DISUSUN OLEH:
IFVI PRATIWI YUSNI, A.Md.KG
NIP. 19931121 201503 2 001
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................4
2.1 TUJUAN PENULISAN.....................................................................5
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH............................................................6
2.1 PROFIL PUSKESMASIDENTIFIKASI MASALAH......................6
2.2 INOVASI KEGIATAN.....................................................................8
2.3 STRATEGI PENERAPAN INOVASI............................................10
2.4 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN INOVASI......................11
2.5 HASIL DAN EVALUASI INOVASI.............................................12
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................15
3.1 KESIMPULAN................................................................................15
3.2 SARAN............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
67,3% anak usia 5 tahun memilki angka karies gigi deft>6, artinya termasuk
angka yang parah pada kategori karies anak usia dini.
Hasil penjaringan kesehatan peserta didik pada tahun 2018 pada
siswa Sekolah Dasar kelas I ditemukan 89% siswa sekolah dasar di
Kecamatan Bathin III Ulu mempunyai karies gigi. Karies gigi yg
bermanifestasi di dalam rongga mulut siswa tersebut didapatkan dari mereka
kecil.
Tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies pada
anak usia dini maka penulis berinovasi membuat “K2GB (Kartu Kesehatan
Gigi dan Mulut Balita) pada kegiatan UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi dan
Mulut Masyrakat daerah) di posyandu dengan cara memeriksa gigi dan mulut
balita sedari dini dan setiap balita memliki kartu tersebut sebagai riwayat
kesehatan gigi dan mulutnya agar orang tua mengetahui keadaan gigi dan
mulut balitanya dan dapat terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut
dalam hal ini yaitu karies.
v
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
vi
Sebelah Selatan : berbatasan dengan TNKS/ Kabupaten Kerinci
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Pelepat
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Tanah Tumbuh
2.1.1. Visi, Misi dan Moto Puskesmas
A. Visi Puskesmas
Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas Muara Buat khususnya, Puskesmas Muara Buat telah membuat
kesepakatan visi untuk menjadi acuan yaitu ”Menjadi Unit Pelayanan Kesehatan
Yang Berkualitas, Mandiri Dan Profesional Agar Tercapai Masyarakat Sehat”.
B. Misi Puskesmas
1. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga untuk Hidup
Sehat dengan Meningkatkan Peran serta Masyarakat.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Merata dan dapat
Menjangkau Seluruh Wilayah Kerja Puskesmas Muara Buat
3. Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Staf Dalam Pelayanan
Kesehatan
C. Moto Puskesmas
Moto Puskesmas Muara Buat yaitu “Melayani dengan Sepenuh Hati”.
1. Medis
a. Dokter umum 1 - -
b. Dokter Gigi 1 - -
vii
2. Perawat
a. S1 3 - 5
b. D3 1 - 2
3. Bidan D3 12 - 17
4. Farmasi
a. S1 Apoteker 1 -
b. D3 Farmasi - - 1
5. Kesehatan Masyarakat 2 1 -
(S1)
6. Sanitarian (D3) - - 1
9. Gizi
a. S1 - 1 -
b. D3 - - -
a. S1 - - 1
b. SMA - - 1
c. SMP 1 - -
c. SD - - 1
Jumlah 23 3 39
55
viii
2.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Karies gigi menjadi masalah yang banyak terjadi pada anak usia dini atau
anak prasekolah. Karena orang tua banyak beranggapan gigi susu tersebut ada
gantinya dan mereka tidak mempermasalahkan gigi susu anaknya sudah
berlobang. Padahal bila gigi anak dibiarkan begitu saja dan kemudian rusak atau
berlubang maka menimbulkan rasa sakit, sehingga nafsu makan dan tumbuh
kembangnya akan terpengaruh. Selain itu bisa juga karena gigi susu sudah
berlubang dan cepat tanggal sebelum waktunya, gigi tetap atau gigi permanen
yang menyusul kemudian tumbuh di posisi yang salah sehingga membuat posisi
gigi berantakan. Dampaknya bisa mempengaruhi rasa percaya diri anak terlebih
bila kemudian jadi bahan ledekan teman-temannya hingga dewasa.
Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan, angka kejadian
karies pada anak sebesar 60-90%. Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas
2018 menyebutkan bahwa 93% anak usia dini 5-6 tahun mengalami gigi
berlubang . Ini berarti hanya 7% anak Indonesia bebas dari karies gigi. Prevalensi
gigi (DMFT/deft) 67,3% anak usia 5 tahun memilki angka karies gigi deft>6,
artinya termasuk angka yang parah pada kategori karies anak usia dini.
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringa keras
gigi. Penyakit ini ditandai dengan gigi berlubang. Empat faktor utama terjadinya
lubang gigi atau karies gigi :
ix
gigi sukrosa bakteri waktu Lubang gigi
Hasil penjaringan kesehatan peserta didik pada tahun 2018 pada siswa
Sekolah Dasar kelas I ditemukan 89% dan sampai data terakhir 2021 ada 85%
siswa sekolah dasar di Kecamatan Bathin III Ulu mempunyai karies gigi. Karies
gigi yg bermanifestasi di dalam rongga mulut siswa tersebut didapatkan dari
mereka kecil. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya karies gigi tersebut
penulis merasa perlu di lakukan pemeriksaan gigi sedari dini di posyandu untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal dikemudian hari.
x
Gambar 3. Kartu Kesehatan Gigi Baliat (K2GB) bagian depan
xi
Gambar 5. RUK Puskesmas Muara Buat 2022
Kemudian dilakukan sosialisasi kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat Daerah (UKGMD) dalam rapat lintas Program Puskesmas untuk
menyusun rencana kegiatan, melaksanakan kegiatandan mengevaluasi
pelaksanaan program tingkat Puskesmas.
xii
2.6. HASIL DAN EVALUASI INOVASI
xiii
Gambar 9. Pemeriksaan gigi anak umur 5 th
xiv
Gambar 12. Pemeriksaan gigi bayi umur 4 bulan
xv
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sedari dini untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal. Kesehatan gigi dan mulut yang
baik akan memberikan dampak yang baik dalam kehidupan si anak.
3.2. SARAN
3.2.1. Diharapkan Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk
menjaga berperan aktif dalam menjaga kesehatan gigi anaknya
3.2.2. Diharapkan dengan adanya kartu K2GB ini kesehatan gigi balita dapat
terpantau
3.2.3. Diharapkan kegiatan ini dapat menurunkan angka karies gigi di
Kecamatan Bathin III Ulu
xvi