D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Drg. Alfred Padumpang Parulian
NIP. 19810414 200804 1 001
Terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang Oleh Kasih Karunia dan Anugerahnya telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah yang berjudul "Sehat Gigiku Naik Timbanganku Kebangganku ( SEGITIGA )”
berisi tentang upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada Ibu,bayi
dan balita melalui kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di seluruh posyandu se
wilayah kerja UPT Puskesmas Medan Labuhan.
Makalah ini juga sebagai bentuk inovasi dari program Puskesmas dalam hal integrasi
antara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di
Puskesmas Medan Labuhan Kota Medan.
Secara Pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada pembimbing sekaligus Kepala
Bidang SDK Dinas Kesehatan Kota Medan, drg. Mimi Defrina,MHSM, Kepada Kepala
Puskesmas Medan Labuhan dr. Heva Julietta Sinaga,M.Kes dan Kasubag Tata Usaha
Puskesmas Medan Labuhan Ramdasari Fitriah SKM atas dukungan dan kepercayannya
selama ini. Kepada teman sejawat dokter di Puskesmas Medan Labuhan yang selalu kompak
dengan motto “ Bekerja sama menuju masyarakat sehat “. Kepada seluruh teman-teman
medis, paramedis dan nonmedis Puskesmas Medan Labuhan yang selalu kompak dan penuh
semangat . Terima kasih secara khusus kepada istri tercinta Sayangi Maria Halawa,SPd. dan
anak-anak tersayang Gabby, Manda dan Gracia dan Queen yang selalu berada dan
mendoakan saya. Terima kasih dan Oleh Kasih Karunia, Tuhan memberikan Berkat
melimpah bagi kita semua
Harapan saya makalah ini membawa manfaat khususnya untuk penulis sendiri, untuk
Puskesmas Medan Labuhan, dan untuk seluruh pembaca. Masih banyak kekurangan di dalam
makalah ini baik dari segi isi maupun struktur penulisan. Atas kekurangan tersebut, saya
memohon maaf dan mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan.
Medan,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….4
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………………………………6
b. Masalah……………………………………………………………………………...7
c. Tujuan……………………………………………………………………………….7
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….21
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI tahun 2007,prevalensi
masalah kesehatan gigi-mulut adalah 23%, dengan prevalensi karies aktif sebesar 43,3%, oleh
karena itu pemeliharaan gigi bagi ibu hamil termasuk yang harus diperhatikan dan
ditingkatkan baik melalui kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) serta
upaya yang dilakukan puskesmas. Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui Undang-
Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi
dan mulut merupakan bagian yang harus dilaksanakan.
Kesehatan gigi dan mulut dapat mendukung percepatan pencapaian MDGs khususnya
4 dan 5 yaitu meningkatkan kesehatan balita dan ibu hamil. Untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal pada balita dan ibu hamil, maka harus dilakukan perawatan secara
berkala. Perawatan dapat dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan
plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar,
pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, dan pencabutan gigi yang sudah
tidak bisa dipertahankan lagi oleh dokter gigi, serta kunjungan berkala ke dokter gigi baik ada
keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan
dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang akan meningkatkan kesehatan
tubuh secara keseluruhan.
Masa lima tahun awal dalam tahap perkembangan anak adalah masa golden age, ialah
suatu masa emas dalam periode pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini segala
hal yang tercurah dan terserap pada diri anak akan menjadi dasar dan memori yang tajam
pada diri anak
tersebut. Hal terkait dengan kesehatan gigi, jika pada masa emas anak ini telah terbentuk
memori, perilaku, kebiasaan dan sikap tentang caramerawat gigi dan mulut, maka sikap hidup
ini akan terbawa nantinya kelak dewasa, sehingga pengetahuan tentang cara hidup bersih dan
sehat, termasuk pemeliharaan kesehatan gigi perlu ditanamkan pada masa balita. Orang tua
dapat menjadi contoh bagi anak. Bagaimana anak mau menyikat gigi di malam menjelang
tidur, kalau orang tuanya juga tidak pernah memberikan contoh. Untuk itu pengetahuan orang
tua mengenai kesehatan gigi dan mulut anak perlu ditingkatkan antara lain tentang
pertumbuhan gigi anak serta kelainan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak.
6
Garda terdepan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah Pusat
Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. UKM tingkat
pertama meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial di antaranya
adalah pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan
ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit. UKM pengembangan adalah kegiatan yang sifatnya ekstensifikasi yang
mengandung unsur inovasi dan disesuaikan dengan permasalahan kesehatan, sumber daya,
dan potensi yang ada3.
Puskesmas Medan Labuhan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas
Kesehatan Kota Medan. Puskesmas Medan Labuhan memiliki dua kelurahan binaan yaitu
Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Martubung. Puskesmas Medan Labuhan memiliki visi
"Terwujudnya Pelayanan terbaik menuju Masyarakat sehat dan mandiri di Kecamatan medan
Labuhan". Untuk mencapai visi tersebut, maka Puskesmas Medan Labuhan memiliki misi:
1. Memberikan pelayanan terbaik sesuai prosedur .
2. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan
kesehatan .
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat dan lingkungan .
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan.
B. Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas apakah pelaksanaan kegiatan SEGITIGA Puskesmas
Medan Labuhan sudah sesuai dengan tujuan utama dibentuknya.
C. Tujuan
Tujuan umum
Melakukan pemeliharaan dan pencegahan kesehatan gigi dan mulut pada ibu,bayi dan
balita melalui Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Posyandu sehingga dengan gigi
sehat pola makan tidak terganggu maka timbangan pun naik.
Tujuan khusus
1. Mengetahui masalah kesehatan gigi mulut pada balita
7
2. Mengetahui peran integrasi lintas program, lintas sektor, dan pemberdayaan
masyarakat dalam pencegahan penyakit gigi dan mulut
3. Mengetahui gambaran kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di posyandu
wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan
4. Mengetahui capaian kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di posyandu
tahun 2019
BAB II
LANDASAN TEORI
Kelainan yang terjadi pada gigi dan mulut pada anak meliputi kelainan yang terjadi
pada jaringan keras dan jaringan lunak.
9
akan berlubang juga. Selain itu gigi berlubang pada anak umumnya disebabkan oleh
pembersihan gigi
yang kurang baik.
10
Gambar 3. Fistula
11
Gambar 5. Sariawan
12
Gambar 6 . Cara membersihkan gusi bayi
13
• Menganjurkan orang tua untuk menjadi teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga
kesehatan mulut dan melakukan pemeriksaan rutin seti ap 3-6 bulan ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki tenaga kesehatan gigi (dokter gigi, perawat gigi).
14
Gambar 9. Orangtua mendampingi anak sikat gigi
BAB III
PEMBAHASAN
15
A. Perencanaan Kunjungan Tim Dokter Gigi ke Posyandu Se wilayah Kerja UPT
Puskesmas Medan Labuhan
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut telah dituangkan dalam recana kegiatan
Puskesmas tahun 2019 dikarenakan karena keinginan masyarakat yang ingin memiliki gigi
yang sehat. Kegiatan ini dimasukkan ke dalam Rencanan Kegiatan di BOK Puskesmas
Medan Labuhan. Hal ini memang bukan prioritas masalah yang kita jumpai hasil dari survey
yang kita laksanakan di masyarakat di kelurahan sei mati dan kelurahan martubung. Akan
tetapi hal ini tetap kita laksanakan dengan tujuan peningkatan kesadaran diri masyarakat
untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
16
PEMBINAAN KESEHATAN GIGI DI POSYANDU
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% 3,57%
64.90%
30.00% 57.80%
50.70%
20.00% 40.00%
32.90%
10.00% 18.70%
11.60%
7.10%
0.00%
ri ri et ril ei ni li us r r r r
ua ua ar Ap M Ju Ju t be be be be
n r us em to m m
J a
F eb M
Ag pt Ok
ove se
Se N De
60.00%
50.00%
40.00% 11.80%
64.90%
30.00% 59.00%
53.10%
47.20%
41.30%
20.00% 35.40%
29.50%
23.60%
10.00%
0.00%
ri ri et ril ei ni li s r r r r
ua ua ar Ap M Ju Ju tu be be be be
n r us m to m m
J a
F eb M
A g te Ok ve s e
S ep No De
17
C. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM Puskesmas Medan
Labuhan dalam hal ketepatan pelaksanaan kegiatan, ketepatan pencapaian target sasaran, dan
pencapaian indicator mutu. Ketepatan pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana
kegiatan (RPK) yang telah dibuat di awal tahun, sedangkan ketepatan pencapaian target
sasaran dibandingkan dengan indikator yang sudah ada.
Indikator target sasaran yang harus tercapai dalam kegiatan Penyuluhan antara lain:
a. Jumlah Posyandu sebanyak 28 di Kelurahan Sei Mati dan Martubung
b. Total Capaian Target Kunjungan ke Posyandu Akhir tahun sebesar 85 %
c. Jumlah Kunjungan Ibu dan Balita di Posyandu
18
8 AGUSTUS 309
Tabel 3 . Kunjungan Balita di Posyandu di Kelurahan Martubung
BAB IV
KESIMPULAN
Posyandu yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Medan labuhan sebanyak 28 .
Kunjungan Posyandu dilakukan setiap 1 bulan sekali. Tim Dokter gigi turun langsung ke
setiap posyandu dengan tujuan agar ibu dan balita yang berkunjung dapat menerima
informasi mengenai pemeliharaan dan pencegahan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Dengan Slogan “ Sehat Gigiku Naik Timbanganku Kebanggaanku ( SEGITIGA )“
diharapkan anak-anak balita memiliki gigi yang sehat karena menerima pengetahuan dan
19
informasi baik secara langsung dari Tim Dokter Gigi yang langsung turun ke Puskesmas
ataupun orangtua yaitu ibu yang datang berkunjung di Posyandu.
Kegiatan yang masih dilakukan memang masih sederhana. Untuk waktu ke depan kita
akan membuat Kartu Gigi Sehat pada anak usia balita di posyandu. Dengan penggunaan kartu
ini kita harapkan peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia balita di posyandu
bisa terukur. Peran serta masyarakat khususnya orangtua juga sangat kita harapkan untuk
bersama sama memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dimulai dari disiplin diri sendiri
sehingga anak anak dapat mengikutinya di Rumah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu hamil dan anak usia balita
bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Kementrian Kesehatan tahun
2012
2. www.parentingclub.co.id/smart-stories/5-langkah-mudah-mengajari-si-kecil-
menyikat-gigi
3. http://kidzdental.co.id/2019/03/rekomendasi-pasta-gigi-untuk-anak/
4. https://www.ibupedia.com/artikel/balita/usia-paling-tepat-mengajak-anak-ke-dokter-
gigi
5. https://www.tribunnews.com/kesehatan/2015/03/11/kalau-balita-susah-gosok-gigi-
ini-cara-mudah-membersihkan-pakai-kain-kasa
20
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
21
2. Dokumentasi Penyuluhan dan Pemeriksaan gigi pada anak TK dan SD
22
3. Perubahan Ruangan Pemeriksaan Gigi dan Mulut yang Ramah Anak
23
Sebelum
Sesudah
24