operasi adalah $750 per
tahun.
3. Metode Pokok Dikapitalisasi: Pada metode ini, seluruh nilai pokok obligasi ($10.000) akan
dikapitalisasi pada akhir setiap tahun, sehingga tidak ada arus kas operasi yang terpengaruh oleh
pembayaran bunga. Sebagai gantinya, seluruh bunga dan diskonto akan dialokasikan ke arus kas
pendanaan setiap tahunnya. Dalam hal ini, pada tahun 2000, arus kas dari pendanaan adalah $9.400,
dan arus kas dari operasi adalah $0. Selanjutnya, selama tahun 2001-2004, arus kas dari pendanaan
adalah sebesar amortisasi diskonto ($600 pada tahun 2000, dan masing-masing $583 pada tahun 2001-
2004) dan bunga ($750 per tahun). Sementara itu, arus kas operasi adalah $0.
4. Metode Pokok Dikurangkan: Pada metode ini, seluruh nilai pokok obligasi ($10.000) akan dikurangkan
dari arus kas pendanaan, sehingga hanya bunga dan diskonto yang akan dialokasikan ke arus kas
pendanaan pada setiap tahunnya.

b. Preferensi saya adalah menggunakan pendekatan langsung neto. Dengan menggunakan pendekatan ini,
dana neto yang diterima dari penerbitan obligasi dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan. Selain itu, pembayaran bunga dan pokok dari arus kas operasi dapat meningkatkan
pendapatan operasi dan mengurangi beban pendanaan. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang pengaruh obligasi terhadap arus kas perusahaan dan memudahkan analisis kinerja keuangan.

5. Pada tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan P memiliki neraca sebagai berikut:


Pada tanggal 1 Juli 2006, Perusahaan P membeli 100% saham Perusahaan S seharga $80. Neraca
Perusahaan S pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

Laporan laba rugi untuk P dan S untuk tahun 2006 untuk masing-masing entitas (mulai 1 Juli untuk S)
ditampilkan di sini:

Neraca untuk P dan S Perusahaan dan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2006 ditampilkan
di sini:
Perusahaan P membayar dividen sebesar $15. Perusahaan S tidak memiliki transaksi investasi atau
pembiayaan.
Ditanya:
a. Tunjukkan SCF terpisah untuk P dan S untuk tahun 2006 (untuk S akan dari 1 Juli 2006 sampai dengan
31 Desember 2006) dengan menggunakan metode tidak langsung.
b. Tunjukkan SCF gabungan untuk tahun 2006 (dari 1 Januari 2006 sampai Desember
31, 2006). Petunjuk: Arus kas Anda tidak akan menunjukkan kenaikan kas yang benar untuk tahun
2006.
c. Di mana perbedaan dalam (b) terletak dan apa contohnya? Bagaimana situasinya bisa diperbaiki?
d. Dalam (b) tunjukkan bagaimana menurut Anda SCF akan dilakukan dalam praktik yang sebenarnya.
Jawaban:
a. Berikut adalah SCF terpisah untuk P dan S untuk tahun 2006 (untuk S akan dari 1 Juli 2006 sampai
dengan 31 Desember 2006) dengan menggunakan metode tidak langsung:
Perusahaan P :
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Penghasilan Bersih $78
Penyesuaian untuk menyesuaikan penghasilan bersih dengan pengaruh item non kas:
Penyusutan $20
Perubahan piutang usaha (bersih) $8
Perubahan inventaris $15
Perubahan hutang dagang $15
Arus Kas dari Aktivitas Operasi $90
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
Pembelian aset tetap $40
Arus Kas dari Aktivitas Investasi $40
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Pembayaran dividen $15
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan $15
Perubahan Bersih dalam Kas $35
Perusahaan S:
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Penghasilan Bersih $21
Penyesuaian untuk menyesuaikan penghasilan bersih dengan pengaruh item non kas:
Penyusutan $10
Perubahan piutang usaha (bersih) $15
Perubahan inventaris $5
Perubahan hutang dagang $15
Arus Kas dari Aktivitas Operasi $26
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
Tidak ada aktivitas investasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi $0
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Tidak ada aktivitas pendanaan
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan $0
Perubahan Bersih dalam Kas $26
B. Berikut adalah SCF gabungan untuk tahun 2006 (dari 1 Januari 2006 sampai Desember 31, 2006):
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Penghasilan Bersih $99
Penyesuaian untuk menyesuaikan penghasilan bersih dengan pengaruh item non kas:
Penyusutan 30
Perubahan piutang usaha (bersih) $7
Perubahan inventaris $20
Perubahan hutang dagang 0
Arus Kas dari Aktivitas Operasi $116
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
Pembelian aset tetap (40)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi $(40)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Pembayaran dividen $15
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan $15
Perubahan Bersih dalam Kas $61
Namun, catatan penting adalah bahwa kenaikan bersih dalam kas sebesar $61 tidak mencerminkan
kenaikan sebenarnya dalam kas untuk tahun 2006 karena kenaikan ini mencakup akuisisi S Company.
Oleh karena itu, penyesuaian perlu dilakukan.
C. Perbedaan dalam SCF gabungan terletak pada kenaikan kas yang tidak mencerminkan kenaikan
sebenarnya dalam kas karena kenaikan ini mencakup akuisisi S Company. Hal ini adalah contoh dari
kesalahan yang dapat terjadi dalam SCF gabungan ketika perusahaan melakukan akuisisi selama
periode yang dilaporkan. Situasi ini dapat diperbaiki dengan melakukan penyesuaian pada arus kas dari
aktivitas investasi
6. Pilih perusahaan publik (instruktur Anda dapat melakukannya untuk Anda). Selama periode 10 tahun
telusuri elemen-elemen berikut:
a. Laba bersih dengan penyusutan dan amortisasi ditambahkan kembali agar lebih sebanding dengan
arus kas.
b. Arus kas dari operasi (dari SCF).
c. Arus kas dari aktivitas investasi.
d. Arus kas dari aktivitas pendanaan
yang ditanya:
Menilai seberapa dekat perusahaan mematuhi model Ingram-Lee secara absolut dan relatif: Jika
pendapatan meningkat, apakah arus kas meningkat pada tingkat yang lebih rendah? Apakah investasi
memiliki arus keluar bersih dan pembiayaan memiliki arus kas masuk bersih?
Jawaban:
Model Ingram-Lee adalah kerangka kerja analisis arus kas yang digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antara laba bersih dan arus kas dari operasi suatu perusahaan. Model ini mengasumsikan
bahwa perusahaan-perusahaan yang menghasilkan laba yang tinggi secara konsisten cenderung
menghasilkan arus kas dari operasi yang tinggi pula.
Untuk menilai seberapa dekat perusahaan menganut model Ingram-Lee, kita dapat membandingkan
tren laba bersih dan arus kas dari operasi dari tahun ke tahun. Jika pendapatan meningkat, seharusnya
kita melihat peningkatan dalam arus kas dari operasi yang sebanding. Namun, jika perusahaan tidak
menganut model ini, kita mungkin melihat bahwa laba bersih meningkat pada tingkat yang lebih tinggi
daripada peningkatan arus kas dari operasi.
Selain itu, kita dapat melihat arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan untuk mengetahui apakah
perusahaan memiliki arus keluar bersih dari investasi atau arus kas masuk bersih dari pendanaan. Jika
perusahaan menginvestasikan lebih banyak uang daripada yang dihasilkan dari investasi, maka kita
akan melihat arus keluar bersih dari aktivitas investasi. Sebaliknya, jika perusahaan memperoleh lebih
banyak uang dari pendanaan daripada yang dihabiskan untuk pendanaan, kita akan melihat arus kas
masuk bersih dari aktivitas pendanaan.
Namun, perlu diingat bahwa penilaian seberapa dekat perusahaan menganut model Ingram-Lee tidak
dapat dilakukan secara mutlak karena setiap perusahaan memiliki karakteristik yang unik dan dapat
beroperasi di sektor yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks bisnis
perusahaan dan industri tempat perusahaan beroperasi sebelum menilai hubungan antara laba bersih
dan arus kas.
7. WorldCom, Inc. mengkapitalisasi secara tidak benar $3,8 miliar dolar biaya dari 1 Januari 2001,
hingga kuartal pertama tahun 2002 ($3,04 miliar terjadi pada tahun 2001). Neraca untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 2001 menunjukkan saldo terpilih berikut (dalam
jutaan):
Jawaban:
a) Pengaruh kesalahan klasifikasi WorldCom terhadap arus kas secara total adalah penurunan sebesar
$3,76 miliar. Hal ini karena biaya yang dikapitalisasi secara tidak tepat sebesar $3,8 miliar seharusnya
dibebankan dan dikurangkan dari laba bersih dalam perhitungan arus kas dari operasi.
b) Kesalahan klasifikasi memengaruhi arus kas dari operasi dengan meningkatkan arus kas masuk
operasi sebesar $445 juta (karena kenaikan piutang dan aset lancar lainnya) dan menurunkan arus kas
keluar operasi sebesar $1,15 miliar (karena kenaikan utang usaha dan kewajiban lancar lainnya ). Oleh
karena itu, efek bersih arus kas dari operasi adalah penurunan sebesar $705 juta.
c) Sulit untuk menerima pengaruh arus kas dari operasi item modal kerja yang tercantum di atas karena
perubahan modal kerja sudah tercermin dalam perhitungan arus kas dari operasi. Dengan kata lain,
penyesuaian yang tercantum di atas hanyalah rekonsiliasi laba bersih yang dilaporkan pada laporan
laba rugi dengan arus kas dari operasi yang dilaporkan pada laporan arus kas, dan tidak mencerminkan
perubahan arus kas yang sebenarnya.
d) Ada kemungkinan bahwa beberapa kewajiban lancar WorldCom direklasifikasi menjadi jangka
panjang selama tahun 2001 untuk mengimbangi peningkatan hutang jangka panjang. Namun, informasi
ini tidak dapat ditentukan dari data yang diberikan.

Berpikir Kritis dan Analisis


1. Apakah menurut anda metode tidak langsung untuk melaporkan arus kas dari operasi harus
dihilangkan, sehingga hanya mengizinkan metode langsung dalam SCF
Jawaban :
Metode langsung dan tidak langsung adalah dua pendekatan yang digunakan untuk melaporkan arus
kas dari operasi dalam laporan arus kas. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:
Metode Tidak Langsung (Indirect Method): Metode ini melibatkan penghitungan arus kas dari operasi
dengan menggunakan pendekatan yang tidak langsung. Dalam metode ini, laporan laba rugi digunakan
sebagai titik awal, dan kemudian penyesuaian dilakukan untuk mengubah laba bersih menjadi arus kas
bersih dari operasi. Penyesuaian tersebut melibatkan faktor seperti perubahan dalam piutang,
persediaan, utang dagang, dan aspek nonkas lainnya.
Metode Langsung (Direct Method): Metode ini melibatkan penghitungan arus kas dari operasi dengan
menggunakan pendekatan langsung. Dalam metode ini, arus kas diperoleh langsung dari sumber-
sumber utama seperti kas yang diterima dari penjualan, pembayaran utang dagang, pembayaran
dividen, dan lain sebagainya. Metode langsung lebih transparan karena memberikan informasi rinci
tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasional.
Apakah metode tidak langsung harus dihilangkan sepenuhnya dan hanya mengizinkan metode
langsung dalam laporan arus kas adalah suatu keputusan yang tergantung pada kebijakan dan regulasi
akuntansi yang berlaku di suatu negara atau wilayah tertentu. Saat ini, banyak standar pelaporan
keuangan, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau International Financial Reporting
Standards (IFRS), mengizinkan penggunaan kedua metode ini. Tujuannya adalah memberikan
fleksibilitas kepada perusahaan untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan
persyaratan tertentu yang harus dipatuhi dalam penyajian informasi.
Penting untuk dicatat bahwa baik metode langsung maupun tidak langsung memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Metode langsung lebih intuitif dan mudah dimengerti, tetapi memerlukan
pemisahan rinci dari setiap aliran kas. Metode tidak langsung lebih umum digunakan karena
menggunakan laporan laba rugi yang sudah ada, tetapi memerlukan penyesuaian tambahan untuk
menghasilkan informasi arus kas.
Karena itu, keputusan untuk menghilangkan metode tidak langsung dan hanya mengizinkan metode
langsung dalam laporan arus kas adalah suatu kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan dengan
hati-hati, dengan memperhatikan kebutuhan pengguna informasi keuangan dan persyaratan regulasi
yang berlaku.
2. Apa itu arus kas ? dalam jawaban anda, pastikan untuk merujuk bagaimana itu digunakan
Jawaban :
Arus kas (cash flow) merujuk pada jumlah masuk dan keluar uang tunai dari suatu entitas dalam suatu
periode tertentu. Ini mencakup aliran uang masuk (penerimaan) dan aliran uang keluar (pengeluaran)
yang terkait dengan berbagai aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
Laporan arus kas (Statement of Cash Flows) adalah salah satu laporan keuangan utama yang
menggambarkan arus kas suatu entitas selama periode pelaporan. Laporan arus kas memberikan
gambaran tentang kemampuan suatu entitas untuk menghasilkan dan menggunakan uang tunai dalam
aktivitas operasionalnya, investasi dalam aset, dan pendanaan melalui sumber dana eksternal.
Laporan arus kas digunakan untuk:
Mengukur kesehatan keuangan: Arus kas memberikan informasi yang penting tentang kesehatan
keuangan suatu entitas. Melalui laporan ini, para pengguna informasi keuangan dapat melihat apakah
entitas tersebut memiliki arus kas positif atau negatif. Arus kas yang positif menunjukkan kemampuan
entitas untuk menghasilkan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Membantu perencanaan keuangan: Informasi arus kas dapat digunakan untuk perencanaan keuangan
jangka pendek dan jangka panjang. Dengan memahami sumber dan penggunaan uang tunai,
perusahaan dapat membuat proyeksi arus kas masa depan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan yang tepat terkait dengan investasi, pembiayaan, dan kebijakan dividen.
Evaluasi kinerja operasional: Laporan arus kas membantu dalam evaluasi kinerja operasional suatu
entitas. Misalnya, arus kas dari aktivitas operasional dapat memberikan wawasan tentang efisiensi
perusahaan dalam mengumpulkan piutang, mengelola persediaan, dan membayar utang dagang. Hal
ini membantu para pengguna informasi keuangan dalam memahami seberapa baik entitas
menghasilkan arus kas dari kegiatan inti bisnisnya.
Analisis perbandingan antar perusahaan: Laporan arus kas juga memungkinkan perbandingan antara
entitas yang berbeda dalam industri yang sama atau sektor yang serupa. Dengan membandingkan arus
kas dari operasi, investasi, dan pendanaan, para analis dapat mendapatkan wawasan tentang perbedaan
dalam strategi keuangan, kebijakan pengeluaran modal, dan kemampuan menghasilkan arus kas antar
perusahaan.
Dengan demikian, arus kas merupakan indikator penting dalam menganalisis kesehatan keuangan,
mengambil keputusan investasi, dan memahami kinerja operasional suatu entitas. Laporan arus kas
adalah alat yang sangat penting dalam pelaporan keuangan yang memberikan informasi yang berharga
bagi para pengguna informasi keuangan.
3. Mengapa pengguna arus kas bebas meningkat ?
Jawaban :

Penggunaan arus kas bebas (free cash flow) meningkat karena konsep ini memberikan gambaran yang
lebih komprehensif tentang kesehatan keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Beberapa alasan
mengapa penggunaan arus kas bebas meningkat adalah sebagai berikut:
Evaluasi Kinerja Keuangan: Arus kas bebas memberikan indikasi yang lebih akurat tentang kinerja
keuangan suatu perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Laba bersih dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor akuntansi seperti penyusutan dan amortisasi, sedangkan arus kas bebas
menggambarkan jumlah uang tunai yang dihasilkan oleh perusahaan setelah memperhitungkan
pengeluaran modal yang diperlukan untuk mempertahankan dan mengembangkan operasinya. Dengan
mempertimbangkan arus kas bebas, investor dan analis dapat mendapatkan gambaran yang lebih
lengkap tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai.
Pengukuran Nilai Perusahaan: Arus kas bebas digunakan sebagai ukuran untuk menilai nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang dari arus kas bebas yang
diharapkan di masa depan. Investasi dilakukan dengan tujuan menghasilkan arus kas bebas yang positif
dan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal ini, arus kas bebas memberikan pandangan yang lebih
akurat tentang potensi penghasilan uang tunai dan nilai jangka panjang dari suatu investasi.
Penilaian Kelayakan Proyek: Arus kas bebas digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek
investasi. Dalam analisis proyek, arus kas bebas digunakan untuk memperkirakan pengembalian
investasi (return on investment) dan periode pengembalian modal (payback period). Proyek dengan
arus kas bebas yang positif dan periode pengembalian modal yang wajar dianggap lebih layak secara
finansial.
Pengambilan Keputusan Keuangan: Arus kas bebas juga penting dalam pengambilan keputusan
keuangan seperti pembayaran dividen, pembelian saham kembali, pengurangan utang, atau ekspansi
bisnis. Arus kas bebas yang cukup memberikan perusahaan fleksibilitas untuk melakukan kegiatan
tersebut tanpa harus bergantung pada pendanaan eksternal atau mempengaruhi likuiditas dan stabilitas
keuangan perusahaan.
Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan: Arus kas bebas membantu dalam perencanaan dan
pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan memahami arus kas bebas yang dihasilkan, perusahaan
dapat membuat proyeksi keuangan yang lebih akurat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengelola arus kas dengan efisien, termasuk pengelolaan modal kerja, investasi, dan pendanaan.
Dengan demikian, penggunaan arus kas bebas semakin meningkat karena memberikan informasi yang
lebih relevan dan berguna bagi para investor, analis, dan manajer dalam menilai kesehatan keuangan,
nilai perusahaan, mengambil keputusan investasi, dan melakukan perencanaan keuangan yang efektif

4. Broome (2004) merekomendasikan agar FASB emberikan panduan lebih lanjut tentang klasifikasi
arus kas untuk ketiga bagian tersebut. Panduan apa yang akan Anda sarankan?
Jawaban :
Jika mengacu pada rekomendasi Broome (2004) untuk memberikan panduan lebih lanjut tentang
klasifikasi arus kas untuk ketiga bagian (operasi, investasi, dan pendanaan), beberapa panduan yang
dapat diusulkan adalah:
• Klarifikasi Klasifikasi Aktivitas Operasional:
Menyediakan definisi yang lebih jelas tentang aktivitas operasional yang termasuk dalam kategori ini.
Misalnya, mencakup penjualan barang dan jasa, pembayaran kepada pemasok dan karyawan,
penerimaan dari pelanggan, dan biaya operasional rutin.
Memberikan panduan tentang bagaimana mengklasifikasikan transaksi yang bersifat ambigu atau
transaksi yang memiliki elemen ganda (misalnya, transaksi yang memiliki komponen operasional dan
investasi).
• Panduan Klasifikasi Aktivitas Investasi:
Menyediakan pedoman yang jelas tentang aktivitas yang harus diklasifikasikan sebagai aktivitas
investasi. Misalnya, pembelian atau penjualan aset tetap, investasi dalam saham atau obligasi, pinjaman
yang diberikan atau diterima.
Memperjelas klasifikasi kas yang terkait dengan akuisisi atau pelepasan entitas anak atau bisnis
(misalnya, mengharuskan pelaporan arus kas dalam bagian investasi).
• Pedoman Klasifikasi Aktivitas Pendanaan:
Memberikan panduan yang lebih rinci tentang aktivitas yang termasuk dalam bagian pendanaan.
Misalnya, penerbitan atau pembelian saham biasa atau preferen, penerbitan atau pelunasan utang,
pembayaran dividen, dan pengeluaran terkait dengan kegiatan pendanaan lainnya.
Memperjelas klasifikasi transaksi yang melibatkan instrumen keuangan kompleks atau restrukturisasi
keuangan.
• Pertimbangkan Kas Penggantian dan Aktivitas Nonkas:
Mengklarifikasi bagaimana mengklasifikasikan kas penggantian (misalnya, pembiayaan yang diterima
dalam bentuk kas yang digunakan untuk membeli aset).
Menyediakan panduan tentang perlakuan arus kas yang berasal dari aktivitas nonkas, seperti transaksi
dengan perubahan nilai wajar atau konversi utang menjadi ekuitas.
• Memberikan Contoh dan Ilustrasi:
Memberikan contoh konkret dan ilustrasi untuk setiap kategori aktivitas arus kas, sehingga dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengklasifikasian yang benar.
Menyertakan studi kasus atau skenario yang kompleks untuk membantu pemahaman tentang
pengklasifikasian arus kas dalam situasi yang rumit.
Panduan-panduan ini dapat membantu perusahaan dan pihak yang menggunakan laporan arus kas
dalam memahami dan mengklasifikasikan arus kas dengan lebih konsisten dan akurat. Dengan adanya
panduan yang lebih rinci, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan arus kas mereka sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku dan memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan kepada
para pengguna laporan keuangan.
5. Monsen (2001) mengusulkan menggunakanakuntansi kamerauntuk mengurangi kesulitan dalam
menyusun Laporan Arus Kas dengan menggunakan metode langsung. Mengevaluasi proposal
Monsen dari perspektif implementasi.
Jawaban :
Proposal Monsen tentang penggunaan akuntansi kamera untuk mengurangi kesulitan dalam menyusun
Laporan Arus Kas dengan menggunakan metode langsung harus dievaluasi dari perspektif
implementasi. Berikut adalah beberapa pertimbangan terkait implementasi proposal tersebut:
Ketersediaan Teknologi: Penggunaan akuntansi kamera dalam menyusun Laporan Arus Kas
memerlukan teknologi yang tepat untuk merekam transaksi keuangan secara langsung. Perusahaan
harus memastikan bahwa infrastruktur dan perangkat yang diperlukan tersedia dan dapat diakses
dengan mudah. Selain itu, juga diperlukan sumber daya manusia yang terampil dalam pengoperasian
dan manajemen teknologi ini.
Integrasi dengan Sistem Akuntansi yang Ada: Sistem akuntansi perusahaan yang sudah ada harus
mampu mengintegrasikan dan memproses data yang dihasilkan oleh akuntansi kamera. Jika perusahaan
tidak memiliki sistem yang mendukung, maka diperlukan investasi tambahan untuk
mengimplementasikan sistem baru atau memperbarui yang sudah ada.
Keandalan dan Keamanan Data: Data yang dihasilkan oleh akuntansi kamera harus akurat, andal, dan
terjamin keamanannya. Perusahaan harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk melindungi data
dari risiko kehilangan, perusakan, atau penggunaan yang tidak sah. Proses backup dan pemulihan data
juga harus dipertimbangkan secara serius
Pelatihan dan Kesadaran Karyawan: Implementasi akuntansi kamera membutuhkan pelatihan yang
memadai bagi karyawan yang bertanggung jawab untuk menggunakan sistem tersebut. Karyawan perlu
memahami proses dan prosedur yang terkait dengan penggunaan akuntansi kamera. Pelatihan dan
peningkatan kesadaran akan pentingnya integritas dan keamanan data juga harus menjadi bagian dari
implementasi.
Perubahan dalam Kebiasaan Kerja: Implementasi akuntansi kamera mungkin memerlukan perubahan
dalam kebiasaan kerja dan proses yang sudah ada. Karyawan harus bersedia dan mampu mengadaptasi
perubahan ini. Perusahaan harus memberikan dukungan dan bimbingan yang cukup kepada karyawan
dalam menghadapi perubahan tersebut.
Biaya dan Manfaat: Implementasi akuntansi kamera akan melibatkan biaya yang signifikan, termasuk
biaya perangkat keras dan perangkat lunak, pelatihan, pemeliharaan, dan dukungan teknis. Perusahaan
harus melakukan evaluasi biaya dan manfaat yang cermat untuk memastikan bahwa manfaat yang
dihasilkan dari penggunaan akuntansi kamera melebihi biayanya dalam jangka panjang.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengimplementasikan akuntansi kamera dalam menyusun Laporan
Arus Kas dengan metode langsung harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Perusahaan perlu
menganalisis kelayakan teknis, keuangan, dan organisasional untuk memastikan bahwa mereka
memiliki sumber daya yang cukup dan manfaat yang signifikan dari penggunaan akuntansi kamera.
6. Ohlson dan Aier (2009) mengusulkan kerangka Akuntansi Kas Modifikasi (MCA) daripada SCF
saat ini. Evaluasi proposal mereka.
Jawaban :
Proposal Ohlson dan Aier tentang penggunaan kerangka Akuntansi Kas Modifikasi (MCA) sebagai
alternatif untuk Laporan Arus Kas saat ini perlu dievaluasi. Berikut adalah beberapa pertimbangan
terkait evaluasi proposal tersebut:
Kejelasan dan Kesederhanaan: Perlu dilihat sejauh mana kerangka MCA dapat menyediakan kejelasan
dan kesederhanaan yang diperlukan dalam pelaporan arus kas. Apakah konsep dan aturan dalam MCA
lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh pengguna laporan keuangan, atau justru lebih kompleks
daripada metode yang ada?
Konsistensi dan Perbandingan: Evaluasi perlu dilakukan terkait konsistensi dan kemampuan kerangka
MCA untuk memungkinkan perbandingan arus kas antara perusahaan yang berbeda dalam industri
yang sama atau sektor yang serupa. Apakah MCA dapat memberikan informasi yang konsisten dan
memungkinkan perbandingan yang relevan antara entitas yang berbeda?
Relevansi Informasi: Penting untuk mempertimbangkan apakah MCA dapat menyediakan informasi
yang relevan bagi pengguna laporan keuangan. Apakah MCA dapat memenuhi kebutuhan para
investor, kreditor, dan pengguna lainnya dalam mengambil keputusan investasi dan evaluasi kinerja
keuangan perusahaan?
Implementasi dan Biaya: Evaluasi juga harus mempertimbangkan kemungkinan implementasi MCA
dan biaya yang terkait. Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup dan apakah manfaat
yang dihasilkan dari MCA melebihi biaya dan upaya yang diperlukan untuk
mengimplementasikannya?
Dampak terhadap Perusahaan: Evaluasi harus mempertimbangkan dampak penggunaan MCA terhadap
perusahaan itu sendiri, terutama dalam hal perubahan proses dan kebiasaan kerja yang ada. Apakah
perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan ini dan apakah akan ada efek
samping yang tidak diinginkan?
Konsistensi dengan Standar Akuntansi yang Ada: Penting untuk mengevaluasi apakah MCA konsisten
dengan standar akuntansi yang ada, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum (PA). Apakah MCA sesuai dengan kerangka konseptual yang ada dalam
akuntansi keuangan?
Perlu dilakukan analisis menyeluruh dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan terkait,
termasuk badan pengatur seperti FASB atau IASB, untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari
kerangka Akuntansi Kas Modifikasi (MCA) yang diusulkan oleh Ohlson dan Aier. Implementasi suatu
kerangka baru dalam laporan keuangan perlu

Anda mungkin juga menyukai